Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ADAPTASI SEL”

DISUSUN OLEH:

NAMA : Mazda
STAMBUK : N 101 16 036

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel adalah unit fungsional terkecil suatu organisme. Sel-sel yang
memiliki asal embrionik atau fungsi yang sama akan membentuk suatu
organisasi yang memiliki fungsional lebih besar yaitu jaringan. Jaringan ini
kemudian akan bergabung untuk membentuk struktur tubuh dan organ-organ.
Meskipun sel-sel di setiap jaringan dan organ memiliki variasi struktur dan
fungsi yang berbeda, ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki semua
sel. Sel memiliki kemampuan untuk mendapatkan energi dari nutrien organik
di sekitarnya, mensintesis berbagai kompleks molekul, dan bereplikasi
Salah satu kemampuan sel adalah beradaptasi dengan lingkungannya.
Kemampuan sel untuk beradaptasi sangat penting karena setiap hari, bahkan
hampir setiap detik, sel-sel tubuh terpapar oleh berbagai kondisi. Adaptasi
juga dibutuhkan oleh sel untuk menghadapi suatu kondisi fisiologis tubuh itu
sendiri, contohnya perbesaran ukuran uterus saat wanita hamil. Terkadang
gangguan proses adaptasi ini bisa menjadi awalan dari suatu mekanisme awal
terjadinya suatu penyakit. Oleh karena itu sangat penting untuk mempe lajari
adaptasi sel agar pembe lajaran mengenai mekanisme terjadinya suatu
penyakit dapat lebih mudah dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Sel
Struktur Sel Sel mengandung struktur fisik yang terorganisir dinamakan
organel yang terdiri dari dua bagian utama yaitu inti (Nucleus) dan Sitoplasma
(Cytoplasma) keduanya dipisahkan oleh membrane inti.
Bagian sel Beberapa bagian sel penting dan fungsinya yang harus
diketahui:
1. Retikulum endoplasma (Endoplasmic Reticulum) berfungsi dalam
mensintesis protein, lipid dan enzim.
2. Mitokondria (mitochondrion) berfungsi untuk energi dalam sel. Merupakan
sumber tenaga dari sel karena diolah berbagai zat makanan untuk
menghasilkan tenaga penggerak bagi kegiatan lain dari sel.
3. Lisosom merupakan organ pencernaan sel.
4. Inti (nucleus) berfungsi sebagai pusat pengawasan atau pengaturan sel dan
mengandung DNA yang disebut gen.

B. Adaptasi Sel
Sel beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan internal, seperti
total organisme beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan eksternal.
Sel dapat beradaptasi dengan melakukan perubahan ukuran, jumlah, dan jenis.
Perubahan ini, yang terjadi secara tunggal atau dalam kombinasi, dapat
menyebabkan atrofi, hipertrofi, hiperplasia, metaplasia, dan dysplasia.
Dalam kondisi normal, sel harus secara konstan beradaptasi terhadap
perubahan lingkungannya. Adaptasi fisiologis biasanya mewa kili respon sel
terhadap perangsangaan normal oleh hormon atau mediator kimiawi endogen
(misalnya, pembesaran payudara dan induksi laktasi oleh kehamilan). Adaptasi
patologik sering berbagi mekanisme dasar yang sama tetapi memungkinkan
sel untuk mengatur lingkungannya, dan idealnya melepask an diri dari cedera.
Jadi, jadi adaptasi selular merupaka n keadaan yang berada di antara kondisi
normal, sel yang tidak stres dan sel cedera yang stres berlebihan.
Adaptasi selular dapat didahului oleh sejumlah mekanisme. Beberapa
respons adaptif melibatkan up regulation atau down regulation reseptor selular
spesifik; misalnya reseptor permukaan sel yang terlibat pada pengambilan LDL
(low denisty lipoproein) normalnya dow-regulated saat sel kelebihan
kolesterol. Respon adaptif lainnya berhubungan dengan induksi sintesis
protein baru oleh  sel target . Protein ini, misalnya  protein syok panas, dapat
melindungi sel dari bentuk cedera tertentu. Masih adapta si lain, melibatkan
pertukaran dari menghasilkan satu jenis protein menjadi yang lain, atau
produksi berlebih protein yang tertentu; contoh kasus adalah pada sel yang
menyintesis berbagai kolagen dan matriks protein ekstrasel pada inflamasi
kronik dan fibrosis. Jadi, respon adaptif selular dapat terjadi di setiap tahap,
termasuk ikatan reseptor; tranduksi sinyal; atau transkripsi, translasi atau
ekspor, protein.

