Anda di halaman 1dari 16

Kecoa merupakan hewan sejenis serangga yang dianggap hama oleh sebagian orang.

Kecoa biasa hidup di tempat – tempat yang kotor. Walaupun dikenal sebagai hewan
pengganggu, Siklus hidup kecoa memiliki keunikan dan menarik untuk di pelajari. Daur
hidup kecoa akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

Kecoa atau hewan yang biasa dipanggil dengan sebutan lipas atau coro ini adalah hewan
serangga yang masuk ke dalam kelas insecta dan termasuk ke dalam ordo Blattodea.

Serangga ini kurang lebih memiliki 3500 spesies dalam 6 famili. Kecoa bisa ditemukan di
hampir seluruh penjuru dunia kecuali di wilayah kutub.

Kecoa memiliki bentuk tubuh lonjong dan memiliki 2 antena di kepalanya. Selain itu,
hewan ini memiliki 4 kaki dan memiliki sayap untuk terbang. Ukuran tubuh serangga ini
bervariasi tergantung spesiesnya, ada yang memiliki ukuran tubuh 2 mm hingga 6 cm.

Secara umum serangga ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu kecoa nokturnal dan kecoa diurnal.

Ciri ciri kecoa nokturnal adalah memiliki tubuh berwarna gelap seperti coklat atau hitam
dan biasa beraktivitas di malam hari. Sedangkan kecoa diurnal memiliki tubuh berwarna
cerah mencolok dan biasa beraktivitas di siang hari.

Kecoa berkembangbiak dengan cara bertelur.

Pertumbuhan kecoa terjadi cukup cepat dan terjadi di tempat – tempat yang kotor dan
jarang dibersihkan seperti tempat sampah.

Apakah kecoa mengalami metamorfosis sempurna ? jawabannya adalah tidak.

Kecoa termasuk metamorfosis tidak sempurna karena hanya mengalami 3 fase dan tidak
mengalami perubahan bentuk yang signifikan di setiap fasenya.

Kecoa mengalami metamorfosis tidak sempurna, sama seperti metamorfosis belalang dan
metamorfosis capung.

Urutan daur hidup kecoa adalah Telur – Nimfa – Kecoa Dewasa.

Penjelasan tentang daur hidup kecoa akan dijelaskan lebih lengkap pada bagian daur hidup
hewan kecoa.

Jenis daur hidup kecoa adalah metamorfosis tidak sempurna karena mengalami 3 fase dan
tidak mengalami perubahan yang mencolok di setiap fase.

Tahapan metamorfosis kecoa akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut :

1. Telur Kecoa

Metamorfosis pada kecoa yang pertama adalah telur. Cara berkembang biak kecoa adalah
dengan cara bertelur (ovipar).

Telur kecoa memiliki bentuk seperti kacang merah atau kapsul kecil berwarna coklat pekat
dan juga memiliki cangkang telur yang keras dan tidak mudah pecah atau hancur.
Induk kecoa betina akan meletakkan telurnya pada tempat yang kotor dan juga tersembunyi.
Selain itu, induk kecoa betina juga akan meletakkan telurnya pada tempat yang memiliki
sumber makanan yang cukup.

Telur kecoa membutuhkan waktu 6 – 7 minggu untuk menetas menjadi nimfa.

Namun waktu yang dibutuhkan telur untuk menetas bisa berbeda – beda tergantung pada
jenis atau spesies kecoa tersebut dan keadaan lingkungan tempat telur kecoa tersebut untuk
menetas. Telur kecoa menetas menjadi nimfa.

2. Nimfa Kecoa

Siklus hidup kecoa yang kedua adalah nimfa. Daur hidup kecoa setelah telur adalah nimfa
kecoa.

Nimfa atau biasa disebut dengan bayi kecoa, masih memiliki tubuh yang sangat kecil.

Pada fase ini, nimfa akan berkali kali berganti kulit atau biasa disebut dengan proses
molting. Nimfa akan terus menerus berganti kulit hingga tubuhnya mulai membesar dan
memiliki kulit yang keras.

Nimfa pada kecoa memiliki bentuk mirip seperti kecoa dewasa, tetapi belum memiliki
sayap sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil.

