PENUAAN SEL
1. Atropi
2. Hipertropi
3. Hiperplasia
4. Metaplasia
5. Dilasia
ATROFI
Atrofi merupakan pengurangan ukuran yang disebabkan oleh mengecilnya ukuran sel atau
mengecilnya/berkurangnya (kadang-kadang dan biasa disebut atrofi numerik) sel parenkim dalam organ
tubuh
mengecil hingga menghilangnya kelenjar timus pada usia pubertas atau mengecilnya uterus setelah melahirkan dan
kecilnya payudarah setelah usai menyusukan anak, adalah bentuk involusi pula.
b. Atrofi patologik
1. Hiperplasia hormonal :
Proliferasi kelenjar payudara wanita => selama pubertas
Sel otot polos uterus hamil (hiperplasia + hipertrofi) => meningkatnya kadar steroid ovarium dalam darah
2. Hiperplasia terkompensasi
Pada ginjal yang tersisa, bila ginjal sebelah diangkat atau rusak karena penyakit pembesaran ginjal :
pembesaran glomerulus ( tidak terbentuk nefron baru / glomerulus baru) = > disebabkan beban kerja pada
ginjal yang tertinggal
Metaplasia
Ditandai :
Berubahnya suatu tipe sel dewasa menjadi tipe sel dewasa yang lain dan bersifat
reversibel sehingga fungsi sel juga ikut berubah
Terjadi pada :
Kantung empedu, trakea, bronkus, bronkiolus, kenjar endoserviks dan duktus ekskretorius kelenjar
dalam tubuh
Epitel silindris pada kelenjar endoserviks yang normal diganti dengan epitel skuamus berlapis
Epitel skuamus normal pada oesophagus diganti epitel usus (selapis silindris / intestinal)
=> refluks getah lambung kronis ( Esophagus Barrett )
Otot serat lintang diganti jaringan fibrosa yang mengandung trabekula tulang ( Miositis
Ossifikans )
Mempunyai inti sel berwarna gelap, ukurannya lebih besar dan abnormal
Mitosis lebih banyak dijumpai pada tempat abnoral diantara sel – sel epitel
Berhubungan erat dengan iritasi / radang kronik yang berkepanjangan Proses yang
reversibel
Serviks
Saluran pernafasan
Rongga mulut
Kantung empedu
DEFINISI JEJAS SEL
Jejas sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau
sebaliknya, sel tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal.
PENYEBAB JEJAS SEL
3.Jejas kimiawi
1. Hipoksia
a. Glukosa dan garam-garam dalam larutan hipertonis yang dapat me
a. Daya angkut oksigen berkurang: anemia, keracunan
gangguan homeostasis cairan dan elektrolit
CO b. Oksigen dalam konsentrasi tinggi
b. Gangguan pada sistem respirasi c. Zat kimia, alkohol, dan narkotika
c. Gangguan pada arteri: aterosklerosis 4. Agen biologik: virus, bakteri, fungi, dan parasit
c. Perubahan tekanan atmosfer 6. Faktor genetik: sindroma Down, anemia sel sabit
Degenerasi ini menunjukkan adanya edema intraselular, yaitu adanya peningkatan kandungan air pada rongga-rongga sel selain peningkatan
kandungan air pada mitokondria dan retikulum endoplasma. Pada mola hidatidosa telihat banyak sekaligross (gerombolan) mole yang berisi
cairan. Mekanisme yang mendasari terjadinya generasi ini yaitu kekurangan oksigen, karena adanya toksik, dan karena pengaruh osmotik.
2. Jejas Irreversible
Terdapat dua jenis jejas irreversible (kematian sel) yaitu apotosis dan nekrosis. Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram. Sedangkan
nekrosis merupakan kematian sel/jaringan pada tubuh yang hidup di luar dari kendali. Sel yang mati pada nekrosis akan membesar dan kemudian
hancur dan lisis pada suatu daerah yang merupakan respons terhadap inflamasi (Lumongga, 2008). Jadi, perbedaan apoptosis dan nekrosis terletak
1. Apoptosis
2. Nekrosis
APOPTOSIS
Nekrosis merupakan jejas sel irreversible akibat proses enzimatik dari kematian elemen-elemen sel,
denaturasi protein, dan autolisis.
Nekrosis disebabkan oleh faktor-faktor eksternal sel atau jaringan, seperti infeksi, racun, atau
trauma yang mengakibatkan pencernaan tidak teratur komponen-komponen sel.
NEKROSIS
1. Nekrosis koagulatif
terjadi koagulasi (penggumpalan) unsur protein intrasel yang umumnya terjadi pada daerah infark dengan
disertai ekstravasi eritrosit.
2. Nekrosis liquefactive :
terjadi pada otak yang disebabkan enzim proteolitik sel leukosit sehingga nekrosis neuron yang kaya litik
ini mudah mencairkan substansi sekitarnya.
Nekrosis koagulativa terjadi pada organ jantung tetapi bentuk dan warnanya berubah sedangkan nekrosis
liquefactive mengakibatkan sel pada organ jantung menjadi memiliki cairan, sel gosong dan kemudian
menghilang.
Terima
kasih