Anda di halaman 1dari 30

UJI HIPOTESIS

Guna pengujian hipotesis




Membantu pengambilan keputusan tentang


apakah suatu hipotesis yang diajukan, seperti
perbedaan/hubungan/pengaruh, cukup
meyakinkan untuk ditolak atau tidak ditolak.
Keyakinan ini didasarkan pada besarnya
peluang untuk memperoleh perbedaan,
hubungan atau pengaruh tersebut secara
kebetulan (by chance).
Semakin kecil peluang tersebut, semakin
besar keyakinan bahwa perbedaan/
hubungan/pengaruh tersebut memang ada.
2

Prinsip uji hipotesis







Melakukan perbandingan antara nilai sampel


(data hasil penelitian) dengan nilai hipotesis
(nilai populasi) yang diajukan.
Peluang diterima atau ditolaknya suatu
hipotesis tergantung besar kecilnya
perbedaan antara nilai sampel dengan nilai
hipotesis.
Bila perbedaan cukup besar  peluang
menolak hipotesis juga besar.
Kesimpulan dari pengujian hipotesis ada 2
kemungkinan: menolak atau tidak menolak
hipotesis
3

Dalam pengujian hipotesis dijumpai


2 jenis hipotesis: Ho dan Ha


Ho (Hipotesis Nol): hipotesis yang menyatakan


tidak ada perbedaan/hubungan/pengaruh antara
variabel satu dengan variabel yang lain.
Contoh:
a. Tidak ada perbedaan berat badan bayi
antara mereka yang dilahirkan ibu yang
merokok dengan ibu yang tidak merokok.
b. Tidak ada hubungan antara merokok dengan
berat badan bayi
4

Ha (Hipotesis Alternatif) : hipotesis yang


menyatakan ada perbedaan/hubungan/
pengaruh antara variabel satu dengan
variabel lainnya.
Contoh:
a. Ada perbedaan berat badan bayi
antara mereka yang dilahirkan ibu yang
merokok dengan ibu yang tidak
merokok.
b. Ada hubungan antara merokok dengan
berat badan bayi.
5

Arah/Bentuk Uji Hipotesis





Ha akan menentukan arah uji statistik apakah satu


arah/sisi (one tail) atau dua arah/sisi (two tail).
One tail (satu sisi): bila Ha nya menyatakan adanya
pernyataan yang mengatakan hal yang satu lebih
tinggi/lebih rendah dari hal yang lain.
Contoh: Berat badan bayi dari ibu hamil yang
merokok lebih kecil dari berat badan bayi dari ibu
hamil yang tidak merokok.
Two tail (dua sisi): Ha hanya menyatakan
perbedaan/hubungan/pengaruh tanpa melihat
apakah hal yang satu lebih tinggi/lebih rendah dari
hal yang lain.
Contoh: Ada perbedaan berat badan bayi yang
dilahirkan ibu yang merokok dan ibu yang tidak
merokok.
6

Contoh penulisan hipotesis




Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara


jenis kelamin dengan tekanan darah.
Ho : A = B
Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah antara
laki-laki dan perempuan
Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan
tekanan darah.
Ha : A B
Ada perbedaan rata-rata tekanan darah antara lakilaki dan perempuan
Ada hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan
darah.
7

Kesalahan Pengambilan
Keputusan








Ada 2 jenis :
- Kesalahan Tipe I ()
- Kesalahan Tipe II ()
Kesalahan tipe I: kesalahan menolak Ho padahal
Ho benar.
Menyimpulkan adanya perbedaan/hubungan/
pengaruh, padahal sesungguhnya tidak ada
perbedaan/hubungan/pengaruh.
Peluang salah tipe I = tingkat signifikansi
(significance level).
Peluang tidak membuat kesalahan tipe I = 1- =
tingkat kepercayaan (confidence level)
8




Kesalahan tipe II: kesalahan tidak menolak Ho


padahal Ho salah.
Menyimpulkan tidak ada perbedaan/hubungan/
pengaruh, padahal sesungguhnya ada
perbedaan/hubungan/pengaruh.
Peluang membuat kesalahan tipe II = .
Peluang untuk tidak membuat tipe II = 1- =
kekuatan uji (power of the test).
Power of the test: peluang untuk menolak Ho ketika
Ho memang salah dpl kemampuan mendeteksi
adanya perbedaan/hubungan/pengaruh bermakna
antara kelompok yang diteliti ketika
perbedaan/hubungan/pengaruh itu memang ada.
9

Pemilihan Jenis Uji Parametrik


atau Non Parametrik


Bila distribusi data populasi berbentuk normal


 parametrik
Bila distribusi data populasi berbentuk tidak
normal atau tidak diketahui distribusinya 
nonparametrik.
Bila jenis variabelnya kategorik 
nonparametrik.
Bila data yang dianalisis merupakan data
kecil (n < 30) cenderung digunakan
nonparametrik.

