ORGANISASI
INTERNAL SEL
1
ORGANISASI INTERNAL SEL
1. STRUKTUR MEMBRAN
2. TRANSPOR MEMBRANE MOLEKUL-MOLEKUL KECIL
3. COMPARTMENTS INTRASELULAR DAN PERGERAKAN
PROTEIN
4. LALULINTAS VESICULAR DALAM JALUR SEKRETORI
DAN ENDOSITOSIS
5. SINYAL SEL
2
1. STRUKTUR MEMBRAN
BILAYER LIPID
Membrane Lipid adalah Molekul Amfipatik
Molekul lipid tdk larut dlm air ttp larut dlm pelarut organik
Molekul lipid membangun sekitar 50% masa membran sel hewan,
diamana dia mempunyai ujung hidrofilik (“senang air,” atau polar) dan
ujung hidropobik (“tdk senang air," atau nonpolar).
Fosfolipid mempunyai satu gugus kepala yg polar dan dua ekor
hidrokarbon yg hidrofobik
Ekor tsb umumnya asam lemak (mengandung 14 s/d 24 atom karbon).
3
Gb-1. Bgn molekul fosfolipid. Fosfatidilkolin, A = skema; B= formula ; C= model; dan D=
simbol.
4
Gb-2. Empat fosfolipid utama dlm membran plasma hewan.
5
Gb-3. Distribusi asimmetris dari fosfolipid dan glikolipid dlm bilayer lipid sel darah merah
manusia..Glycolipids = gugus kepala polar yg heksagonal(biru).
6
Membrane Lipid Adl Molekul Amfipatik
Membran plasma bakteri sering disusun atas satu tipe fosfolipid dan tdk
mengandung kolesterol, karena stabilitas mekanik membran ditingkatkan oleh
ddg sel.
Membran plasma kebanyakan sel eukariot, sangat bervariasi, tidak hanya
mengandung sejumlah besar kolesterol, ttp juga mengandung campuran
berbagai fosfolipid.
Empat fosfolipid yg utama dlm membran plasma sel hewan yi.:
phosphatidylcholine, sphingomyelin, phosphatidylserine, dan
phosphatidylethanolamine.
Fosfolipid lainnya, spt inositol phospholipids, yg hadir dlm jml kecil ttp
fungsinya amat penting yaitu sinyal sel
7
Tbl-1. Komposisi lipid dari berbagai membran sel
8
STRUKTUR MEMBRAN (SAMBUNGAN ...)
PROTEIN MEMBRAN
Jumlah dan tipe protein
Kebanyakan fungsi spesifik membran scr biologis diperankan oleh
protein.
Jml dan tipe protein dlm membran sangat bervariasi
9
Gb-4. Enam cara protein membran berikatan bilayer lipid. Kebanyakan protein transmembran
terbentang melintasi bilayer lipid sbg heliks tunggal (1) atau sbg heliks majemuk (2); protein
membran melekat semata-mata dg ikatan kovalen via rantai asam lemak atau gugus prenil ke
monolayer lipid sitoplasmik (3) atau via an oligosakarida ke fosfolipid atau fosfatidilinositol dlm
monolayer nonsitoplasmik (4). Beberapa protein melekat ke membran hanya dengan ikatan
nonkovalen dengan protein membran lainnya (5) dan (6).
10
2. TRANSPOR MEMBRANE BAGI MOLEKUL2 KECIL
11
Ada 2 klpk protein membran yg mengatur transfer:
Protein carrier, yg mempunyai bgn penggerak utk
Cations
K+ 140 5
Anions*
13
PRINSIP TRANSPORT MEMBRAN
Bilayer lipid yg bebas protein adl impermeable thdp ion2
Sbgn kecil molekul dan kebanyakan dia larut dlm minyak (tdimana dia
lebih hidrofobik atau nonpolar), lebih cepat berdifusi melintasi bilayer.
Molekul2 kecil nonpolar spt O2 (32 daltons) and CO2 (44 daltons),
segera larut dlm bilayer lipid dan karena itu cepat berdifusi melintasi
membran.
Molekul2 polar yg tdk bermuatan juga berdifusi cepat melintasi bilayer
14
Gb-5. Permeabilitas relatif dari bilayer lipid sintetis thdp berbagai klp molekul.
15
Gb-6. Koefisien permeabilitas (cm/sec) utk pelewatan
berbagai molekul melalui bilayer lipid sintetis. Laju
aliran larutan melintasi bilayer langsung scr proporsional
thdp perbedaan konsentrasinya pd kedua sisi membran.
16
Dua klp utama “Protein - Carriers and Channels” dari
Transpor Membran
Membran sel memungkinkan air dan molekul2 nonpolar dilewatkan dg difusi
sederhana.
