Anda di halaman 1dari 5

A.

SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU

Kupu-kupu termasuk salah satu serangga yang mengalami metamorfosis


sempurna. Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh hewan dari
kecil hingga dewasa. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan bentuk tubuh yang
berbeda pada setiap fase metamorfosis. Proses metamorfosis pada kupu-kupu mengalami
empat tahapan

1. Telur
Kupu-kupu betina yang sudah dewasa akan bertelur, apabila telah dibuahi oleh
kupu-kupu jantan. Telur kupu-kupu biasanya menempel di permukaan daun.\

2. Ulat (larva)
Kemudian telurnya menetas menjadi ulat. Ulat itu akan makan dedaunan selama
berhari-hari, lama kelamaan ulat tumbuh semakin besar dan berhenti makan. Setelah 15-
20 hari, ulat mulai berubah menjadi kepompong (pupa). Ulat membuat kepompong dari
air liurnya

3. Kepompong (pupa)
Pada tahap kepompong, ulat tidak makan dan mengalami perubahan. Kepompong
biasanya menggantung di ranting tumbuhan atau di daun. Masa kepompong ini
berlangsung selama berhari-hari. Bila telah sempurna dan cukup waktunya, kupu-kupu
keluar dari kepompong tersebut dan menjadi kupu-kupu dewasa.

4. Kupu-kupu
Setelah beberapa hari, ulat di dalam kepompong berubah menjadi kupu-kupu
dewasa yang siap terbang. Siklus hidup kupu-kupu pun berulang kembali.
Kupu-kupu berkembang biak dengan bertelur. Dari telur itu, proses metamorfosis dimulai
lagi.
B. SIKLUS HIDUP KATAK
Siklus hidup katak terdiri lima tahap, yaitu telur, kecebong, berudu empat
kaki, katak muda dan katak dewasa.

Saat katak tumbuh, ia bergerak melalui tahap-tahap ini dalam proses yang dikenal
sebagai metamorfosis.

1. Telur
Daur hidup katak dimulai dari telur yang telah dibuahi. Katak betina dapat bertelur
banyak sekali dalam kolam. Telur mengapung di atas air berbentuk gumpalan atau
jeli. Setelah itu telur akan segera menetas menjadi berudu.

2. Kecebong
Saat kecebong menetas, katak akan terlihat seperti ikan kecil. Kecebong tidak
memiliki kaki. Kecebong memiliki insang yang dapat membuat dirinya bernapas di
bawah air. Kecebong berenang, memakan tumbuhan dan ganggang air, dan tumbuh
menjadi kecebong selama beberapa minggu.
Pada saat ini kecebong mulai mengembangkan paru-paru untuk bernafas persiapan
menjadi katak. Kecebong juga mulai menumbuhkan dua kaki belakang yang
digunakan untuk melompat dan berenang. Meskipun kecebong terlihat seperti katak,
kecebong masih memiliki ekor yang sangat panjang.

3. Katak Muda
Kecebong menumbuhkan dua kaki depan dan ekornya yang panjang menjadi semakin
pendek. Kecebong menggunakan nutrisi yang tersimpan pada ekornya sebagai
makanan sampai ekornya benar-benar hilang.

Setelah ekornya tinggal sedikit, kecebong berubah menjadi katak muda. Saat menjadi
katak muda, katak melompat dari air ke tanah air untuk pertama kalinya.

4. Katak Dewasa
Ekor katak akan hilang. Setelah itu katak akan mulai memakan serangga bukan lagi
tanaman dari air. Katak muda akan tumbuh menjadi katak dewasa sekitar 2-4 tahun
hingga menjadi katak dewasa. Katak dewasa kemudian bertelur dan lebih banyak
kecebong menetas dan memulai siklus lagi.
C. SIKLUS HIDUP NYAMUK

Nyamuk adalah serangga terbang yang umum ditemui di sebagian besar belahan
dunia. Siklus hidup nyamuk dimulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, yang
prosesnya sebagian besar berlangsung di air. 

Beberapa nyamuk dapat menjadi vektor, atau penyebar patogen penyebab penyakit ke
manusia dan hewan. Kuman (virus dan parasit) yang disebarkan nyamuk dapat membuat
sakit. 

Namun, ada pula beberapa nyamuk yang suka menggigit, tetapi tidak menyebarkan
kuman. Nyamuk jenis ini disebut nyamuk pengganggu. 

Meski banyak sekali jenisnya, secara umum siklus hidup nyamuk apapun sama. Dimulai
dari telur, hingga menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang.

Berikut ini penjelasan lengkap tiap tahapannya:

 Telur

Nyamuk betina dewasa biasanya bertelur di bagian dalam, dinding wadah yang basah
dengan air, atau di atas permukaan air. Sekali bertelur nyamuk betina bisa mengeluarkan
hingga 100 butir sekaligus.