10

Perbedaan Substansi/Klinis
dan Perbedaan Statistik


Berbeda bermakna/signifikan secara statistik


tidak berarti bahwa perbedaan tersebut juga
bermakna secara substansi.
Semakin besar sampel yang dianalisis 
semakin besar kemungkinan menghasilkan
perbedaan yang bermakna.
Dengan sampel besar, perbedaan-perbedaan
yang sangat kecil yang tidak bermanfaat
secara substansi dapat menjadi bermakna
secara statistik.
11

Prosedur Uji Hipotesis









Menetapkan hipotesis
Penentuan uji statistik: tergantung pada
a. jenis variabel
b. jenis data apakah dependen atau
independen
c. jenis distribusi data populasinya
Menentukan tingkat kemaknaan
Perhitungan uji statistik
Keputusan uji statistik
12

Keputusan uji statistik




Pendekatan klasik: membandingkan nilai


hitung dengan nilai tabel.
Bila nilai hitung > nilai tabel  Ho ditolak
Pendekatan probabilistik: membandingkan
nilai p dengan nilai .
Bila nilai p < nilai  Ho ditolak
Nilai p two tail = 2 x nilai p one tail

13

Pengertian Nilai p


Merupakan nilai yang menunjukkan besarnya


peluang salah menolak Ho dari data penelitian.
Besarnya peluang hasil penelitian (misalnya ada
perbedaan mean atau proporsi) terjadi karena
faktor kebetulan (by chance).
Harapan kita nilai p sekecil mungkin, sebab bila
nilai p kecil  adanya perbedaan hasil di
penelitian menunjukkan adanya perbedaan di
populasi.
Nilai p nya kecil, perbedaan yang ada pada
penelitian terjadi bukan karena faktor kebetulan
(by chance).

14

Jenis-Jenis Uji Hipotesis








Uji beda mean satu sampel


Uji beda proporsi
Uji beda 2 mean
Uji beda lebih dari 2 mean
dll

15

Uji Beda Mean Satu Sampel




Tujuan: untuk mengetahui perbedaan mean


populasi dengan mean data sampel penelitian.
Berdasarkan ada tidaknya nilai , maka jenis uji
beda mean satu sampel dibagi 2:
a. Bila nilai diketahui  uji Z
x
Z=
n

b. Bilai nilai tidak diketahui  uji t


x
df = n-1
t=
s n
16

Contoh


Diketahui bahwa kadar kolesterol orang


dewasa normal adalah 200 gr/100 ml dengan
standar deviasi 56 gr/100 ml. Seorang
peneliti melakukan pengukuran kadar
kolesterol pada sekelompok penderita
hipertensi sebanyak 49 orang. Didapatkan
rata-rata kadar kolesterol mereka 220 gr/100
ml. Peneliti ingin menguji apakah kadar
kolesterol penderita hipertensi berbeda
dengan kadar kolesterol orang dewasa
normal.
17

Penyelesaian
= 200 mg/100ml
= 56 mg/100 ml
x = 220 mg/100 ml
Langkah-langkah pengujian:
1. Tetapkan Ho dan Ha
Ho : = 200
Tidak ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol
orang dewasa dengan penderita hipertensi
Ha : 200
Ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol orang
dewasa dengan penderita hipertensi
18

2. Tentukan batas/tingkat kemaknaan  =


5%
3. Pemilihan uji statistik  uji Z karena
diketahui
4. Perhitungan uji statistik
x
Z=
n

220 200
Z=
= 2,5
56 49

19

2. Keputusan uji statistik


a. Pendekatan klasik
Membandingkan nilai 2,5 > 1,96  Ho
ditolak
Kesimpulan: Ada perbedaan rata-rata kadar
kolesterol orang dewasa dengan penderita
hipertensi.
b. Pendekatan probabilistik
Membandingkan nilai p < 5%  Ho ditolak
Kesimpulan: Ada perbedaan rata-rata kadar
kolesterol orang dewasa dengan penderita
hipertensi.

20

Uji Beda Proporsi




Tujuan: untuk mengetahui/menguji


perbedaan proporsi populasi dengan proporsi
data sampel penelitian.
Hipotesis
Ho : p = P
Ho : p = P
Ha : p P
Ha : p > P atau Ha : p < P
Rumus
Z=

p P
(P.Q)/n
21

Contoh


Dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten X tahun


yang lalu disebutkan bahwa 40% persalinan
dilakukan oleh dukun. Kepala Dinas ingin
membuktikan apakah sekarang persalinan masih
tetap seperti laporan tahun lalu atau sudah berubah.
Untuk pengujian ini diambil sampel random
sebanyak 250 persalinan dan dilakukan wawancara
pada ibu baru yang setahun terakhir melakukan
persalinan dan ternyata terdapat 41% yang
mengaku bersalin melalui dukun. Ujilah apakah ada
perbedaan proporsi persalinan antara laporan dinas
dengan sampel penelitian dengan 5%
22

Uji Beda 2 Mean




Uji beda dua mean independen: bila data


kelompok yang satu tidak tergantung dari
data kelompok kedua. Misalnya
membandingkan mean tekanan darah sistolik
laki-laki dan perempuan.
Uji beda dua mean dependen/pasangan: bila
kelompok data yang dibandingkan datanya
saling mempunyai ketergantungan. Misalnya
data berat badan sebelum dan sesudah diet
(data sesudah tergantung pada data
sebelum)
23

Uji Beda Dua Mean


Independen


Tujuan: untuk mengetahui perbedaan mean


dua kelompok data independen.
Syarat/asumsi:
1. data berdistribusi normal
2. kedua kelompok data independen
3. variabel yang dihubungkan berbentuk
numerik dan kategorik (2 kelompok)
24

Uji Homogenitas Varian




Tujuan: untuk mengetahui varian antara


kelompok data.
Perhitungannya dengan uji F
2

S1
F=
2
S2



df1 = n1 1 df2 = n2 1
Varian yang lebih besar  pembilang
Varian yang lebih kecil  penyebut
25

Uji untuk varian sama






Dapat dilakukan dengan uji Z atau t.


Karena sulit diketahui  uji t
Rumus
T=

Sp

x1 x 2
(1/n 1 ) + (1/n 2 )
2

Sp

(n1 1)S1 + (n2 1)S 2


=
n1 + n2 2

df = n1 + n2 2

26

Contoh


Seorang pejabat Depkes berpendapat bahwa ratarata nikotin yang dikandung rokok jarum lebih tinggi
dibandingkan rokok wismilak. Untuk membuktikan
pendapatnya, dilakukan penelitian dengan
mengambil sampel secara random 10 batang rokok
jarum dan 8 batang rokok wismilak. Dari hasil
pengolahan data dilaporkan rata-rata kadar nikotin
rokok jarum 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5
mg. Sementara kadar nikotin rokok wismilak ratarata 20,0 mg dengan standar deviasi 1,7 mg.
Berdasarkan data tersebut ujilah pendapat pejabat
Depkes tersebut dengan menggunakan 5%!
27

Uji untuk Varian Beda




Rumus
T=

x1 x 2
2
1

(S

n1 ) + (S 2 n2 )
2

df =

[(S1

[(S1 n1 ) + (S2 n2 )]2


2
n1 )2 /(n1 1) + (S 2 n2 )2 /(n2 1)]

28

Uji Beda Dua Mean Dependen


(Paired Sample)



Tujuan: untuk menguji perbedaan mean antara


dua kelompok data yang dependen.
Syarat-syarat:
1. Distribusi data normal
2. Kedua kelompok data dependen/pair
3. Jenis variabel adalah numerik dan
kategorik (2 kategori)
Rumus
d
T=
sd_d/ n

d = rata-rata selisih sampel 1 dan 2


sd_d = standar deviasi selisih sampel 1 dan 2
29

Contoh


Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh


vitamin B12 terhadap penyakit anemia.
Sejumlah 10 penderita diberi suntikan vitamin
B12 dan diukur kadar Hb darah sebelum dan
sesudah pengobatan. Hasil pengukuran adalah
sebagai berikut:

sebelum:

12,2 11,3 14,7 11,4 11,5

12,7

11,2

12,1

13,3

10,8

sesudah:

13,0 13,4 16,0 13,6 14,0

13,8

13,5

13,8

15,5

13,2

Coba anda buktikan apakah ada perbedaan


kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian
suntikan vitamin B12 dengan alpha 5%!
30

Anda mungkin juga menyukai