Anda di halaman 1dari 5

PENYAKIT EPILEPSY

Epilepsi adalah penyakit saraf kronik atau kejang yang masih tetap dan merupakan
salah satu masalah medik serta sosial. Masalah medik yang disebabkan oleh gangguan
komunikasi neuron bisa berdampat pada gangguan fisk dan mental dalam hal gangguan
kognitif.

Epilepsi atau sawan atau penyakit ayan adalah suatu gangguan saraf yang timbul
secara tiba-tiba danberkala, biasanya dengan perubahan kesadaran. Penyebabnya adalah
aksi serentak dan mendadak darisekelompok besar sel-sel saraf di otak. Aksi ini disertai
pelepasan muatan listrik

Obat Penyakit Epilepsi

Jelly gamat gold-g adalah obat penyakit epilepsi yang mempunyai kemampuan untuk
mengobati penyakit epilepsi secara maksimal dan langsung ke sumbernya. Bahan utama
dari jelly gamat gold-g yaitu teripang mempunyai kandungan gizi yang banyak sekali, seperti
: kolagen, mineral, omega (3,6,9), protein serta masih banyak lagi yang lainnya. Semua
kandungan tersebut yang ada pada obat penyakit epilepsi mempunyai tugas dan fungsi yang
berbeda-beda dalam tubuh yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Obat penyakit epilepsi jelly gamat gold-g dari teripang mempunyai kemampuan
untuk menutrisi syaraf otak dan jantung, selain itu jelly gamat gold-g juga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dapat meregenerasi sel-sel yang rusak, meredakan
bahkan menghilangkan rasa sakit, dsb.

Obat saraf golongan antikonvulsan / obat epilepsiObat epilepsi terbagi dalam 8 golongan:
1. Golongan Hidantoin: Fenitoin, Mefenotoin, Etotoin.
Fenitoin/Phenytoin biasa dalam bentuk garamnya yaitu Phenytoin Na dengan
sediaan kapsul 50mg dan 100 mg, serta ampul untuk suntik 100mg/2 ml.
2. Golongan Barbiturat: Fenobarbital, Primidon.
Fenobarbital atau Phenobarbital tersedia dalam bentuk garamnya untuk
sediaan suntik dengankemasan ampul 200 mg / 2 ml. Juga ada yang
dikombinasi dengan golongan hidantoin(Diphenylhidantoin) tersedia dalam
bentuk tablet.
3. Golongan Oksazolidindion: Trimetadion.
4. Golongan Suksinimid: Etosuksimid, Karbamazepin, Ox Carbazepine
5. Golongan Benzodiazepin: Diazepam, Klonazepam, Nitrazepam, Levetiracetam
6. Golongan Asam Valproat dan garamnya (Divalproex Na)
7. Golongan Phenyltriazine; Lamotrigine
Lamotrigine dapat menyebabakan ruam yang berakibat fatal sehingga
menimbulkan cacat ataukematian. Beritahu dokter anda kalau anda minum
juga obat golongan asam valproat, karena obatgolongan ini dapat
meningkatkan efek samping Lamotrigine. Selain sebagai obat epilepsi
jugadigunakan untuk memperpanjang periode serangan pada penderita
depresi, mania dan perasaanyang abnormal lainnya pada penderita bipolar I.
8. Golongan Gabapentin dan turunannya (Pregabalin)
Pregabalin digunakan untuk mengontrol serangan epilepsi. Obat epilepsi ini
tidak menyembuhkan epilepsi dan hanya akan bekerja untuk mengontrol
serangan epilepsi sepanjangminum obat epilepsi ini. Obat ini juga digunakan
untuk nyeri syaraf yang disebabkan penyakitherpes (post herpetic neuralgia)
dan nyeri akibat kerusakan syaraf karena diabetes. Pregabalinbaru tersedia
dalam bentuk kapsul 75 mg.
9. Lainnya: Fenasemid, Topiramate
Topiramate merupakan obat epilepsi baru dengan sediaan tablet 25 mg, 50
mg dan 100 mg jugadalam bentuk kapsul sprinkle 15 mg, 25 mg dan 50 mg.
Diminum sebelum atau sesudah makandengan air segelas penuh.

PENYAKIT PSIKOSIS
Psikosis adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental
berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas dan oleh kemunduran fungsi
sosial, fungsi kerja, dan perawatan diri. Skizofrenia Tipe I ditandai dengan menonjolnya
gejala-gejala positif seperti halusinasi, delusi, dan asosiasi longgar, sedangkan pada
Skizofrenia Tipe II ditemukan gejala-gejala negative seperti penarikan diri, apati, dan
perawatan diri yang buruk.

MEKANISME KERJA
Hipertensi : Sindrom psikosis berkaitan dengan aktivitas neurotransmitter Dopamine
yang meningkat (Hiperaktivitas sistemdopaminergik sentral)

Mekanisme kerja Obat Anti-Psikosis adalah mem-blokade Dopamine padareseptor


pasca-sinaptik neuron di Otak, khususnya di sistem limbik dan sistemekstrapiramidal
(dopamine D2 receptor antagonists). Obat anti-psikosis yangbaru (misalnya Risperidone)
disamping berafnitas terhadap “Dopamine D2Receptors”, juga terhadap “Serotonin 5 HT2
Receptors”.

OBAT ANTI-PSIKOSIS
Sinonim : NEUROLEPTICS, MAJOR TRANQUILLIZERS, ATARACTICS, ANTIPSYCHOTICS,
ANTIPSYCHOTIC DRUGS,NEUROLEPTIKA.
Obat acuan : Chlorpromazine (CPZ).
SEDIAAN OBAT ANTI-PSIKOSIS DAN DOSIS ANJURAN (Yang beredar di Indonesia menurut
IIMS Vol. 27-1998)

 ChlorpromazineLARGACTIL(Rh-Poulenc)
 PROMACTIL(Combiphar)
 MEPROSETIL(Meprofarm)
 ETHIBERNAL(Ethica)
 Haloperidol SERENACE (Searle)
 HALDOL (Janssen)
 GOVOTIL (Guardian Pharmatama)
 HALDOL DECAMOAS (Janssen)
Perangsang SSP

Perangsang SSP sering disebut Analeptik atau konvulsan -> dosis yang cukup
menimbulkan kejang

Penggunaan sebagai terapi cukup jarang karena kurang spesifik dan efeknya kurang
dapat diprediksi (ex: sebenarnya mengambil efeknya yang dapat merangsang pusat
respirasi, tapi perangsangan tersebut ternyata juga mempengaruhi daerah medulla
oblongata yang lain).

Obat-obat golongan ini beberapa juga mempengaruhi psikis (psikomimetik), seperti


zat- zat yang membuat halusinogen.

efeknya yang menjadi stimulan psikomotor, obat- obat tersebut dapat berfungsi
untuk

 Menstimulasi SSP -> mengurangi kantuk (Pembangkit kejagaan) dan letih ->
sering disalah gunakan sbg ‘doping’. Dengan efek ini dahulu juga digunakan
untuk mengatasi intoksikasi berat obat penekan SSP ->tidak digunakan karena
perawatan intensif lebih baikMekanisme kerja:
 Blokade sistem penghambatan
 Meninggikan perangsangan sinaps
 Obat perangsangan pusat napas -> tidak selektif, dosis sempit dan sulit
diramalkanMekanisme kerja :
 Langsung pada pusat napas
 Perangsangan dari impuls sensorik yang berasal dari kemoreseptor di
badan karotis
 Perangsangan dari impuls aferen thdp pusat napas (ex: impus dari tendon
dan sendi)
 Pengaturan dari pusat yang lebih tinggi.
 Perangsangan vasomotor -> tidak selektif, ikut terangsang bila MO terangsang
 Perangsangan pusat muntah -> di CTZ MO (ex: o/apormorfin)
Jenis2 obatnya.

1. Striknin : untuk Penelitian, bekerja pada seluruh bagian SSP.


Cara kerja: penghambatan blokadepascasinaps (antagonisme kompetitif terhadap
neurotransmitter glisin) -> ingat, yang dihambatpenghambatnya.
2. Toksin Tetanus: Pd tetanus -> neurotoksik, non convulsive neurotoksin, tetanolisin.
3. Pikrotoksin: Perangsang SSP kuat dan bekerja pada seluruh bagian SSP. Cara
kerja:Penghambatan blokade presinaps.
4. Pentilentetrazol : Sbg EEG aktivator, Penghambatan sistem GABA-nergik

Anda mungkin juga menyukai