Anda di halaman 1dari 10

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyamuk adalah serangga berukuran kecil, halus, tungkai kakinya panjang

langsing, dan mempunyai bagian mulut untuk menusuk kulit. Kehadiran nyamuk

cukup meresahkan dalam kehidupan manusia baik dari segi psikologis maupun

kesehatan manusia (Hadi dan Koesharto, 2006). Culex fatigans adalah spesies

nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit. Nyamuk ini biasanya mulai aktif

setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit. Nyamuk ini

meletakkan telur dan berbiak di selokan-selokan, serta ditempat

menggenangnya air diatas permukaan tanah. Nyamuk jenis ini juga terdiri dari

banyak spesies, seperti Cx. pipiens, Cx. quinquefasciatus, Cx. tarsalis, Cx.

territans, dan lain-lain (Sasmita dkk, 2011).

Vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan

suatu agen infeksi kepada host yang rentan (susceptible host). Vektor dapat

merugikan dan merusak lingkungan hidup manusia, oleh karenanya harus

ditanggulangi dengan mengurangi atau menurunkan populasi vektor tersebut ke

tingkat tertentu yang tidak menganggu atau membahayakan kehidupan manusia.

Nyamuk ini dapat menjadi vektor untuk virus, protozoa, dan cacing. Tidak hanya

terhadap manusia, nyamuk juga dapat menularkan penyakit pada hewan.

Dampak penyakit pada hewan dapat menyebabkan kerugian bagi peternak

dikarenakan penurunan produksi dari ternak tersebut. Beberapa institusi

menyebutkan bahwa nyamuk merupakan hewan paling berbahaya di bumi

dilihat dari jumlah penyakit,kematian, dan kehilangan ekonomi yang disebabkan


2

oleh nyamuk (Depkes RI, 2000).

Upaya untuk mengendalikan nyamuk yang saat ini dilakukan dengan

penggunaan insektisida yang sering digunakan adalah Abate SG (Temephos

1%) di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 1976. Bahaya resistensi dan efek

samping yang ditimbulkan oleh insektisida tersebut tidak dapat dihindarkan,

resistensi terhadap Abate SG sudah ditemukan di Surabaya. Efek negatif dari

pemakaian insektisida yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan yang

dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan

pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang air.

Penyakit yang disebarkan nyamuk sangat berbahaya, oleh karena itu ada

baiknya dilakukan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut

dengan menggunakan sediaan antinyamuk (Qiu et al., 1998).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diajukan rumusan


permasalahan sebagai berikut : Pengetahuan tentang nyamuk dan apa penyebab
nya
1.3. Tujuan Umum Penelitian

Menambah Ilmu Bagi “Siswa mengetahui tentang Nyamuk “

1.4 Tujuan Khusus Penelitian

1. Mengetahui Pengertian Nyamuk

2. Macam macam Nyamuk

3. Siklus Hidup Nyamuk

4. Museum Nyamuk
7
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nyamuk

Nyamuk adalah hewan yang pertumbuhan atau perkembangannya


sangat cepat. Ini adalah masalah yang sangat serius, karena nyamuk dapat
mengganggu manusia dan hewan dengan gigitannya dan berperan
sebagai pembawa penyakit yang disebabkan oleh berbagai parasit.
Vektor utama atau vektor penyakit arbovirus (penyakit dengue,
chikungunya dan nematoda (filariasis), rickettsia dan protozoa (malaria).
Terdapat lebih dari 3.500 spesies nyamuk di seluruh dunia, meskipun
sebagian besar spesies nyamuk tersebut merupakan vektor penting yang
tidak berkerabat, biasanya nyamuk Aedes sp. Yang diketahui sebagai
penyebab penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya ,
Culex sp sebagai penyakit kaki gajah dan Anopheles sp sebagai penyakit
malaria .
Nyamuk tergolong dalam ordo Diptera dan Famili Culicidae dengan
ukuran tubuh kecil dan kakinya yang langsing. Proboscis panjang, sisik pada
bagian tepi vena sayapnya (Michigan Mosquito Control Association, 2002).
Nyamuk jantan memiliki tubuh yang berukuran lebih kecil dibandingkan
tubuh nyamuk betina (Getachew dkk., 2015). Antena yang dimiliki nyamuk
jantan dan betina juga berbeda. Nyamuk jantan memiliki antena yang lebih
besar dibandingkan nyamuk betina.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga
reptilia dan amfibi) untuk mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein
untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan
jus buah,yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu
mengisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan
Mulut nyamuk termasuk tipe menusuk dan menghisap (raspingsucking),
mempunyai enam stilet yaitu gabungan antara mandibula,maxilla yang
bergerak naik turun menusuk jaringan sampai menemukan pembuluh darah
4

