Anda di halaman 1dari 18

Asuhan keperawatan infertilitas

Presented by kelompok 7

next ->
next ->
Nama anggota :

1. FRANSISCA TRISNA MARIN


2. GIBRANDA NASUKHA
3. HUSDAYANTI
4. RIAMAH
5. NURUL NADIRAH
6. SRI ADININGSIH
PENGERTIAN INFERTILITAS

Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk


mencapai kehamilan setelah 1 tahun hubungan seksual tanpa
pelindung (Keperawatan Medikal Bedah).

Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri


yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi
belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).
KLASIFIKASI INFERTILITAS

Infertilitas terdiri dari 2 macam, yaitu:


1. Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum berhasil hamil
walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
2. Infertilitas sekunder yaitu disebut infertilitas sekunder jika
perempuan pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak berhasil
hamil lagi walaupun koitus teratur dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
Etiologi
1.
infertilitas
Penyebab Infertilitas pada perempuan (Istri)
a. Faktor Penyakit
- Endometriosis
- Infeksi panggul
- Mioma uteri
- Polip
- Kista
- Saliran terlur yang tersumbat
- Sel telur
b. Faktor Fungsional
- Gangguan system hormonal wanita dan dapat di sertai kelainan bawaan (immunologis)
- Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi)
- Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
- Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam Rahim
c. Faktor Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat
menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi
kesuburan.
LANJUTAN…
2. Penyebab Infertilisasi pada laki-laki (Suami)
a. Kelainan pada alat kelamin
- Hipospadia yaitu muara saluran kencing letaknya abnormal, antara lain pada permukaan testis
- Ejakulasi retrograd yaitu ejakulasi dimana air mani masuk kedalam kandung kemih
- Varikokel yaitu suatu keadaan dimana pembuluh darah menuju bauh zakar terlalu besar, sehingga
jumlah dan kemampuan gerak spermatozoa berkurang yang berarti mengurangi kemampuannya untuk
menimbulkan kehamilan
- Testis tidak turun dapat terjadi karena testis atrofi sehingga tidak turun
b. Kegagalan Fungsional
- Kemampuan ereksi kurang
- Kelainan pembentukan spermatozoa
- Gangguan pada sperma
c. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)
Gangguan biasanya terjadi pada bagian otak, yaitu hipofisis yang bertugas mengeluarkan hormon FSH
dan LH.
d. Gangguan di daerah testis (testicular)
Kerja testis dapat terganggu bila terkena trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi.
e. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)
Gangguan terjadi di saluran sperma sehingga sperma tidak dapat disalurkan dengan lancar, biasanya
karena salurannya buntu.
LANJUTAN…
f. Tidak adanya semen
Semen adalah cairan yang mengantarkan sperma dari penis menuju vagina. Bila tidak ada semen
maka sperma tidak terangkut (tidak ada ejakulasi).
g. Kurangnya hormon testosterone
Kekurangan hormon ini dapat mempengaruhi kemampuan testis dalam memproduksi sperma.
h. Lingkungan
Pada lingkungan yang sering terkena paparan Radiasi dan obat-obatan anti kanker.
3. Penyebab Infertilisasi pada suami – istri
a. Gangguan pada hubungan seksual
Kesalahan teknik sanggama dapat menyebabkan penetrasi tak sempurna ke vagina, impotensi,
ejakulasi prekoks, vaginismus, kegagalan ejakulasi, dan kelainan anatomik seperti hipospadia, epispadia,
penyakit Peyronie.
b. Faktor psikologis antara kedua pasangan (suami dan istri)
- Masalah tertekan karena sosial ekonomi belum stabil
- Masalah dalam pendidikan
- Emosi karena didahului orang lain hamil
Patofisiologi
1. Perempuan
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis
hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam
pembentukan folikel di ovarium.
Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi
sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga
ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan
hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium,
mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi proses pemasukan sperma.
Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak
lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik.
2. Laki-Laki
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang
mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi
infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas
sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya
pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya
ejakulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria yang
mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
MANIFESTASI KLINIS
1. Perempuan
- Terjadi kelainan system endokrin
- Hipominore dan amenore
- Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukkan masalah pada aksis
ovarium hipotalamus hipofisis atau aberasi genetic
- Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak berkembang,dan
gonatnya abnormal
- Wanita infertil dapat memiliki uterus
- Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor
- Traktus reproduksi internal yang abnormal
2. Laki-laki
- Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok,
narkotik, alkohol, infeksi)
- Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
- Riwayat infeksi genitorurinaria
- Hipertiroidisme dan hipotiroid
- Tumor hipofisis atau prolactinoma
- Disfungsi ereksi berat
- Ejakulasi retrograt
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik:
diagnostik
- Hirsutisme diukur dengan skala ferryman dan gallway, jerawat
- Pembesaran kel tiroid
- Galaktorea
- Inspeksi lender serviks di tunjukan dengan kualitas mucus
- PDV untuk menunjukan adanya tumor uterus/ adneksa
2. Pemeriksaan penunjang
- Analisis sperma
- Deteksi ovulasi
- Hormonal : FSH, LH, E2, Progesteron, Prolaktin
- Sitologi vagina
- Uji pasca senggama
- Biopsy endometrium terjadwal
- Histerosalpinografi
- Laparoskopi
- Pemeriksaan pelvis ultrasound
PENATALAKSANAAN
1. Perempuan
a. Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat
untuk coital.
b. Pemberian terapi obat, seperti :
- Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus,
peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsb.
- Terapi penggantian hormone.
- Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal.
- Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini
yang adekuat.
- GIFT ( gemete intrafallopian transfer ).
- Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas.
- Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate.
- Pengangkatan tumor atau fibroid.
- Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi.
LANJUTAN…

