Anda di halaman 1dari 37

Laporan kasus

demam tifoid
Pembimbing :
dr. Khainir Akbar, Sp.A
2

Status pasien
Nama : Ushen Ramadhan Putra
Umur : 13 tahun
Ruang : III C
Tanggal masuk : 13-01-2019
Tanggal keluar : 21-01-2019
Dokter : dr.Ari Kurniasih, Sp.A
3

I. Identitas Pribadi

 Nama : Ushen Ramadhan P.


 Umur : 13 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki

II. Identitas orang tua


identitas ayah Ibu
nama Usman Eni Elvia
Umur 57 48
Agama islam Islam
Pendidikan SMP SMP
Pekerjaan wiraswasta IRT
Penyakit - -
4

i. Riwayat penyakit saat ini


Keluhan Utama : Demam

K. Tambahan : Mual, muntah, mencret ±3x/hari

Telaah : Os mengeluhkan demam sejak kurang lebih


3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam bersifat
naik turun, naik ketika menjelang sore dan malam
dan turun saat pagi hari. Os juga mengeluhkan sakit
pada perut bagiana atas, os juga mengeluhkan mual
dan muntah, os juga mengalamai mencret ±3x/hari,
dan juga lemas, nafsu makannya berkurang. Os baru
pertama kali mengalami gejala seperti ini, di
keluarga os tidak ada yang menderita gejala yang
sama. Pasien mengaku suka jajan sembarangan.
5

 Riwayat Penyakit : Demam Thypoid 2 tahun yang lalu


 Riwayat Penyakit Keluarga :-
 Riwayat Penggunaan Obat : penurunan demam (pasien lupa
nama obatnya)
 Riwayat Alergi Obat : Tidak ada
 Riwayat Kelahiran : Normal, Vacum,
Forceps,

Sectio Caesaria
a.Ditolong oleh : Dokter, Bidan, Lainnya :........
b.Keadaan Saat Lahir : Segera Menangis, Tidak
Segera Menangis
c.BBL : 2900 gram PBL: 48 cm
Riwayat Imunisasi : BCG (2) kali, Polio (-) kali, Hepatitis B (-) kali, DPT (-) kali,
Campak (-) kali, HiB (-) kali Meningitis (-) kali, Rotavirus (-) kali, Lainnya :
........
Keterangan : Ibu pasien lupa perkembangan
anaknya.
Riwayat perkembangan normal

 Menegakkan kepala bulan


 Duduk bulan
 Membalikkan Badan bulan
 Berdiri bulan
 Berbicara_ bulan
 Merangkak bulan
 Berjalan bulan
 Lainnya
7

RIWAYAT NUTRISI
0-6 bulan

ASI eksklusif : (lupa) kali/hari


atau setiap menangis

Lainnya : ASI sampai 10 bulan

6-8 bulan

ASI : (lupa) kali/hari atau


setiap menangis

Makan Pagi/Siang/Malam :(lupa) kali/hari

Makanan Selingan (Snacks) :(lupa) kali/hari

Lainnya : MP ASI diberikan sejak

usia 4 bulan
8

8-12 bulan

ASI : (lupa) kali/hari atau


setiap menangis

Makan Pagi/Siang/Malam : (lupa) kali/hari (tim)

Makanan Selingan (Snacks) : (lupa) kali/hari

Lainnya :

12-23 bulan

ASI :-kali/hari atau setiap


menangis

Makan Pagi/Siang/Malam :-kali/hari (nasi + lauk)

Makanan Selingan (Snacks) :-kali/hari

Lainnya :
9
RESPONSE SCORE

EYE
Membuka mata spontan (normal) 4
Dengan kata-kata akan membuka mata bila diminta 3
Membuka mata bila diberikan rangsangann yeri 2 4
Tidak membuka mata walaupun dirangsang nyeri 1

VERBAL
Memiliki orientasi baik karena dapat memberikan 5
jawaban dengan baik dan benar pada pertanyaan yang
diajukan (nama, umur, dll)
Memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi 4
jawabannya seperti bingung
5
Memberikan jawaban pada pertanyaan tetapi 3
jawabannya hanya berupa kata-kata tidak jelas
Memberikan jawaban berupa suara yang tidak jelas 2
bukan merupakan kata
Tidak memberikan jawaban berupa suara apapun 1
10

