Anda di halaman 1dari 7

DI KALA KU BERDOA

Oleh Elviani

Di kala ku berdoa

Di kala rasa damai di hati

Di kala ku berdoa

Air mata ini jatuh

Satu-satu di pipi

Di kala ku berdoa

Kusadari siapa diriku!

Tidak putih, Tuhan

Ketika ku berdo'a

Kudengar bisikanmu menyejukan

Seakan menghapus keresahan

Hatiku

Terima kasih Tuhan

Atas kasih sayang-Mu padaku


SIKLUS HIDUP LALAT DAN PENJELASAN
Makhluk hidup yang ada di dunia ini masing masing tentu melakukan regenarasi agar dapat
mempertahankan keberadaannya. Seperti halnya lalat yang beregenarasi dengan cara bertelur.
Adapun cara lalat mempertahankan hidupnya adalah dengan mengalami metamorfosis
sempurna. Metamorfosis sempurna merupakan daur hidup makhluk hidup yang mengalami 4
tahap utama, yaitu tahap telur, tahap larva, tahap pupa dan tahap akhir.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat fakta yang menyatakan bahwa daur
hidup lalat memerlukan waktu sekitar 7-22 hari. Akan tetapi jangka waktu yang telah
ditetapkan tersebut dapat berubah tergantung dari faktor lain seperti keadaan suhu serta
makanan. Secara umum, lalat betina akan menghasilkan telur setidaknya 75-150 dalam sekali
bertelur. Lalat betina biasanya akan menghasilkan telur sebanyak 5-6 kali seumur hidupnya.
Adapun daur hidup lalat secara lengkap akan dijelaskan dibawah ini.

Urutan Siklus Hidup Lalat

1. Tahap Telur
Tahap ini adalah tahap yang berlangsung sangat singkat, yaitu hanya 12-24 jam saja. Dalam
tahap ini seorang lalat betina akan langsung menghasilkan telur sekitar 75-150 seperti yang
telah disinggung sebelumnya.
Bentuk dari telur lalat adalah lonjong dengan anjang sekitar 0,5 mm, warnanya putih bening
dimana pada salah satu ujungnya terdapat 2 antena kecil yang bentuknya seperti sendok yang
berfungsi untuk mempertahankan telur agar tidak tenggelam.
Jangka waktu yang dibutuhkan agar telur lalat tersebut menetas sangat bergantung pada suhu
dan kelembapan di tempat tersebut. Apabila di tempat tersebut suhunya panas, maka telur
akan lebih cepat menetas, begitu juga sebaliknya. Biasanya lalat jantan akan meletakkan
telurnya di tempat yang lembab dan bahan organik seperti sampah atau di bangkai binatang
dan hewan.

2. Tahap Larva
Pada tahap larva ini terdiri atas 3 sub tahapan, yaitu tahap instar pertama, tahap instar ketiga
dan tahap perubahan menuju tahap pupa. Berikut adalah masing masing penjelasan dari 3 sub
tahapan tersebut.
Tahap I
Pada tahap ini telur yang menetas tersebut disebut sebagai instar I. Instar I ini berwarna putih
lonjong dengan ukuran sekitar 2mm. Pada tahap ini instar tersebut akan bergerak seperti
cacing, karena tidak memiliki kaki dan mata, akan tetapi memiliki mulut serta gigi berwarna
hitam dengan ukuran sangat kecil yang digunakan untuk memakan makan, selain itu juga
memiliki sebuah spirakel anterior. Intar I ini sangat membutuhkan banyak makanan untuk
mempercepat prosesnya. Nantinya setelah berselang 1-2 hari, instar I akan terlepas dari
kulitnya dan berubah menjadi instar II.
Tahap II
Pada tahap ini instar II tentunya memiliki ukuran yang lebih besar yaitu sekitar 4-5mm,
dengan ciri yang sama dengan instar I akan tetapi mulutnya lebih besar dari instar I. Bagian
spirakel anteriornya memiliki beberapa benjolan kecil. Selang beberapa hari, instar tersebut
akan mengelupas lagi menjadi instar III yang akan lebih terlihat wujudnya.
Tahap III
Pada tahap ini instar III memiliki ukuran sekitar 12mm atau bahkan lebih tergantung dari
makanan yang telah dikonsumsinya. Instar III memilki ciri yang hampir sama dengan instar
sebelumnya, hanya saja akan memiliki kutikula yang lebih keras dan lebih pendek dan kepala
akan menghilang karena akan berubah menjadi pupa. Pada tahap ini larva akan lebih aktif
bergerak untuk berpindah pindah tempat, dari tempat yang sejuk bahkan kering agar cepat
tumbuh menjadi pupa atau kepompong.