kapiler dan mengeluarkan ludah yang berfungsi sebagai cairan racun dan
antikoagulan (Sembel, 2009).
Tubuh nyamuk yang terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, dada dan perut.
Bagian dada didukung dengan adanya satu pasang sayap dan tiga pasang
kaki (hind leg, mid leg dan fore leg). Setiap spesies nyamuk memiliki bentuk
kepala, dada dan perut yang berbeda-beda. Struktur seta, posisi/letak dan
warna pada kepala, dada, sayap, kaki dan perut (Gambar 1) merupakan kunci
identifikasi nyamuk (Michigan Mosquito Control Association, 2002)

2.2 Daur Hidup Nyamuk

Dalam daur kehidupan nyamuk mengalami proses metamorfosis

sempurna, yaitu perubahan bentuk tubuh yang melewati tahap telur,

larva, pupa, dan imago atau dewasa. Nyamuk dewasa hidup di udara

bebas, sedangkan ketiga stadium lainnya hidup dan berkembang di

dalam air

2.2.1 Telur

Nyamuk biasanya meletakkan telurnya di tempat yang berair, pada

tempat yang kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan nyamuk
5

meletakkan telur pada breeding place berbeda-beda tergantung dari jenis

nyamuk tersebut. Nyamuk Anopheles akan meletakkan telurnya di

permukaan air satu- persatu atau bergerombol tetapi saling lepas. Telur

Anopheles mempunyai alat pengapung. Nyamuk Culex akan meletakkan

beberapa telurnya diatas permukaan air dengan membentuk kumpulan

telur tersebut menyerupai rakit sehingga mampu untuk mengapung.

Nyamuk Aedes meletakkan telur dengan menempelkannya pada dinding

tempat penampungan air (container) yang jernih dan posisi telur dekat

atau bersentuhan dengan permukaan air. Sedangkan nyamuk Mansonia

meletakkan telurnya dengan menempelkannya pada tumbuh-tumbuhan

air dengan bergerombol. Telur yang diletakkan di dalam maupun di

sekitar genangan air ini akan menetas setelah satu atau dua hari

kemudian

2.2.2 Larva

Setelah telur nyamuk menetas maka muncullah larva nyamuk yang

dalam pertumbuhannya mengalami pergantian kulit sebanyak empat

kali. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan larva adalah 5 – 10 hari

tergantung pada makanan, suhu, serta spesies nyamuk. Selain itu

pertumbuhan stadium larva ini juga dipengaruhi ada atau tidaknya

predator. Larva nyamuk Culex memiliki ciri-ciri bentuk siphon langsing

dan kecil yang terdapat pada abdomen terakhir, bentuk comb tidak

beraturan dan larva nyamuk Culex membentuk sudut di tumbuhan air

(menggantung). Larva nyamuk Anopheles memiliki ciri-ciri tidak memiliki

siphon dan larva nyamuk Anopheles akan sejajar dipermukaan air kotor.

Larva nyamuk Mansonia memiliki ciri-ciri bentuk siphon seperti tanduk,


6

larva nyamuk Mansonia menempel pada tumbuhan air.