MOTORIK
Dapat menggerakan seluruh ekstremitas sesuai 6

dengan permintaan

Dapat menggerakkan ekstremitas secara 5

terbatas karena nyeri (lokalisasi nyeri)

Respons gerakan menjauhi rangsang nyeri 4 6

(menarik karena nyeri)


Fleksi ekstremitas karena nyeri 3
Ekstensi ekstremitas karenanyeri 2
Tidak ada respons berupa gerak 1
TOTAL 15 15

Nilai 12 – 14: Gangguan Kesadaran Ringan


Nilai 9 – 11 : Gangguan Kesadaran Sedang
Nilai  8 : Coma
11

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan Sakit : Tampak sakit
sedang
Sensorium : Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : GCS 15 (E:4 V:5
M:6)
Nadi : 80 x/i , regular, teraba
kuat (Normal : 60-95)
Pernafasan : 20 x/i (Normal :
14-22)
Temperatur : 37oC (Normal suhu axila
36,5-37,5 oC )
12

Data Antropometri
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
Lingkar Lengan Atas : 29 cm
Lingkar Kepala : 54 cm
Status Gizi
BB / Umur : Berat Badan
cukup
TB / Umur : Tinggi Badan
Normal
BB / TB : Overweight
Lingkar Kepala : Diantara - 2 SD
+2 (Normocephali)
Lingkar Lengan Atas : 29 cm
13

Pemeriksaan Fisik
Kulit
Sianosis : tidak ditemukan
Ikterus : tidak ditemukan
Pucat : tidak ditemukan
Turgor : baik
Edema : tidak ditemukan
Lainnya : -
Rambut : Rambut tebal dan hitam,
tidak mudah patah
14

Kepala : √ Normal Mikrosefali


Makrosefali Lainnya
Wajah
Dismorfik : Ya √ Tidak
Lainnya : -
Mata
Palpebra
Edema : Ya √ Tidak
Lainnya : -
15

Konjungtiva
Pucat : Ya √ Tidak
Hyperemis: Ya √ Tidak
Sekret : Ya √ Tidak
Lainnya : -
Sklera
Ikterus : Ya Tidak
Lainnya : -
Pupil
Isokor : √ Ya Tidak
Refleks Cahaya : +/+
Lainnya :-
Hidung : Bentuk normal, Simetris,
polip (-), sekret (-), mukosa
tidak hiperemis
Mulut
○ Bibir : Tidak ditemukan kelainan
○ Gusi : Tidak ditemukan kelainan
○ Palatum : Tidak ditemukan kelainan
○ Lidah : Beslag (+)
○ Tonsil : Tidak ditemukan kelainan
○ Faring : Tidak ditemukan kelainan
17
Telinga : dalam batas normal
Leher
Kelenjar Getah Bening
• Pembesaran : Ya √
= Tidak
• Jumlah : - Tunggal - Multipel
• Ukuran : - cm
• Konsistensi : - Lunak - Keras
b. Kaku Kuduk : - Positif - Negatif
c. Lainnya : -
• Thoraks
Paru
• Inspeksi : Simetris ka=ki
• Palpasi : Stem frenikus simetris
ka=ki / krepitasi (-)
• Perkusi : Sonor Kanan dan kiri
• Auskultasi : Vesikuler ka=ki
• suara tambahan :-
18

Jantung
• Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Auskultasi : dalam batas normal
- Gallop - Murmur
 Abdomen
a. Inspeksi : DBN
b. Palpasi
• Nyeri Tekan : √ Ya - Tidak , Lokasi:
Epigastrium
• Turgor : baik
• Ascites : Tidak ditemukan
• Hepar : Tidak teraba pembesaran
19

