Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Vegetatif pada Hewan

Perkembangbiakan secara vegetatif tidak memerlukan sel kelamin, individu baru bisa muncul
dengan beberapa alat perkembangbiakan sebagai berikut:

Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemotongan bagian tubuh. Induk hewan memotong bagian tubuhnya
sendiri tanpa merasa sakit. Selanjutnya potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu
baru. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah cacing pipih.
Tubuh cacing pipih terpotong secara alami menjadi dua, selanjutnya tiap potongan tersebut
tumbuh menjadi individu baru.

Cara berkembang biak hewan secara generatif dan vegetatif ini menarik bukan? Lalu,
bagaimana dengan perkembangbiakan tumbuhan? Nah, kali ini kita akan mempelajari
perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada tumbuhan juga.
Perkembangan Vegetatif pada Hewan

 Hydra

Hydra adalah hewan pemangsa yang hidup di


air tawar bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hewan ini hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Hydra mempunyai tubuh yang panjang
kira-kira 10 milimeter dan berbentuk tabung. Saat merasa ada gangguan, tubuhnya akan
berkontraksi menyerupai gumpalan kecil.

Perkembangbiakan vegetatif dengan cara bertunas pada hydra dimulai dengan munculnya
tunas kecil pada hydra dewasa. Tunas kecil tersebut akan bertumbuh dan berkembang
menjadi organisme baru yang melekat pada hydra dewasa sebagai induknya. Setelah tunas
tersebut dianggap sudah dewasa dan mampu menangkap makanannya sendiri, tunas akan
melepaskan diri dan menjadi organisme baru. Untuk lebih jelasnya berikut langkah-langkah
perkembangbiakan hydra dengan bertunas:

1. Tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup


2. Selanjutnya, tenticles dan mulut pada hydra mulai berkembang
3. Setelah terlihat perkembangan tenticles dan mulut hydra, dimulai proses pemisahan
tunas dari hydra dewasa. Umumnya, tunas atau organisme baru lebih kecil dari hydra
dewasa.
4. Kemudian pada langkah terakhir, tunas terputus dari induknya atau hydra dewasa
yang umumnya berukuran 3/5 dari ukuran induknya.
Perkembangan Vegetatif pada Hewan

 Porifera

Porifera atau Spons adalah hewan multiseluler


seperti Hydra. Pada umumnya semua porifera merupakan species makhluk air yang hidup
dilaut dengan kedalaman 8000 m ydan tidak berpindah tempat. Walaupun ada juga porifera
yang hidup di air tawar. Porifera adalah hewan yang memiliki banyak pori pada tubuhnya
sehingga air dapat melewatinya.

Hewan ini memiliki bentuk tubuh yang mampu dilalui oleh air melalui pori-pori  kemudian
air yang masuk akan keluar bersamaan dengan limbah melalui oskulum pada bagian atas
tubuh hewan yang seperti cerobong asap. Perbedaannya adalah mereka tidak punya jaringan,
organ dan tidak punya kesimetrisan tubuh.

Porifera memiliki berbagai cara untuk mendapatkan makanan yaitu dengan memakan bakteri
serta partikel makanan yang masuk bersama dengan air melalui pori-pori,  bekerja sama
dengan organisme yang melakukan fotosintesis, dan untuk porifera yang hidup di daerah
yang sulit untuk mendapatkan makanan berubah menjadi hewan karnivora atau pemakan
daging yang memakan krustasea kecil.

Porifera tidak memiliki sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem peredaran darah. Mereka
menggunakan aliran air untuk mendapatkan makanan, oksigen dan membuang limbah dari
tubuhnya. Tubuh porifera terdiri dari mehosil yang diapit dua lapisan tipis sel yang tidak
memiliki tugas khusus dan kelebihannya dapat menjadi tipe sel lain serta dapat berpindah
antara sel utama dan mehosil. Hewan yang tergolong dalam hewan tingkat rendah ini
berkembangbiak dengan cara bertunas.
Perkembangan Vegetatif pada Hewan

 Coelenterata

Coelenterata berasal dari kata coelom dan


enteron. Kata coelom memiliki arti “berongga” dan enteron yang berarti “perut”.
Coelenterata juga dapat didefinisikan dengan hewan perut berongga, rongga tersebut disebut
rongga gastrovasculer. Rongga tersebut berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan serta
sebagai alat yang mengedarkan sari makanan dan sisa makanan.

Colenterata juga disebut Cnidaria karena memiliki sel penyengat yang terletak pada tentakel
di sekitar tubuhnya. Coelenterata berkembangbiak vegetatif dengan cara bertunas. Diawali
dengan terbentuknya kuncup di bagian kaki pada fase polip.  Kemudian kuncup tersebut
perlahan-lahan akan makin membesar yang akan membentuk tentakel. Kuncup akan
bertumbuh dan menempel di sekitar kaki induknya sampai kuncup baru tumbuh pada
induknya.
Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna adalah perkembangan yang dialami oleh hewan jenis serangga atau
amfibi dimana dalam perkembangan hewan tersebut melewati 4 tahapan.
Hewan Yang Mengalami Metamorfosis Sempurna:
Kupu-kupu

Kupu-kupu adalah contoh hewan bermetamorfosis sempurna. Kupu-kupu melewati 4 proses


tahapan diantaranya telur, larva, pupa dan imago.

Pada tahapan kepompong, calon kupu-kupu sebelumnya akan menggulung di daun, di tanah
atau di batang tanaman dalam keadaan inaktif.

Selama tahapan ini maka akan mengalami proses transisi dari ulat yang terlihat jijik menjadi
organisme baru yang cantik dan indah yaitu kupu-kupu dewasa.
Hewan Yang Mengalami Metamorfosis Sempurna:
Nyamuk

Nyamuk merupakan serangga yang sering dijumpai pada malam hari. Serangga yang selalu
menghisap darah manusia ini ternyata mengalami fase pupa dalam proses metamorfosisnya.

Ketika si induk bertelur maka akan menetas selama 2 hari. Setelah itu akan berubah
menjadi jentik dan mengalami beberapa pergantian julit atau disebut instar.

Kemudian setelah 7 hari jentik akan berubah menjadi pupa hingga akhirnya berubah bentuk
menjadi imago dewasa selama 12 hari. Imago yang mempunyai sayap akan terbang dan
hinggap di kulit manusia untuk menghisap darah segar.
Hewan Yang Mengalami Metamorfosis Sempurna:
Tawon

Tawon adalah jenis serangga yang masuk ke dalam anggota Hymenoptera. Tawon pada
dasarnya mengalami metamorfosis sempurna yakni dimulai dari fase telur, larva, pupa dan
imago.

Secara umum larva tawon tidak memiliki mata, kaki dan juga rahang. Sehingga untuk
bertahan hidup, si induk akan memberi makan setiap saat.

Larva tawon terus mengalami pergantian kulit hingga pada akhirnya berubah bentuk menjadi
kepompong. Hal yang unik dari kepompong tawon ini adalah warna kepompong hampir
menyerupai imago.

Sehingga orang yang hendak memburunya akan mengalami kesulitan. Kepompong tawon
berwarna pucat. Tarakhir setelah mengalami fase kepompong maka akan menetas dan
menunggu sejenak hingga sayapnya kering dan siap untuk terbang.
Bagian bagian Bunga Sempurna
Bagian bagian Bunga Sempurna
Bagian bagian Bunga Sempurna
Bagian bagian Bunga Sempurna

Anda mungkin juga menyukai