MORFOLOGI NYAMUK
Oleh : Mustakim Sahdan, S.KM., M.Kes
Nyamuk
2
c. Alamiah
Potongan bamboo, tempurung kelapa,
pelepah daun (pisang, keladi bakung),
daun yang jatuh, kulit keong, lubang
pada batu, sejenis tumbuhan kantong
semar.
2. Anopheles
Anopheles aconitus (vector malaria
utama di Jawa dan NTT)
◦ Sawah irigasi non teknis
◦ Saluran irigasi teknis tersier
◦ Kolam ikan
2) Perilaku menggigit
Kebiasaan (fagik asal kata fagosit) mencari darah
bagi nyamuk berbeda-beda.
Ada nyamuk yang biasa mencari darah di dalam
rumah (endofagik)
Ada juga nyamuk yang biasa mencari darah di
luar rumah (eksofagik).
Predator jentik
Cacing
Mesostoma sp.
Romanomermis iyengari
Labellula
Masyarakat awam mengenal organisme tersebut sebagai
Capung (dragonfly) termasuk golongan serangga Anisoptera.
Mesocyclops aspericornis
Jenis Copepoda yang tersebar sebagai plankton dan
benthos ini bersifat predator. Kemampuan predasi hanya
memakan larva Aedes instar I dan II.
Materi Pengendalian Vektor Mustakim Sahdan
50
a. Zoogeografi
Penyebaran binatang tidak sama di seluruh dunia.
di propinsi Irian Jaya banyak ditemukan jenis nyamuk
Wilayah Australia dan sedikit jenis nyamuk Oriental.
di Propinsi Maluku ditemukan jenis nyamuk Wilayah
Austarlia dan Orintal,
di propinsi-propinsi lainnya hanya ditemukan jenis-jenis
nyamuk Wilayah Oriental.
b. Ketinggian
Setiap naik 100 meter maka selisih suhu udara
dengan tempat semula ½ oC. Bila perbedaan
tempat cukup tinggi, maka perbedaan suhu udara
juga cukup banyak dan mempengaruhi faktor-
faktor yang lain, termasuk penyebaran nyamuk,
siklus pertumbuhan parasit didalam nyamuk dan
musim penularan.
c. Susunan geologi
Mempengaruhi kesuburan tanah dan penyerapan
air.
Kesuburan tanah akan mempengaruhi flora dan
fauna, juga mempengaruhi tempat hinggap
istirahat dan sumber makanan serta musuh alami
nyamuk.
e. Meterologi
1. Suhu udara
Nyamuk adalah binatang berdarah dingin
sehingga proses metabolisme dan siklus
kehidupannya tergantung pada suhu lingkungan.
Suhu rata-rata optimum untuk pertumbuhan nyamuk
25o C-27o C. Pertumbuhan akan terhenti bila
kurang 10oC atau lebih 40oC.
3. Curah hujan
Hujan menyebabkan naiknya kelembaban nisbi
udara dan menambah jml tempat
perkembangbiakan.
Curah hujan yang lebat menyebabkan larva
hanyut dan mati.
Curah hujan yang sedang dan waktu lama akan
memperbesar kesempatan untuk berkembangbiak
yang subur.
Materi Pengendalian Vektor Mustakim Sahdan
58
4. Angin
Bila kecepatan angin 11–14 m/detik atau 25–31
mil/jam akan menghambat penerbangan nyamuk.
Angin mempengaruhi penguapan (evaporasi) air
dan suhu udara (konveksi).
5. Flora
Pengaruh tumbuh-tumbuhan pada nyamuk antara lan:
a. Tempat meletakan telur
Nyamuk meletakan telurnya ada di tempat terbuka dan
langsung terkena sinar matahari (An. Sundaicus), ada juga
di tempat teduh, terlindung dari sinar matahari (An.
Barbirostris).
Mansonia meletakan telurnya di balik daun pada tumbuhan
terapung di permukaan air dan Aedes meletakan telur
pada tumbuhan terapung atau menjulang di permukaan.
d. Sebagai indikator
Jenis tumbuhan tertentu digunakan sebagai
indikator untuk memperkirakan keadaan tempat
dan jenis nyamuk tertentu, antara lain:
Sawah dengan pohon padi (An.aconitus)
Tambak dengan rumput-rumputan dan lumut
(An.subpictus)
Lagun dengan lumut sutera dan lumut perut ayam
(An.sundaicus)
Materi Pengendalian Vektor Mustakim Sahdan
63