NEKROSIS
OLEH : KELOMPOK IV
OLEH : KELOMPOK IV
Muhammad Rasul Pratama: 17.01.348
Adelya : 17.01.354
Mutmainna : 17.01.360
Shifa Aisiyah Marzuki : 17.01.367
Sri Ida Malni : 17.01.372
Nurvadillah : 17.01.378
Amria : 17.01.382
Rmi Zeptiani Wata : 17.01.392
Sri Dewi Rista : 17.01.398
POKOK BAHASAN
Apoptosis
• Pengertian Apoptosis
• Peranan apoptosis
• Fungsi Apoptosis
• Mekanisme Apoptosis
Nekrosis
• Pengertian Nekrosis
• Penyebab Nekrosis
• Mekanisme nekrosis
• Pola Morfologi Nekrosis
APOPTOSIS
Peranan apoptosis
Apoptosis memiliki peranan penting dalam fenomena biologis, proses apoptosis yang tidak sempurna dapat
menyebabkan timbulnya penyakit yang sangat bervariasi. Terlalu banyak apoptosis menyebabkan sel
mengalami kekacauan, sebagaimana terlalu sedikit apoptosis juga menyebabkan proliferasi sel yang tidak
terkontrol (kanker). Beberapa contoh penyakit yang ditimbulkan karena apoptosis yang tidak sempurna antara
lain:
1. Penyakit autoimun disebabkan karena sel T/B yang autoreaktif terus menerus.
2. Neurodegeneration, seperti pada penyakit Alzheimer dan Parkinson, akibat dari apoptosis prematur yang
berlebihan pada neuron di otak. Neuron yang tersisa tidak mempunyai kemampuan untuk meregenerasi
sel yang hilang.
3. Stroke iskemik, aliran darah ke bagian-bagian tertentu dari otak dibatasi sehingga dapat menyebabkan
kematian sel saraf melalui peningkatan apoptosis.
4. Kanker, sel tumor kehilangan kemampuannya untuk melaksanakan apoptosis sehingga proliferasi sel
meningkat.
Fungsi Apoptosis
Sel yang rusak atau terinfeksi
Apoptosis dapat terjadi secara langsung ketika sel yang rusak tidak bisa diperbaiki lagi atau terinfeksi
oleh virus. Keputusan untuk melakukan apoptosis dapat berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan di
sekitarnya, atau dari sel yang merupakan bagian system imun. Jika kemampuan sel untuk ber-apoptosis
rusak atau jika inisiasi apotosis dihambat, sel yang rusak dapat terus membelah tanpa batas,
berkembang menjadi kanker.
Respon terhadap stress atau kerusakan DNA
Kondisi stress sebagaimana kerusakan DNA sel yang disebabkan senyawa toksik atau pemaparan sinar
ultraviolet atau radiasi ionisasi (sinar gamma atau sinar X), dapat menginduksi sel untuk memulai proses
apoptosis. Contohnya pada kerusakan genom dalam inti sel, adanya enzim PARP-1 memacu terjadinya
apoptosis. Enzim ini memiliki peranan penting dalam menjaga integritas genom, tetapi aktivasinya secara
berlebihan dapat menghabiskan ATP, sehingga dapat mengubah proses kematian sel menjadi nekrosis
(kematian sel yang tidak terprogram).
Homeostasis
Homeostasis adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh organisme yang dibutuhkan organisme
hidup untuk menjaga keadaan internalnya dalam batas tertentu. Homeostasis tercapai saat tingkat
mitosis (proliferasi) dalam jaringan seimbang dengan kematian sel
APOPTOSIS
Mekanisme Apoptosis
Mekanisme apoptosis sangat kompleks dan rumit. Secara garis besarnya apoptosis
dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).
2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang
berhubungan, dll)
3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll)
4. Fagositosis.
NEKROSIS
Pengertian Nekrosis
Nekrosis adalah kematian patologis satu atau lebih sel atau sebagian
jaringan atau organ, yang dihasilkan dari kerusakan ireversibel. Hal ini
terjadi ketika tidak ada cukup darah mengalir ke jaringan, baik karena
cedera, radiasi, atau bahan kimia.Nekrosis merupakan tipe kematian sel
yang sering ditemukan dengan ciri cellular swelling, denaturasi dan
koagulasi protein, dan organellar breakdown.
Terjadi kerusakan membran, lisososm mengeluarkan enzim ke sitoplasma
dan menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan kerusakan membran
plasma dan mengakibatkan reaksi inflamatori.
Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi
pada kematian sel yang diakibatkan oleh:
-Ischemia
-Keracunan
-infeksi dan
-trauma
NEKROSIS
Penyebab Nekrosis
Iskhemi
Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat
tubuh terputus. Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan
pembuluh darah.
Agens biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan trombosis. Toksin
ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin. Bila
toksin kurang keras, biasanya hanya mengakibatkan radang
Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga merupakan juga zat
yang biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi
dapat menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel.
Agens fisik Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin, tenaga listrik,
cahaya matahari, tenaga radiasi. Kerusakan sel dapat terjadi karena timbul kerusakan
potoplasma akibat ionisasi atau tenaga fisik, sehingga timbul kekacauan tata kimia
potoplasma dan inti.
NEKROSIS
Kerentanan (hypersensitivity) Mekanisme nekrosis :
Kerentanan jaringan dapat timbul 1. Pembengkakan sel
spontan atau secara didapat
(acquired) dan menimbulkan reaksi 2. Digesti kromatin
imunologik. Pada seseorang 3. Rusaknya membran
bersensitif terhadap obat-obatan sulfa (plasma dan organel)
dapat timbul nekrosis pada epitel
tubulus ginjal apabila ia makan obat- 4. Hidrolisis DNA
obatan sulfa. Juga dapat timbul 5. Vakuolasi oleh ER
nekrosis pada pembuluh-pembuluh
6. Penghancuran organel
darah. Dalam imunologi dikenal reaksi
Schwartzman dan reaksi Arthus. 7. Lisis sel
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN
APOPTOSIS
APOPTOSIS
• Sel mengkerut NEKROSIS
• Fragmentasi Sel membengkak
• Membran plasma intak Disintegrasi acak
• Isi sel terselubung Membran plasma robek
• Respon inflamasi tak ada Kebocoran isi sel
Respon inflamasi
NEKROSIS
Pola Morfologi Nekrosis
Secara makroskopik dan dengan pemeriksaan
mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk
nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:
-Nekrosis koagulasi
-Nekrosis liquefaktif (mencair)
-Nekrosis lemak
-Nekrosis kaseosa (perkejuan)
Nekrosis koagulasi