3. Tahap Pupa
Pada tahap ini, jaringan yang terdapat pada tubuh larva akan tumbuh menjadi jaringan yang
lebih dewasa. Pada stadium ini setidaknya berlangsung sekitar 3-5 hari tergantung dari suhu
di tempat tersebut. Perlu diketahui bahwa suhu yang ideal untuk lalat dapat beregenerasi
dengan cepat adalah sekitar 26-33 derajat Celcius.
Pada tahap pupa, larva tersebut akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Perubahan
warna ini menunjukkan bahwa pupa sudah hampir menjadi dewasa dan tidak bergerak aktif
seperti sebelum-sebelumnya, bahkan beberapa diantara tidak bergerak sama sekali. Setelah
jangka waktu tersebut, akan terlihat celah yang kecil yang dapat ditemukan di bagian anterior
tadi. Dari celah tersebutlah kemudian lalat muda akan keluar.

4. Tahap Akhir
Tahap akhir disebut juga sebagai tahap lalat dewasa. Pada tahap ini lalat muda yang keluar
tersebut perlahan akan tumbuh menjadi lalat dewasa, dimana proses untuk menjadi lalat
dewasa sangatlah singkat, yaitu hanya 15 jam saja. Sedangkan umur pada lalat dewasa juga
sangatlah singkat, hanya bertahan 2-4 minggu saja, hal ini dipengaruhi oleh suhu udara,
kelembapan tempat dan sumber makanan yang dapat diperoleh. Biasanya lalat yang sudah
dewasa akan segera melakukan perkawinan agar terus menghasilkan keturunan.
SIKLUS HIDUP SEMUT DAN PENJELASAN
Semut adalah serangga kecil, warnanya cukup rumit. Makhluk mungil ini mengalami banyak
perubahan dan perkembangan selama masa hidup mereka, dari telur hingga menjadi semut
dewasa. Semut mengalami metamorfosi lengkap, yang memiliki 4 tahap yaitu tahap telur,
larva, pupa dan sampai menjadi semut dewasa. Siklus hidup semut terdiri dari empat tahap
dan bisa memakan waktu antara 6-10 minggu sampai selesai.

Berikut adalah urutan siklus hidup semut :

Telur :
Kehidupan semut dimulai dari telur. Jika sel telur dibuahi, progeni akan diploid betina; Jika tidak, itu akan
menjadi haploid pria.

Larva :
Telur kecil menetas menjadi larva berbentuk cacing tanpa mata atau kaki. Larva semut sebagian besar tidak
bergerak dan diberi makan serta dirawat oleh para pekerja. Makanan diberikan pada larva oleh trophallaxis,
sebuah proses di mana seekor semut memuntahkan makanan cair yang ada di temboloknya. Dimana hal ini
juga dilakukan oleh semut dewasa. Larva, terutama pada tahap selanjutnya, mungkin juga diberikan
makanan padat, seperti telur trofik, potongan mangsa, dan benih yang dibawa oleh para pekerja. Larva
tumbuh melalui serangkaian empat atau lima tahap molting dan memasuki tahap pupal.

Pupa :
Bila larva cukup besar, maka metamorfosis menjadi pupa. Pupa terlihat lebih mirip dengan semut dewasa,
tapi antena dan sayapnya dilipat ke tubuh mereka. Pada beberapa spesies, pupa tersebut diselubungi oleh
kepompong di sekelilingnya untuk mendapat perlindungan. Pada spesies lain, pupa masih belum ditemukan.
Selama masa ini, pupa berubah menjadi dewasa.

Dewasa :
Akhirnya, pupa itu muncul sebagai semut dewasa. Semut dewasa bisa menjadi salah satu dari
tiga kasta: Ratu, Pekerja wanita atau laki-laki. Diferensiasi menjadi ratu dan pekerja (yang
merupakan perempuan), dan kasta pekerja yang berbeda, dipengaruhi oleh beberapa spesies dan nutrisi yang
diperoleh disaat mereka menjadi larva. Pengaruh genetika dan kontrol ekspresi gen oleh
perkembangan lingkungan sangat kompleks dan penentuan kasta terus menjadi subjek penelitian
hingga saat ini.

