Anda di halaman 1dari 33

TAHAP KEMATIAN JARINGAN

DAN NEKROSIS SEL

OLEH :
A.HARIS AB SST MPH
APA ITU KEMATIAN JARINGAN ?
Kematian Jaringan
• Pengertian kematian jaringan atau nekrosis
adalah: Kematian sekelompok sel atau
jaringan pada lokasi tertentu dalam tubuh.
Kematian sel terjadi karena adanya jejas,
cidera atau kejadian yang bersifat
patologis.
Selain itu kematian sel dapat dilakukan
oleh dirinya sendiri, seperti pada sel yang
telah mencapai masa hidup tertentu akan
mati dengan cara menghancurkan dirinya
sendiri (bunuh diri/suicide). Kematian sel
seperti ini disebut apoptosis
APA DAN BAGAIMANA KEMATIAN JARINGAN
TERJADI?

• Berikut penjelasannya...
1. Nekrosis
• Nekrosis adalah keadaan terjadinya perubahan
biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat
cidera yang fatal pada sel tersebut sehingga
tidak dapat pulih kembali (Ireversible).
Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler
death) yang dapat terjadi pada seluruh tubuh
(somatic death) atau terbatas mengenai suatu
jaringan hanya pada sel-sel tertentu saja.
NEKROSIS
DISEBABKAN OLEH...
• 1. Ishkemi yaitu suplai oksigen dan makanan untuk sel atau jaringan
terputus.

• Sebagai contoh decubitus yang terjadi akibat terhambatnya aliran


darah karena adanya tekanan dari tubuh pasien terhadap pembuluh
darah saat berbaring lam (bed rest). Jika tekanan tersebut
berlangsung selama 2 jam maka aliran darah didaerah tersebut
tidak lancar sehingga daerah tidak dapat disuplai. Akibatnya muncul
tanda tanda iskemia.
2. Agens biologik. Nekrosis dapat terjadi akibat toksin bakteri
yang membuat kerusakan dinding pembuluh darah dan
thrombosis.

3. Agens Kimia. Kejadian diawali dengan adanya gangguan


osmotik sel yang akhirnya berakibat nekrosis. Agen kimia
bersumber dari luar/ eksogen dan dari dalam/ endogen.
Sebagai contoh agen kimia endogen yaitu pada wanita hamil
yang mengalami keracunan kehamilan (toxemia gravidarum).
Contoh lain pasien gagal ginjal dapat mengami keracunan
ureum yang disebut uremi. Sedangkan untuk agen eksogen
contohnya gaschloroform, jika dihirup tidak merusak paru-
paru tetapi setelah diserap tubuh dapat merusak hati. Contoh
lain premium jika terkena kulit tidak akan merusaknya, tapi
jika diserap oleh kulit akan mengganggu sel darah merah yang
berakibat anemia.
4. Agen fisik: Kerusakan sel terjadi karena
protoplasma mengalami kerusaakan, sehingga
timbul kekacauan tata kimia sel. Jenis agen fisik
antara lain: Trauma, suhu ekstrim baik panas
atau dingin, listrik, cahaya matahari dan radiasi.

5. Kerentanan (Hypersensitif) : Reaksi


imunologik yang terjadi pada tubuh akan
menimbulkan kerentanan jaringan akibatnya
akan mengalami kematian jaringan atau sel.
Patofisiologi nekrosis?
• Lisososm sel yang mengalami cidera akan hancur
dan menghasilkan enzim katalitik yang
akan mencerna sel itu sendiri yang disebut autolisis.
Sel yang matidapat juga dicerna oleh
enzim yang berasal dari lisosom sel leukosit yang
datang kedaerah dan disebut heterolisis.
Selain itu nekrosis juga dapat terjadi akibat
denaturasi protein (perubahan protein) dalam
sel sehingga sel mati.
Jenis nekrosis ?
• Morfologi / tampilan nekrosis tergantung dari
proses yang berperan. Jika denaturasi
protein lebih berperan, terjadilah nekrosis
koagulativa. Sebaliknya, jika enzim katalitik
lebih berperan maka terjadi nekrosis
liquefaktif atau nekrosis koliquativa.
• Berikut ini diuraikan beberapa jenis nekrosis:

a. Nekrosis Koagulativa
Bentuk sel normal dan susunan jaringan masih
jelas sedikit lunak. Sebagai contoh Gumma yang
terbentuk pada sipilis stadium III.
b. Nekrosis liquefaktif
Pada nekrosis ini terlihat jaringan mencair
seperti pada nekrosis otak atau nekrosis kista.
Ciri- Ciri/ Tanda-Tanda Nekrosis Liquefaktif.
1. Piknosis (pyknosis) : Inti sel menyusut hingga
mengkerut dan berwarna gelap.
2. Karioreksis (karyorrhexis) Membran nukleus
robek, inti sel hancur sehingga membentuk
fragmen-fragmen yang tersebar dalam sel.
3. Kariolisis (karyolisis) : Inti sel tercerna
sehingga hilang.
c. Nekrosis Lemak
yaitu nekrosis yang terjadi akibat trauma pada jaringan lemak
d. Nekrosis Gangrenosa
Gangren adalah kematian jaringan yang luas dan disertai
invasi kuman saprofit. Jaringan pada nekrosis menjadi busuk
akibat kuman saprofit tersebut. Kuman saprofit Clostridium
perfringenshanya tumbuh baik pada jaringan yang mati,
maka gangren hanya dapat terjadi pada bagian nekrotik.
Gangren dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Gangren kering, Gangren basah, Gangren gas dan . Gangren
diabetik
• Gangren kering dimulai pada bagian distal ekstremitas yang
mengalami iskemia. Lokasi yang sering terjadi pada jari kaki dan
kaki pasien lansia karena arteriosklerosis. Ganggren kering
terjadi bila pada jaringan hanya terdapat sedikit cairan, juga di
tempat-tempat yang mudah terjadi penguapan atau tempat
dengan drainage yang baik.
• Bagian yang terkena kering, menyusut dan gelap hitam. Warna
gelap itu adalah karena pembebasan hemogloblin
sel darah merah.
• e. Nekrosis Kaseosa:
Paling sering ditemukan pada infeksi
tuberculosis. Istilah kaseosa berasal dari
gambaran makroskopik yaituwarna putih,
seperti keju di daerah nekrotik. Sel-sel
nekrotik akan hancur tetapi pecahan-pecahan
sel nya tetap ada selama betahun-tahun.
APA ITU Apoptosis?
• Apoptosis adalah kematian sel per sel,
sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang
melibatkan sekelompok sel. Pada apoptosis
sel akan dimakan oleh sel yang berdekatan
atau yang berbatasan langsung dengannya
dan beberapa makrofag, sedangkan pada
nekrosis akan dimakan oleh makrofag.
APA PENYEBAB OPTOSIS?
• a. Penyebab Fisiologik seperti yang terjadi
pada kematian sel jaringan endometrium
dan prostat pasien usia lanjut.
b. Penyebab Patologik misalnya radiasi atau
obat sitotoksik yang menyebabkan sel
membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis
dan dapat mengakibatkan malformasi
berupa keganasan ( maligna).
Berikut ini adalah gambaran terjadinya nekrosis
dan apoptosis.
Nah, ...Agar lebih jelas lagi, berikut ini
dijabarkan lebih detail perbedaannya

• Perbedaan antara Nekrosis dan Apoptosis?


Nekrosis Apoptosis

• Kematian oleh faktor luar sel • Kematian diprogram oleh sel


• Sel membengkak • Sel tetap ukurannya
Pembersihan debris oleh Pembersihan berlangsung
fagosit dan sistem imun sulit cepat
• Sel sekarat tidak dihancurkan • Sel sekarat akan ditelan fagosit
fagosit maupun sistem imun karena ada sinyal dari sel
• Lisis sel • Non-lisis
• Merusak sel tetangga • Sel tetangga tetap hidup
(inflamasi) normal
Postmortal
• Setelah mengalami kematian, maka kematian
bukanlah akhir dari proses dalam tubuh.
Tubuh akan terus mengalami perubahan yang
dipengaruhi oleh : Suhu lingkungan sekitar,
suhu tubuh saat terjadi kematian dan ada
tidaknya infeksi umum.
Berikut ini adalah perubahan sel yang terjadi
setelah kematian
Autolisis yaitu sebuah proses dimana jaringan
yang mati dihancurkan oleh enzim dari lisosom.
Tubuh yang mati akan mencair, kecuali jika
dilakukan pengawetan atau pendinginan.
Rigor Mortis (kaku mayat). Terjadi 2 sampai 4
jam setelah kematian dan mencapai puncak
setelah 48 jam selanjutnya menghilang selama 3
sampai 4 hari.
• Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit
setelah kematian dan mencapai puncaknya
setelah 6 hingga 10 jam. Lebam mayat akan
mudah terlihat pada tubuh bagian
bawah sebagaimana diperlihatkan pada gambar.
• Algor Mortis: Terjadi 24 sampai 48 jam setelah
kematian dimana suhu tubuh menjadi dingin sesuai
suhu lingkungan akibat proses metabolisme terhenti.
Di lingkungan yang dingin maka akan lebih cepat
dingin, tetapi dilingkungan yang panas akan lebih
lambat.
Pembusukan : Terjadi 1 sampai 2 minggu setelah
kematian. Ditandai kulit kehijauan dan jaringan
tubuh hancur karena invasi bakteri.
Rangkuman
• pengertian kematian jaringan atau nekrosis adalah: Kematian
sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam tubuh.
Adapun jenis nekrosis terdiri dari: Nekrosis koagulativa, nekrosis
liquefaktif , nekrosis lemak , nekrosis gangrenosa, nekrosis
Kaseosa: Nekrosis dan apoptosis berbeda.
• Perbedaan antara apoptosis dengan nekrosis yaitu:
Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis
adalah kematian yang melibatkan sekelompok sel.
• Tahapan posmortal yaitu: Autolisis, Rigor Mortis (kaku mayat);
Terjadi 2 s/d 4 jam setelahkematian, Livor Mortis (lebam mayat):
Terjadi 30 menit setelah kematian , Algor Mortis yaitu: kondisi
suhu mayat menjadi dingin setelah 24 s.d 48 jam setelah
kematian, Pembusukan yang terjadi setelah 1 s.d 2 minggu
setelah kematian
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai