Anda di halaman 1dari 2

ADAPTASI SEL DAN MACAM MACAM NYA

Adaptasi sel

Sel pada kondisi normal maupun beradaptasi terhadap kondisi normal. Adaptasi fisiologi umumnya
menggambarkan respon sel terhadap stimulus normal oleh hormon atau mediator kimiawi endogen.
Sedangkan adaptasi patologis umumnya memungkinkan sel memodulasi lingkumgan dan menghindari
jejas oleh karena itu adaptasi seluler merupakan suatu kondisi dimana sel berada dalam kondisi normal,
kondisi sel tanpa tekanan dan jejas sel dengan tekanan berlebih. Adaptasi sel dapat melibatkan sejumlah
mekanisme. Beberapa respon adaptasi melibatkan peningkatan regulasi resptor seluler yang sepesifik
respon adaptasi sel lainnya berkaitan dengan induksi sintesis protein baru oleh sel target. Salah satu
protein tersebut adalah heatshoock protein yang mampu mellindungi sel dari bentuk jejas tertentu jenis
adaptasi lainnya memungkinkan perubahan produksi protein tertentu ke protein jenis lainnya atau
peningkatan produksi protein spesifik seperti sel tertentu yang mensintesis rambut kolagen dan protein
matriks ekstraseluler pada imflamasi kronis dan fibrosis. Respon adaptasi sel dapat berlangsung dalam
beberapa tahpan yaitu dengan reseptor, tranduksisinya atau transkripsi dan translasi protein, atau
ekspor protein. Perubahan adaptif pada pertumbuhan dan diferensiasi sel merupakan aspek dalam
kondisi patologi yang penting untuk dipertimbangkan.

Macam Macam Sel

A. Atrofi sel
Penurunan ukuran sel yang terjadi karena kehilangan subtansi sel disebut dengan atrofi. Apa bila
berkurangnya ukuran sel melibatkan sejumlah besar sel maka ukuran jaringan atau organ dapat
mengalami penurunan. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa sel yang atrofi
dapat mengalami penurunan fungsi namun sel tersebut tidak mati. Sebaliknya kematian
apoptosis dapat di induksi oleh sinyal yang serupa yang dapat menimbulakan atrofi sehingga
dapat berkontribusi terhadap atrofi organ akibat kematian sel.
B. Hipertrofi
Merupakan kondisi dimana ukuran sel mengalami peningkatan yang dapat berdampak pada
peningkatan ukuran organ. Pada kondisi hiprtrofi yang murni, tidak terdapat sel baru melainkan
hanya sel yang berukuran yang lebih besar akibat meningkatnya sintesis protein struktural dan
organnela. Hipertrofi merupakan kondisi fisiologi maupun patologsi yang disebabkan baik
karena peningkatan kebutuhan fungsional maupun karena stimulasi hormone tertentu.
Hipertrofi dan hyperplasia dapat terjadi secara bersamaan yang keduanya dapat meningkatkan
ukuran (hipertrofi) organ.
C. Hiperplasi
Merupakan suatu peningkatan jumlah sel pada suatu organ atau jaringan. Hipertrofi dan
hiperplasi berkaitan erat dan sering berkembang bersama pada suatu jaringan sehingga
keduanya dapat berkontribusi pada peningkatan ukuran pada organ. Hiperplasi dapat bersifat
fisiologis maupun patologis. Hiperplasi fisiologis dibagi menjadi hiperplasi hormonal yang
merupakan proliferasi epitelium glandular pada payudara wanita selama masa pubertas dan
kehamilan serta hiperplasi kompensatori yang merupakan hiperplasi yang terjadi ketika
sebagian jaringan diambil atau berpenyakit.
D. METAPLASIA
Metaplasia merupakan perubahan reversible dimana sel tipe dewasa baik sel epithelial maupun
mesenkimial diganti oleh sel dewasa tipe lain. Hal ini merupakan adaptasi seluler dimana sel
sensitive terhadap stimulus tertentu digantikan oleh sel tipe lain yang lebih mampu bertahan
terhadap dampak lingkungan. Metaplasia timbul sebagai dampak dari pemrograman ulan
genetik dari sel punca epithelial atau sel mesenkim yang belum terdiferensiasi pada jaringan
ikat(drg.juwita ningsih, M.sc.

Anda mungkin juga menyukai