Membran sel juga memungkinkan melewatkan berbagai molekul 2 polar, spt ion,
Tiap2 protein mentranspor klpk molekul tertentu (spt ion, gula, atau asam
amino).
Protein Carrier (juga dsbt carrier, permease, or transporter) mengikat larutan
18
Transpor aktif ditengahi oleh proteins carrier yg
menangkap energi
Seluruh protein channel dan bbrpa protein carrier memungkinkan
larutan utk melewati membran scr pasif, shg disebut transpor pasif
(atau facilitated diffusion).
Jika molekul yg ditranspor tdk bermuatan, transpor berlangsung
20
Gb-9. Tiga tipe transpor yg ditengahi carier, protein carrier yg berfungsi sebagai uniport,
symport, dan antiport.
21
Pompa Na+-K+ Membran Plasma adl ATPase
Konsentrasi K+ adl 10 s/d 20 kali lbh tinggi dlm sel dibandingkan di luar
sel, sedangkan konsentrasi Na+ adl sebaliknya
Perbedaan konsentrasi tersebut dipertahankan oleh pompa Na+-K+ yg
22
Na+-K+ ATPase dibutuhkan utk mempertahankan
keseimbangan osmotik dan kestabilan voluma sel
Na+-K+ ATPase mempunyai peranan langsung dlm mengatur
voluma sel: dia mengendalikan konsentrasi terlarut dlm sel,
sehinga pengaturan tekanan osmotik yg dapat membuat sel
membengkak atau mengkerut (Gb-10).
Utk sel hewan efek ini ditahan oleh gradien osmotik yg
24
Gb-11. Na+-K+ ATPase. Protein carrier ini secara actif memompakan Na+ ke luar dan K+ ke
dalam sel gradien elektrokimianya. Utk setiap molekul ATP dihidrolisis dalam sel, tiga Na+
dipompakan ke luar dan dua K+ dipompakan ke dalam sel.
25
Gb-12. Model skema siklus pemompaan he Na+-K+ ATPase. Pengikatan Na+ (1) dan selanjutnya
fosforilasi oleh ATP dipermukaan sitoplasma dari ATPase (2) induksi protein protein sehingga mengalami
perubahan konformasi yg mentransfer Na+ melintasi membran dan melepaskannya pada sebelah luar (3).
Kemudian pengikatan K+ pada permukaan ekstraselular (4) dan selanjutnya defosforilasi (5) kembali protein
ke konformasi aslinya, dimana mentransfers K+ melintasi membran dan melepaskannya ke dalam sitosol
(6). 26
3. COMPARTMENT INTRASELULAR DAN PERGERAKAN PROTEIN
28
Seluruh sel eukariot memp. sejumlah organel dasar yg sama
terselubungi oleh membran
29
Pergerakan Protein Antar Kompartment
Tiga cara protein bergerak komparmen ke komparmen lainnya (Gb-14):
(1) Lalu lintas protein antara sitosol and nukleus terjadi melalui pori inti (Gb-18).
Proses ini disebut transport gerbang karena pori inti berfungsi sebagai gerbang
selektif yg dpt menstranpor scr aktif makromolekul2 spesifik, disamping dia juga
memungkinkan difusi bebas bagi molekul2 kecil.
(2) Pada transpor transmembran, protein translocator terikat membran scr langsung
mentranspor protein spesifik melintasi membran dari sitosol ke dalam ruang.
Contoh transpor protein terseleksi dari sitosol ke dalam lumen ER atau
mitokondria.
(3) Pada transpor vesikular, vesikula2 transpor melewatkan protein dari satu
compartmen ke komparmen lainnya. Contoh transfer protein terlarut dari ER ke
apparatus Golgi. Oleh karena protein transpor tdk melintasi membran, dia hanya
bergerak antara compartmen yg scr topologi sama (Gb-15).
30
Gb-14. Lalulintas protein scr sederhana.
Protein dpt bergerak dari satu kompartmen ke
kompartemn lainnya dengan :
- transport gerbang (red),
- transport vesicular (green),
- atau transport trans-membrane (blue).
-Signal langsung memberikan arahan
pergerakan protein melalui sistem dengan cara
menentukan lokasi akhirnya dalam sel.
-Perjalan protein dimulai dengan sintesis protein
di ribosom dan berakhir bila tujuan akhirnya
dicapai.
-Signal dpt dibutuhkan baik utk dipertahanan
atau utk dikeluarkan dari setiap kompartmen.
-Transpor vesicular utk protein2 dari RE melalui
apparatus Golgi ke permukaan sel tdk
memelukan sinyal spesifik.
31
Gb-15. Transpor vesikular.
Orientasi asli protein dan lipid dlm membrane
compartment donor dipertahankan dlm membran
compartment target dan molekul2 terlarut ditransfer
dari lumen ke lumen.
32
Signal Peptides dan Signal Patches Mengarahkan Protein ke
alamat sel yg tepat
Ada dua tipe signals pada protein:
Signal Peptides (Peptida Sinyal) :
Suatu residu dlm pemanjangan sekuen asam amino (15 s/d 60 residu).
Signal Peptide ini sering dihilangkan/diuraikan dari bentuk protein akhir oleh enzim
chloroplasts, peroxisomes dan nucleus, dan dia juga digunakan utk mempertahankan
protein terlarut dalam RE.
Signal patches (Potongan Sinyal) :
Terdiri dari susunan atom tiga dimensi pada permukaan protein yg terbentuk bila
protein melipat. Residu asam amino yg membangun signal patch dapat berjarak
dari satu sama lainnya dlm sekuen asam amino
Signal patch ini umumnya dipertahankan dalam protein akhir (Gb-16).
Memeiliki residu gula spesifik kemudian mengrarahkan protein dari apparatus Golgi ke
dalam lysosomes.
33
Gb-16. Dua cara penyusunan sinyal kepada protein. (A) residu signal berupa suatu potongan
yang terpisah dari sekuen asam amino sehingga disebut signal peptide, yang sering terjadi pada
ujung rantai polipeptida (spt pd gambar). (B) Signal patch dpt dibentuk oleh penyatuan asam
amino dari daerah terpisah sebelum protein melipat (spt pd gambar), kemudian potongan2 asam
amino yg terpisah tsb saling berdekatan pada saat pelipatan protein dan akhir membentuk
signal.
34
35
4. LALULINTAS VESICULAR DALAM JALUR SEKRESI DAN
ENDOSITOSIS
4. a. TRANSPOR MOLEKUL KE DALAM DAN KE LUAR NUKLEUS
Protein yg dibuat pada ribosom ditranspor ke dalam ruang antara membran luar
dan dalam dari inti (ruang perinuclear) yang berkesinambungan dengan lumen RE
(Gb-17).
Lalulintas dua arah terjadi scr kontinu antara sitosol dan nukleus.
Beberapa protein yang berfungsi dalam inti (histones DNA, DNA polimerase, RNA polymerase,
DNAse/RNAse, protein regulator gen, dan protein yg memproses RNA) secara selektif diimpor ke
dalam nukleus dari sitosol. Pada saat yang sama, tRNAs dan mRNAs disintesis dalam nukleus
dan kemudian diekspor ke sitosol.
Sebagaimana proses impor, proses ekspor juga tjd secara selektif. Contoh, mRNA diekspor
hanya setelah RNA sepurna diproses di dalam nukleus.
Protein ribosomal, dibuat di dalam sitosol kemudian diimpor ke dalam nukleus
dimana dia dikemas dengan RNA ribosom menjadi partikel, kemudian diekspor
selanjutnya ke sitosol sebagai sub unit ribosom. Mekanisme impor dan ekspor
tersebut melintasi selubung nukleus berlangsung melalui transpor selektif
36
Gb-17. Selubung nuklus. Selubung inti yg tdr dari dua lapir memiliki pori inti, dan selubung ini
bersambungan dengan RE. Ribosom terikat ke permukaan membran RE
37
38
Makromolekul ditranspor secara aktif ke dalam dan ke luar nukleus
melalui pori inti
Interaksi awal protein inti dengan pori inti membutuhkan satu atau lebih
protein sitosol yang mengikat ke sinyal yang terdapat dalam inti dan
membantu mengarahkan protein pori inti. Protein inti kemudian
bergerak ke pusat pori untuk transpor aktif melintasi selubung inti
dengan proses yang membutuhkan hidrolisis ATP (Gb-18).
Ekspor subunit ribosom baru dan molekul mRNA melalui pori inti juga
tergantung sistem transpor selektif. Mekanisme transpor makromolekul
melintasi pori inti scr fundamental berbeda dari mekanisme transpor
yang terlibat dalam transfer protein melintasi membran organel lainnya
39
Gb-18. Skema mekanisme transpor aktif melalui pori inti. Protein dan struktur terlibat dalam
proses transpor aktif. Sejumlah protein sitosol dibutuhkan untuk pengikatan protein inti untuk
kompleks. Protein tersebut disebut nucleoporins yang mengandung gula sederhanan ( N-
acetylglucosamine).
40
Pengaturan Transpor antara inti dan sitosol
41
Gb-19. Impor reseptor glucocorticoid (suatu protein regulator gen), pada sel yg tidak
diperlakukan dengan hormon, protein tersebut terikat dalam sitosol ke to protein chaperone
hsp90. Bila diaktifkan oleh hormon steroid, glucocorticoid dilepaskan dari protein chaperone
hsp90 dandiarahkan ke dalam inti oleh sinyal yang terdapat di dalam inti; kemudian berikatan
dengan sekuen DNA spesific dan mengatur transkripsi
42
4. b. TRANSPOR PROTEIN KE DALAM MITOKONDRIA DAN
KLOROPLAST
Mitochondria dan kloroplast adl organel yang diselubungi oleh double-
membrane yg terspesialisasi dalam sintesis ATP. Meskipun kedua organel
mengandung DNA sendiri, ribosome, dan mesin lainnya untuk sintesis protein
kebanyakan proteinnya dikode dalam inti sel dan diimpor dari sitosol.
Mitokondria mempunyai dua subcompartment yaitu ruang matriks internal dan
ruang intermembran. Kompartment tersebut dibentuk oleh dua membran
mitokondria yang berbeda yaitu membran sbl dalam yang menutupi ruang
matrik dan membran sbl luar yang berhubungan langsung dengan sitosol (Gb
20-A).
Kloroplas mempunyai dua subkompartment yang sama ditambah dengan
subkompartment tambahan,yaitu ruang thylakoid, yang dikelilingi oleh
membran thylakoid ( Gb 20-B). Masing2 subcompartment mengandung
protein.
Pertumbuhan mitokondria dan kloroplast membutuhkan impor protein dari
sitosol
43
Gb-20. Subcompartment mitokondria dan kloroplast
44
45
Protein Mitokondria diimpor ke dalam matriks
46
Gb-21. Impor protein oleh mitokondria. signal peptide dg amino-terminal dari protein precursor
oleh receptor dimana residu dalam membran luar. Protein ditranslokasi melintasi kedua
membran mitokondria, pengendalian pertama oleh gradien elektrokimia untuk melintasi
membransebelah dalam dan kemudian oleh hidrolisis ATP. Signal peptide diuraikan oleh signal
peptidase dlm matriks utk membentuk protein matang sedangkan signal peptide yang terbebas
segera didegradasi. 47
Transpor Protein ke Membran Mitokondria Sbl dalam dan ruang intermembran
membutuhkan dua Signal
Beberapa fungsi mitokondria membutuhkan protein dimana dia diintegrasikan ke
membran mitokondria sbl dalam atau bekerja dalam ruang intermembran.
Protein tsb ditranspor dari sitosol dengan mekanisme yang sama dengan transpor protein
ke dalam matrik. Protein precursor pertama ditransfer ke dalam matriks (Gb-21). Sekuen
asam amino yg amat hidrofobik, ditempatkan setelah aminoterminal dari signal peptide yg
menginisiasi impor.
Sekali signal amino-terminal dilepas oleh signal peptidase dalam matriks, sekuen
hydrophobic dapat berfungsi sbg signal peptide amino-terminal baru untuk mentranslokasi
protein kembali dari matriks ke dalam atau melintasi membran sbl dalam (Gb-22-23),
48
Gb-22. Impor protein ke dalam matrik mitokondria membutuhkan protein hsp70 pada kedua sisi
double membrane mitokondria. Setelah insersi awal signal peptide dan penggabungan rantai
dengan rantai polipeptida, rantai yg tdk melipat meluncur ke dalam celah yang membentang
pada kedua membran. Protein hsp70 sitosol dilepaskan dari protein dengan bantuan hidrolisis
ATP, selanjutnya protein hsp70 mitokondria megikat ke bagian rantai polipeptida
49
Gb-23. Impor protein dari sitosol ke ruang intermembran atau membran sbl dalam mitokondria.
(A) Jalur yg membutuhkan dua signal peptide dan dua kejadian translokasi menggerakkan
beberapa protein dari sitosol ke membran sbl dalam. Protein pertama diimpor ke dalam
ruang matrik (Gb-21). Pelepasan signal peptide (merah) digunakan utk translokasi awal,
selanjutnya signal peptide hidrofobik (orange) melekat pada ujung asam amino baru. Signal
ini menyebabkan protein terintegrasi ke membran sbl dalam.
(B) Mekanisme lainnya, sekuen hidrofobik yang diikuti oleh sinyal target matriks mengikat ke
translokator dan menghentikan translokasi melintasi membran sbl dalam. Sisa protein
kemudian ditarik ke dalam ruang intermembran dan sekuen hidrofobik dilepaskan ke dalam
membran sebelah dalam.
(C) Beberapa protein terlarut dari ruang intermembran menggunakan jalur pada gambar (A) dan
(B) karena dia dilepaskan ke dalam ruang intermembran oleh signal peptidase kedua.
50