Anda di halaman 1dari 5

xSiklus Hidup Nyamuk

1. Siklus Hidup Nyamuk


Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai tingkatan-tingkatan
yang kadang-kadang antara tingkatan yang sama dengan tingkatan yang berikutnya terlihat
sangat berbeda. Berdasarkan tempat hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :
 Tingkatan di dalam air.
 Tingkatan di luar temp at berair (darat/udara).
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo
tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang
menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab,
pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk betina
memberi nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk memberi nutrisi pada telurnya. telur-telur
nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Panjang siklus hidup nyamuk sangat bervarisi, tergantung jenis spesiesnya. Lama siklus
pada tiap tahap perkembangan masing-masing nyamuk juga tidak sama. Culex tarsalis bisa
menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada 20 °C dan hanya sepuluh hari pada
suhu 25 °C. Sebagian spesies mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu
bulan.
Nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga yang
mengalami tingkatan (stadium) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat 4
stadium dengan 3 stadium berkembang di dalam air dari satu stadium hidup dialam bebas.

1. Nyamuk Dewasa
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1 : 1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu
dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di
dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah jenis betina keluar, maka
nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya
nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa
faktor antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk. Untuk kelangsungan
kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan
yang berada di dalam air ialah: telur. jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada
didalam air, maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih
sangat halus seperti jarum.

2. Telur Nyamuk
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya
kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk berbeda–beda
tergantung dari jenisnya. Nyamuk anopeles akan meletakkan telurnya dipermukaan air satu
persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.
Nyamuk culex akan meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu
berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung. Nyamuk Aedes meletakkan telur dan
menempel pada yang terapung diatas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan
tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya. Sedangkan nyamuk mansonia meletakkkan
telurnya menempel pada tumbuhan- tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk
karangan bungan.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya(spesies tertentu saja) diletakkan pada
daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan
menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. telur-telur
itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu
persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk
suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). pada periode ini.
Inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva mulai keluar dari telurnya
semua hampir dalam waktu yang sama. sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara
keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini memakan
waktu 1-2 hari.

3. Jentik Nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-bulunya,
Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu,
keadaan makanan serta species nyamuk. Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor temperatur,
nutrien, ada tidaknya binatang predator.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik
bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi
bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik
memakan mikroorganisme, tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain.
Sebagian larva nyamuk seperti Wyeomyia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies
ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon
periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang ketam sepanjang
pesisir pantai.

4. Kepompong/Pupa
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa biasanya seaktif
larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Pada staidum
ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang. Stadium
kepompong akan memakan waktu lebih kurang 1-2 hari. Setelah cukup waktunya, dari
kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya. Setelah
nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang,
yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya didarat atau udara.
Dalam meneruskan keturunannya. Nyamuk betina kebanyakan banya kawin satu kali selama
hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat keluarnya dari kepompong.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua
organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut, dan mata besar yang menutupi
sebagian besar kepalanya. lalu kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang
telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Nyamuk harus keluar dari
air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air.
Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun dapat menyebabkan kematiannya.
Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat sekitar
setengah jam.
2. Tempat Berkembang Biak (Breeding Places)
Dalam perkembang biakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat
berkembangbiak(breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah(feeding places) dan
tempat untuk beristirahat(reesting palces). Nyamuk mempunyai tipe breeding palces yang
berlainan seperti culex dapat berkembang di sembarangan tempat air, sedangkan Aedes hanya
dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, mansonia
senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya dan
Anopeheles. Bermacam breeding placed, sesuai dengan jenis anophelesnya sebagai berikut :
a. Anopheles Sundaicus, Anopheles subpictus dan Anopheles vagus senang
b. berkembang biak di air payau.
c. Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk Anopheles sundaicus,
Anopheles mucaltus dalam berkembang biak.
d. Breeding palces yang terlindung dari sinar matahari disenangi Anopheles vagus, Anopheles
barbumrosis untuk berkembang biak.
e. Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk Anopheles vagus, Indefinitus,
Leucosphirus untuk tempat berkembang biak.
f. Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi Anopheles aconitus, Vagus
barbirotus, Anullaris untuk berkembang biak.

3. Perilaku Mencari Darah


Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
a. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu. Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif
mencari darah pada waktu malarn hari. apabila dipelajari dengan teliti. ternyata tiap spesies
mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai dari waktu senja hingga menjelang
tengah malam dan sampai pagi hari.
b. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat apabila dengan metode yang sama kita adakan.
Penangkapan nyarnuk didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat
diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang mencari darah diluar
rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah didalam rumah.
c. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah. Berdasarkan macam darah yang
disenangi, kita dapat membedakan atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan
zoofilik apabila nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak
mempunyai pilihan tertentu.
d. Frekuensi menggigit, telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin satu kali
selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak keturunannya, nyamuk betina
hanya memerlukan darah untuk proses pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk
akan mencari darah. Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur
dan kelembaban, dan disebut siklus gonotrofik. Untuk iklim Indonesia memerlukan waktu antara
48-96 jam.
4. Perilaku Istirahat
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahat yang sebenarnya selama waktu
menunggu proses perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang
aktif mencari darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan
aman untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species ternyata mempunyai
perilaku yang berbeda-beda. Ada spesies yang halnya hinggap tempat-tempat dekat dengan tanah
(An. Aconitus) tetapi ada pula species yang hinggap di tempat-tempat yang cukup tinggi
(An.Sundaicus). Pada waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk
menghisap darah orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun
sesudah menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.
5. Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat
untuk berkembang biak yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang
senang pada tempat-tempat yang kena sinar matahari langsung (An. Sundaicus), ada pula yang
senang pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang dengan baik di
air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An. Aconitus) dan seterusnya Oleh karena
perilaku berkembang biak ini sangat bervariasi, maka diperlukan suatu survai yang intensif untuk
inventarisasi tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.

Anda mungkin juga menyukai