2.2.3 Pupa

Stadium pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada

di dalam air yang membutuhkan waktu antara 1 – 2 hari. Pada stadium

pupa mulai dibentuk alat-alat tubuh nyamuk dewasa. Selama stadium ini,

pupa nyamuk tidak mengkonsumsi makanan. Untuk mengamati ciri-ciri

spesies nyamuk pada stadium pupa sangat sulit karena bentuk morfologi

yang hampir sama satu sama lain, biasanya pupa akan ditunggu hingga

menjadi nyamuk dewasa dan kemudian diamati ciri-cirinya

2.2.4 Imago

Setelah nyamuk melewati stadium pupa maka nyamuk akan memasuki

stadium imago. Pada tahap imago, kelompok nyamuk jantan akan

terlebih dahulu keluar dari kepompong dengan waktu yang hampir

bersamaan kemudian disusul oleh kelompok nyamuk betina. Nyamuk

jantan akan tetap tinggal di sekitar breeding place menunggu nyamuk

betina keluar dari kepompong. Setelah nyamuk betina keluar maka

nyamuk jantan akan segera mengawininya. Selama hidupnya nyamuk

betina hanya melakukan perkawinan sekali. Setelah terjadi perkawinan

nyamuk betina akan segera mencari darah untuk mematangkan telurnya

Nyamuk betina memiliki umur yang lebih panjang dari nyamuk jantan

dan dapat terbang dengan radius 0,5 sampai 2 Km. Nyamuk Culex

memiliki ciri-ciri palpi lebih pendek dari pada probocis, bentuk sayap

simetris, dan berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.

Nyamuk Anopheles memiliki ciri-ciri bentuk tubuh kecil dan pendek serta
7

antara palpi dan proboscis sama panjang.Nyamuk Mansonia memiliki

ciri-ciri untuk tubuh besar dan panjang serta bentuk sayap yang asimetris

3 Museum Nyamuk dipangandaran

Museum Nyamuk merupakan tempat wisata bertemakan nyamuk yang


terletak di Jalan Raya Pangandaran Km. 3, Babakan, Pangandaran,
Pangandaran, Jawa Barat 46396.
Museum nyamuk mempunyai 301 spesimen 28 spesies nyamuk 6 genus yang
berbeda diwilayah indonesia antara lain Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia,
Armigeres, Taxor, masing masing genus Spesimen , Stadium telur , larva, pupa,
Nyamuk.
Berbagai jenis nyamuk seperti anopheles, Aaedes Aegypti dan Culex yang
berbahaya hingga Toxorynchites atau yang biasa dikenal sebagai nyamuk
vegetarian. Selain itu juga dipamerkan alat alat penelitian seperti alat bantu
penghitungan spesimen (hand counter), termometer air, alat pembesar objek
(lup), alat pengukur suhu ruangan(termometer marmix), senter, alat pengukur
kelembapan, kertas label, dan alat untuk navigasi. Di sudut lain juga ada kelambu
insektisida. Pengelola juga menyediakan monitor bagi pengunjung sebagai media
interaktif. Museum Nyamuk buka pada hari Senin hingga Jumat, sejak pukul 09.00
hingga 15.00.

Kegiatan Di dalam Museum Nyamuk banyak kegiatan yang dapat dilakukan


seperti :
o Menyaksikan film tentang nyamuk di dalam gedung teater nyamuk. Teater
tersebut mempunyai kapasitas hingga 120 orang.
o Melihat koleksi Museum Nyamuk
o Melihat tanaman obat penyakit Malaria dan pengusir nyamuk (TOMPEN)
o Mengunjungi insektarium. Disini pengunjung dapat mengetahui serta
mempelajari fase hidup nyamuk dan contoh varian nyamuk.
o Untuk mempermudah pengunjung, pengelola Museum Nyamuk juga
8

menyediakan beberapa paket kegiatan yang mencakup hari kunjungan dan


kegiatan.
4. Nyamuk (Kebiasaan hidup) Nyamuk Aedes aegypti
Perilaku dan hidup nyamuk selalu memerlukan 3 tempat untuk kelangsungan
hidupnya sebagai berikut.
4.1 Perilaku berkembang biak Nyamuk Aedes aegypti memilih tempat perindukan
(breeding place) pada air jernih yang tergenang dan terlindung dari sinar
matahari langsung.
4.2 Perilaku mencari darah Berdasarkan tempat diperolehnya darah
dibedakan menjadi nyamuk indofagik dan eksofagik. Indofagik adalah
nyamuk yang cenderung mencari darah dari dalam rumah, sedangkan
eksofagik adalah nyamuk yang cenderung mencari darah di luar rumah.
Nyamuk Aedes aegypti termasuk dalam antropofilik,yaitu nyamuk yang
menyukai darah manusia. Oleh karena itu, nyamuk Aedes aegypti lebih
bersifat indofagik. Kebiasaan waktu menghisap darah nyamuk Aedes
aegypti adalah pada waktu siang hari, mulai menghisap darah pada pukul
08.00 – 11.00 dan pukul 15.00 – 17.00.
4.3 Perilaku istirahat
Perilaku istirahat pada nyamuk dibedakan menjadi dua pengertian.
Istirahat
dalam proses menunggu pematangan telur dan istirahat sementara, yaitu
istirahat pada saat nyamuk masih aktif mencari darah. Setelah menghisap
darah, selama menunggu waktu pematangan telur, nyamuk akan
berkumpul di tempat-tempat dimana terdapat kondisi yang optimum untuk
beristirahat,setelah itu akan bertelur dan menghisap darah lagi. Tempat
yang disenangi nyamuk untuk hinggap istirahat selama menunggu waktu
bertelur adalah tempat-tempat yang gelap, lembap dan sedikit angin.
Nyamuk Aedes aegypti biasa hinggap beristirahat pada baju-baju yang
bergantungan atau pada bendabenda lain di dalam rumah yang remang-
remang. Cahaya merupakan faktor utama yang mempengaruhi nyamuk
beristirahat pada suatu tempat. Intensitas cahaya yang rendah dan
kelembapan yang tinggi merupakan kondisi yang baik bagi tempat
beristirahat nyamuk. Aedes aegypti suka beristirahat di tempat yang gelap,
9

