Anda di halaman 1dari 29

PRETROGRESIF

Oleh:
Dr Hj.YULINDA FETRI TURA,MKES
DEFENISI
• Bentuk reaksi sel / jaringan / organ /
sistem tubuh terhadap jejas :
retrogresif :
• terjadi proses dimana terjadi
berkurangnya massa / volume / ukuran.
• menuju ke arah yang kurang komplek
Contoh : degenerasi. Atropi. nekrosis
1. Atropi
o Suatu pengecilan ukuran sel
bagian tubuh yang pernah
berkembang sempurna .
o Merupakan bentuk reaksi
adaptasi.
Sifat atropi
.
• seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara
bertahap.
- fisiologik misalnya proses penuaan.
- patologik (pasca peradangan),
mis. * keadaan kurus kering akibat marasmus &
kwashiorkor
* menderita penyakit berat,
* melemahnya fungsi pencernaan atau
hilangnya nafsu makan
* penurunan aktivitas endokrin.
Penyebab atropi : 
- berkurangnya beban kerja.
- hilangnya persarafan.
- berkurangnya pasokan darah.
- hilangnya rangsangan hormon.
2. Degenerasi

Yaitu : keadaan terjadinya


perubahan biokimia intraseluler
dan morfologik, akibat jejas yg
fatal.
2. Degenerasi
Perubahan Morfologis.
Perubahan pada sel cidera sub letal bersifat
reveribel, Yaitu jika rangsangan dihentikan,
maka sel kembali sehat. tetapi sebaliknya terjadi
kematian sel.
Perubahan sub letal pada sel disebut
degenerasi.
Perubahan letal pada sel disebut nekrosis.
2. Degenerasi
Perubahan biokimia dan marfologik
• Dalam sel jaringan terjadi :
- akumulasi cairan atau zat dalam organel sel
- sel mengembung/bengkak.
- perubahan morfologik terutama dlm
sitoplasma.
- Sitoplasma keruh atau granuler kasar
- kerusakan reticulum endoplasma dan filament
mitokondria. 
2. Degenerasi
• Reaksi sel terhadap jejas yang
masih reversibel disebut
degenerasi.
• Reaksi sel terhadap jejas yang
ireversibel menuju kematian
disebut nekrosis
3. Nekrosis /kematian sel
• “Sebuah atau sekelompok sel atau jaringan
mati pada hospes yang hidup.
• Merupakan kematian sel lokal.”
“ Perubahan morfologi sebagai akibat
degradasi progresif oleh enzim-enzim sel yg
terjejas letal.
• Jika cedera cukup hebat maka sel akan
mencapai suatu titik dimana sel tidak lagi
mampu mengkompensasi dan dapat sel mati.
Dua proses penting yg menunjukan
perubahan nekrosis
a. Digestif enzimatik sel,
- autolisis (dimana enzim berasal dari
sel mati)
- heterolysis ( enzim berasal dari
leukosit).
Sel mati dicerna dan sering meninggalkan cacat
jaringan yg diisi oleh leukosit imigran dan
menimbulkan abses.  
Dua proses penting yg menunjukan
perubahan nekrosis

b. Denaturasi protein,
menyebabkan denaturasi
protein.
Perubahan morfologis pada sel nekrosis.

1. Piknosis / selnya disebut piknotik


yaitu :gumpalan kecil yg hiperkromatik,
inti sel menyusut dan batasnya tidak
teratur dan warnanya gelap.
2. Karioreksis: inti sel hancur, serta terdapat
pecahan-pecahan zat kromatin di sitoplasma. 
3. Kariolisis : sel hilang .
Penampilan morfologis jaringan nekrotik

1.Nekrosis Koagulatif
akibat hilangnya suplai darah dimana
enzim litik sel mati dihambat oleh keadaan
lokal maka sel nekrotik akan
mempertahankan bentuknya selama
beberapa waktu.
Contoh : pada infark miokardium
Penampilan morfologis jaringan nekrotik

2. Nekrosis liquefaktiva
* jaringan nekrotik sedikit demi sedikit
mencair oleh enzim.
  * tampak seperti lobang berisi cairan.
  * Contoh: sel mati hipoksia pada susunan
saraf pusat.
Penampilan morfologis jaringan nekrotik

3. Nekrosis kaseosa
Sel-sel nekrotik hancur tetapi
pecahan-pecahan sel nya tetap .
ada selama betahun-tahun.
Misal pada tuberculosis.
Penampilan morfologis jaringan nekrotik

4. Nekrosis lemak
akibat trauma langsung pd jaringan lemak.
Sering pada payu dara.
5. Nekrosis fibrinoid
* bukan proses nekrosis
sejati
* merupakan pengendapan fibrin pd
jaringan .
Akibat nekrosis
1. Kehilangan fungsi : mis :deficit neurologis.
2. Menjadi fokus infeksi : medium pembiakan
mikroorganisme tertentu.
3. Perubahan2 sistemik : demam, leukositosis
4. Pengeluaran enzim-enzim yg dikandungnya
kedalam darah akibat sel mati dan
peningkatan permiabelitas membran.
4. Ganggren 
• Merupakan Nekrosis koagulatif’
• biasanya disebabkan oleh tdk adanya
suplai darah, disertai pertumbuhan
bakteri saprofit.
• Timbul pada jaringan terbuka terhadap
bakteri yg hidup.
• Sering dijumpai pada ektremitas atau
segmen usus.
Klasifikasi gangren
1. G. Kering
* lebih menggambarkan nekrosis
koagulatif.
* sering pada ektremitas, jaringan
berwarna hitam dan mengkerut, biasa
ditemukan pada jari –jari penderita DM
Klasifikasi gangren
2. Gangrem Basah
• jika ada invasi kuman yg mengakibatkan
lekuefaksi
• Suatu daerah dimana terdapat jar yg mati yg
cepat perluasannya. 
• Sering pd organ2 dalam lambung, paru atau
tungkai.
•Berkaitan dgn invasi bakteri pd jar tersebut
menimbulkan bau yg tdk sedap.
• Dapat timbul dari ganggren kering..
Klasifikasi gangren
3. Gangren Gas
* Jenis gangren khusus terjadi sebagai
respon terhadap infeksi bakteri
clostridium. 
* Sering terjadi setelah trauma, cepat
meluas dan mematikan.
5. Kematian somatik dan
perubahan post mortem
• Mati “ terhentinya kehidupan , seluruh
organ vital berhenti bekerja.”
• Berbeda dgn mati suri dan koma
Perubahan postmortem
yaitu perubahan – perubahan tertentu yg terjadi
setelah kematian.
Sbb: * algor mortis
* rigor mortis
* livor mortis
Perubahan postmortem
1. Algor mortis (dingin mayat) :
suhu badan mendekati suhu lingkugan,
akbat terhentinya metabolisme tubuh.
2. Rigor mortis (kaku mayat) :
Akibat proses aglutinasi dan presipitasi
protein otot.
Dimulai dari otot volunter atas.
Terjadi 2 – 3 jam setelah kematian.
Perubahan postmortem
3. Livor mortis (lebam mayat) :
 warna merah tua keunguan .
akibat proses hemolisis darah yg
terkumpul di bag bawah posisi mayat pertama
terletak
 bisa jg karena otolisis postmortem
akibat enzim lokal yg dikeluarkan jaringan.
Perubahan postmortem
4. Bekuan intravaskuler
 Adalah bekuan darah yg tdk melekat pd
lapisan pemb.darah dan jantung.
5. Autolisis
 Hancurnya jaringan oleh enzim dan
lisosim yg berasal dari jaringan tsb
Perubahan postmortem
6. Putrefaksi
 pembusukan, disebabkan oleh
organisme saprofit yg berada dlm usus.
Menyebabkan perubahan kehijauan pd
jaringan & organ.
organisme ini menghasilkan gas
menyebabkan organ berbusa.

Anda mungkin juga menyukai