Anda di halaman 1dari 4

HASIL OBSERVASI CAPUNG

KELOMPOK 4 :
- TEDI PIRMANSAH

- LAELA

- SYAHRUL FALAH

- PUTRI DWI

Capung termasuk kedalam kelompok serangga odonata. Serangga ini sebenarnya sudah hidup sejak zaman purba dan
beberapa kali mengalami evolusi. Kamu dapat menjumpai capung dewasa hampir disetiap tempat, khususnya di daerah
tropis. Bagian tubuh capung terbagi atas kepala, badan dan kaki. Meskipun terlihat lucu dan memiliki warna tubuh sangat
cantik, capung sebenarnya merupakan predator ganas. Karnivora ini memiliki rahang tajam, memiliki penglihatan yang luas
hingga 360 derajat, serta mampu terbang dengan sangat cepat dan gesit. Mereka bahkan bisa mencegat mangsanya pada saat
terbang diudara.

Selain pemangsa yang ganas, serangga ini juga merupakan penerbang yang hebat. Capung dapat terbang ke segala arah,
namun mereka paling senang menyamping. Kemampuan ini tentunya karena didukung oleh otot-otot sayap capung yang
kuat, bahkan mereka mampu merubah arah terbang dalam hitungan detik.

- DAUR HIDUP CAPUNG

1. Telur

Telur merupakan daur hidup capung yang pertama. Setelah betina kawin mereka akan mencari tempat khusus untuk
meletakan telur-telur mereka.

Umumnya tempat yang disukai para capung untuk bertelur yaitu diatas permukaan daun yang dekat dengan air.

Selain permukaan daun mereka juga akan memilih lingkungan yang bersih bebas dari polusi. Induk capung mampu
mengeluarkan sekitar 1000 butir telur.

Perkembangan telur baru dapat terjadi setelah diletakan, kemudian larva baru akan menetas setelah 1-3 minggu.

Sebagai informasi tambahan, telur capung ada yang berbentuk panjang dan bulat. Pada bagian ujungnya terdapat lubang
yang berfungsi untuk memasukan sperma dari caping jantan.

2. Nimfa

Tahap selanjutnya pada siklus hidup capung adalah Nimfa. Nimfa atau instar nimfa merupakan periode setelah telur
menetas kemudian menjadi larva. Dalam perkembangannya ini larva capung hidup di air dan bernapas menggunakan
insang internal.

Meskipun begitu, larva caping tetap dapat bernafas di daratan selama berjam-jam. Pada tahap ini larva capung hidup
sebagai hewan karnivora yang ganas. Mereka memangsa berudu, anak ikan, dan sesamanya untuk bertahan hidup.

Sebelum menjadi capung dewasa, larva umumnya mengalami beberapa kali proses pergantian kulit kurang lebih sebanyak
8-12 kali.
Namun tentu saja jumlah ini dapat berbeda untuk setiap jenis caping. Siklus ini juga merupakan yang terlama, hampir
sebagian besar umur caping dihabiskan pada fase nimfa yaitu selama 4 tahun.

3. Capung Dewasa

Puncak perkembangan larva ditandai dengan pergantian kulit terakhir dan munculnya sepasang sayap.Pada proses ini
capung akan berusaha melepaskan diri dari kulit nimfa, kemudian terbang keluar dari air dengan bantuan dedaunan.

Perlu kamu ketahui capung muda meskipun sudah memiliki sayap namun tubuhnya masih belum terbentuk sempurna dan
warna tubuhnya masih belum merata. Oleh sebab itu kamu dapat melihat bagian dalam kepala capung muda.

Seiring bertambahnya waktu tubuh capung mulai sempurna dan tidak lembek lagi. Capung dewasa dapat hidup maksimal
empat bulan lamanya. Sebelum akhirnya mereka kawin dan mengulang siklus hidup mulai dari telur lagi.

Capung dewasa tidak merugikan bagi manusia, justru mereka merupakan salah satu predator pemberantas hama di
pertanian seperti wereng dan kutu. Oleh sebab itu keberadaan capung sangat penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem.

Namun sayangnya keberadaan capung semakin sedikit, Hal ini disebabkan karena capung tidak mampu bertahan hidup
pada lingkungan yang sudah banyak tercemar. Agar kelestarian alam ini tetap terjaga, yuk kita tumbuhkan rasa cinta dan
kesadaran lingkungan sejak dini.

- KEHIDUPAN CAPUNG
Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua
macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-
anaknya.

Capung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum (subordo Zygoptera). Capung umumnya
bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum
umumnya bertubuh kecil (meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip
jarum, dan hinggap di jendela dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.

1.HABITAT CAPUNG

Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, isungai dan danau, hingga ke pekarangan
rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa
jenisnya, umumnya jenis capung, merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain
memiliki habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan lemah, dan jarang
menjelajah jauh.

2.PROSES PERKAWINAN CAPUNG


Capung kawin dengan cara yang unik, capung jantan dan betina akan saling mengkait membentuk pose yang menarik
ketika proses kawin terjadi. Proses saling mengkait ini akan terus berlangsung hingga si jantan mengeluarkan sperma atau
hingga si betina mengeluarkan telurnya di perairan.

Capung memiliki penglihatan yang tajam untuk membedakan warna dari jenisnya. Capung jantan akan mencari capung
betina yang paling disukainya kemudian akan mendekatinya. Capung jantan akan mencengkeram thorax capung betina,
dan apabila capung betina merasa cocok dengan capung jantan tersebut, proses perkawinan akan segera terjadi.
Prosesi perkawinan capung cukup unik, diawali dengan capung jantan yang mengkait bagian belakang kepala (leher)
capung betina dengan ujung abdomennya (ekornya), kemudian tubuh capung betina akan menukik untuk menempelkan
ujung abdomennya pada penis si jantan yang terletak di belakang thorax.
Proses tersebut akan berlangsung beberapa saat hingga si jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur. Terkadang
setelah perkawinan si betina langsung mengeluarkan telurnya. Namun, kadang ada yang menunda pengeluaran telur
selama beberapa waktu.

Posisi capung kawin, jantan di depan dan betina di belakang

Capung betina dapat kawin dengan banyak capung jantan, namun hanya capung jantan terakhir saja yang akan membuahi
telur betina. Inilah sebab beberapa jantan setelah kawin akan menjaga si betina supaya tidak kawin dengan jantan yang lain
supaya perkawinannya membuahkan hasil.

Capung jantan menggunakan penisnya untuk mengeluarkan sperma pejantan lain yang telah dikeluarkan dalam tubuh
betina. Beberapa spesies bahkan memiliki kait khusus pada penisnya untuk mempermudah proses ini. Hal inilah yang
menyebabkan capung jantan yang terakhir mengawini yang spermanya akan membuahi telur betina .

Capung bertelur di air

Betina mengeluarkan telurnya pada perairan yang tenang dan tidak terlalu berarus, telur dikeluarkan pada permukaan air
atau ditempelkan pada tanaman air. Telur akan menetas menjadi larva capung yang disebut naiad. Naiad akan bertahan di
dalam air selama 3 bulan bulan hingga 5 tahun tergantung spesies. Semakin besar capung semakin lama fase naiad di
dalam air.

Naiad dalam air memakan hewan kecil

Saat telah siap menjadi capung, naiad akan keluar dari air dan capung dewasa akan keluar dari tubuh naiad. Capung
membutuhkan waktu beberapa saat sebelum sayapnya mengembang sempurna dan dapat terbang.
3.MAKANAN CAPUNG

Larva capung dapat memangsa jentik nyamuk dan larva serangga hama lainnya yang hidup di air. Sedangkan capung
dewasa memangsa lalat, walang sangit, nyamuk ,dan serangga kecil lain yang bisa membahayakan hidup kita.
Serangga indah ini berada di bagian atas rantai makanan dan memiliki sedikit musuh alami.

Anda mungkin juga menyukai