DEGENERATIF
PROSES PENUAAN
NS. AINAL MARDHIAH, M.KEP
PRODI D3 KEP. FK. UNIMAL
Degenerasi & Infiltrasi sel
Degenerasi sel atau kemunduran sel adalah suatu
kondisi di mana terjadi kemunduran sel atau
jaringan sebagai respons dari kegagalan
adaptasi terhadap berbagai agen.
Keadaan dimana terjadi perubahan biokimia
dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera
yang tidak fatal pada sel tersebut sehingga
masih dapat pulih kembali.
Dalam keadaan lama dan berlebih bisa
mengakibatkan kematian sel (nekrosis)
Infiltrasi adalah pergerakan sel kanker
dari lokasi normalnya ke jaringan non-
kanker di sekitarnya. Arti lainnya
dari infiltrasi adalah invasi
Pd degenerasi : Timbul perubahan pada sel
akibat adanya jejas pada sel mengakibatkan
gangguan dalam metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak pada sel
Pd infiltrasi : terjadi gangguan yg sifatnya
sistemik akibat adanya metabolik-metabolik
yang berlebih sehingga merusak sel
Degenerasi Albumin (cloudy
Sweeling = bengkak keruh)
Degenerasi Lemak
Degenerasi Amiloid
Degenerasi Hialin
Degenerasi Albumin (cloudy Sweeling
= bengkak keruh)
• Degenerasi paling ringan (reversibel)
• Perubahan kemunduran akibat jejas tidak keras
• Ditandai adanya timbunan albumin dlm sitoplasma
(keruh dan bengkak)
• Sering ditemukan pd sel tubulus ginjal, sel hati, dan
sel otot jantung.penyebab : infeksi, demam,
keracunan, suhu yg rendah/tinggi, anoxia, gizi
buruk, dan gangguan sirkulasi
Degenerasi Lemak
• Pada parenkim, otot jantung, hati (paling
sering) yg mempunyai metabolik rata-rata
tinggi
• Ada ketidakmampuan jaringan nonlemak
metabolik sejumlah lemak : lemak tertimbun
di sitoplasma, sitoplasma membesar, inti
ketepi
• Dihati tertimbun lemak sirosis hati, hati
mengecil, karsinoma hepar / hepatoma.
Degenerasi Mukoid (musin/lendir)
•Suatu perubahan yg sering terjadi pada
tumor epitel yang mensekresi musin
•Epitel yg degenerasi larut dalam musin
•Kadang-kadang jaringan ikat mensekresi
yang mengisi ruang antaranya yg disebut
myxomatous, Contoh: Pada FAM
(Fibroma Adeno Mamae)
Degenerasi Amiloid
• Timbunan bahan berupa lilin terdiri dari
protein abnormal di jaringan ekstrasel,
terutama : sekitar jaringan pennyokong
pembuluh darah, sekitar membran basalis
• Sifat amiloid : tidak gampang rusak, tidak
gampang bergerak timbunan itu mengeras
• Ada dua tipe : primer (tdk diketahui sebabnya),
sekunder (penyakit kronik spt TBC, sifilis,
reumatik)
Degenerasi Hialin
• Ada timbunan hialin (jar. Ikat), sering terjadi pada
otot uterus yg mengalami tumor jinak (mioma)
• Merupakan degeneratif paling jelek (irreversibel)
• Tidak menunjukkan timbunan bahan tertentu,
memberi gambaran massa yg mengkilap, homogen
(tidak jelas)
• Terbanyak ditemukan dalam bentuk massa kolagen
yg padat pada tumor jinak otot, contoh: Mioma uteri
KEMATIAN SEL/
NEKROSIS/OPOPTOSIS
Nekrosis adalah kematian sel yang terjadi
akibat cidera yang memiliki ciri adanya
pembengkakan dan ruptur organel internal. Inti
sel yang mati akan menyusut (piknotik), menjadi
padat, batasnya tidak teratur dan berwarna
gelap. Selanjutnya inti sel hancur dan
meninggalkan pecahan-pecahan zat kromatin
yang tersebar di dalam sel yang disebut
karioreksis sedangkan inti hilang yang disebut
kariolisis
• Nekrosis adalah kematian sel dalam jumlah
besar seperti pada jaringan organisme hidup.
• Nekrosis terjadi tidak hanya pada tingkat
kematian sel (celluler death) tetapi juga pada
seluruh tubuh (somatic death) atau terbatas
mengenai suatu jaringan atau sebuah organ.
Penyebab Nekrotik
• Iskhemi (menurunnya aliran darah ke dalam sel akan berakibat suplai
oksigen dan makanan untuk sel atau jaringan berkurang)
• Agens biologik (bakteri yang mengeluarkan toksin yang membuat
kerusakan dinding pembuluh darah dan juga thrombosis)
• Agen Kimia (Agen kimia yang berasal dari dalam maupun dari luar
akan menyebabkan gangguan osmotik sel)
• Agen fisik (seperti trauma, suhu ekstrem baik panas atau dingin,
listrik, cahaya matahari dan radiasi akan menyebabkan kerusakan sel)
• Kerentanan (hipersensitif)
Efek klinis nekrosis sebagai berikut:
Fungsi abnormal
Nekrosis yang terjadi pada sel akan
mengakibatkan fungsi sel abnormal
Infeksi bakteri
Pertumbuhan bakteri akan mudah terjadi pada
daerah sel yang mengalami nekrotik dan menyebar
ke seluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah.
Efek sistemik
Saat sel mengalami nekrosis, maka sel tersebut
akan melepaskan zat pirogen.
Jenis nekrosis
Nekrosis koagulativa
Nekrosis liquefaktif
Nekrosis Lemak
Nekrosis Gangrenosa (gangren)
Nekrosis Kaseosa
Nekrosis fibrinoid
Nekrosis koagulativa
• Ini adalah jenis nekrosis yang paling banyak
terjadi karena dapat mengenai semua organ dan
jaringan. Bentuk nekrosis yang dapat kita amati
yaitu bentuk sel masih normal dan susunan
jaringan masih jelas dan sedikit lunak. Tetapi
proteinnya mengalami koagulasi sehingga
aktivitas metabolisme sel berhenti.
Nekrosis liquefaktif
• Nekrosis yang terjadi pada jaringan yang tidak memiliki bahan
penyokong lainnya.
Ciri-ciri nekrosis liquefaktif:
• Piknosis (Inti sel mengalami penyusutan sehingga sel terlihat
mengkerut dan berwarna gelap)
• Karioreksis (Membran nukleus menjadi robek disertai inti sel
hancur yang membentuk fragmen-fragmen tersebar dalam sel).
• Kariolisis (Inti sel/nukleus tercerna sehingga tidak nampak dalam
sel).
Nekrosis Lemak
Penyebab Fisiologik
Penyebab Patologik
Penyebab Fisiologik
Destruksi sel selama embriogenesis. Sebagai contoh
proses berpisahnya jari-jari.
Involusi jaringan yang bergantung hormon. Sebagai
contoh kematian sel pada endometrium pada wanita
dan sel prostat pada pasien pria usia lanjut.
Penghapusan sel dalam populasi sel yang mengadakan
profilasi.
Kematian sel yang sudah melaksanakan tugasnya.
Misalnya sel neutrofil akan mati sesudah respons
inflamasi akut.
Penghapusan limfosit swareaktif yang berpotensi
berbahaya
Penyebab Patologik
Kematian sel yang ditimbulkan oleh berbagai
rangsangan yang menyebabkan cidera. Jika
mekanisme perbaikan DNA tidak dapat mengatasi
kerusakan yang ditimbulkan, maka kematian sel seperti
karena radiasi atau obat sitotoksik akan menyebabkan
sel membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis.
Kematian sel karena infeksi virus tertentu seperti misalnya
hepatitis.
Atrofi patologik organ tertentu pascaobstruksi saluran.
Kematian sel pada tumor.
Perbedaan antara Nekrosis dan
Apoptosis
Nekrosis Apoptosis
Kematian oleh faktor luar sel Kematian diprogram oleh sel