Anda di halaman 1dari 32

BERFIKIR KRITIS

Ta s ikma lay a, 1 9 J u li 2 0 2 2
AGENDA

Visi Prodi

RPS Pembelajaran

Konsep dasar Berfikir Kritis

Konsep Dasar Masalah

20XX PRESENTATION TITLE 2


VISI
Menjadi program studi profesi yang menghasilkan
bidan berkarakter, berdaya saing dan unggul dalam
asuhan kebidanan yang berpusat pada perempuan
dengan basis IPTEKS kesehatan

20XX PRESENTATION TITLE 3


MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan profesi bidan yang berkarakter,
professional, berdaya saing internasional dan unggul dalam
pelayanan asuhan kebidanan berpusat pada perempuan
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang bermutu dan
relevan sesuai perkembangan IPTEKS baik nasional maupun
internasional
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang berfokus pada perempuan, bermutu dan relevan sesuai
perkembangan IPTEKS
4. Menciptakan iklim akademik yang mampu mendukung
perwujudan visi Program Studi Profesi Bidan
5. Mengembangkan softskill dan jiwa kewirausahaan di lingkungan
Program Studi Profesi Bidan
6. Menyelenggarakan kerjasama dalam pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dalam pelayanan asuhan kebidanan berpusat
pada perempuan

20XX PRESENTATION TITLE 4


OUR TIM

Dyah Widyastuti.,SST.,M.Keb
1. Dr. Hj. Yati Budiarti , SST,M.Keb Herni Kurnia.,SST.,M.Keb
2. Bayu Irianti., SST.,M.Keb
3. Sinar Pertiwi, SST, MPH

20XX PRESENTATION TITLE 5


1. mengembangkan kemampuan analisis, kritis, ide dan
advokasi dalam memberikan asuhan kebidanan yang
berpusat pada perempuan
2. Ketepatan dalam menganalisis dan menginterpretasikan
data yang didapat sehingga mampu melakukan
argumentasi logis

TUJUAN PEMBEL A JARAN


Wagner terdapat tujuh jenis keterampilan hidup :

(1) kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah,

(2) kolaborasi dan kepemimpinan,

(3) ketangkasan dan kemampuan beradaptasi,

(4) inisiatif dan jiwa entrepreneur,

(5) kemampuan berkomunikasi efektif baik secara oral maupun tertulis,

(6) mampu mengakses dan menganalisis informasi,

(7) memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi (Wagner: 2010).


Habitual thinking (thinking based on past practices without considering
current data)

Brainstorming (saying whatever comes to mind without evaluation)

Creative thinking (putting facts, concepts and principles together in new


and original ways)

Prejudicial thinking (gathering evidence to support a particular position


without questioning the position itself)

Emotive thinking (responding to the emotion of a message rather than the


content)

Perbedaan Berfikir kritis dengan konsep berfikir lainnya


PENGERTIAN

Paul & Elder(2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseoranguntuk


meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi
cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide!ide yang digagas.
PENGERTIAN

Ennis (Robert H. Ennis: 2011) critical thinking is reasonable and


reflective thinking focused on deciding what to believe or do,
berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang
berfokus pada memutuskan apa yang diyakini atau dilakukan.
Keterampilan berpikir kritis menurut Redecker mencakup
kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis informasi
yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai (Redecker, et al:
2011).
PENGERTIAN

Definisi menurut Lai tersebut memiliki arti, bahwa


berpikir kritis meliputi komponen keterampilan-
keterampilan menganalisis argumen, membuat
kesimpulan menggunakan penalaran yang bersifat
induktif atau deduktif, penilaian atau evaluasi, dan
membuat keputusan atau memecahkan masalah.
(Emily R. Lai: 2011).
PENGERTIAN

orang yang berpikir kritis melihat kedua sisi dari sebuah masalah,
bersikap terbuka terhadap peristiwa baru yang meragukan
pikiran Anda, penalaran yang tidak menggunakan emosi,
meminta klaim yang didukung bukti, menarik kesimpulan dari
fakta yang ada, memecahkan masalah, dan seterusnya. (Emily R,
2011)
TUJUAN DAN METODE

Eliana Crespo, 2012

1. memahami argumen dan kepercayaan orang lain,

2. mengavaluasi secara kritis argumen dan kepercayaan itu,

3. mengembangkan dan mempertahankan argumen dan percayaan sendiri yang didukung


dengan baik.

4. membantu kita untuk menggambarkan dan mendapat pemahaman yang lebih dalam dari
keputusan orang lain dan kita sendiri,

5. mendorong keterbukaan pikiran untuk berubah,

6. membantu kita menjadi lebih analisis dalam memecahkan masalah.


TUJUAN

1. membantu kita terhindar dari membuat keputusan personal yang kurang tepat,

2. mempromosikan masyarakat yang berpengetahuan dan peduli yang mampu membuat


keputusan yang baik di masalah sosial, politis, dan ekonomis yang penting,

3. membantu dalam pengembangan pemikir otonom yang dapat memeriksa asumsi, dogma, dan
prasangka mereka sendiri.
METODE

1. Debat
Metode yang digunakan ketika ada bagian yang memiliki pendapat yang lebih saling bertentangan.
Kuncinya adalah bahwa masing-masing pihak menyampaikan diskusi yang mereka anggap benar,
disertai dengan bukti.

Tujuan dari debat ini adalah untuk menentukan pikiran mana yang paling benar. Dalam perdebatan,
biasanya ada mediator yang bertindak sebagai fasilitator dan memastikan bahwa masing-masing
pihak tidak melampaui etika atau aturan yang ada dalam diskusi.
METODE
2. Grup Diskusi

Berbeda dengan debat, diskusi tidak menang atau kalah melalui tim. Tujuannya adalah
untuk menemukan solusi untuk kebaikan bersama dan hasilnya disepakati dengan
kesepakatan bersama.

Metode berpikir dilakukan dalam kelompok untuk menjadi lebih cepat dan lebih baik
untuk semua hasil. Biasanya ada sesi tanya jawab di mana Anda ingin menambahkan
lebih banyak informasi dan administrasi. Sebagai aturan, ada pemimpin kelompok yang
memastikan bahwa jalannya diskusi tidak menyimpang dari topik diskusi.
METODE
3. Persuasi

Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode persuasi. Metode persuasi menggunakan
komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi tindakan,
kepercayaan, nilai atau prinsip orang lain membutuhkan pola pikir kritis. Periklanan adalah salah
satu hasil dari metode persuasi.

4. Propaganda

Metode ini hampir mirip dengan persuasi, tetapi digunakan untuk kepentingan yang lebih luas
menggunakan berbagai media massa, sehingga pendengar ingin berubah dan bergerak secara
besar-besaran untuk mengikuti gagasan propaganda.
KARAKTERISTIK

Berpikir kritis memiliki beberapa karakteristik, Emily R. Lai (2011)

1. menganalisis argumen, klaim, atau bukti

2. membuat kesimpulan dengan menggunakan alasan induktif atau deduktif

3. menilai atau mengevaluasi

4. membuat keputusan atau memecahkan masalah


KARAKTERISTIK
Eliana Crespo, 2012

1. Kejelasanargument/pendapat

2. Akurasikebenaran

3. Presisispesifik/detail

4. Relevansikesesuaian

5. Kedalamankerumitan masalah yang diurai

6. Luasberbagai sudut pandang

7. Logismasuk akal

8. Keadilan tidak timpang


KONSEP BERFIKIR KRITIS DAL AM ASUHAN
KEBIDANAN

Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan


masalah dalam kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis, diawali
dari pengkajian data (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga
didapatkan diagnosa kebidanan aktual dan potensial, masalah dan
kebutuhan, adanya perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi (Varney,
2004)
TAHAPAN

Memahami masalah,

Menganalisis masalah,

Mengidentifikasi informasi yang relevan dengan masalah,

Merencanakan solusi,

Menarik kesimpulan,

Mengevaluasi solusi yang telah dibuat dan mencari alternatif lain dalam penyelesaian masalah.
KONSEP DASAR MASAL AH

20XX PRESENTATION TITLE 22


MASAL AH

Dewey interaksi antara stimulus dan respon yang harus


dianalisis dan dipecahkan

Sumardyono, 2010suatu tantangan dalam mencapai


tujuan
JENIS MASAL AH

Masalah sederhana1 diagnosa

Masalah kompleks beberapa diagnose banding


PROSES IDENTIFIKASI

Krulik dan Rudnick


1. Membaca dan memikirkan
2. Mengeksplorasi dan merencanakan
3. Menemukan jawaban
4. Menuliskan Kembali dan mendiskusikan
PROSES IDENTIFIKASI

Polya, 1973
1. Memahami masalah
2. Membuat rencana penyelesaian
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
4. Menafsirkan Kembali hasil
PROSES IDENTIFIKASI

Newman, 1977
1. Membaca
2. Memahami
3. Transormasi
4. Keterampilan proses
5. Menuliskan jawaban
METODE PENYELESAIAN SECARA UMUM

1.Mengidentifikasi masalah

2.Menemukan bukti dari masalah,

3.Cari penyebab masalah,

4.Pertimbangkan berbagai cara untuk menemukan jalan keluar dari masalah,

5.Pilih jalur yang mudah untuk

6.Menerapkan

7.Periksa dengan penyelesaian


METODE PENYELESAIAN

Problem sensing  mencari solusi dari masalah2 yang pernah ada

Problem formulating mencari solusi dengan menganalisis masalah

Problem resolving  mencari solusi dari masalah sejenis yang terpecahkan


FORMUL ASI
1. Ketahui apa yang menjadi masalah

2. Tanyakan apa kira kira yang menjadi


penyebabnya
Cara untuk memecahkan
3. Kira kira apa yang dapat dilakukan untuk permasalahan
menyelesaikannya

4. Cari alternatif penyelesaian

5. Fikir ulang dengan beberapa pertibangan

6. Putuskan
WARMING UP

Mencari 1 hal menarik yang berkaitan dengan asuhan kebidanan,


kegawatdaruratan bencana dalam asuhan kebidanan.

Berikan sedikit komentar pada artikel yang ibu dapatkan

Kirim ke 19 JULI 2022 - Google Drive


TERIMA KASIH

20XX PRESENTATION TITLE 32

Anda mungkin juga menyukai