Anda di halaman 1dari 28

Cell Injury

( JEJAS SEL )
dr. Adi Arianto, M. Biomed
AKSI

SEL

REAKSI
JEJAS SEL

Sel normal yang sehat selalu


menyesuaikan diri untuk menghadapi
tekanan dari luar baik tekanan
bersifat fisika, kimia maupun
mekanik.
Dalam berespon terhadap tekanan
yang progresif, sel akan :
1. menyesuaikan diri
2. terjadi jejas yang reversible
3. mati
Sebab yang mempengaruhi fungsi sel :
1. Hipoksia
2. Bahan kimia dan Obat
3. Agen Fisika
4. Agen Mikrobiologi
5. Mekanisme Imun
6. Cacat Genetika
7. Kesetimbangan Nutrisi
8. Penuaan
Jaringan tubuh manusia tdd :

• Sel – sel Parenkhim


Melakukan fungsi utama jaringan / organ

• Sel – sel Jaringan Ikat Interstitial


Sebagai pendukung pada jaringan
Penyakit – penyakit pada manusia disebabkan ok
berbagai jejas yang mengenai sel parenkhim dan sel
jaringan ikat yang menyebabkan terjadinya kerusakan
biokimiawi dan perubahan struktur dari sel.

Ggn / kerusakan biokimiawi sel menyebabkan fungsi


jaringan menjadi tidak normal / timbul penyakit.

Perubahan struktur terkadang hanya dapat dikenali


dengan pemeriksaan mikroskopis
Perubahan Sel Parenkhim dapat berupa :

1. Perubahan sementara ( reversible changes )


DEGENERASI SEL ( Jejas tdk fatal )

2. Kematian sel ( ir-reversible changes )


NEKROSIS ( Jejas fatal )

Jejas : 1. Langsung ( mis. Luka bakar ) : penyebab lgsng


merusak struktur dan biokimia sel :
- Membran sel dan komponen jaringan
rusak
- Koagulasi protein intraseluler

2. Tidak Langsung
Jejas terjadi pd bagian jaringan yg lain
Jenis Jejas :

1. Jejas Mikrobiologi : bakteri, virus, jamur, dll

2. Jejas Fisik : Panas, dingin, radiasi, trauma

3. Jejas Imun : Alergi, autoimun

4. Jejas Kimia : Obat-obatan, racun

5. Gangguan Asupan Zat Gizi : O2, Glukosa, Ggn aliran darah

6. Perubahan metabolik :
- Hormon : berlebih / berkurang
- Ggn keseimbangan asam-basa elektrolit
- Gagal ginjal / hati
- Faktor pertumbunan : berlebih / kurang
Jejas
sebabkan

4
Sel Normal

Perubahan yang terjadi :

Sel dengan jejas


reversible

Sel dengan jejas


Ir-reversible
Sel otot jantung yang beradaptasi
( hipertropi )

Sel otot jantung normal

Sel otot jantung

Kematian sel otot jantung


Ada 2 jenis kematian sel :

 Nekrosis : - tersering nekrosis coagulativa


- biasanya ok kehilangan suplai darah atau toksin
- sel menjadi oedem, danaturasi protein, organela
menjadi rusak

Apoptosis : - kematian sel terprogram


- biasanya ok proses fisiologis
Rangkaian peristiwa iskemi dan hipoksi :
1. Pernafasan aerob sel terganggu, pembentukan ATP diperlambat
atau berhenti  pembengkakan sel yang akut penurunan pH
intrasel.
2. Pelepasan ribosom dan Reticulum Endoplasma bergranula dan
penguraian polisom menjadi monosom tetapi gangguan tersebut,
bila dioksigenasi maka sel akan pulih
3. Tetapi bila iskemi menetap, kerusakan membrane sel irrevesibel
kematian sel.
• Contoh : MCI (Mycard Infark)
Jantung : GOT (Glutamic Oxaloacetic Transaminase), Piruvat
transminase, LDH ,CK.
menandakan adanya iskemi jantung dan kematian sel jantung.
Kemungkinan penyebab kerusakan membran pada jejas iskemik
yang irreversible :

• kehilangan ATP sel


• kehilangan fosfolipid membrane (sintesis berkurang atau degradasi
meningkat)
• produk-produk pemecahan lipid
• Jenis oksigen beracun
• perubahan sitoskelet
• rupture lisosom
Kematian Sel (Nekrosis)
• Kematian sel (Nekrosis) didefinisikan sebagai perubahan morfologi
sebagai akibat tindakan degradasi progresif oleh enzim-enzim pada
sel yang mengalami trauma letal.
Dua proses penting yang menunjukkan perubahan nekrosis adalah :
1. denaturasi protein
2. pencernaan sel oleh enzim
Nekrosis koagulatif

• khas untuk kematian hipoksia sel pada semua jaringan kecuali otak.
• Contoh : MCI
Nekrosis lekuefaktif

• Nekrosis Lekuefaktif merupakan akibat autolisis atau heterolisis


• khas pada infeksi fokal kuman, karena kuman memiliki rangsang kuat
pengumpulan sel darah putih.
Nekrosis kaseosa

• bentuk lain dari nekrosis koagulatif ,


• pada infeksi tuberculosis.
• Dimana tampak gambaran nekrosis putih dan kiju.
Nekrosis gangrenosa

• pada tungkai bawah yang kehilangan suplai darah dan selanjutnya


diserang kuman.
• Pada awalnya nekrosis koagulatif hipoksia dimodifikasi oleh tindakan
likuefaktif enzim-enzim yang berasal dari kuman dan sel darah putih .
• Gangren kering : gambaran koagulatif menonjol
• Gangren basah : invasi kuman menyebabkan likuefaksi
ADAPTASI SEL

• Sel-sel menyesuaikan diri dari tekanan,


perubahan lingkungan, fungsi dan morfologi
sel normal tidak berada pada kondisi kaku tapi
mengikuti perubahan struktur dan fungsi
organel yang tua atau rusak.
Atropi

• Atropi adalah pengisutan atau pengecilan


ukuran sel akibat kehilangan bahan sel,
dikarenakan sintesis protein lebih kecil
daripada degradasi protein
Penyebab atropi :
• berkurangnya beban kerja
• hilangnya persarafan
• berkurangnya perbekalan darah
• nutrisi yang tidak memadai
• hilangnya rangsangan hormon
Hipertrofi

• Hipertrofi menyatakan peningkatan ukuran sel


dan perubahan ukuran alat tubuh
• Disebabkan adanya kenaikan tantangan fungsi
atau rangsang hormon khas dapat terjadi dalam
keadaan fisiologi dan patologi.

Anda mungkin juga menyukai