SEL Jaringan Organ / Alat Tubuh Sistem Organ / Sistem Alat Tubuh Manusia harus berjuang untuk meneruskan atau untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Ada berbagai hal yang mempengaruhi atau dapat
mengganggu kelangsungan hidup tersebut.
Pengaruh atau gangguan itu merupakan stressor
dalam hidup manusia. Stressor bisa dibagi menjadi : 1. Asal stressor : a. internal : proses degenerative b. eksternal : lingkungan 2. Bentuk stressor : a. fisik : panas, dingin b. kimia : bahan beracun b. biologis : bakteri, virus, parasite, jamur d. mekanik : trauma Untuk dapat bertahan terhadap berbagai stressor yang ada manusia melakukan adaptasi.
Adaptasi adalah respon sel terhadap cedera yang tidak mematikan dan bersifat menetap (persisten).
Cara adaptasi sel berupa :
1. Atrofi 2. Hipertrofi 3. Hiperplasia 4. Metaplasia Apabila stressor/ cedera berlangsung terus menerus dalam waktu lama atau stressor / cedera bersifat mematikan , terjadi kerusakan sel / jaringan.
Kerusakan sel mengakibatkan kematian sel.
Kematian sel ini disebut nekrosis.
NEKROSIS Nekrosis adalah kematian sel atau jaringan karena penyakit atau cedera. Kejadian nekrosis melibatkan sekelompok sel. Pada nekrosis terjadi perubahan morfologi : 1. Pembengkakan 2. Denaturasi protein 3. Koagulasi protein 4. Berkurangnya atau hilangnya organela sel 5. Ruptur sel NEKROBIOSIS
Nekrobiosis adalah kematian sel
yang bersifat fisiologik, dan kontinyu. Contoh dari nekrobiosis : kematian sel-sel epidermis kulit, kematian sel-sel darah merah secara fisiologik PERUBAHAN MORFOLOGI DALAM SEL SAAT NEKROSIS Saat nekrosis inti sel mengalami : 1. Piknosis : inti sel mengalami kondensasi atau pengentalan 2. Kariolisis : proses melarutnya kromatin dalam inti sel, inti sel menjadi sangat pucat, tidak berbentuk 3. Karioreksis : pecahnya inti sel ATROFI
Atrofi merupakan bagian dari adaptasi
(Adaptasi adalah penyesuaian sel atau jaringan yang bersifat reversibel terhadap suatu jejas)
Atrofi adalah hilangnya atau berkurangnya ukuran dari
suatu jaringan atau bagian tubuh, karena menurunnya ukuran sel atau menurunnya jumlah sel. Etiologi Atrofi : 1. Genetik 2. Gangguan vaskularisasi jaringan 3. Nutrisi yang tidak optimal 4. Gangguan hormonal 5. Berkurangnya atau hilangnya inervasi / persarafan 6. Life style (kurang gerak) 7. Penekanan yang lama oleh suatu penyakit (tumor) 8. Side effect obat atau bahan tertentu 9. Penuaan (senile atrophy) HIPERTROFI Hipertrofi merupakan bagian dari adaptasi Hipertrofi adalah bertambah besarnya ukuran sel karena bertambahnya jumlah ultrastruktur dalam sel, bukan karena bertambahnya cairan dalam sel. Akibat hipertrofi sel bertambahnya ukuran jaringan bertambahnya ukuran alat tubuh Contoh hipertrofi : Hipertrofi pada otot rangka / otot skelet binaragawan Hipertrofi pada uterus saat kehamilan Hipertrofi ventikel kiri pada penderita hipertensi yang tidak terkontrol METAPLASIA
Metaplasia adalah perubahan satu jenis sel normal menjadi jenis sel normal lainnya.
Contoh proses metaplasia terjadi pada epitel bronchus akibat paparan
rokok. DISPLASIA
Displasia adalah perkembangan sel atau jaringan yang tidak normal.
Displasia juga bisa dikatakan sebagai tahapan perkembangan sel yang
sifatnya berada di antara sel sehat dan sel kanker. ISKEMIA
Iskemia adalah kondisi dimana jaringan atau organ tubuh kurang
mendapat suplai darah.
Iskemia mengakibatkan berkurangnya pasokan nutrisi dan oksigen ke
jaringan atau organ tubuh tersebut.
Bila iskemik berlanjut terus, akan terjadi infark.
Infark berlanjut menjadi nekrosis.
Contoh penyakit yang terjadi karena kondisi iskemik jaringan :
1. Penyakit jantung iskemik / penyakit jantung coroner
2. Stroke iskemik / stroke non hemoragik
TROMBOSIS Trombosis adalah pembekuan atau penggumpalan darah dalam pembuluh darah arteri maupun vena. Trombosis terjadi akibat atherosclerosis dan ketidakseimbangan antara faktor – faktor : - koagulan - antikoagulan - fibrinolisis Trombosis pada arteri dapat dipicu oleh : - Merokok - Pola makan yang tidak sehat - Kurang berolah raga - Bertambah lanjutnya usia - Overweight/ obesitas - Penyakit tertentu (hipertensi, DM) Trombosis pada vena dipicu oleh : - Luka di pembuluh vena - Prosedur operasi - Kehamilan - Merokok - Overweight - Bertambah lanjutnya usia - Penyakit kelainan pembekuan darah - Pemakaian obat – obat tertentu EMBOLI
Emboli adalah penyumbatan pada pembuluh darah akibat bekuan
darah atau gelembung udara, atau partikel lainnya.
Emboli terjadi karena adanya embolus.
Embolus adalah partikel yang bergerak dalam pembuluh darah.
Kebanyakan embolus berupa sel sel darah yang beku. Darah yang beku disebut thrombus. Trombus yang bergerak disebut tromboemboli. Jenis Partikel Emboli : - Bekuan atau gumpalan darah - Lemak - Udara - Kolesterol - Air ketuban Beberapa tipe dari emboli : 1. Pulmonary embolism : Emboli pada paru 2. Brain embolism : Emboli pada otak 3. Retinal embolis : Emboli pada retina mata 4. Septic embolism : Emboli pada sepsis 5. Amniotic embolism : Emboli cairan ketuban 6. Air embolism 7. Fat embolism Beberapa faktor risiko terjadinya emboli adalah : - Overweight - Usia > 60 th - Kehamilan - Merokok - Riwayat penyakit jantung - Tidak bergerak dalam waktu lama Pencegahan Emboli Kejadian emboli dapat dicegah dengan : 1. Menjalankan pola makan yang sehat (rendah lemak, tinggi serat, batasi jumlah garam) 2. Menurunkan atau mengontrol berat badan 3. Tidak merokok 4. Berolah raga secara baik, rutin, dan teratur Terima Kasih