Anda di halaman 1dari 10

KONTRAK PEMBELAJARAN

INTERVENSI GIZI

DR. Ir. Stef. Manongga, MS


Ps. IKM – PPs Undana
1. Manfaat Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan,
menggunakan dan menganalisis berbagai
situasi serta mengformulasikan dan
mengevaluasi upaya-upaya pemberdayaan
maupun penguatan kesmas/perbaikan gizi,
berikut ragam faktor yang terkait untuk
mengoptimalkan derajat kesmas
2. Deskripsi Pembelajaran

• Mata Kuliah intervensi gizi adalah mata kuliah


khusus/minat yang wajib ditempuh mahasiswa
pada semester akhir.
• Dengan mempelajari intervensi gizi, diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan, menggunakan
dan menganalisis berbagai situasi dan upaya
perbaikan gizi, berikut mengformulasi dan
mengevaluasi upaya penguatan masyarakat
untuk mengoptimalkan derajat kesmas
3. Kompetensi
Pembelajaran

Standar Kompetensi (SK):


Setelah mengikuti matakuliah ini
mahasiswa mampu melakukan
analisis dan formulasi berbagai
situasi dan upaya perbaikan gizi
untuk mengoptimalkan derajat
kesmas
3. Kompetensi Dasar (KD):

• Mahasiswa mampu menjelaskan (C2):


• Gejala ekologi manusia yang berdampak pada ketersediaan gizi
dan status gizi kesehatan masyarakat
• Peranan culture dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan
manusia
• Upaya pemerintah dan non pemerintah dalam mengatasi masalah
kesehatan masyarakat pada setiap siklus daur hidup
• Program dan kebijakan publik dalam aspek pelayanan hgizi
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Mhs mampu menggunakan(C3) berbagai instrumen untuk pengukuran
berbagai perubahan /dinamika kesehatan masyarakat
• Mahasiswa mampu menganalisis dan merancang (C4) berbagai
upaya/program dan kebijakan publik pelayanan kesehatan, berikut
faktor-faktor terkait untuk peningkatan derajat kesmas pada setiap
siklus daur kehidupan
Strategi Pembelajaran
• Pembelajaran di dalam sesi tatap muka di kelas lebih banyak
menggunakan metode self-study.
• Dengan model pembelajaran seperti ini, mahasiswa
diharuskan aktif belajar, membaca bahan bacaan wajib yang
disediakan sebelum mengikuti perkulihan, sementara
pengajar akan menjadi fasilitator.
• Secara praktis, model pembelajaran ini dilakukan sebgai
berikut:
1. Mahasiswa diberi tugas membuat resume atau ringkasan
poin-poin penting bahan bacaan yang dibacanya dan
mendiskusikannya di kelas.
2. Beberapa pertemuan awal dilakukan dengan metode
ceramah untuk menjelaskan pengertian, dsb. Cara
pembelajaran ini untuk menunjang capaian kompetensi
dasar menjelaskan (C2)
Strategi Pembelajaran
3. Selanjutnya, untuk membantu mhs mampu menjelaskan
dan mampu menggunakan (C3) metode/alat analisis,
pembelajaran dilakukan dengan metode SCL (student
center learning). Salah satu cara yang akan diterapkan
adalah small group discussion. Mhs mengelompok (4-5
orang). Dosen memberikan soal/topik yang berbeda
jenisnya untuk tiap kelompok.
4. Mhs mengerjakan tugas individu/kel. di tiap pertemuan
(sesuai materi pembelajaran) yang akan di bimbing oleh
dosen untuk dipresentasikan secara bergantian.
5. Pada akhirnya, untuk mencapai standar kompetensi mampu
menganalisis (C4) akan ditempuh metode problem based
learning. Mahasiswa mengelompok dengan anggota 3-5
orang. Dosen menentukan wilayah kajian untuk dianalisisi.
Tugas- tugas

• Mhs wajib aktif belajar, membaca bahan


bacaan wajib sebelum mengikuti kuliah,
juga diberi tugas membuat resume atau
ringkasan poin-poin penting bahan bacaan
yang dibaca untuk didiskusikan di kelas
• Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas-
tugas individu,
• Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas-
tugas kelompok
• Semua tugas individu dan kelompok akan
dipresentasikan didepan kelas
PENILAIAN
A. Bobot Bagian Teori (BBT = beban sks teori/beban sks
matakuliah, 75%) dengan perinciannya seperti berikut:
• Nilai Tugas (NT) : 15 % dari BBT
• Nilai Pengamatan/soft skills (NS) :
25 % dari BBT
• Nilai Ujian Tengah Semester (NTS) : 30 % dari BBT
• Nilai Ujian Akhir Semester (NAS) : 30 % dari BBT
B. Bobot Bagian Praktikum (BBP = beban sks
praktikum/beban sks matakuliah, 25%).
Terima kasih
DR. Ir. S. P. Manongga. MS

Anda mungkin juga menyukai