Selain itu, nimfa memiliki warna tubuh yang masih terang dan berwarna muda. Namun
karena proses molting, warna tubuh nimfa lama kelamaan akan menjadi gelap dan berwarna
pekat.

Waktu yang dibutuhkan dan jumlah molting yang dilakukan nimfa, bergantung pada jenis
atau spesies kecoa tersebut karena biasanya setiap spesies memiliki waktu dan jumlah
molting yang berbeda – beda.

Saat molting atau pergantian kulit terakhir, nimfa mulai tumbuh berkembang dan memiliki
sayap.

3. Kecoa Dewasa
Tahapan daur hidup kecoa yang terakhir adalah kecoa dewasa. Saat kecoa sudah mulai
memasuki fase dewasa, maka kecoa sudah berhenti melakukan molting atau berganti kulit.

Serangga ini sudah memiliki bentuk tubuh sempurna seperti memiliki sayap dan memiliki
kulit yang keras.

Induk kecoa betina dewasa bisa menghasilkan sekitar 300 sampai 400 keturunan semasa
hidupnya.

Kecoa juga merupakan hewan nokturnal yang berarti mereka akan bersembunyi di siang
hari dan mulai aktif ketika malam hari untuk mencari makanan dan berkembang biak.
Namun ada juga kecoa diurnal yaitu kecoa yang beraktivitas dan berkembang biak di siang
hari.

Umur dari serangga ini berkisar antara 3 – 4 bulan, bahkan ada yang mencapai hingga 2
tahun. Namun umur dari setiap hewan ini bervariasi tergantung pada jenis atau spesies
kecoa tersebut.
Lalat adalah binatang sejenis serangga yang dibenci karena dianggap kotor dan membawa
berbagai macam penyakit. Walaupun dianggap serangga yang menjijikkan dan hewan
pengganggu. Hewan ini memiliki keunikan dan menarik untuk dipelajari yaitu pada Daur
hidup lalat. Siklus hidup lalat dan penjelasannya akan dijelaskan lebih lengkap yaitu
sebagai berikut.

alat adalah salah satu bintang yang termasuk ke dalam jenis serangga. Hewan ini juga
termasuk ke dalam kerajaan animalia dan filum arthropoda.

Dan juga lalat termasuk ke dalam ordo diptera, dalam bahasa yunani Diptera terdiri dari
“Di” yang berarti dua dan “Ptera” yang berarti dua. Berdasarkan fakta tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lalat adalah jenis serangga yang memiliki dua sayap.

erbedaan yang cukup jelas antara lalat dengan ordo serangga yang lainnya adalah hewan ini
memiliki dua jenis sayap, yaitu sepasang sayap yang digunakan untuk terbang. Dan
sepasang sayap lagi yang biasa disebut sebagai halter yang berasal dari sayap bagian
belakang pada metatoraks.

Pada umumnya, daur hidup lalat membutuhkan waktu sekitar 7 – 22 hari, bisa juga berbeda
tergantung beberapa faktor seperti suhu dan makanan.

Perkembangbiakan lalat lebih banyak terjadi di tempat tempat yang lembab dan kotor
seperti tempat sampah dan kotoran hewan.

Apakah lalat mengalami metamorfosis sempurna ? jawabannya adalah iya.

Lalat mengalami metamorfosis sempurna, karena melewati 4 tahapan dan mengalami


perubahan bentuk yang signifikan di setiap fasenya.

Pertumbuhan lalat terbilang lebih sederhana jika dibandingkan dengan hewan yang
mengalami daur hidup sempurna lainnya.

Daur hidup lalat yang benar adalah dimulai dari Telur – Larva – Pupa (Kepompong) –
Lalat Dewasa. Selain serangga ini, terdapat bintang lainnya yang memiliki metamorfosis
sempurna yaitu metamorfosis nyamuk dan metamorfosis katak.

Metamorfosis pada lalat akan dijelaskan lebih lengkap pada bagian Daur Hidup Lalat.

Metamorfosis sempurna lalat akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

1. Telur Lalat
Siklus hidup lalat buah yang pertama adalah telur. Cara berkembang biak lalat adalah
dengan cara bertelur, karena serangga ini termasuk ke dalam hewan ovipar. Hasil dari
perkawinan lalat betina dan lalat jantan akan menghasilkan telur.

Telur lalat biasanya berada di tempat – tempat yang kotor seperti tempat sampah, kotoran
manusia, dan bangkai binatang.

Alasan lalat betina meletakkan telurnya pada tempat kotor adalah karena tempat kotor bisa
menjadi sumber makanan bagi larva setelah telur menetas. Selain itu, tempat yang kotor
dianggap aman dari para predator atau pemangsa.
Pada umumnya lalat betina hanya bisa bertelur hingga 5 – 6 kali dalam seumur hidupnya.
Akan tetapi dalam sekali bertelur, lalat betina bisa menghasilkan hingga 75 – 150 telur.

Fase ini berlangsung 12 sampai 24 jam hingga telur menetas menjadi larva, bisa juga
berbeda karena beberapa faktor yaitu kelembapan dan suhu. Semakin panas suhu, telur lalat
akan semakin cepat menetas dan begitupun sebaliknya.

2. Larva Lalat
Metamorfosis lalat buah selanjutnya adalah larva. Larva atau yang lebih dikenal sebagai
belatung. Pada fase larva ini hanya membutuhkan waktu 2 hari sebelum ia memasuki fase
pupa. Larva memiliki bentuk tubuh yang kecil dan tubuhnya berwarna putih.

Larva lalat akan mencari makanan di tempat kotor seperti tempat sampah, bangkai hewan
dan lain – lain. Biasanya larva mencari makanan tidak jauh dari tempat dimana larva
tersebut masih menjadi telur.

Selama fase ini larva akan beberapa kali melakukan pergantian kulit, lalu tumbuh semakin
membesar dan tubuhnya akan semakin mengeras. Namun setelah itu, larva akan segera
mencari tempat perlindungan dari para predator dan mulai memasuki fase pupa.

3. Pupa (Kepompong)

Daur hidup hewan lalat yang ketiga adalah pupa atau kepompong. Sebelum berubah
menjadi pupa, larva mencari tempat untuk bersiap memasuki fase pupa sekaligus untuk
berlindung dari para predator.

Hewan ini juga akan memilih tempat yang memiliki suhu yang panas untuk mempercepat
proses saat menjadi pupa atau kepompong.

Pada fase ini membutuhkan waktu sekitar 3 hari sampai 1 minggu. Saat proses untuk
menjadi pupa, tubuh larva akan mulai mengeras dan tidak bergerak sama sekali (tidak
aktif).

Ketika sudah menjadi pupa, hewan ini akan terlihat seperti memiliki cangkang yang
menutupi seluruh tubuhnya.

Saat sudah memasuki fase untuk keluar dari cangkang, cangkang pupa akan retak atau
hancur. Kemudian lalat akan keluar dari cangkang yang menutupi seluruh tubuhnya. Lalat
akan keluar dari cangkang pupa kemudian mulai belajar untuk terbang dan tumbuh menjadi
lalat dewasa (imago).

4. Lalat Dewasa
Urutan metamorfosis lalat yang terakhir adalah lalat dewasa. Setelah melalui fase pupa, lalat
mulai memasuki fase lalat dewasa. Pada fase ini lalat dewasa hanya mampu hidup 2 sampai
4 minggu.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi umur dari serangga ini yaitu kelembapan, suhu dan
juga sumber makanan.

umber makanan bagi lalat dewasa adalah zat – zat yang membusuk dan mengeluarkan bau
tidak sedap seperti sampah, kotoran manusia dan juga bangkai makanan.

Setelah menjadi lalat dewasa, serangga ini akan melakukan proses perkawinan antara lalat
betina dan lalat jantan. Kemudian lalat betina mulai bertelur dan akan berkembang biak
menghasilkan lalat – lalat baru.
Kodok atau katak adalah hewan yang identik dengan hewan yang mampu hidup di dua
alam. Selain fakta menarik tersebut, terdapat hal lain yang menarik untuk diketahui yaitu
pada siklus hidup katak. Daur hidup katak memiliki keunikan dan menarik untuk dipelajari.

Penjelasan tentang daur hidup katak akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

Siklus Hidup Katak


Katak adalah hewan pemakan serangga yang mampu hidup di dua alam atau biasa disebut
amfibi. Hewan amfibi ini termasuk ke dalam kerajaan animalia, filum chordata dan juga
subfilum vertebrata. Selain itu, katak juga termasuk ke dalam kelas amphibia serta ordo
anura.

Hewan ini memiliki ciri – ciri yaitu memiliki tubuh yang berlendir dan licin, memiliki tubuh
yang berwarna hijau atau merah kecoklat – coklatan, memiliki selaput di sela – sela
kakinya. Amfibi ini juga pandai berenang dan biasa berjalan dengan cara melompat –
lompat.

Katak memangsa berbagai macam serangga sebagai sumber makanan. Hewan ini memiliki
cara unik unik untuk memangsa makanannya. Biasanya katak akan bergerak secara diam
diam, lalu menjulurkan lidahnya yang panjang dan lengket untuk menangkap mangsanya.

Kemudian hewan yang biasa meloncat loncat ini akan menarik lidahnya baru kemudian
memakan si mangsa.

Katak termasuk ke dalam hewan ovipar. Oleh karena itu, cara berkembang biak katak
adalah dengan cara bertelur.

Pertumbuhan katak sangat berbeda jika dibandingkan hewan pada umumnya terutama
dalam bentuk berudu.

Katak adalah hewan yang mengalami metamorfosis sempurna sama seperti siklus hidup
nyamuk dan siklus hidup lalat.

Jenis daur hidup katak termasuk dalam metamorfosis sempurna karena melalui 4 fase atau
tahapan.

Urutan daur hidup katak adalah Telur – Berudu – Katak Muda – Katak Dewasa.

Metamorfosis kodok membutuhkan waktu sekitar 16 – 20 minggu dari telur hingga benar –
benar menjadi katak dewasa.

Perkembangbiakan katak akan dijelaskan pada bagian Daur Hidup Katak.

Daur Hidup Katak


Metamorfosis pada katak akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

1. Telur Katak
Siklus hidup katak yang pertama adalah telur. Katak adalah hewan yang berkembang biak
dengan cara bertelur. Dalam sekali bertelur, katak mampu menghasilkan telur yang cukup
banyak.

Namun diantara semua telur tersebut, tidak semua mampu menetas menjadi berudu
(kecebong). Banyak faktor yang menentukan apakah telur katak tersebut bisa menetas
menjadi berudu atau tidak.

Salah satu faktor yang mempengaruhi cara perkembangbiakan katak pada fase telur adalah
faktor genetik dari telur tersebut.

Maksud faktor genetik adalah apakah telur – telur tersebut termasuk telur yang bagus atau
tidak. Selain itu, faktor lain yang menentukan apakah telur katak mampu menetas menjadi
berudu atau tidak adalah tempat telur diletakkan.

Jika katak mampu menaruh telurnya di tempat yang aman dari para predator, maka bisa
dipastikan kesempatan telur tersebut untuk menetas menjadi berudu (kecebong) akan
semakin besar.

Biasanya telur katak membutuhkan waktu sekitar 21 hari untuk menetas. Telur katak akan
menetas dan berubah menjadi berudu atau kecebong.

2. Berudu (Kecebong)
Tahapan metamorfosis katak yang kedua adalah berudu. Pada daur hidup katak setelah telur
menetas akan menjadi berudu. Di fase ini, berudu akan berjuang sendiri mencari
makanannya.

Perkembangan katak paling rumit terjadi pada fase ini.

Berudu atau yang bisa kita kenal dengan sebutan kecebong, akan melalui 3 tahapan yaitu :

 Berudu Tanpa Kaki


 Berudu 2 Kaki
 Berudu 4 Kaki

Setelah menetas, hewan ini masih belum memiliki tubuh yang sempurna dan belum
memiliki kaki. 1 – 7 hari setelah menetas, amfibi ini akan bertahan hidup dengan memakan
kuning telur yang berasal dari telur tempat ia menetas dan juga bernafas menggunakan
insang.

Kemudian sekitar 7 – 10 hari setelah menetas, berudu mulai memiliki 2 kaki dan bisa
mencari makanannya sendiri seperti memangsa alga air.

Saat usia berudu sekitar 4 – 6 minggu, insang mulai tertutup oleh kulit dan hewan pemakan
serangga ini mulai bernafas menggunakan paru – paru.

Pada usia tersebut pun hewan ini sudah mulai memiliki 4 kaki, 2 kaki di depan dan 2 kaki
lagi di belakang. Dan juga berudu mulai memangsa serangga yang mati di dalam air dan
juga memakan tumbuh – tumbuhan.
3. Katak Muda
Urutan daur hidup katak yang ketiga adalah katak muda. Pada fase ini, ekor pada hewan ini
mulai tidak terlihat dan tidak sepanjang seperti saat masih menjadi berudu.

Dan pada fase ini juga, katak muda mulai bernafas secara permanen menggunakan paru –
paru.

Katak muda juga mulai bisa hidup di darat, yang berarti sudah bisa untuk hidup di dua alam
yaitu di darat dan di air. Amfibi ini juga sudah bisa berburu serangga hidup sebagai sumber
makanan dan bisa melindungi dari para pemangsa atau predator.

4. Katak Dewasa
Urutan metamorfosis katak yang terakhir adalah katak dewasa. Pada fase katak dewasa ini,
usia katak mulai memasuki 12 sampai 16 minggu.

Katak dewasa sudah memiliki bentuk tubuh yang sempurna dan mulai hidup sebagai
predator bagi para serangga. Hewan pemakan serangga ini akan menghabiskan sisa
waktunya di darat, dan mulai masuk ke dalam air pada masa kawin hingga bertelur.

Daur ulang katak akan tetap terjadi dimulai dari perkawinan hingga induk mulai
menghasilkan telur.

Ketika bertelur, katak dewasa akan melindungi telurnya dari para predator seperti ular, ikan
dan biawak. Selain itu, katak dewasa juga akan menjadi sasaran utama dari para predator
seperti ular, biawak, dan elang.
Nyamuk adalah binatang sejenis serangga yang dikenal sebagai hewan penghisap darah.
Selain dikenal sebagai hewan penghisap darah, siklus hidup nyamuk juga menarik untuk
dipelajari. Daur hidup nyamuk dan penjelasannya akan dijelaskan lebih lengkap yaitu
sebagai berikut.

Siklus Hidup Nyamuk


Nyamuk adalah binatang yang termasuk ke dalam jenis serangga dan termasuk ke dalam
kerajaan animalia dan filum arthropoda.

Selain itu nyamuk juga terdapat pada kelas insect dan termasuk ke dalam ordo diptera dan
berfamili culicidae. Hewan penghisap darah ini memiliki spesies yang cukup banyak
mencapai 2.700 spesies nyamuk.

Nyamuk memiliki ciri khas yaitu memiliki tubuh yang terlihat berwarna belang atau hitam
putih dan memiliki mulut atau moncong seperti jarum. Ukuran hewan ini pun cukup kecil
dan ramping jika dibandingkan dengan serangga seperti lalat. Nyamuk bernafas dengan
menggunakan trakea.

Perkembangbiakan nyamuk adalah dengan cara bertelur.

Pada nyamuk jantan dan nyamuk betina memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada
bentuk mulut atau moncongnya. Nyamuk betina memiliki mulut atau moncong seperti
jarum suntik, terlihat runcing atau tajam yang berfungsi untuk menghisap darah binatang
maupun manusia.

Moncong tajam pada nyamuk betina digunakan untuk menghisap darah dengan cara
menusukkan moncong tersebut ke kulit manusia atau binatang.

Sedangkan nyamuk jantan memiliki mulut atau moncong yang agak lebar dan tidak runcing.
Moncong pada nyamuk jantan digunakan untuk memangsa larva nyamuk dan bukan untuk
menghisap darah.

Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa hanya nyamuk betina yang menghisap darah.
Sedangkan nyamuk jantan tidak menghisap darah melainkan memangsa larva nyamuk
sebagai sumber makanan.

Metamorfosis pada nyamuk tergolong metamorfosis sempurna karena melalui 4 fase dan
mengalami perubahan bentuk drastis dalam metamorfosisnya.

Tahapan metamorfosis nyamuk terdiri 4 fase atau proses yaitu Telur – Larva – Pupa –
Nyamuk Dewasa.

Daur Hidup Nyamuk


Metamorfosis nyamuk sempurna akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

1. Telur Nyamuk
Proses metamorfosis nyamuk yang pertama adalah telur. Cara berkembang biak nyamuk
adalah dengan cara bertelur, karena serangga ini termasuk ke dalam hewan ovipar. Serangga
ini saat bertelur biasanya akan meletakkan telurnya di dalam air atau di atas permukaan air.

Namun sebelum bertelur, hewan penghisap darah ini akan melalui proses perkawinan
terlebih dahulu. Proses perkawinan pada serangga ini dimulai dari nyamuk jantan yang akan
masuk terlebih dahulu ke dalam sebuah sarang.

Kemudian nyamuk betina akan mengikuti si nyamuk jantan memasuki sarang. Nyamuk
jantan akan melakukan perkawinan dengan betina sebelum nyamuk betina pergi keluar
sarang untuk menghisap darah.

Nyamuk betina hanya bisa kawin satu kali selama hidupnya. Saat nyamuk betina sudah
mulai bertelur, serangga ini biasanya akan meletakkan telurnya di tempat berair seperti
kolam, saluran air atau got, bak mandi dan lain – lain.

Namun jika tidak ada tempat yang berair, nyamuk betina akan meletakkan telurnya di
tempat yang lembab seperti tanaman basah.

Dalam sekali bertelur, nyamuk betina bisa menghasilkan banyak dan biasanya telur –
telurnya tersebut akan diletakkan dalam air. Telur tersebut kemudian akan mengapung di
atas permukaan air lalu akan menetas 1 atau 2 hari. Telur nyamuk akan menetas menjadi
jentik nyamuk.

2. Jentik Nyamuk
Daur hidup hewan nyamuk yang kedua adalah jentik. Tahapan nyamuk setelah dari telur
adalah menjadi jentik nyamuk. Larva nyamuk disebut jentik.

Telur nyamuk setelah menetas akan berubah menjadi jentik jentik nyamuk. Saat menjadi
jentik inilah biasanya nyamuk jantan akan memangsa si jentik sebagai sumber makanan.

Jentik memiliki bentuk tubuh panjang dan terlihat seperti benang hitam kecil di dalam air.
Jentik jentik nyamuk tinggal di dalam air atau di permukaan air.

Untuk tetap bertahan hidup, jentik akan saling memangsa jentik lainnya hingga tumbuh
menjadi pupa (kepompong).

Pada umumnya masa jentik ini membutuhkan waktu 8 – 10 hari, bisa kurang atau lebih
tergantung pada beberapa hal seperti suhu, keadaan air dan keberadaan para predator. Jentik
jentik nyamuk akan membentuk suatu pupa atau kepompong.

3. Pupa (Kepompong)
Urutan metamorfosis nyamuk yang ketiga adalah fase pupa (kepompong). Setelah menjadi
jentik jentik nyamuk tumbuh menjadi pupa atau kepompong.

Pada fase ini hanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari. Dan di fase ini juga, pupa
nyamuk mulai tumbuh sayap dan akan keluar dari kepompong.
Setelah keluar dari kepompong, nyamuk akan keluar dari dalam air atau permukaan air.
Kemudian berusaha untuk belajar terbang di sekitar tempat dimana ia masih menjadi pupa
hingga ia benar benar mahir untuk terbang.

4. Nyamuk Dewasa

Siklus hidup nyamuk yang terakhir adalah fase nyamuk dewasa. Pertumbuhan nyamuk pada
fase ini sudah maksimal dan sempurna.

Nyamuk yang sudah mulai bisa terbang dengan normal dan memiliki bentuk tubuh yang
sempurna akan berkeliling untuk mencari sarang baru dan mulai melakukan perkawinan.

Dan pada fase ini nyamuk betina sudah bisa untuk menghisap darah, sedangkan nyamuk
jantan akan mulai berkeliling mencari jentik nyamuk untuk dimangsa dan mulai mencari
sarang baru untuk melakukan perkawinan.

Anda mungkin juga menyukai