“ADAPTASI SEL”
DISUSUN OLEH:
NAMA : Mazda
STAMBUK : N 101 16 036
A. Latar Belakang
Sel adalah unit fungsional terkecil suatu organisme. Sel-sel yang
memiliki asal embrionik atau fungsi yang sama akan membentuk suatu
organisasi yang memiliki fungsional lebih besar yaitu jaringan. Jaringan ini
kemudian akan bergabung untuk membentuk struktur tubuh dan organ-organ.
Meskipun sel-sel di setiap jaringan dan organ memiliki variasi struktur dan
fungsi yang berbeda, ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki semua
sel. Sel memiliki kemampuan untuk mendapatkan energi dari nutrien organik
di sekitarnya, mensintesis berbagai kompleks molekul, dan bereplikasi
Salah satu kemampuan sel adalah beradaptasi dengan lingkungannya.
Kemampuan sel untuk beradaptasi sangat penting karena setiap hari, bahkan
hampir setiap detik, sel-sel tubuh terpapar oleh berbagai kondisi. Adaptasi
juga dibutuhkan oleh sel untuk menghadapi suatu kondisi fisiologis tubuh itu
sendiri, contohnya perbesaran ukuran uterus saat wanita hamil. Terkadang
gangguan proses adaptasi ini bisa menjadi awalan dari suatu mekanisme awal
terjadinya suatu penyakit. Oleh karena itu sangat penting untuk mempe lajari
adaptasi sel agar pembe lajaran mengenai mekanisme terjadinya suatu
penyakit dapat lebih mudah dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Sel
Struktur Sel Sel mengandung struktur fisik yang terorganisir dinamakan
organel yang terdiri dari dua bagian utama yaitu inti (Nucleus) dan Sitoplasma
(Cytoplasma) keduanya dipisahkan oleh membrane inti.
Bagian sel Beberapa bagian sel penting dan fungsinya yang harus
diketahui:
1. Retikulum endoplasma (Endoplasmic Reticulum) berfungsi dalam
mensintesis protein, lipid dan enzim.
2. Mitokondria (mitochondrion) berfungsi untuk energi dalam sel. Merupakan
sumber tenaga dari sel karena diolah berbagai zat makanan untuk
menghasilkan tenaga penggerak bagi kegiatan lain dari sel.
3. Lisosom merupakan organ pencernaan sel.
4. Inti (nucleus) berfungsi sebagai pusat pengawasan atau pengaturan sel dan
mengandung DNA yang disebut gen.
B. Adaptasi Sel
Sel beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan internal, seperti
total organisme beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan eksternal.
Sel dapat beradaptasi dengan melakukan perubahan ukuran, jumlah, dan jenis.
Perubahan ini, yang terjadi secara tunggal atau dalam kombinasi, dapat
menyebabkan atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan dysplasia.
Dalam kondisi normal, sel harus secara konstan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungannya. Adaptasi fisiologis biasanya mewa kili respon sel
terhadap perangsangaan normal oleh hormon atau mediator kimiawi endogen
(misalnya, pembesaran payudara dan induksi laktasi oleh kehamilan). Adaptasi
patologik sering berbagi mekanisme dasar yang sama tetapi memungkinkan
sel untuk mengatur lingkungannya, dan idealnya melepask an diri dari cedera.
Jadi, jadi adaptasi selular merupaka n keadaan yang berada di antara kondisi
normal, sel yang tidak stres dan sel cedera yang stres berlebihan.
Adaptasi selular dapat didahului oleh sejumlah mekanisme. Beberapa
respons adaptif melibatkan up regulation atau down regulation reseptor selular
spesifik; misalnya reseptor permukaan sel yang terlibat pada pengambilan LDL
(low denisty lipoproein) normalnya dow-regulated saat sel kelebihan
kolesterol. Respon adaptif lainnya berhubungan dengan induksi sintesis
protein baru oleh sel target . Protein ini, misalnya protein syok panas, dapat
melindungi sel dari bentuk cedera tertentu. Masih adapta si lain, melibatkan
pertukaran dari menghasilkan satu jenis protein menjadi yang lain, atau
produksi berlebih protein yang tertentu; contoh kasus adalah pada sel yang
menyintesis berbagai kolagen dan matriks protein ekstrasel pada inflamasi
kronik dan fibrosis. Jadi, respon adaptif selular dapat terjadi di setiap tahap,
termasuk ikatan reseptor; tranduksi sinyal; atau transkripsi, translasi atau
ekspor, protein.
A. Kesimpulan
Sel adalah unit structural dan fungsional terkecil dari tubuh manusia,
kerusakan pada sel dapat dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan. Adaptasi
sel merupakan respons sel terhadap cedera yang tidak mematikan dan bersifat
menetap (persistent). Sel harus melakukan mekanisme adaptasi dalam berbagai
bentuk seperti atropi, hyperplasia, hipertropi dan metaplasia.
Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan
mekanisme adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup.
Ditinjau dari beban kerja sel, maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi:
1. Adaptasi terhadap peningkatan beban kerja sel
2. Adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel
DAFTAR PUSTAKA
Crowin, Elisabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi 3 Rev isi . Jakarta:
EGC
Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi .
Jakarta. EGC 2.
https://quizlet.com/id/600726327/adaptasi-sel-jejas-sel-penuaan-flash-cards/