lembap, dan tersembunyi di dalam rumah


5. Nyamuk Culex sp.
adalah salah satu nyamuk yang merupakan vektor dari berbagai macam
penyakit kaki gajah (Filariasis), Chikugunya dan Japanese B Encephalitis,
West Nile Virus. Nyamuk Culex sp yang banyak ditemukan di Indonesia yaitu
jenis Culex quinquefasciatus. Culex quinquefasciatus adalah nyamuk yang
dapat menularkan penyakit kaki gajah (Filariasis ). Hal ini terjadi saat nyamuk
Culex sp. menghisap darah pengidap filariasis sehingga larva cacing filariasis
masuk dan berkembang biak ditubuhnya lalu nyamuk Culex sp. Menularkan
larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya. Nyamuk Culex sp.
memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Aedes aegepty, bila Aedes aegepty
suka hidup pada air bersih maka Culex sp. menyukai air kotor dan sungai yang
penuh sampah. Nyamuk Culex sp. melakukan kegiatan dimalam hari
(Soedarto, 2011). uk Culex
6. Cara Memutus Daur Hidup Nyamuk yang Tepat
Guna mencegah penularan beragam penyakit yang dapat dibawa oleh
nyamuk, penting untuk memutus daur hidup nyamuk dan mencegahnya
berkembang biak. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan:
6.1 Fogging
Fogging dilakukan dengan menyemprotkan bahan pestisida guna membunuh
nyamuk secara luas. Cara ini efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, tetapi
tidak efektif untuk membasmi telur dan jentik nyamuk.
Anda bisa meminta dinas kesehatan atau Puskesmas setempat untuk
mengadakan fogging, terutama bila ada beberapa warga sekitar yang terjangkit
penyakit infeksi akibat nyamuk.

6.2 3M Plus
Langkah pencegahan juga dapat dilakukan dengan menerapkan 3M, yaitu
dengan menguras bak dan tempat penampungan air, menutup rapat tempat
penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas. Langkah
ini efektif untuk mencegah nyamuk bersarang dan berkembang biak.
Selain 3M, pemerintah juga memperkenalkan program 3M Plus, yaitu upaya
pencegahan tambahan guna mencegah penularan penyakit melalui nyamuk.
1
0

Upaya 3M Plus dilakukan dengan cara menaburkan bubuk larvasida (abate)


atau memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk guna membunuh jentik di
tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Selain dengan memutus daur hidup nyamuk melalui beberapa cara di atas,
ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah gigitan
nyamuk, di antaranya:

 Gunakan obat nyamuk, baik dalam bentuk semprotan, losion, atau gel,
sebelum tidur malam.
 Pasang kasa nyamuk di setiap jendela, pintu, dan ventilasi udara agar nyamuk
tidak masuk ke dalam rumah.
 Hindari kebiasaan menggantung pakaian, karena berpotensi menjadi sarang
nyamuk.
 Gunakan kelambu di sekitar tempat tidur dan nyalakan AC atau kipas angin
agar nyamuk sulit mendekati tubuh Anda.
 Kenakan baju dan celana lengan panjang saat tidur serta pilihlah pakaian
berwarna terang, jika memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai