NEKROSIS
PAULA M. KUSTIAWAN, M.Sc., Ph.D.
ADAPTASI, KERUSAKAN DAN KEMATIAN
SEL
• Ketika terdapat stressor atau kondisi tertentu dari lingkungan luar, sel dapat mengalami
adaptasi untuk mengkompensasi stressor tersebut
• Respon adaptasi sel terhadap stressor tersebut antara lain:
• Hipertropi
• Hiperplasia
• Atropi
• Metaplasia
• Ketika sel tidak lagi bisa beradaptasi terhadap stressor tersebut maka akan terjadi
kerusakan sel dan memicu kematian sel.
• Skema adaptasi,
kerusakan dan
kematian sel
• Hipertropi
• Pada kondisi atropi, fungsi sel akan berkurang, namun sel belum
mengalami kematian
ADAPTASI SEL • Pengecilan ukuran sel ini disebabkan oleh berkurangnya sintesis
protein dan degenerasi protein di dalam sel
• Pada kondisi ini sel yang mengalami adaptasi digantikan oleh tipe
sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor.
KEMATIAN SEL
• Ketika sel tidak dapat beradaptasi terhadap stressor, maka akan memicu adanya
kerusakan sel
• Kerusakan sel yang bersifat irreversible (tak terbalikkan) akan memicu kematian sel
Kematian sel dapat dibagi menjadi dua:
• Apoptosis
• Nekrosis
APOPTOSIS
• Apoptosis secara harfiah berarti jatuh/gugur (mengacu
pada daun-daun yang gugur)
• Merupakan suatu kematian sel yang terprogram, dimana
proses ini merupakan bagian dari homeostasis dalam
tubuh.
• Mengapa proses apoptosis sangat penting?
• Apoptosis berfungsi untuk menghilangkan sel-sel yang
tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan oleh tubuh.
APOPTOSIS
• Apoptosis mengatur jumlah sel dalam organisme, kenapa
harus diatur jumlahnya? Hal ini penting untuk menjaga
proses fisiologis tetap berjalan baik, misalnya agar
mengatur sel imun kita untuk tidak menyerang protein
sendiri.
• Atau juga untuk mengatur agar tidak terjadi transmisi
neurotransmitter yang berlebihan dan tidak diperlukan
di system saraf.
APOPTOSIS
• Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami pemadatan dan tidak terjadi
kerusakan membran sel.
• Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan merupakan suatu proses
yang memerlukan energi
• Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan kromatin di sepanjang
membran inti
APOPTOSIS
Pengaturan
apoptosis dapat
berasal dari dua
sumber:
Intraseluler Ekstraseluler
(intrinsic) (ekstrinsik)
PENGATURAN INTRINSIK
Apoptosis dan caspase
■ Sistem molekuler yang terlibat dalam proses apoptosis adalah suatu enzim
proteolitik (enzim yang memecah protein) yang disebut sebagai caspase.
■ Sistem ini termasuk pengaturan apoptosis secara intrinsik
■ Enzim ini awalnya disintesis dalam bentuk precursor tidak aktif yang disebut
procaspase
■ Procaspase akan aktif menjadi caspase jika sel menerima sinyal apoptosis
dari tubuh.
Terdapat dua tipe dari caspase yaitu:
■ Caspase inisiator
■ Caspase eksekutor
CASPASE
• Pada tiap sel kita terdapat suatu system mesin apoptosis yang akan aktif
apabila ada sinyal apoptosis
• Protein utama yang mengatur aktivitas dari caspase adalah family protein Bcl2.
• Family protein Bcl2 memiliki beberapa anggota protein, dimana Sebagian
protein berfungsi memicu apoptosis, Sebagian lagi menghambat terjadinya
apoptosis
• Anggota Bcl2 yang memicu terjadinya apoptosis adalah protein Bax dan Bak.
• Sedangkan anggota Bcl2 yang menghambat apoptosis adalah protein Bcl2 itu
sendiri.
PROTEIN BAK DAN BAX
• Protein Bax dan Bak dapat diaktivasi oleh sinyal apoptosis intrinsic seperti
adanya kerusakan DNA atau kerusakan sel lainnya
• Bax dan Bak menginisiasi kematian sel dengan cara memicu pelepasan protein
transfer electron sitokrom c dari mitokondria menuju sitosol
• Molekul sitokrom c yang dilepas dari mitokondria dapat mengaktivasi caspase
inisiator dengan cara memicu pembentukan suatu kompleks yang disebut
apoptosom
• Apoptosom kemudian merekrut dan mengaktivasi caspase inisiator yang
kemudian mengaktifkan proses apoptosis melalui caspase eksekutor
PROTEIN BAX DAN BAK
PENGATURAN APOPTOSIS
• Family protein Bcl2 yang memiliki fungsi menghambat apoptosis antara lain: Bcl2 dan
Bcl-xl
• Adanya homeostasis antara protein pro-apoptosis dan anti-apoptosis menjadi salah
satu pengaturan keseimbangan apoptosis dalam sel-sel di tubuh.
PENGATURAN EKSTRASELULER
SINYAL EKSTRASELULER (EKSTRINSIK)
• Selain factor intrinsic, apoptosis juga dapat dipicu oleh adanya sinyal ekstraseluler
• Misalnya sinyal yang diberikan oleh sel terdekat
• Pada sel mamalia terdapat suatu reseptor yang dinamakan death reseptor. Reseptor ini
disebut juga dengan Fas.
• Fas terletak di membrane sel di beberapa tipe sel mamalia.
• Fas dapat mengikat suatu ligan yang berupa protein yang berikatan pada membrane.
• Fas Ligand ini berada pada permukaan suatu sel imun khusus yang disebut dengan killer
lymphocyte
APOPTOSIS- SINYAL EKSTRASELULER
APOPTOSIS
• Nekrosis merupakan kematian sel dalam suatu organ atau jaringan yang masih
dibutuhkan oleh organisme (kematian yang tidak diprogram)
• Pada nekrosis, sel mengalami kehilangan integritas membrane dan adanya
perombakan oleh enzim yang memicu terjadinya reaksi inflamasi.
• Penyebab necrosis antara lain kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem,
dan cedera mekanis, dimana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol
yang dapat menyebabkan rusaknya sel, adanya respon peradangan dan berpotensi
menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
NEKROSIS