• Lien : Tidak teraba pembesaran


• Massa : Tidak ditemukan
• Perkusi : Bunyi timpani
• Auskultasi : Peristaltik normal
• Ekstremitas : Hangat , Oedem : - ,
√ CRT <2”
• Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Anus/ Rectum : Tidak dilakukan pemeriksaan
 P. Neurologis

a. R. Fisiologis : Tidak dilakukan pemeriksaan

b. R. Patologis : Tidak dilakukan pemeriksaan

c. R. Meningeal : Tidak dilakukan pemeriksaan

d. Kekuatan Otot : Tidak dilakukan pemeriksaan

e. Nervus Kranialis : Tidak dilakukan pemeriksaan


21

DIAGNOSIS BANDING
1. Demam Tifoid
2. IRA atas
3. Infeksi Dengue
DIAGNOSIS SEMENTARA
Demam Tifoid
TERAPI SEMENTARA
Terapi IGD
• IVFD RL 20 gtt/i (makro)
• Inj. Ranitidine
• Inj. Ondansetron 4 mg/12 jam
• Novalgin
• Paracetamol
• Diet : M II
• Lab : Darah Rutin
• Tubex
PEMERIKSAAN PENUNJANG

14 Januari Jenis Hasil Satuan Nilai


2019 Pemeriksaan rujukan
(07:41) HEMATOLOGI
Haemoglobin 12,6 g/dl 13,2-17,3
(Darah Rutin) Hitung eritrosit 4,7 10*6/uL 4,4- 5,9
Hitung leukosit 5.380 /Ul 4.000-
11.000
Hematokrit 38,6 % 40- 52
Hitung trombosit 239.000 /Ul 156.000-
408.000
INDEX ERITROSIT
MCV 82,6 Fl 80-100
MCH 27,1 Pg 26– 34
MCHC 32,8 % 32– 36
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Hasil Satuan Nilai
14 Januari
2019 Pemeriksaan rujukan
(07:41) HEMATOLOGI
Haemoglobin 12,6 g/dl 13,2-17,3
(Darah Rutin)
Hitung eritrosit 4,7 10*6/uL 4,4- 5,9
Hitung leukosit 5.380 /Ul 4.000-
11.000
Hematokrit 38,6 % 40- 52
Hitung trombosit 239.000 /Ul 156.000-
408.000
INDEX ERITROSIT
MCV 82,6 Fl 80-100
MCH 27,1 Pg 26– 34
MCHC 32,8 % 32– 36
Hitung jenis leukosit
Eosinofil *1 % 1-3
Basofil 1 % 0-1
N.Stab *0 % 2-6
N.Seg 58 % 53-75
Limfosit 31 % 20-45
Monosit *9 % 4-8
LED *72 Mm/jam 0-10

SEROLOGI
Tubex +10
≤2 : Negatif 4-5 : Low Positive
3 : Borderline ≥6 : Strong Positive
FOLLOW UP

Tanggal S O A P
14/01/2019 Demam naik Sensorium: IRA  Tirah baring /

turun sejak Kualitatif: compos Atas Rawat Inap

±4 hari lalu mentis  IVFD RL 30 gtt/i

Mual (+) Kuantitatif: GCS 15 makro


Muntah (+) (E4 M5 V6 )  Inj. Ranitidin

Kepala Tampak Sakit 50mg/ 12 jam

pusing (+) Sedang  Inj.

Nafsu Makan HR: 92x/i (55-85x/i) Ondancetron

turun RR: 21x/i (12-18x/i) 4mg/12 jam

BAB T: 37,3 oC (36,5 -  Inj Novalgin 1

(mencret) 37,5 oC amp k/p

BAK (+) BB : 60kg


normal TB : 165cm
Tanggal S O A P
15/01/ 2019  Demam (+) Sensorium: Typhoid  Tirah baring /

 Mual (-) Kualitatif: compos Fever Rawat Inap

 Muntah (-) mentis  IVFD RL

 Kepala Kuantitatif: GCS 15 40gtt/i (makro)

pusing (-) (E4 M5 V6 )  Inj. Ceftriaxon

 Nafsu Tampak Sakit Sedang 2gr/24 jam

makan HR : 112x/i(55-85x/i)  Curcurma 2 x 1

sudah mulai RR : 28x/i (12-18x/i)  Inj. Paraceamol

ada T : 39,6 oC(36,5 - 500mg k/p

 BAB (+) 37,5 oC  Inj. Ranitidin


normal BB : 60kg 50 mg/ 12jam

 BAK (+) TB : 165cm  Inj. ODR


normal 4mg/24 jam k/p
Tanggal S O A P
16/01/2019  Demam (+) Sensorium: Typhoid  Tirah baring / Rawat

 Mual (-) Kualitatif: compos Fever Inap

 Muntah (-) mentis  IVFD RL 40gtt/i


 Kepala Kuantitatif: GCS 15 (makro)

pusing (-) (E4 M5 V6 )  Inj. Ceftriaxon

 Nafsu Tampak Sakit 1,5gr/12 jam (drip

Makan (+) Sedang dalam 100cc NaCl


 BAB (+) HR : 86x/i(55- 0,9%)

normal 85x/i)  Curcurma 2 x 1

BAK (+) RR : 23x/i(12-  Inj. Paraceamol

normal 18x/i) 500mg k/p


T : 38,3 oC(36,5 -  Inj. Ranitidin 50 mg/
37,5 oC 12jam

BB : 60kg  Inj. ODR 4mg/24

TB : 165cm jam k/p


Tanggal S O A P
17/01/2019  Demam (-) Sensorium: 17/01/  Demam (-)
 Mual (-) Kualitatif: compos 2019  Mual (-)
 Muntah (-) mentis  Muntah (-)
 Kepala Kuantitatif: GCS15  Kepala pusing (-
pusing (-) (E4 M5 V6 ) )
 Nafsu Tampak Sakit  Nafsu Makan (+)
Makan (+) Sedang  BAB (+) normal
 BAB (+) HR : 72 x/i(55-85x/i) BAK (+) normal
normal RR : 24 x/i(12-18x/i)
BAK (+) T : 36,9 oC(36,5 -
normal 37,5 oC
BB : 60kg
TB : 165cm
Tanggal S O A P
18/01/2019  Demam (-) Sensorium: Typhoid  Tirah baring /

 Mual (-) Kualitatif: compos Fever Rawat Inap

 Muntah (-) mentis  IVFD RL 20gtt/i

 Kepala Kuantitatif: GCS15 (makro)


pusing (-) (E4 M5 V6 )  Inj. Ceftriaxon

 Nafsu Tampak Sakit 1,5gr/12 jam

Makan (+) Sedang  Curcurma 2 x 1

 BAB (+) HR : 98 x/i(55-85x/i)


normal RR : 20 x/i(12-18x/i)
 BAK (+) T : 36,2 oC(36,5 -
normal 37,5 oC
BB : 60kg
TB : 165cm
Tanggal S O A P
19/01/2019  Demam (-) Sensorium: Typhoid  Tirah baring /

 Mual (-) Kualitatif: compos Fever Rawat Inap

 Muntah (-) mentis  IVFD RL 20gtt/i

 Kepala Kuantitatif: GCS15 (makro)

pusing (-) (E4 M5 V6 )  Inj. Ceftriaxon

 Nafsu Tampak Sakit 1,5gr/12jam


Makan (+) Sedang  Curcurma 2 x 1

 BAB (+) HR : 80 x/i(55-85x/i)


normal RR : 20 x/i(12-18x/i)
 BAK (+) T : 37 oC(36,5 –
normal 37,5 oC
BB : 60kg
TB : 165cm
No. Keterangan Kasus Literature

1. Anamnesis  Demam naik turun sejak Demam tifoid


tanggal 10 januari 2019 adalah suatu
 Nyeri ulu hati (+) infeksi akut
 Mual (+) muntah (+) yang
 BAB (+) mencret disebabkan
 Pusing (+) oleh bakteri
salmonella
typhii dengan
gejala utama :
 demam
 gangagu
an
saluran
pencerna
an
 ganggua
susunan
saraf
pusat
atau
kesadara
n.
(Buku
Standar
Pelayanan
Medis
Kesehatan
Anak Oleh
Departemen
Kesehatan
Anak, FK
UNHAS,
2015)
Tanggal S O A P
20/01/2019  Demam (-) Sensorium: Typhoid  Tirah baring /

 Mual (-) Kualitatif: compos Fever Rawat Inap

 Muntah (-) mentis  Cefixime


 Kepala Kuantitatif: GCS15 (E4 2x200

pusing (-) M5 V6 )  Curcuma 1x1

 Nafsu Tampak Sakit Ringan


Makan (+) HR : 72 x/i(55-85x/i)
 BAB (+) RR : 24 x/i(12-18x/i)
normal T : 36,9 oC(36,5 -37,5
 BAK (+) oC

normal BB : 60kg
TB : 165cm
33
No Keterangan Kasus Literature
.
1. Anamnesis  Demam Demam tifoid adalah suatu infeksi akut yang disebabkan
naik turun oleh bakteri salmonella typhii dengan gejala utama :

Want big impact


sejak  demam
tanggal 10  gangaguan saluran pencernaan
januari  ganggua susunan saraf pusat atau kesadaran.
2019
Use big image.
 Nyeri ulu
(Buku Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Oleh
Departemen Kesehatan Anak, FK UNHAS, 2015)
hati (+) Anamnesis :
 Mual (+) 1. demam naik secara bertahap setiap hari, mencapai suhu
muntah (+) tertinggi pada akhir minggu pertama, minggu kedua
 BAB (+) demam terus menerus tinggi.
mencret 2. Anak sering mengigau (delirium), malaise, letargi,
 Pusing (+) anoreksia, nyeri kepala, nyeri perut, diare atau
konstipasi, muntah, perut kembung.
3. Pada demam tifoid berat dapat dijumpai penurunan
kesadaran, kejang, ikterus.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2009).
34

2. Pemeriksaan  Tampak  Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai yang
Fisik sakit berat dengan komplikasi :
sedang - Kesadaran menurun (delirium)
 Lemas (+)

Want big impact


- Lidah tifoid (bagian tengah kotor, bagian pinggir
 Lidah hiperemis)
beslag (+) - Meteorismus
- Hepatomegali lebih sering daripada splenomegali.
Use big image.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2009).
3. Pemeriksaan  LED  Darah tepi perifer
Laboratorium  Tubex : - Anemia (karena supresi sumsum tulang, defisiensi Fe
+10 atau perdarahan usus)
- Leukopenia, namun jarang kurang dari 3000/µl
- Limfositosis relatif
- Trombositopenia terutama pada tifoid berat.
 Pemeriksaan serologi
- Serologi widal: kenaikan titer S.thypii titer O 1:200
atau kenaikan 4x titer fase akut ke fase konvalesens.
- Kadar IgG, IgM (Typhi-dot).
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2009).
35
4. Tata  Tirah baring /  Terapi suportif
laksana Rawat Inap - Demam tifoid ringan dapat dirawat dirumah
 IVFD RL - Tirah baring
30gtt/i (makro) - Isolasi memadai

Want big impact


 Inj. - Kebutuhan cairan dan kalori cukup
Ceftriaxone  Antibiotik
1.5gr/ 12 jam - Kloramfenikol (drug of choice) 50-100mg/ kgBB/hari,

Use
Cefixime 2x1
tab - big image.
oral atau IV dibagi dalam 4 dosis selama 10-14 hari
Amoksisilin 100mg/kgBB/hari, Oral atau IV selama
 Inj. 10 hari
Ondansetron 4 - Kotrimoksazol 6mg/KgBB/ hari oral selama 10 hari
mg/12 jam - Ceftriaxone 80mg/KgBB/hari IV atau IM sekali/ hari
 Curcurma syr selama 5 hari.
2 x 1 cth - Cefixime 10mg/kgBB/ hari, oral dibagi dalam 2 dosis
 Inj. Ranitidin selama 10 hari.
50 mg/12 jam  Kortikosteroid diberi pada kasus berat dengan
 Paracetamol gangguan kesadaran, dexamethasone 1-
3x1 tab 3mg/kgBB/hari/IV dibagi 3 dosis hingga kesadaran
 Inj. Novalgin membaik.
1amp K/P  Tindakan bedah dilakukan pada penyulit perforasi
usus.
36

2. Pemeriksaan  Tampak Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai yang
Fisik sakit berat dengan komplikasi :
sedang - Kesadaran menurun (delirium)

Want big impact


Lemas (+) - Lidah tifoid (bagian tengah kotor, bagian pinggir
 Lidah hiperemis)
beslag (+) - Meteorismus
- Hepatomegali lebih sering daripada splenomegali.
Use big image.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2009).
2. Pemeriksaan  Tampak  Gejala klinis bervariasi dari yang ringan sampai yang
Fisik sakit berat dengan komplikasi :
sedang - Kesadaran menurun (delirium)
 Lemas (+) - Lidah tifoid (bagian tengah kotor, bagian pinggir
 Lidah hiperemis)
beslag (+) - Meteorismus
- Hepatomegali lebih sering daripada splenomegali.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2009).
37

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai