Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif
(pola pikir yang diolah dari data interna kita) dan independen serta mampu untuk menganalisis
fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan,
menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang pemikir kritis mampu
menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk
memecahkan masalah, dan mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain. Berpikir kritis
bersifat netral, objektif serta tidak bias. Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi tentang
kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya.
Berpikir kritis merupakan keterampilan universal untuk memecahkan masalah apapun, jadi
merupakan aset berharga bagi karir seorang.
Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21 (era informasi dan teknologi). Sehingga
memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi,
dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat.
Membiasakan berpikiran terbuka.
Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada lainnya.
Pemikir kritis
a. Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkannya dari informasi yang irelevan
Kerjasama tim
Memimpin kelompok
Mendengarkan
Mencatat
Menghargai pandangan kolega
Mengkaji kritis literatur
Belajar mandiri
Penggunaan sumberdaya informasi
Keterampilan presentasi
Aneka teori psikologi dan filosofi yang digunakan untuk memahami berpikir kritis :
ke permukaan)
Knowledge (Pengetahuan)
Comprehension (Pemahaman)
Application (Penerapan)
Analysis (Analisis)
Synthesis (Sintesis)
1. Habitual thinking /berpikir kebiasaan (berpikir berdasarkan praktik masa lalu tanpa
mempertimbangkan data saat ini)
3. Creative thinking/berpikir kreatif (menggabungkan fakta, konsep dan prinsip dengan cara
Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Pengaruh kesejagatan
Hal tersebut mendorong perawat untuk mengambil keputusan yang akurat, oleh karena itu perawat
diharuskan utuk berpikir kritis. Berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses kognitif/mental yg
mencakup penilaian dan analisis rasional terhadap informasi/ide serta merumuskan kesimpulan dan
keputusan.
Menerapkan profesionalisme
Menambah pengetahuan teknis dan keterampilan teknis dalam memberikan asuhan
keperawatan
Untuk mengembangkan kemampuan analisa serta pengambilan keputusan berdasarkan
fakta yang akurat
Memahami tulisan
Mengevaluasi isi dan bagian isi
Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst
Membangun pertanyaan untuk mencari jawaban
Titik awal upaya pencarian
Kesadaran diri
Menerapkan standar
Memilah/mengorganisir permasalahan
Pengambilan keputusan
Setiap perawat dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang akurat
1. Pengkajian data
2. Analisis data
3. Perencanaan tindakan
4. Pelaksaan rencana
5. Evaluasi
Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara spontan dilakukan.