Anda di halaman 1dari 16

Mengetahui alat pernapasan pada hewan ( insang, paru-paru, trakea)

1. Paru-Paru
Alat pernapasan hewan yang paling banyak digunakan adalah paru-paru yang mirip
dengan manusia. Paru-paru adalah organ pernapasan yang berhubungan dengan
sirkulasi peredaran darah dalam tubuh.

Jenis alat pernapasan ini lebih banyak digunakan oleh hewan mamalia atau hewan
yang berkembang biak dengan cara melahirkan.

Contoh hewan mamalia tersebut adalah sapi, kambing, kucing, anjing, dan gajah.

Tapi selain digunakan oleh hewan mamalia yang hidup di darat, alat pernapasan ini
juga digunakan oleh hewan yang hidup di air, lo.

Hewan mamalia tidak hanya hidup di darat, tapi ada juga yang hidup di air, seperti
paus, dugong, anjing laut, dan singa laut.

Selain hewan mamalia, hewan sejenis reptil yang cenderung ovipar atau
berkembang biak dengan bertelur, juga ada yang bernapas menggunakan paru-
paru.

Contoh hewan reptil yang bernapas menggunakan paru-paru, yaitu buaya, kadal,
komodo, dan ular.

Masih ada satu lagi jenis hewan yang bernapas menggunakan paru-paru, yaitu
unggas seperti burung dan ayam.

Walau sama-sama menggunakan paru-paru, burung memiliki sistem kerja yang


berbeda dalam bernapas.

Paru-paru burung tidak mengembang dan mengempis seperti hewan mamalia atau
reptil.

Unggas ini menggunakan paru-paru hanya saat dalam posisi tidak terbang.
Sedangkan selama terbang, burung akan menggunakan pundi-pundi udara yang
ada di tubuhnya.

Pundi-pundi udara ini merupakan kantung yang berfungsi menyimpan udara.


Saat terbang, burung membutuhkan udara lebih banyak dibandingkan saat berada
di darat.

Karena paru-paru burung berukuran kecil, maka pundi-pundi udara ini diperlukan

2. Kulit
Selain paru-paru, ada beberapa jenis hewan yang bernapas menggunakan kulit.

Beberapa jenis hewan menggunakan kulit bukan hanya untuk melindungi tubuh,
tapi juga sebagai alat pernapasan.

Sebagian besar hewan yang bernapas menggunakan kulit merupakan jenis hewan
amfibi seperti salamender, katak, seilia, dan lain sebagainya.

Hewan yang ada di dalam tanah seperti cacing juga menggunakan kulit sebagai
cara untuk bernapas.

Jenis hewan yang bernapas menggunakan kulit akan memiliki permukaan kulit yang
basah untuk menyerap udara yang ada di dalam tanah, seperti yang dilakukan
cacing.

Pada alat pernapasan ini tidak memerlukan proses yang panjang, karena oksigen
yang diserap akan langsung menyatu dengan darah.

Sedangkan proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida akan dilakukan tepat di
bawah permukaan kulit yang selalu basah.

3. Insang
Insang merupakan alat pernapasan yang banyak digunakan oleh hewan-hewan air.

Jenis alat pernapasan ini terbentuk dari jaringan bercabang atau berbulu yang kaya
akan pembuluh darah

Selain hewan air, jenis hewan amfibi juga memiliki insang, lo.

Insang biasa ditemukan di dalam rongga dan punya kemampuan untuk mengambil
oksigen dari dalam air.
Lalu melalui insang juga karbon dioksida yang tidak digunakan juga akan
dilepaskan.

Contoh hewan yang melakukan pernapasan dengan insang adalah ikan, pari, hiu,
kerang raksasa, beberapa jenis katak, gurita, keong, hingga kelinci laut.

4. Trakea
Alat pernapasan hewan lainnya adalah trakea yang merupakan saluran berbentuk
seperti tabung.

Pada alat pernapasan ini pembuluh darah akan terhubung dengan spirakel yang
merupakan lubang udara sebelum masuk ke trakea.

