Anda di halaman 1dari 12

LEGAL ISSUE DALAM

PRAKTIK KEPERAWATAN
Nama Anggota Kelompok :
Ajilah Tri Nur Ajijah 202303102095
Aisha Lestari 202303102079
Alya Rizki Maulidyah 202303102051
Anisa Rahmawati 202303102098
Ishika Ayu Jhangiani 202303102099
Farah Refi Mariska 202303102014
Lintang Permata Putri 202303102043
Mukhammad Arifin 202303102017
Pengertian Legal issue
 Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa
mendatang.

 Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).

 Jadi, legal issue dalam praktik keperawatan adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di
perkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang dan Sah, sesuai dengan Undang-
Undang/Hukum.
Peran Keperawatan Berkaitan
Dengan Praktik Legal
Penting bahwa perawat, terutama mereka yang dipekerjakan dalam lingkungan kesehatan komunitas,
memahami hukum kesehatan publik.Legislatur Negara membuat undang-undang dibawah kode
kesehatan, yang menjelaskan laporan hukum untuk penyakit menular, imunisasi sekolah, dan hukum
yang diharapkan untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko kesehatan di komunitas. The
center for disease control and prevention (CDC) the occupational health and safety act (DHSA) juga
memberikan pedoman pada tingkat nasional untuk lingkungan komunitas dan bekerja dengan aman dan
sehat. Kegunaan dari hukum kesehatan publik adalah perlindungan kesehatan publik, advokasi untuk
hak manusia, mengatur pelayanan kesehatan dan keuangan pelayanan kesehatan dan untuk memastikan
tanggung jawab professional untuk pelayanan yang diberikan.Perawat kesehatan komunitas memiliki
tanggung jawab legal untuk menjalankan hukum yang diberikan untuk melindungi kesehatan public.
Hukum ini dapat mencakup pelaporan kecurigaan adanya penyalahgunaan dan pengabaian, laporan
penyakit menular, memastikan bahwa imunisasi yang diperlukan telah diterima oleh klien komunitas
dan laporan masalah yang berhubungan dengan kesehatan lain diberikan untuk melindungi kesehatan
public.
Proses Legislasi dalam
Praktik Keperawatan
• Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau penyempurnaan perangkat
hukumyang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan
(Sand,Robbles1981).
• Legislasi praktek keperawatan merupakan ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban
seorang perawat dalam melakukan praktek keperawatan.Legislasi praktek keperawatan di
Indonesia diatur melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang registrasi dan praktek
perawat.   
• Legislasi (Registrasi dan Praktek Keperawatan) Keputusan Menteri Kesehatan
No.1239/Menkes/XI/2001, Latar belakang “Perawat sebagai tenaga profesional bertanggung
jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangannya.Untuk itu perlu ketetapan yang
mengatur tentang hak dan kewajiban seseorang untuk terkait dengan pekerjaan/profesi.”
Tujuan, Prinsip, dan Fungsi Legislasi
Dalam Praktik Keperawatan

01 02
Tujuan utama Legislasi adalah untuk Tujuan Yang lainnya adalah:
melindungi masyarakat serta
melindungi perawat. • Mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan
• Melidungi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan
• Menetapkan standar pelayanan keperawatan
Tujuan, Prinsip, dan Fungsi Legislasi
dalam Praktik Keperawatan

03 •


Harus jelas membedakan tiap katagori
tenaga keperawatan.
Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab
04
Fungsi legislasi keperawatan
• Memberi perlindungan  kepada masyarakat
terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan.
aatas system keperawatan. • Memelihara  kualitas layanan keperawatan
• Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan yang diberikan
pendidikan dan ujian sesuai ketetapan. • Memberi kejelasan batas kewenangan setiap
katagori tenaga keperawatan.
Tahap Legislasi Keperawatan
1. Surat Izin Perawat (SIP)
2. Surat Izin Kerja (SIK)
3. Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)
4. Kredensial
Kredensial merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi keperawatan
Proses penetapan dan pemeliharaan kompetensi dalam praktek keperawatan
meliputi :
a. Pemberian lisensi
b. Registrasi
c. Sertifikasi
d. Akreditasi
Perlindungan Legal Keperawatan
Untuk menjalankan praktiknya secara hukum perawat harus dilindungi dari tuntutan malpraktik dan kelalaian pada
keadaan darurat.Contoh :
● UU di AS yang bernama Good Samaritan Acts yang memberikan perlindungan tenaga kesehatan dalam memberikan
pertolongan pada keadaan darurat.
● Di kanada terdapat UU lalu lintas yang memperbolehkan setiap orang untuk menolong korban pada setiap situasi
kecealakaan  yang bernama Traffic Acrt.
● Di Indonesia UU kesehatan No.23 tahun 1992.
● Undang-undang praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para perawat.PPNI pada kongres Nasional
ke duanya di Surabaya tahun 1980 mulai merekomendasikan perlunya bahan-bahan perundang-undangan untuk
perlindungan hukum bagi tenaga keperawatan.Tidak adanya Undang-Undang perlindungan bagi perawat
menyebabkan perawat secara penuh belum dapat bertanggung jawab terhadap pelayanan yang mereka lakukan.
Tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat masih sering tejadi dan beberapa perawat lulus pendidikan tinggi
merasa prustasi karena tidak adanya kejelasan tentang peran, fungsi dan kewenangannya. Hal ini juga menyebabkan
semua perawat dianggap sama pengetahuan dan ketrampilannya, tanpa memperhatikan latar belakang ilmiah yang
mereka miliki.
 Pentingnya Undang-undang Praktik Keperawatan