2. Laki-Laki
- Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun,
diharapkan kualitas sperma meningkat.
- Agen antimikroba.
- Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan.
- HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme.
- FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis.
- Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus .
- Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
- Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma.
- Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti,
perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan
ketat.
- Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung
spermatisida.
Askep infertilitas
A. Pengkajian
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Identitas Klien : Nama, jenis kelamin, suku - Endometriosis dan endometrits
bangsa / latar belakang kebudayaan, agama,
- Vaginismus (kejang pada otot vagina)
status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Riwayat Kesehatan
- Gangguan ovulasi
 Wanita - Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus,
a. Riwayat Kesehatan Dahulu dan servik
- Riwayat terpajan benda – benda mutan yang - Autoimun
membahayakan reproduksi di rumah c. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Riwayat infeksi genitorurinaria - Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan
- Hipertiroidisme dan hipotiroid, hirsutisme
aberasi genetic
- Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama
d. Riwayat Obstetri
- Tumor hipofisis atau prolaktinoma
- Tidak hamil dan melahirkan selama satu
- Riwayat penyakit menular seksual
- Riwayat kista tahun tanpa alat kontrasepsi
- Mengalami aborsi berulang
- Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil
selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
 Pria
LANJUTAN…
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat terpajan benda – benda mutan b. Riwayat Kesehatan Sekarang
yang membahayakan reproduksi - Disfungsi ereksi berat
(panas, radiasi, rokok, narkotik, - Ejakulasi retrograt
alkohol, infeksi) - Hypo/epispadia
- Status gizi dan nutrisi terutama - Mikropenis
kekurangan protein dan vitamin - Andesensus testis (testis masih dalam
tertentu perut/dalam liat paha)
- Riwayat infeksi genitorurinaria - Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk
- Hipertiroidisme dan hipotiroid dan motilitas sperma)
- Tumor hipofisis atau prolactinoma - Saluran sperma yang tersumbat
- Trauma, kecelakan sehinga testis - Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong
rusak testis )
- Konsumsi obat-obatan yang - Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
mengganggu spermatogenesis - Abnormalitas cairan semen
- Pernah menjalani operasi yang berefek c. Riwayat Kesehatan Keluarga
menganggu organ reproduksi contoh : - Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi
operasi prostat, operasi tumor saluran genetik
kemih
- Riwayat vasektomi
PEMERIKSAAN FISIK

Terdapat kelainan pada organ genital wanita


maupun pria.
1. Pemeriksaan wanita
- Pemeriksaan vagina
- Pemeriksaan leher rahim
2. Pemeriksaan Pria
- Mengamati kelainan fisik
- Penampungan air mani

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan
ketidaktahuan tentang akhir proses
diagnostik.
2. Gangguan konsep diri ; harga diri rendah
berhubungan dengan gangguan fertilitas.
3. Berduka dan antisipasi berhubungan dengan
prognosis yang buruk.
4. Nyeri akut berhubungan dengan efek test
diagnostic
INTERVENSI

NO. DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1. Dx.1 : Tujuan : Setelah 1. Jelaskan tujuan test dan 1. Menurunkan cemas dan takut
Ansietas tindakan keperawatan prosedur. terhadap diagnosis dan prognosis.
berhubungan selama 1x24 jam 2. Tingkatkan ekspresi 2. Biarkan pasien / orang terdekat
dengan diharapkan ansietas klien perasaan dan takut, mengetahui ini sebagai reaksi yang
ketidaktahuan berkurang. contoh : menolak, depresi, normal Perasaan tidak
tentang akhir dan marah. diekspresikan dapat menimbulkan
proses Kriteria Hasil: 3. Dorong keluarga untuk kekacauan internal dan efek
diagnostic. 1.Klien mampu menganggap pasien seperti gambaran diri.
mengungkapkan tentang sebelumnya. 3.Meyakinkan bahwa peran dalam
infertilitas dan bagaimana 4. Kolaborasi : berikan keluarga dan kerja tidak berubah.
treatmentnya sedative, tranquilizer sesuai 4. Mungkin diperlukan untuk
2.Klien memperlihatkan indikasi. membantu pasien rileks sampai
adanya peningkatan secara fisik mampu untuk membuat
kontrol diri terhadap startegi koping adekuat.
diagnosa infertile
3.Klien mampu
mengekspresikan
perasaan tentang
IMPLEMENTASI
Setelah rencana keperawtan disusun, selanjutnya
menerapkan rencana keperawatan dalam suatu tindakan
keperawatan dalam bentuk nyata agar hasil yang
diharapkan dapat tercapai, sehingga terjalin interaksi
yang baik anatara perawat, klien dan keluarga.
Implemetntasi merupakan tahap keempat dari EVALUASI
proses keperawatan dimana rencana keperawatan
dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitasyang
telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah keperawatan yaitu menilai efektifitas rencana yang
dicatat dalam rencan perawatan klien. telah dibuat, strategi dan pelaksanaan dalam asuhan
Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu keperawatan serta menentukan perkembangan dan
dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus kemampuan pasien dalam mencapai sasaran yang telah
mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian diharapkan.
bila perawatan telah dilaksanakan, memantau dan Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien
mencatat respons pasien terhadap setiap intervensi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan dan respons
dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedia pasien terhadap dan keefektifian intervensi
perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan
menggunakan data, dapat mengevaluasi dan merevisi jika diperlukan. Tahap akhir dari proses keperawatan
rencana keperawatan berikutnya. jika diperlukan. Tahap akhir dari proses keperawatan
perawat mengevaluasi kemampuan pasien ke arah
pencapaian hasil.
terimakasih
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai