aktivitas kontraktil
(otot jantung), sintesis
protein untuk ekspor
(pankreas, sel
endokrin)
Gambar 1. Tahap-tahap respon sel terhadap
sel stres dan stimulus yang merugikan
Mekanisme & Morfologi
• Tiga kelainan morfologik pada jejas reversibel sel :
1. Hydropic swelling
(kanan)
Penyebab nekrosis dan apoptosis
• Kekurangan oksigen :
– Anemia, iskemia, keracunan karbon monoksida,
pneumonia,dll
• Agen kimia :
– Glukosa, garam air, polusi udara, insektisida, asbes,
obat-obatan, dll.
• Agen penyebab infeksi :
- virus, bakteri, cacing (protozoa, riketsia, jamur)
• Reaksi imunologi :
• - reaksi autoimun, reaksi alergi, kelainan genetik
(parkinson’s, alzehimer disease)
• Penuaan :
– Memurun nya kemapuan untuk replikasi dan kemapuan
perbaikan sel
• Agen fisis :
– Trauma, suhu ekstrim, radiasi, syok listrik, perubahan
tekanan yang tiba-tiba pada tekanan atmosfir
• Imbalance nutrisi :
– Kekurangan protein, defisiensi vitamin, obesitas (DM
tipe 2), diet lemak
• Faktor genetik :
– Malformasi kongenital : sindrom down
– Hemoglobin S : Sickle cell anemia (bentuk sabit), diet
lemak (aterosklerosis), kanker
• Reactive Oxygen Species (ROS) :
– 1. inflammatory process
– 2. Chemical toxicity
– 3. Ionizing radiation di mana cedera merupakan
akibat dari pembentukan langsung dari radikal
hidroksil (• OH) dari radiolysis air (H 2 O)
– 4.Chemical carcinogenesis
– 5. Aging
Gambar 5. Mekanisme biokimia utama dan site kerusakan dalam
cell injury. Perhatikan bahwa penyebab dan mekanisme kematian
sel oleh nekrosis dan apoptosis ditampilkan secara independen,
tetapi mungkin juga overlapping; Misalnya, keduanya dapat
berkontribusi terhadap kematian sel yang disebabkan oleh
iskemia, stres oksidatif, atau radiasi. ATP, adenosin trifosfat; ROS,
spesies oksigen reaktif
Nekrosis, karakteristik :
pembengkakan sitoplasma
kerusakan ireversibel pada membran plasma
kerusakan organel mengarah ke cell death
Stage nekrosis seluler :
• Pyknosis; penggumpalan kromosom; inti sel
menyusut; karyorrhexis; fragmentasi nukleus;
putusnya kromatin menjadi butiran yang tidak
terstruktur; karyolysis; dissolution inti sel.
Komponen cytosolic bocor melalui membran plasma
yang rusak ke ruang ekstraseluler dapat menimbulkan
respons inflamasi
Gambar 7. Perubahan Mikroskopis pada sel yang
nekrotik terjadi pada sitoplasma dan organel-organel sel
lainnya. Inti sel yang mati akan menyusut (piknotik),
menjadi padat, batasnya tidak teratur dan berwarna
gelap. Selanjutnya inti sel hancur dan meninggalkan
pecahan-pecahan zat kromatin yang tersebar di dalam
sel. Proses ini disebut karioreksis. Kemudian inti sel
yang mati akan menghilang (kariolisis)
Morfologi perubahan pada sitoplasma dan inti sel yang
mengalami jejas pada nekrosis
sitoplasma Perubahan inti Nasib sel nekrotik
• Eosinofilik • kariolisis • Sel nekrotik akan
• sel jernih • Piknosis dicerna oleh
• Sitoplasma • Karioreksis enzim dan
Disolusi menghilang
bervakuol •
• Sel mati diganti
• Disc. plasma
oleh benda
dan membran mielin yang akan
organel difaositosis
• Mitokondria • Sel mati
dilatasi mengalami
• Benda amorf, degradasi
gambaran mielin menjadi asam
• Lisosom rusak lemak.
• sel mati
mengalami
proses kalsifikasi
Jenis nekrosis
• Liquefactive necrosis
– Pada infeki bakteri, jamur (akumulasi sel radang dan
enzim leukosit mencerna jaringan sel nekrotik) menjadi
massa cair, berwarna kuning kental (nanah)
– Pada hipoksia otak dan sistem saraf pusat
• Coagulative necrosis
– Karakteristik infark (daerah nekrosis iskemik) dan pada
semua organ padat kecuali otak.
– Mikroskopik : nekrosis koagulatifa, arsitektur jaringan
dirusak secara menyeluruh dan gambaran sel tidak
dapat dikenal lagi
Gambar 8. Nekrosis koagulativa. A. lnfark bentuk baji
pada ginjal (kuning), B. Gambaran mikroskopik tepi
infark, dan ginjal normal (N) serta sel nekrosis dalam
infark (I). Sel nekrosis menunjukkan hilangnya inti, dan di
jumpai infiltrat radang (sulit melihatnya pada pembesaran
ini)
Gambar 9. Nekosis liquefaktif. lnfark di
otak menunjukkan disolusi jaringan
• Caseous necrosis (mirip keju)
– Pada fokus infeksi tuberkulosa
– Gambaran putih kekuningan pada daerah nekrosis
rapuh
– Mikroskopik : Kumpulan sel yang berfragmentasi dan
sel yang hancur dengan gambaran merah muda
granuler pada pewarnaan jaringan HE. Daerah
nekrosis kaseosa dikelilingi oleh jaringan radang
(gambaran khas dari fokus radang yang disebut
granuloma).
Gambar 10. Nekrosis kaseosa. Tuberkulosis paru,
dengan daerah nekrosis kaseosa yang luas
mengandung sisa jaringan berwarna kuning-keputihan
(mirip keju)
Fat Necrosis
• Destruksi lemak