Anda di halaman 1dari 8

Mekanisme adaptasi sel

• Adaptasi (penyesuaian) : atropi, hipertropi, hiperplasi, metaplasi


• Atropi
Suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan ukuran
normal.
Merupakan bentuk reaksi adaptasi. Bila jumlah sel yg terlibat cukup, seluruh jaringan dan
alat tubuh berkurang atau mengalami atropi.

Sifat :
• fisiologik seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap misalnya
aging proses
• patologik (pasca peradangan), misal keadaan kurus kering akibat marasmus dan
kwashiorkor, emasiasi / inanisi (menderita penyakit berat), melemahnya fungsi
pencernaan atau hilangnya nafsu makan
• umum atau local.penurunan aktivitas endokrin dan pengaruhnya atas target sel
dan target organ.
Penyebab atropi :
• berkurangnya beban kerja
• hilangnya persarafan
• berkurangnya perbekalan darah
• hilangnya rangsangan hormone

ATROPI

Atropi adalah perubahan ukuran sel dari normal menjadi lebih kecil akibat
berkurangnya substansi sel sehingga jaringan yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih
kecil. Mengecilnya alat tubuh tersebut karena sel-sel yang menjalankan fungsi alat tubuh
tersebut mengecil. Jadi bukan mengenai sei-sel jaringan ikat atau stroma alat tubuh tersebut.
Atropi dibedakan menjadi :
a) A. Atropi fisiologik
B. Atropi Patologik

ATROPI FISIOLOGIK.
o Atropi fisiologik adalah atropi yang merupakan proses normal pada manusia.
 Beberapa alat tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa
perkembangan kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut tidak menghilang pada usia
tertentu malah dianggap patologik.
 Contoh : kelenjar thymus, ductus thyroglosus.
ATROPI PATOLOGIK
• Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas
dalam jangka waktu lama.
• Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama.
• Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya tergantung pada
rangsang hormon tertentu.
• Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan aliran darah
hingga dibawah nilai krisis.
• Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar endokrin yang terus
menghasilkan hormone yang berlebihan akan mengalami atropi payah.
• Atropi serosa dari lemak terjadi pada malnutrisi berat atau pada kakheksia.
Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi encer seperti air atau
lender.
• Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutri

• Hipertropi
Yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh (Ukuran sel
jaringan atau organ yg menjadi lebih besar dari ukuran normalnya.Bersifat fisiologik dan
patologik, umum atau local)
Hipertrofi adalah peningkatan volume organ atau jaringan akibat pembesaran komponen sel.
Hipertrofi berbeda dengan hiperplasia, yang dalam kondisi ini ukuran sel tetap tetapi jumlah
sel-sel bertambah. Hipertrofi merupakan suatu respon adaptif yang teradi apabila terdapat
peningkatan beban kerja sel.
Hipertropi dapat memberi variasi fungsional :
• jika yang sel parenkim yg membesar/meningkat.
• jika hipertropi akibat proliferasi unsure stroma atau menurun penurunan fungsi.
sel parenkim terdesak substansi antar sel
• hipertropi murni jika terjadi pada jaringan atas sel permanent dan dipicu oleh
pengngkatan fungsi.missal otot rangka pada binaragawan

• Hiperplasia
Dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan kekurangan secret atau produksi sel
terkait. Hanya dapat terjadi pada populasi sel labil ( dalam kehidupan ada siklus sel periodic,
sel epidermis, sel darah) . atau sel stabil (dalam keadaan tertentu masih mampu berproliferasi,
misalnya : sel hati sel epitel kelenjar. Tidak terjadi pada sel permanent (sel otot rangka, saraf
dan jantung).
• Metaplasia
• Ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel
matur jenis lain :
• Misalnya sel epitel torak endoservik daerah perbatasan dgn epitel skuamosa, sel
epitel bronchus perokok.

TUGAS KLIPING
TENTANG NEKROSIS SEL

DOSEN PENGAMPU:

NS. MAULIDA KARUANIANINGWIRAWATI.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

APRILIAN NUCKE RIFKY PRAMUDYA


( 22050007 )

UNIERSITAS WIDYA HUSDA

SEMARANG

2022/2023

Nekrosis.
Celluler death dapat mengenai seluruh tubuh (somatic death) atau kematian umum dan dapat
pula setempat.
Perubahan Morfologi yang terjadi pada kematian sel dalam jaringan pada tubuh yang hidup
disebut nekrosis.
Dua proses yang menyebabkan perubahan pada nekrosis adalah :
 akibat dari pencernaan oleh enzim yang ada dalam sel
 denaturasi protein.
Jenis jenis Nekrosis atau kematian jaringan.
 Nekrosis coagulative biasanya terlihat pada hipoksia (oksigen rendah) lingkungan,
seperti infark

 Liquefactive nekrosis (atau nekrosis colliquative) biasanya berhubungan dengan


kerusakan seluler (misalnya pneumonia). Ini khas infeksi bakteri atau jamur, kadang-
kadang, karena kemampuan mereka untuk merangsang reaksi inflamasi. Iskemia
(pembatasan pasokan darah) di otak menghasilkan liquefactive, bukan nekrosis
coagulative karena tidak adanya dukungan substansial stroma.

• Gummatous nekrosis terbatas pada nekrosis yang melibatkan spirochaetal


infeksi (misalnya sifilis).

Pengobatan Nekrosis

penyebab nekrosis harus diobati sebelum jaringan mati sendiri dapat ditangani.
Sebagai contoh, seorang korban gigitan ular atau laba-laba akan menerima antiracun
untuk menghentikan penyebaran racun, sedangkan pasien yang terinfeksiakan
menerima antibiotik.
• pengangkatan jaringan nekrotik.
• amputasi anggota badan yang terkena
• belatung terapi telah digunakan dengan hasil yang baik

• Dengue nekrosis adalah karena penyumbatan pada drainase vena dari suatu
organ atau jaringan (misalnya, dalam torsi testis).
• Nekrosis Caseous adalah bentuk spesifik dari nekrosis koagulasi
biasanyadisebabkan oleh mikobakter (misalnya tuberkulosis), jamur, dan
beberapa zat asing. Hal ini dapat dianggap sebagai kombinasi dari nekrosis
coagulative dan liquefactive.
• Lemak nekrosis hasil dari tindakan lipasedi jaringan lemak (misalnya,
pankreatitis akut,payudara nekrosis jaringan).
• Nekrosis fibrinoid disebabkan oleh kekebalanyang diperantarai vaskular
kerusakan. Hal ini ditandai dengan deposisi fibrinseperti protein bahan di arteri
dinding, yang muncul buram dan eosinofilik pada mikroskop cahaya .
Penyebab Nekrosis.
• Iskhemi
• Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu
alat tubuh terputus.
• Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh
darah. Penyumbatan dapat terjadi akibat pembentukan trombus.
• Nekrosis lebih mudah terjadi pada jaringan-jaringan yang bersifat rentan terhadap
anoxia. Jaringan yang sangat rentan terhadap anoxia ialah otak.
• Agens biologik

toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan trombosis.
Toksin ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin.
Bila toksin kurang keras, biasanya hanya mengakibatkan radang.
Virus dan parasit dapat mengeluarkan berbagai enzim dan toksin, yang secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi jaringan, sehingga timbul nekrosis.

• Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga merupakan juga zat
yang biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi
dapat menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel.
Beberapa zat tertentu dalam konsentrasi yang rendah sudah dapat merupakan racun dan
mematikan sel, sedang yang lain baru menimbulkan kerusakan jaringan bila konsentrasinya
tinggi.

Mengurangi ukuran sel (Atropi)

Kejadian dimana organ atau jaringan yang terbentuk tumbuh mencapai batas normal tetap
kemudian mengalami penyusutas. Sifatnya dapat fisiologik misalnya pada proses aging
(penuaan) dimana seluruh bagian tubuh tampak mengecil bertahap. Lebih jelas jikadilihat
pada usia lanjut yang mengalami atrofi endokrin sehingga produk hormonnya menurun.
Atropi patologik dapat terjadi pada otot individu yang mengalami immobilisasi sehingga otot
tidak pernah digerakkan sehingga otot akan semakin mengecil.

Menambah ukuran sel (hipertrofi)


Didefinisikan sebagai pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran selnya yang tidak
disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut. Hipertrofi dapat bersifat fisiologik
dan patologik. Sebagai contoh kondisi hipertrofi patologik dapat dilihat pada jaringan otot
jantung yang mengalami peningkatan beban kerja seperti pada pasien yang bertahun-tahun
menderita hipertensi. Sedangkan kondisi hipertrofi fisiologik seperti otot rangka pada
binaragawan yang memang sengaja dibentuk sebagai hasil mengangkat beban berat.

Iskemik Iskemik

merupakan kekurangan suplai darah pada area terlokalisasi. Keadaan ini bersifat reversible,
yaitu jaringan kembali pada fungsi normal setelah oksigen dialirkan kembali. Iskemik
biasanya terjadi pada adanya aterosklerosis, yaitu penyempitan pada pembuluh darah akibat
penimbunan lipid atau lemak. Contoh keadaan ini adalah angina pektoris pada jantung yang
memiliki gejala klinik berupa rasa nyeri pada dada sebelah kiri dan menghilang ketika
istirahat.

Trombosis
Trombosis adalah pembentukan bekuan pada lapisan dalam (endotel) pembuluh darah.
Trombosis dapat menurunkan aliran darah atau secara total menyumbat pembuluh darah.
Trombsis juga dapat terjadi pada lapisan endotel jantung. Trombosis pada arteri dapat
menghentikan aliran darah ke area yang dialiri oleh pembuluh tersebut dan menyebabkan
iskemik atau infark pada area tersebut.

Emboli

Emboli adalah kumpulan bekuan darah (thrombus) atau bisa juga dari substansi lain seperti
kolesterol yang terlepas dari pembuluh darah utama dan memasuki aliran darah yang dapat
menuju kemana saja dan menyebabkan berbagai masalah termasuk stroke, jantung koroner,
gagal ginjal ataupun emboli paru.

Anda mungkin juga menyukai