Telur nyamuk akan menempel pada dinding wadah dengan sangat kuat, seperti lem.
Telur-telur ini juga dapat bertahan meski area sekitarnya mengering hingga 8 bulan.

Jadi, hanya dibutuhkan sedikit air untuk menjadi tempat bertelurnya nyamuk betina.
Mangkuk, cangkir, air mancur, ban, tong, vas, dan wadah lain yang menampung air dapat
menjadi tempat bertelur mereka.

 Larva

Siklus hidup nyamuk selanjutnya adalah larva. Larva muncul dari telur nyamuk yang
menetas, tetapi hanya setelah permukaan air naik untuk menutupi telur. Artinya air hujan
atau manusia yang menambahkan air ke wadah berisi telur akan memicu munculnya
larva.
Di tahap ini, larva biasanya akan hidup dengan memakan mikroorganisme di dalam air.
Setelah molting sebanyak tiga kali, larva akan berkembang menjadi pupa.

 Pupa

Pupa adalah siklus hidup nyamuk selanjutnya, setelah larva. Pupa biasanya akan
berkembang sampai tubuh nyamuk terbang dewasa yang baru terbentuk muncul dari kulit
kepompong dan meninggalkan air.

 Nyamuk Dewasa

Setelah nyamuk dewasa muncul, nyamuk jantan biasanya akan memakan nektar dari
bunga. Sementara nyamuk betina mengisap darah manusia dan hewan, yang diperlukan
untuk menghasilkan telur.

Setelah makan, nyamuk betina dewasa akan mencari sumber air untuk bertelur lebih
banyak. Agak berbeda dengan nyamuk lain, nyamuk Aedes aegypti tidak akan terbang
terlalu jauh selama hidupnya.

Nyamuk Aedes aegypti lebih suka tinggal di dekat manusia. Mereka dapat ditemukan di


dalam rumah dan gedung, di mana tirai jendela dan pintu tidak digunakan atau pintu
dibiarkan terbuka.

D. SIKLUS HIDUP LALAT

Lalat termasuk contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dalam


siklus hidup nya. Seperti halnya kupu-kupu dan nyamuk, metamorfosis sempurna ini
ditandai dengan adanya fase pertumbuhan dari telur - larva (belatung) - pupa
(kepompong) - imago (lalat dewasa) seperti diilustrasikan pada gambar.

1. Telur
Daur hidup lalat dimulai dari telur. Bentuk telur lalat menyerupai beras namun dengan
ukuran yang kecil. Telur diletakkan dalam medium yang dapat menjadi tempat
perindukan larva.

Dilansir buku Siklus Hidup dan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka terbitan
Kemdikbud, dalam waktu sekitar 12-24 jam telur-telur akan menetas. Lalat bisa bertelur
di tempat kotor dan basah seperti sampah, bangkai binatang, makanan busuk, atau bahkan
makanan yang tidak terjaga kebersihannya (dalam keadaan terbuka, dekat dengan
selokan, dan lainnya).

Makanan yang dikonsumsi lalat, bisa dari darah pada bangkai, makanan yang sudah
busuk, bahkan juga bisa hinggap dan bertelur di makanan yang masih layak dikonsumsi
manusia. Inilah mengapa, kita perlu menjaga makanan agar bersih dan tertutup supaya
tidak jadi sarang bertelur lalat.

2. Larva
Larva juga bisa dikenali sebagai belatung. Setelah 24 jam, larva keluar dari telur. Larva
terus makan untuk mengisi energi, hingga mulai bertumbuh besar. Larva seringkali makan
dengan rakus.

Dengan ukuran yang semakin membesar, membuat larva lalat umumnya mengalami
empat kali proses pergantian cangkang (molting) selama hidupnya. Periode makan ini
bisa berlangsung beberapa hari atau minggu, tergantung suhu, kualitas makan, jenis lalat
dan faktor lainnya.

Barulah kemudian ia berubah menjadi pupa. Kebanyakan larva yang bersifat terestrial ini
cenderung meninggalkan medium larva menuju tempat yang lebih kering untuk pupasi.
Stadium pupa bisa beberapa hari, minggu, atau bulan.

3. Pupa
Bentuk pupa lonjong, berwarna coklat tua. Pupa tidak makan bahkan tidak bergerak. Ia
terus berada di dalam cangkang, kemudian secara bertahap bentuk larva yang seperti
cacing akan berubah menjadi lalat.

Sebetulnya stadium pupa bisa memakan waktu hingga beberapa hari, minggu, atau
bahkan bulan. Namun normalnya, stadium dewasa akan muncul dari pupa setelah satu
minggu.

4. Lalat
Lalar dewasa punya nama lain yakni imago. Setelah 3-6 hari, lalat akan keluar dari
cangkang. Saat sudah berumur tiga hari, lalat sudah dapat terbang dan mencari pasangan
untuk kawin. Lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 150 butir dalam sekali
bertelur.

Anda mungkin juga menyukai