Oleh:
Dr Hj.YULINDA FETRI TURA,MKES
DEFENISI
• Bentuk reaksi sel / jaringan / organ / sistem
tubuh terhadap jejas :
Progresif :
terjadi proses berlebihan dalam hal
volume / massa / ukuran.
• Contoh :
hipertropi,hiperplasia, metaplasia, displasia,
hiperpigmentasi, kalsifikasi, infiltrasi.
1. Hipertropi
• Yaitu peningkatan ukuran sel dan
perubahan ini meningkatkan
ukuran tubuh.
• Bersifat fisiologik dan patologik,
umum atau lokal.
• Normal > binaraga.
2. Hiperplasia
• adalah terjadi peningkatan / pembesaran
volume jaringan / organ akibat
bertambahnya jumlah sel atau pembelahan
sel yg berlebihan.
• Hanya dapat terjadi pada populasi sel labil
(sel epidermis, sel darah, sel hati, sel epitel
kelenjar). Contoh: BPH
• Tidak terjadi pada sel stabil (sel otot rangka,
saraf dan jantung).
3. Metaplasia
• Ialah bentuk adaptasi terjadinya
perubahan sel matur jenis tertentu
menjadi sel matur jenis lain.
• Misalnya sel epitel torak endoservik
daerah perbatasan dgn epitel skuamosa,
sel epitel bronchus perokok.
4. Displasia
• Sel dalam proses metaplasia berkepanjangan
tanpa mereda dapat mengalami gangguan
polarisasi pertumbuhan sel.
• Ada 3 tahapan : ringan, sedang dan berat
• Jika jejas atau iritan dpt diatasi displasia
dapat normal kembali.
• Tetapi jika keadaan displasia berat akan
cenderung terjadi keganasan.
5. Kalsifikasi
• adalah : proses pengendapan kalsium dalam
jaringan.
• Ada 2 jenis :
1. kalsifikasi fisiologi : ch. Pembentukan
tulang.
2. Kalsifikasi patologi : pengendapan
abnormal garam-garam kalsium, disertai sedikit
besi, magnesium dan garam- garam lainnya
dalam jaringan.
Kalsifikasi Patologik
1. Kalsifikasi tanpa didahului kerusakan
jaringan.
ch : - hiperkalsemi akibat hipertiroid,
- tumor tulang
- kalsifikasi metastatik -
hipervitaminosis D
- dll
Kalsifikasi Patologik
2. Kalsifikasi distropik :
* adalah proses kalsifikasi pd jaringan yg telah