d. Radiasi
e. Tenaga Listrik
3. Bahan kimia dan obat-obatan
Banyak bahan kimia dan obat-obatan yang berdampak
terjadinya perubahan pada beberapa fungsi vital sel, seperti
permeabilitas selaput, homeostasis osmosa atau keutuhan
enzim dan kofaktor. Masing-masing agen biasanya memiliki
sasaran khusus dalam tubuh, mengenai beberapa sel dan tidak
menyerang sel lainnya.
• Bahan kimia dan obat-obatan lain yang dapat menyebabkan
jejas sel :
•Obat terapeotik misalnya, asetaminofen (Tylenol).
•Bahan bukan obat misalnya, timbale dan alkohol.
4. Bahan penginfeksi atau mikroorganisme
Mikroorganisme yang menginfeksi manusia mencakup
berbagai virus, ricketsia, bakteri, jamur dan parasit.
5. Reaksi imunologik
6. Kekacauan genetik misalnya mutasi dapat menyebabkan
mengurangi suatu enzim kelangsungan.
7. Ketidakseimbangan nutrisi, antara lain :
a. Defisiensi protein-kalori.
b. Avitaminosis.
c. Aterosklerosis, dan obesitas.
Proses Adaptasi Sel
1. Atrofi
ATROFI
• Atrofi senilis (faktor menua)
• Atrofi setempat
• Atrofi inaktifitas
• Atrofi desakan
• Atrofi endokrin
• 2. Hipertrofi
Adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan.
Hipertrofi merupakan suatu respon adaptif yang terjadi apabila
terdapat peningkatan beban kerja suatu sel.
• Terdapat 3 jenis utama hipertrofi yaitu :
a.Hipertrofi fisiologis
b.Hipertrofi patologis
c. Hipertrofi kompensasi
• 3. Hiperplasia
Adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada suatu organ
akibat peningkatan mitosis.
a. Hiperplasia fisiologis
• b. Hiperplasia patologis
• c. hiperplasia kompensasi
4. Metaplasia
Adalah berbahan sel dari satu subtipe ke subtipe lainnya.
Metaplasia terjadi sebagai respon terhadap cidera atau iritasi
continue yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan.
5. Displasia
Adalah kerusakan pertumbuhan sel yang menyebabkan
lahirnya sel yang berbeda ukuran, bentuk dan penampakannya
dibandingkan sel asalnya
• Proses Kematian Sel
Akibat jejas yang paling ekstrim adalah kematian sel
( cellular death ). Kematian sel dapat mengenai seluruh tubuh
( somatic death ) atau kematian umum dan dapat pula
setempat, terbatas mengenai suatu daerah jaringan teratas atau
hanya pada sel-sel tertentu saja. Terdapat dua jenis utama
kematian sel, yaitu apoptosis dan nekrosis.
• Perubahan morfologi dari sel apoptosis diantaranya sebagai
berikut :
a. Sel mengkerut
b. Kondesasi kromatin
c. Pembentukan gelembung dan apoptotic bodies
d. Fagositosis oleh sel di sekitarnya
Nekrosis
Adalah kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi
tertentu dalam tubuh.
• Kematian sel atau jaringan pada tubuh yang masih hidup ,
•Bersifat Irreversibel , Terutama mengenai inti sel .
•Ada yang alami (= nekrobiosis).
•Penyebab : iskhemia, agen biologi, agen kimia
• Contoh penyakit dan jenis nekrosis :
• Gumma (sipilis stadium III), infark miokard tergolong Nekrosis
Coagulativa
• Infark otak tergolong Nekrosis Liquefaction
• Tuberkulosa tergolong Nekrosis Caseosa
• Appendiksitis tergolong Gangren / Nekrosis Iskemia + bakteri saprofit.
• Pancreatitis akut hemoragia termasuk Nekrosis Enzimatik
Apotosis Vs Nekrosis
• Apoptosis
• Kematian sel yang terprogram
• Normal pada perkembangan dan pemeliharaan kesehatan pada
organisme multiseluler.
• Fungsi : mengangkat sel rusak, mencegah sel menjadi lemah
oleh karena kurangnya nutrisi dan mencegah penyebaran
infeksi virus.
Dua proses penting yang menunjukkan
perubahan nekrosis
• a. Disgestif enzimatik sel baik autolisis
• b. Denaturasi protein,
• 3. Akibat Kematian Sel
Kematian sel dapat mengakibatkan gangren.