Semut jantan bersayap, yang disebut drone, muncul dari kepompong bersama dengan betina betina yang
biasanya bersayap. Beberapa spesies, seperti semut tentara, memiliki ratu tanpa sayap. Larva dan kepompong
perlu dijaga pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan perkembangan yang tepat, dan seringkali,
dipindahkan di antara berbagai ruang larva di dalam koloni tersebut.

Seorang ergate baru menghabiskan beberapa hari pertama kehidupan dewasanya untuk merawat ratu dan
semut remaja. Dia kemudian lulus untuk menggali dan melakukan pekerjaan sarang lainnya, dan kemudian
mempertahankan sarang dan mencari makan.

Perubahan ini terkadang cukup mendadak, dan menentukan apa yang disebut kasta temporal. Penjelasan
untuk urutan tersebut disarankan oleh tingginya korban yang terlibat dalam mencari makan, sehingga
menjadikannya sebagai risiko yang dapat diterima hanya untuk semut yang lebih tua dan kemungkinan akan
segera meninggal karena sebab-sebab alami.

Koloni semut bisa berumur panjang. Ratu bisa hidup sampai 30 tahun, dan para pekerja hidup dari 1 sampai
3 tahun. Laki-laki, bagaimanapun, lebih bersifat sementara, berumur pendek dan bertahan hanya dalam
beberapa minggu saja. Ratu semut diperkirakan hidup 100 kali lebih lama dari serangga soliter dengan
ukuran yang sama.

Semut aktif sepanjang tahun di daerah tropis, namun, di daerah yang lebih dingin, mereka bertahan di musim
dingin dalam keadaan dormansi yang dikenal sebagai hibernasi. Bentuk ketidakaktifan bervariasi dan
beberapa spesies beriklim sedang memiliki larva yang masuk ke keadaan tidak aktif (diapause), sementara di
tempat lain, semut dewasa sendiri melewati musim dingin dalam keadaan aktivitas yang berkurang.

Ratu semut :
adalah semut terbesar dari semua kasta, dan hidup lebih lama dari kasta lainnya. Semut semut Firaun bisa
hidup selama 2-3 tahun, namun ratu semut telah dikenal hidup hingga 30 tahun! Beberapa jenis semut hanya
memiliki satu ratu per koloni, namun jenis semut lainnya memiliki banyak ratu di koloni yang sama.

Ratu semut adalah satu-satunya semut yang bisa memiliki bayi atau bertelur. Anda mungkin tidak akan
pernah melihat semut hamil karena seorang ratu hanya memiliki satu pekerjaan (membuat lebih banyak
semut) dan dilindungi oleh koloni tersebut. Dia menghabiskan seluruh hidupnya untuk bertelur. Jika Anda
pernah menemukan ratu semut, mungkin itu terjadi saat penerbangan darurat.

Semut pekerja :
Semut ini bervariasi tergantung pada pekerjaan mereka – beberapa pekerja menggali terowongan, yang lain
merawat telur, beberapa ada yang mencari makanan, dan semut pekerja terbesar mempertahankan koloni
tersebut. Lama hidup semut pekerja bervariasi menurut spesiesnya.
SIKLUS LEBAH
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup
berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah
masuk dalam suku/familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia
terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali
Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat
sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam
yang terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Cara hidup Lebah

Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah
sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu
hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter
membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain
dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah
dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya
tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal
dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan
saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.

Siklus Metamorfosis Lebah

Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap


bentuk kehidupan:
1. telur;
2. larva;
3. pupa (kepompong);
4. imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva
makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpul oleh lebah
pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan
seterusnya menjadi anak lebah.
IMPIANKU

Oleh Rendi

Aku punya impian di masa depan

Kelak ingin menjadi orang besar

Mengharumkan nama orang tua

Mengukir prestasi bangsa dan agama

Mulai detik ini...

Harapan ku bersama teman-temanku

Menggapai bersama cita-cita

Menorehkan tulisan pada buku sejarah

Membaca, menulis dan berkarya

Meraih impian dan prestasi

demi suatu hari yang dinantikan

Mewujudkan mimpi-mimpi bersama

Anda mungkin juga menyukai