C. Proses Adaptasi Sel


Adaptasi sel dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
1. Atrofi
Adalah berkurangnya ukuran suatu sel atau jaringan. Atrofi dapat
terjadi akibat sel atau jaringan tidak digunakan misalnya, otot individu
yang mengalami imobilisasi atau pada keadaan tanpa berat (gravitasi 0).
Atrofi juga dapat timbul sebagai akibat penurunan rangsang hormon atau
saraf terhadap sel atau jaringan.
2. Hipertrofi
Adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan. Hipertrofi
merupakan suatu respon adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan
beban kerja suatu sel. Terdapat 3 jenis utama hipertrofi yaitu :
a. Hipertrofi fisiologis terjadi sebagai akibat dari peningkatan beban
kerja suatu sel secara sehat.
b. Hipertrofi patologis terjadi sebagai respons terhadap suatu keadaan
sakit
Hipertrofi kompensasi terjadi sewaktu sel tumbuh untuk mengambil
alih peran sel lain yang telah mati.
3. Hiperplasia
Adalah peningkatan jumlah sel yang terjadi pada suatu organ akibat
peningkatan mitosis. Hiperplasia dapat terbagi 3 jenis utama yaitu :
a. Hiperplasia fisiologis terjadi setiap bulan pada sel endometrium
uterus selama stadium folikuler pada siklus mentruasi.
b. Hiperplasia patologis dapat terjadi akibat kerangsangan hormon yang
berlebihan.
c. hiperplasia kompensasi terjadi ketika sel jaringan bereproduksi untuk
mengganti jumlah sel yang sebelumnya mengalami penurunan.
4. Metaplasia
Adalah berbahan sel dari satu subtipe ke subtipe lainnya. Metaplasia
terjadi sebagai respon terhadap cidera atau iritasi continue yang
menghasilkan peradangan kronis pada jaringan.
5. Displasia
Adalah kerusakan pertumbuhan sel yang menyebabkan lahirnya sel yang
berbeda ukuran, bentuk dan penampakannya dibandingkan sel
asalnya.Displasia tampak terjadi pada sel yang terpajan iritasi dan
peradangankronik.

D. Mekanisme Adaptasi Sel


Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan
mekanisme adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup.
Ditinjau dari beban kerja sel, maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi:
1. Adaptasi terhadap peningkatan beban kerja sel
2. Adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel
Berikut ini adalah bentuk adaptasi yang dilakukan sel:
1. Menambah ukuran sel (hipertrofi) Didefinisikan sebagai pembesaran
jaringan atau organ karena pembesaran selnya yang tidak disertai
peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut. Hipertrofi dapat bersifat
fisiologik dan patologik. Sebagai contoh kondisi hipertrofi patologik dapat
dilihat pada jaringan otot jantung yang mengalami peningkatan beban
kerja seperti pada pasien yang bertahun-tahun menderita hipertensi.
Sedangkan kondisi hipertrofi fisiologik seperti otot rangka pada
binaragawan yang memang sengaja dibentuk sebagai hasil mengangkat
beban berat.
2. Mengurangi ukuran sel (Atropi) Kejadian dimana organ atau jaringan yang
terbentuk tumbuh mencapai batas normal tetap kemudian mengalami
penyusutas. Sifatnya dapat fisiologik misalnya pada proses aging
(penuaan) dimana seluruh bagian tubuh tampak mengecil bertahap. Lebih
jelas jikadilihat pada usia lanjut yang mengalami atrofi endokrin sehingga
produk hormonnya menurun. Atropi patologik dapat terjadi pada otot
individu yang mengalami immobilisasi sehingga otot tidak pernah
digerakkan sehingga otot akan semakin mengecil.
3. Menambah jumlah sel (hyperplasia) Hiperplasia terjadi karrena kenaikan
absolute pada sebuah jaringan atau organ sehingga menyebabkan
pembesaran jaringan atau organ tersebut dan fungsi organ atau jaringan
tersebut juga meningkat. Hal ini hanya dapat terjadi pada sel labil seperti
sel epidermis atau sel darah. Tidak terjadi pada sel permanent seperti sel
otot rangka, saraf dan jantung. Contoh hiperplasi fisiologik adalah
pembesaran sel uterus pada saat seorang wanita hamil sehingga janin dapat
tumbuh membesar didalamnya. Sedangkan hiperplasi patologik biasanya
terjadi karena rangsangan hormonal berlebih misalnya hyperplasia
endometrium akibat pengeluaran hormon estrogen yang tidak terkendali
dan merupakan prekursor terjadinya proliferasi keganasan.
4. Merubah sel (metaplasia) Bentuk adaptasi yang terjadi berupa perubahan
sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain. Misalnya sel epitel
torak yang dapat bersekresi diganti oleh sel epitel gepeng berlapis yang
tidak dapat bersekresi yang terjadi pada saluran pernafasan seorang
perokok. Hal ini tidak menguntungkan karena lender yang merupakan alat
proteksi saluran pernafasan terhadap bakteri debu dan benda asing tidak
terbentuk sehingga saluran pernafasan mudah mengalami infeksi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel adalah unit structural dan fungsional terkecil dari tubuh manusia,
kerusakan pada sel dapat dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan. Adaptasi
sel merupakan respons sel terhadap cedera yang tidak mematikan dan bersifat
menetap (persistent). Sel harus melakukan mekanisme adaptasi dalam berbagai
bentuk seperti atropi, hyperplasia, hipertropi dan metaplasia.
Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan
mekanisme adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup.
Ditinjau dari beban kerja sel, maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi:
1. Adaptasi terhadap peningkatan beban kerja sel
2. Adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel
DAFTAR PUSTAKA

Crowin, Elisabeth J. 2009.  Buku Saku Patofisiologi Edisi 3 Rev isi . Jakarta:
EGC

Dyah Ayu Woro Setyaningrum. 2011. Sel Si Kecil Beradaptasi. Jakarta.

Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi .
Jakarta. EGC 2.

Nair, Muralitharan. Peate, Ian. 2015. Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan. Jakarta.


EGC 3.

Robiins dan Kumar. 1992.  Buku Ajar Patologi I. Jakarta : EGC.

Setyawan, A. B., 2020. Patofisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Cetakan


Pertama. CV. Pena Persada Redaksi

Tambayong, Jan. 2016. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC 4.

Porth, C, Mattson.2006.  Essential Conce pts of Disease Processes and


Altered  Health States . Publisher: Lippincott Williams & Wilkins; 2
edition

https://quizlet.com/id/600726327/adaptasi-sel-jejas-sel-penuaan-flash-cards/

Anda mungkin juga menyukai