Sama seperti alat pernapasan pada kulit, jenis alat pernapasan ini juga
menggunakan proses yang pendek.

Tapi pada alat pernapasan ini memiliki struktur yang kokoh karena disusun dengan
zat kitin.

Saluran pernapasan ini juga memiliki bentuk bercabang-cabang yang melewati


tubuh serangga.

Fungsi trakea tentunya sama dengan alat pernapasan lainnya.

Melalui trakea, gas yang kaya akan oksigen mengalir dari luar masuk ke seluruh
tubuh. Gas karbon dioksida pun juga dikeluarkan dari tubuh melalui trakea.
Pengertian perkembangan dan pertumbuhan
Perkembangan adalah Perkembangan merupakan pematangan dari berbagai sel-sel tubuh
menuju ke tingkat dewasa.
Berkembang biak adalah bertambah banyak yang bertujuan untuk mempertahankan jenisnya agar
tidak punah
Pertumbuhan atau tumbuh adalah menjadi lebih tinggi dan besar. Ada juga tumbuh dengan cara
berubah bentuk atau bertambah ukuran misalnya biji kacang hijau jika ditanam akan berubah
menjadi kecambah dan akan tumbuh tinggi menjadi tanaman kacang hijau yang baru
Daur hidup pada hewan (metamorphosis sempurna)
daur hidup hewan merupakan tahap tumbuh dan perkembangan binatang mulai dari menetas atau lahir,
hingga tahap menjadi hewan dewasa.
Jenis-Jenis Daur Hidup Hewan

1. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis


Proses perkembangan tanpa metamorfosis atau dimaksudkan dengan siklus hidup hewan tanpa
adanya perubahan bentuk. Ada pun contoh binatang yang ada di sekitar dengan proses
perkembangan tanpa metamorfosis adalah ayam dan kucing.

ijelaskan bahwa pada ayam betina dewasa akan menghasilkan telur, yang kemudian menetas dan
dierami selama kurang lebih 21 hari. Saat menetas, nantinya anak ayam berbulu halus. Menuju
dewasa, bulu halus pada ayam pun mulai berubah seperti induknya. Siklusnya pun akan kembali
berlangsung, di mana ayam betina dewasa nantinya dapat kembali bertelur.

Sama seperti ayam, kucing pun menjadi hewan yang berkembang biak tanpa metamorfosis.
Ketika kucing betina melahirkan beberapa ekor anak kucing, maka selanjutnya kucing tersebut
akan berubah menjadi kucing dewasa dan memiliki bentuk yang begitu mirip dengan induknya.
Jika sudah mulai tumbuh dewasa, kucing betina pun mulai kembali berkembang biak dan
melahirkan kucing lainnya.

2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis


Jika sebelumnya proses perkembangan binatang tanpa adanya metamorfosis, berikutnya adalah
perkembangan dengan metamorfosis. Maksudnya adalah binatang yang semasa hidupnya
terdapat tahapan perkembangan secara biologis serta melibatkan perubahan penampilan atau
struktur setelah dilahirkan atau menetas.

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik
itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Adapun perubahan fisik yang terjadi pada hewan-hewan ini terjadi akibat adanya pertumbuhan
sel dan diferensiasi sel, maksudnya proses yang memungkinkan sel kurang khusus menjadi lebih
khusus. Sehingga dapat terjadi adanya perubahan bentuk yang begitu signifikan hingga menjadi
hewan dewasa.

Ciri makhluk hidup


1. Bernafas
2. Bergerak
3. berTumbuh dan Berkembang
4. makan dan minum
5. berkembang biak
6. peka terhadap rangsangan

Contoh berkembang biak hewan ovipar ( bertelur) dan vivipar


(melahirkan)
Terdapat tiga jenis cara berkembang biak dalam dunia hewan, yaitu cara
ovipar (bertelur), cara vivipar (beranak) dan cara ovovivipar (bertelur-
beranak).

Ketiga cara perkembangbiakannya juga memiliki ciri-ciri yang berbeda.


Berikut penjelasan perkembangbiakan hewan secara ovovivipar, ovipar, dan
vivipar.

Hewan Ovovivipar
Pertama, Ovovivipar merupakan salah satu cara perkembangbiak hewan
dengan cara mengembangbiakkan telur di dalam tubuh induknya, tetapi
cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari dalam telur tersebut
bukan dari tubuh induknya.

hewan ovovivipar tidak mempunyai plasenta untuk menyediakan makanan,


oksigen dan pertukaran limbah.

Hewan ini juga tidak mempunyai tali pusar untuk menghubungkan embrio
dengan induknya.
Hewan ovovivipar adalah jenis hewan yang berkembang biak dengan cara
ovipar (bertelur) dan vivipar (beranak).

Hewan ovovivipar juga sering disebut sebagai hewan yang bertelur-beranak


karena menggunakan kedua sistem reproduksi tersebut.

Hewan ovovivipar terdapat dua macam berdasarkan habitatnya, yaitu hewan


ovovivipar hidup di air dan hewan ovovivipar hidup di darat.

Contoh hewan ovovivipar adalah, ikan hiu, ikan pari, kadal, bunglon, kecoa.

Ciri-Ciri Hewan Ovovivipar

 Reproduksi secara generatif atau seksual.


 Pembuahan membentuk telur.
 Menyimpan cadangan makanan pada telur.
 Embrio tumbuh dalam telur dengan sempurna.
 Pertumbuhan brio relatif cepat.
 Bentuk tubuh induk dengan anak sama.
 Tidak memiliki daun telinga.
 Berkembang biak dengan cara generatif.
 Perkembangbiakan melalui fertilisasi internal.
 Dapat menghasilkan telur yang menetas di dalam tubuh induk betina.
 Embrionya tidak mempunyai tali pusat yang dapat menghubungkannya
dengan sang induk.
 Embrio tidak mempunyai plasenta yang menyediakan suplai makanan
ataupun oksigen.
 Embrio memperoleh nutrisi ataupun makanan dari kuning telur.
 Setelah telur tersebut menetas, maka anak hewan ovovivipar tetap berada
di dalam tubuh induknya.
 Hewan ovovivipar akan melahirkan anak-anaknya seperti halnya hewan
vivipar.
 Anak hewan ovovivipar yang dilahirkan akan sama seperti induknya.

Hewan Ovipar
Sedangkan hewan ovipar adalah hewan yang melakukan perkembangbiakan
dengan cara bertelur. Supaya telur tersebut dapat menetas untuk
menghasilkan anak hewan, telur biasanya akan dierami oleh induknya.

Contoh hewan yang termasuk hewan ovipar adalah ayam, bebek, katak, ikan,
ular, kura-kura, dan lain-lain.

Dalam telur yang dikeluarkan oleh induk hewan ovipar tersebut, terdapat
embrio yang nantinya dapat menetas dan menghasilkan anak hewan yang
sejenis. Hewan yang bertelur adalah hewan betina dan pembuahannya dapat
terjadi di luar maupun di dalam.

Ciri-Ciri Hewan Ovipar

 Tidak mempunyai kelenjar susu untuk menyusui anaknya.


 Tidak mempunyai daun telinga.
 Dapat mengerami telurnya.

Hewan Vivipar
Terakhir, hewan vivipar adalah salah satu cara perkembangbiakan pada
hewan dengan cara melahirkan. Cara perkembangbiakan pada hewan yang
pada umumnya terjadi pada hewan mamalia atau hewan menyusui. Selama
terjadinya perkembangan embrio berlangsung, makanan diperoleh dari dalam
tubuh induk melalui plasenta atau ari-ari.

Proses kehamilan pada hewan vivipar diawali dengan pembuahan sel jantan
terhadap sel telur betina dalam tubuh induknya.
Setelah itu terjadi pertumbuhan hingga akhirnya induk tersebut melahirkan
dan membentuk individu baru.

Perkembang hiakan secara vivipar juga ditandai dengan betina melepaskan


sel telur di dalam saluran reproduksinya.

Kemudian terjadi kopulasi dan fertilisasi yang terjadi di dalam saliran kelamin
betina.

Contoh hewan vivipar adalah kera, gajah, gorila, kuda, paus.

Ciri-Ciri Umum Hewan Vivipar

Hewan vivipar memiliki ciri-ciri umum yang biasanya bisa kita lihat dari
perkembangbiakannya dengan cara melahirkan, yaitu:

 Memiliki kelenjar dan puting susu.


 Umumnya menyusui atau mamalia.
 Mempunyai daun telinga.
 Tubuh ditutupi bulu.
 Keturunannya bisa berkembang dalam tubuh induknya sebelum dilahirkan

Perkembangbiakan pada tumbuhan (biji, tunas, spora, umbi


lapis, umbi batang, umbi akar)
Perkembangbiakan Vegetatif
Tumbuhan
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
perkembangbiakan vegetatif buatan dan alami. Berikut adalah perbedaannya.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui
perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia).
Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut perkembangbiakan
vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetatif buatan.

Cangkok
Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang.
Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa melakukan
hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik
bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah
tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain.
Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil. Dikotil
adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan, dan jambu biji.

Okulasi
Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang
satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan kualitas dan
mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih yang
berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet, mangga,
kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi
Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan ini
tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan. Namun,
penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik.
Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman yang
memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi meliputi kopi,
durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek
Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman
seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk membentuk
sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini dapat dilakukan
dengan tiga cara lain seperti berikut.

1. Stek Batang
Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan
yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong
bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada 3-4
simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas 1 cm.
Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah. Contoh
tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong, kelengkeng,
rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan mawar.

2. Stek Daun
Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun
menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik daun
yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu, memasuki
tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup dengan plastik
berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun adalah tanaman
wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

3. Stek Akar
Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan yaitu
akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah mencabut akar
yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran
tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar tidak
merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang diperbanyak
dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan sukun.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami


Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa adanya
bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau penyerbukan.
Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain.
Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.

Tunas
Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas atau tanaman yang
baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di atas permukaan tanah.
Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, buah/bunga yang menjanjikan. Contoh
perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman pisang, tebu, dan bambu.

Tunas Adventif
Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif merupakan
tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.

Spora
Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada tumbuhan
berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel tertutup dalam lapisan
pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur, dan tanaman paku.

Umbi Lapis
Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun tebal berlapis dengan
susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan akumulasi karbohidrat.
Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang menggunakan umbi lapis untuk pembibitan antara
lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga tulip, bunga lili hujan,
bunga amarilis, dan bunga narsis.

Umbi Batang
Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau modifikasi struktur batang
yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Saat
ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas, bengkuang, gadun, dan
genbiri.

Umbi Akar
Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan akar, termasuk
cadangan makanan. Umbi akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar tunggang. Contoh tanaman
yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah singkong, sedangkan umbi akar tunggang
antara lain lobak dan wortel.
Akar Tinggal
Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh dan
menyebar di bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru atau tunas baru yang
tumbuh menjadi tanaman baru.

Rimpang digunakan untuk menyimpan stok makanan atau hasil metabolisme tanaman. Rimpang
juga mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan temulawak.

Geragih
Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang yang tumbuh di
samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan tumbuh
menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak spesies terna. Terna adalah tumbuhan
berbatang tidak berkayu (lunak). Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan
geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput teki, dan pegagan.

Unsur-unsur dalam dongeng


Pengertian Dongeng – Dongeng merupakan sebuah cerita khayalan atau cerita yang tidak
benar-benar terjadi. Pada umumnya dongeng memiliki sifat menghibur dan mengandung nilai
pendidikan. Dongeng ini sendiri dikarang dan diceritakan kembali secara berulang-ulang oleh
orang. Cerita tersebut dibuat karena terinspirasi dari suatu peristiwa.
Dongeng ini juga merupakan suatu warisan dari nenek moyang yang secara turun temurun perlu
untuk dilestarikan keberadaannya. Walaupun benar atau tidaknya suatu dongeng tersebut perlu
dipertanyakan kembali. Dongeng ini sendiri merupakan karya sastra yang dapat membangun
sebuah karakter anak untuk belajar berimajinasi.

Unsur dongeng
1. Tokoh yaitu para pelaku yang ada dalam dongeng
2. Latar yaitu tempat, waktu, atau suasana dalam dongeng
3. Watak tokoh yaitu sifat tokoh dalam dongeng
4. Alur yaitu rangkaian peristiwa dalam dongeng
5. Pesan atau amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan penulis dongen kepada pembaca
Berdasarkan watak Tokoh dalam cerita berdasarkan wataknya terbagi menjadi:
1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang memiliki sifat baik
2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki sifat bertentangan dengan tokoh protagonis
3. Tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk
mendapatkan keterangan atau pendapat mengenai suatu hal.

Unsur-unsur Wawancara

1. Pewawancara

Unsur pertama yang harus ada adalah pewawancara yang merupakan orang yang
mencari dan ingin mendapatkan informasi.

Pada wawancara orang ini akan berperan sebagai penanya atau orang yang
mengajukan pertanyaan.

2. Narasumber

narasumber atau bisa juga disebut informan atau orang yang berperan dalam
memberikan informasi.

Untuk memilih seorang narasumber, tentunya pewawancara harus menyesuaikan


dengan topik yang akan digunakan.

Narasumber harus seorang yang berkaitan dengan topik agar informasi yang
didapat sesuai.

3. Tema

Unsur lain yang harus ada dalam wawancara adalah tema atau topik yang akan
dibahas.

Tema akan menjadi pembahasan utama selama wawancara berlangsung.

Setelah memahami tentang wawancara dan berbagai unsur yang ada di dalamnya,
kini kita belajar cara menyiapkan teks wawancara.

Cara Membuat Teks Wawancara

1. Menyiapkan Tema atau Topik

Seperti disebutkan sebelumnya, dalam sebuah wawancara akan diperlukan tema


atau topik.
Teman atau topik itu akan menjadi penentu narasumber yang dibutuhkan, serta
jenis pertanyaan yang diajukan.

2. Buat Pertanyaan dengan Rumus 5W + 1H

Setelah menemukan tema atau topik, teman-teman bisa mulai membuat daftar
pertanyaan yang akan diajukan.

Daftar pertanyaan itu harus dibuat dengan menggunakan rumus 5W +1H


yaitu What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (di mana), Why (mengapa),
dan How (bagaimana).

3. Gunakan Bahasa yang Baik dan Benar

Tahap selanjutnya adalah merapikan berbagai pertanyaan yang sudah dibuat.

Setiap pertanyaan harus dibuat dengan bahasa yang baik dan juga benar.

Misalnya, pertanyaan yang dibuat harus menggunakna kalimat lengkap, tidak


rancu, atau bermakna ganda.

Dengan begitu narasumber yang harus menjawab tidak kebingungan dan bisa
memberikan informasi yang tepat.

Lalu, pilih juga jenis kata yang mudah dipahami oleh narasumber yang berkaitan,
sehingga proses wawancara tidak akan membuat sumber informasi kebingungan.

4. Susun Pertanyaan agar Berkesinambungan

Setelah merapikan kosakata dalam daftar pertanyaan, kini teman-teman harus


menyusunnya dengan baik.

Susun setiap pertanyaan berdasarkan urutan yang akan diajukan terlebih dahulu.

Pastikan urutan pertanyaan masih berkesinambungan, sehingga proses wawancara


bisa berjalan dengan lancar.

1. Hal- hal yang dilakukan sebelum wawancara


2. Menentukan tema atau topik wawancara
3. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
4. Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajukan kepada
narasumber(5W+1H).
5. Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya.
6. Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber.
7. Mempersiapkan peralatan untuk wawancara, seperti alat tulis atau alat perekam.

Anda mungkin juga menyukai