Ada beberapa alasan mengapa Undang-Undang Praktik Keperawatan dibutuhkan


 Pertama, alasan filosofi. Perawat telah memberikan konstribusi besar dalam peningkatan derajat
kesehatan. Perawat berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan pemerintah
dan swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpencil dan perbatasan.
 Kedua, alasan yuridis. UUD 1945, pasal 5, menyebutkan bahwa Presiden memegang kekuasaan
membentuk Undang-Undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Demikian Juga UU
Nomor 23 tahun 1992, Pasal 32, secara eksplisit menyebutkan bahwa pelaksanaan pengobatan dan atau
perawatan berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
 Ketiga, alasan sosiologis. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
keperawatan semakin meningkat. Hal ini karena adanya pergeseran paradigma dalam pemberian
pelayanan kesehatan, dari model medikal yang menitikberatkan pelayanan pada diagnosis penyakit dan
pengobatan, ke paradigma sehat yang lebih holistik yang melihat penyakit dan gejala sebagai informasi
dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen, 1996).
Undang-Undang yang Berkaitan dengan Praktik
Keperawatan
 UU No. 9 tahun 1960, tentang pokok-pokok kesehatan
Bab II (tugas Pemerintah), pasal 10 antara lain menyebutkan bahwa pemerintah mengatur kedudukan hukum, wewenang
dan kesanggupan hukum.
 UU No. 6 tahun 1963 tentang tenaga kesehatan
UU ini merupakan penjabaran dari UU No. 9 tahun 1960.UU ini membedakan tenaga kesehatan sarjana dan bukan
sarjana.Tenaga sarjana meliputi dokter, doter gigi dan apoteker.Tenaga perawat termasuk dalam tenaga bukan sarjana atau
tenaga kesehatan dengan pendidikan rendah, termasuk bidan dan asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas dibawah
pengawasan dokter, dokter gigi dan apoteker. Tenaga perawat termasuk dalam tenaga bukan sarjana atau tenaga kesehatan
dengan pendidikan rendah, termasuk bidan dan asisten farmasi dimana dalam menjalankan tugas dibawah pengawasan
dokter, dokter gigi dan apoteker.Pada keadaan tertentu kepada tenaga pendidik rendah dapat diberikaqn kewenangan terbats
untuk menjalankan pekerjaannya tanpa pengawasan langsung.
 UU kesehatan No. 14 tahun 1964, tentang wajib kerja paramedis
Pada pasal 2,ayat (3) dijelasakan bahwa tenaga kesehatan sarjana muda, menengah dan rendah wqajib menjalankan wajib
kerja pada pemerintah selama 3 tahun.Dalam pasal 3 dihelaskan bahwa selama bekerja pada pemerintah, tenaga kesehatan
yang dimaksut pada pasal 2 memiliki kedudukan sebagain pegawai negeri sehingga peraturan-peraturan pegawai negeri
juga diberlakukan terhadapnya.UU ini untuk saat ini sudah tidak sesuai dengan kemampuan pemerintah dalam mengangkat
pegawai negeri. Penatalaksanaan wajib kerja juga tidak jelas dalam UU tersebut sebagai contoh bagai mana sisitem
rekruitmen calon pesrta wajib kerja, apa sangsinya bila seseorang tidak menjalankaqn wajib kerja dll.
 SK Menkes No. 262/per/VII/1979 tahun 1979

Membedakan para medis menjadi dua golongan yaitu paramedic keperawatan (termasuk bidan) dan

paramedic non keperawata.Dari aspek hukum, sartu hal yang perlu dicatat disini bahwa tenaga bidan tidak

lagi terpisah tetapi juga termasuk kategori tenaga keperawatan.

 Permenkes. No. 363/ Menkes/ per/XX/1980 tahun 1980

Pemerintah membuat suatu pernyataan yang jelas perbedaan antara tenaga keperawatan dan bidan.Bidan

seperti halnya dokter, diizinkan mengadakan praktik swasta, sedangkan tenaga keperawatan secara resmi

tidak diizinkan.Dokter dapat membuka praktik swasta untuk mengobati orang sakit dan bidan dapat

menolong persalinan dan pelayanan KB.Peraturan ini boleh dikatakan kurang relevan atau adil bagi propesi

keperawatan. Kita ketahuai Negara lain perawat diizinkan membuka praktik swasta.
 SK Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 94/Menpan/ 1986,tanggal 4 Nopember
1989, tentang jabatan fungsional tenaga keperawatan dan system kredit poin.
Dalam system ini dijelaskan bahwa tenaga keperawatan dapat naik jabatannya atau naik pangkatnya
setiap 2 tahun bila memenuhi angka kredit tertentu. Dalam SK ini, tenaga keperawatan yang dimaksud
adalah : penyenang kesehatan, yang sudah mencapai golongan II/a, Pengatur Rawat/ Perawat
Kesehatan/Bidan, Sarjana Muda/D III Keperawatan dan Sarjana/S I Keperawatan.
 UU kesehatan No. 23 tahun 1992
Merupakan UU yang banyak member kesempatan bagi perkembangan termasuk praktik
keperawatan professional karena dalam UU ini dinyatakan tentang standar praktik, hak-hak
pasien, kewenangan, maupun perlindungan hukum bagi profesi kesehatan termasuk
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai