Anda di halaman 1dari 4

Mekanisme Jejas Sel

 Jejas Sel
Kerusakan struktur sel atau sel tidak lagi dapat beradaptasi terhadap rangsangan.

 Penyebab Jejas Sel


1. Hipoksia (kekurangan oksigen dan kelebihan karbondioksida) terjadi sebagai akibat
a. Iskemia (kehilangan pasokan darah)
b. Oksigenasi tidak mencukupi (misalnya kegagalan jantung paru)
c. Hilangnya kapasitas pembawa oksigen darah (misalnya anemia,keracunan,karbon
monoksida)
2. Faktor fisika
a. Trauma
b. Radiasi
3. Bahan kimia dan obat – obatan
a. Obat terapetik (misalnya asetaminofen(Tylenol))
b. Bahan bukan obat (misalnya timbale alcohol)
4. Bahan penginfeksi termasuk virus, ricketsia, bakteri, jamur dan parasit.
5. Reaksi imunologik
6. Kelainan genetik
7. Ketidakseimbangan nutrisi
 Reaksi Sel teerhadap Jejas
1. Adaptasi
Penyesuaian terhadap lingkungannya
a. Atrofi
Adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atrofi dapat terjadi
akibat sel atau jaringan tidak digunakan misalnya, otot individu yang mengalami
imobilisasi atau pada keadaan tanpa berat (gravitasi 0). Atrofi juga dapat timbul
sebagai akibat penurunan rangsang hormon atau saraf terhadap sel atau jaringan.
b. Hipertrofi
Adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan. Hipertrofi merupakan suatu
respon adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel.
Terdapat 3 jenis utama hipertrofi yaitu :
I. Hipertrofi fisiologis
terjadi sebagai akibat dari peningkatan beban kerja suatu sel secara sehat.
II. Hipertrofi patologis
terjadi sebagai respons terhadap suatu keadaan sakit
III. Hipertrofi kompensasi
terjadi sewaktu sel tumbuh untuk mengambil alih peran sel lain yang telah
mati.
c. Hiperplasia
Adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada suatu organ akibat peningkatan
mitosis. Hiperplasia dapat terbagi 3 jenis utama yaitu
I. Hiperplasia fisiologis
terjadi setiap bulan pada sel endometrium uterus selama stadium folikuler
pada siklus mentruasi.
II. Hiperplasia patologis
terjadi akibat kerangsangan hormon yang berlebihan.
III. Hiperplasia kompensasi
terjadi ketika sel jaringan bereproduksi untuk mengganti jumlah sel yang
sebelumnya mengalami penurunan.
d. Metaplasia
Adalah berbahan sel dari satu subtipe ke subtipe lainnya. Metaplasia terjadi sebagai
respon terhadap cidera atau iritasi continue yang menghasilkan peradangan kronis
pada jaringan.
e. Displasia
Adalah kerusakan pertumbuhan sel yang menyebabkan lahirnya sel yang berbeda
ukuran, bentuk dan penampakannya dibandingkan sel asalnya.Displasia tampak
terjadi pada sel yang terpajan iritasi dan peradangan kronik.
2. Reversibel
Dapat mengalami serangkaian perubahan dua arah. Jejas reversibel bisa berubah menjadi
ireversibel, kerusakan membran sel dapat terjadi akibat :
I. Kekurangan/habisnya ATP sel
II. Fosfolipid membran hilang (sintesis turun, degradasi naik)
III. Terbentuknya partikel lipid (asam lemak bebas, lisofosfolipid)
IV. Spesimen oksigen toksik
V. Perubahan sitoskelet
VI. Pecahnya lisosom
3. Ireversibel
Tidak dapat dikembalikan seprti keadaan semula ( mengalami kematian sel )
I. Apoptosis
Adalah suatu proses yang ditandai dengan terjadinya urutan teratur tahap
molekular yang menyebabkan disintegrasi sel. Apoptosis tidak ditandai
dengan adanya pembengkakan atau peradangan, namun sel yang akan mati
menyusut dengan sendirinya dan dimakan oleh oleh sel di sebelahnya.
Apoptosis berperan dalam menjaga jumlah sel relatif konstan dan
merupakan suatu mekanisme yang dapat mengeliminasi sel yang tidak
diinginkan, sel yang menua, sel berbahaya, atau sel pembawa transkripsi
DNA yang salah.
II. Nekrosis
Adalah kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam
tubuh. Nekrosis biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat
patologis. Faktor yang sering menyebabkan kematian sel nekrotik adalah
hipoksia berkepanjangan, infeksi yang menghasilkan toksin dan radikal
bebas, dan kerusakan integritas membran sampai pada pecahnya sel.
Respon imun dan peradangan terutama sering dirangsang oleh nekrosis
yang menyebabkan cedera lebih lanjut dan kematian sel sekitar. Nekrosis
sel dapat menyebar di seluruh tubuh tanpa menimbulkan kematian pada
individu. Istilah nekrobiosis digunakan untuk kematian yang sifatnya
fisiologik dan terjadi terus-menerus.
Daftar Pusaka
http://giziklinikku.blogspot.com/2017/01/jejas-sel-dan-adapasi-sel.html

https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/kuliah-1-patologi

https://www.slideshare.net/RobbyCandraPurnama/kuliah-2-jejas-sel

https://www.scribd.com/doc/281983494/Patofisiologi-Jejas-Sel-1

Anda mungkin juga menyukai