TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Lingkungan yang bersih merupakan manifestasi kesehatan. Lingkungan yang bersih dan
sehat identik dengan lingkungan yang jauh dari unsur kotor dan pengganggu lainnya.
Pengganggu ini tidak hanya datang dari sampah yang berserakan atau tempat yang kumuh, akan
tetapi lingkungan yang bersih juga harus jauh dari unsur hewan pengganggu, vektor, maupun
hewan lain yang akan menambah kekumuhan tempat tersebut dan mengganggu kesehatan
Jentik Nyamuk Nama "jentik" berasal dari gerakannya ketika bergerak di air. Jentik
dalam bahasa lokal dikenal sebagai cuk atau uget-uget. Jentik merupakan tahap larva pada
nyamuk. Nyamuk akan mengelurakan telurnya di dalam air, setelah itu telur akan menetas
menjadi jentik. jentik selanjutnya tumbuh menjadi pupa. Dalam beberapa hari pupa akan tumbuh
menjadi nyamuk. Jentik nyamuk sering ditinggalkan oleh induk nyamuk dewasa di genangan air
yang tidak tertutupi. Dalam sekali bertelur nyamuk dewasa akan menghasilkan 100 butir telur
yang siap menetas menjadi jentik nyamuk. Jentik nyamuk akan menetas setelah dua hari berada
di dalam air, dan akan bertahan sampai 6 bulan di tempat kering. Adanya jentik nyamuk
mengindikasikan terdapatnya nyamuk di daerah tersebut. 2.2 Jenis dan Ciri-ciri Jentik Setiap
jenis nyamuk memiliki karakteristik jentik yang berbeda- beda, misalnya dilihat dari posisi jentik
saat beristirahat. Ada berbagai jenis nyamuk beserta jentik-jentiknya yang berbedabeda, antara
lain:
Aedes aegepty Pada fase telur nyamuk Aedes aegepty memiliki ciri- ciri yaitu
telur nyamuk Aedes aegepty berwarna hitam dengan ukuran + 0,80 mm. Telur ini di
tempat yang kering dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur akan menetas menjadi jentik
dalam waktu + 2 hari setelah terendam air. Pada fase jentik memiliki ciri- ciri yaitu jentik
kecil yang menetas dari telur akan tumbuh menjadi besar, panjangnya 0 1 cm. Jentik
nyamuk Aedes aegeptyi selalu bergerak aktif dalam air. Gerakannya berulang-ulang dari
Air untuk bernafas, kemudian turun kembali ke bawah untuk mencari makanan
dan seterusnya. Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air
(bergantung dengan memberntuk posisi vertikal dengan permukaan air). Biasanya berada
di sekitar dinding tempat penampungan air. Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/
penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-
lain. Pada fase kepompong atau pupa memiliki ciri- ciri yaitu Bentuk seperti koma,
gerakannya lamban, sering berada dipermukaan air. Setelah 1 2 hari akan menjadi
nyamuk baru.
Anopheles Sebelum memasuki fase jentik, dimulai dengan fase telur. Pada fase
telur, telur berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan bagian atasnya
konkaf dan mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebuah lateral sehingga
telur dapat mengapung di permukaan air. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh nyamuk
betina Anopheles bervariasi, biasanya antara butir. Pada fase jentik saat istirahat,
posisinya mengapung sejajar dengan permukaan air. Telur Anopheles tidak dapat
bertahan lama di bawah permukaan air. Telur Anopheles yang terdapat di bawah
permukaan air dalam waktu lama (melebihi 92 jam) akan gagal menetas. Pada fase larva,
larva Anopheles bersifat akuatik yakni mempunyai habitat hidup di air. Stadium larva
Anopheles yang di tempat perindukan tampak mengapung sejajar dengan permukaan air
air untuk bernafas, kemudian turun kembali ke bawah untuk mencari makanan dan seterusnya.
Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan permukaan air (bergantung dengan
memberntuk posisi vertikal dengan permukaan air). Biasanya berada di sekitar dinding tempat
penampungan air. Setelah 6-8 hari jentik itu akan berkembang/ berubah menjadi kepompong.
Jentik nyamuk Aedes aegepty banyak ditemukan di penampungan air bersih seperti bak mandi,
tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain. Pada fase kepompong atau pupa memiliki ciri-
ciri yaitu Bentuk seperti koma, gerakannya lamban, sering berada dipermukaan air. Setelah 1 2
hari akan menjadi nyamuk baru. 2. Anopheles Sebelum memasuki fase jentik, dimulai dengan
fase telur. Pada fase telur, telur berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan
bagian atasnya konkaf dan mempunyai sepasang pelampung yang terletak pada sebuah lateral
sehingga telur dapat mengapung di permukaan air. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh nyamuk
betina Anopheles bervariasi, biasanya antara butir. Pada fase jentik saat istirahat, posisinya
mengapung sejajar dengan permukaan air. Telur Anopheles tidak dapat bertahan lama di bawah
permukaan air. Telur Anopheles yang terdapat di bawah permukaan air dalam waktu lama
(melebihi 92 jam) akan gagal menetas. Pada fase larva, larva Anopheles bersifat akuatik yakni
mempunyai habitat hidup di air. Stadium larva Anopheles yang di tempat perindukan tampak
mengapung sejajar dengan permukaan air dan spirakelnya selalu kontak dengan udara luar
Jentik nyamuk apabila tumbuh manjadi nyamuk dewasa jika menggigit manusia bisa
Dinamakan hewan pengganggu karena beberapa hewan ini akan menyebabkan ketidak
nyamanan bagi suatu tempat tersebut. Hewan pengganggu ini biasanya senang dengan tempat
misalnya dalam pemberantasan nyamuk dengan insectisida kita tidak mungkin melaksanakanya,
bila mana kita belum mengetahui kebiasaan hidup dari nyamuk, terutama menjadi vector dari
satu penyakit. Pada hakekatnya serangga sebagai mahluk hidup mempunyai bermacam- macam
kebiasaan, adapun yang perlu diketauhi untuk pemberantasanya atau pengendalianya misalnya :
1. Kebiasaan yang berhubungan dengan perkawinan atau mencri makan, dan lamanya hidup
5. Kebiasaan yang berhubungan dengan iklim, suhu, kelembaban, dan lain – lain
6. Kebiasaan di dalam rumah atau diluar rumah yang berhubungan dengan penggunaan
Container merupakan semua tempat wadah yang dapat menampung air yang mana air
didalamnya tidak dapat mengalir ke tempat lain. Dalam container seringkali ditemukan jentik –
jentik nyamuk karena biasanya container digunakan nyamuk untuk perindukan telurnya.
Misalnyanya saja nyamuk Aedes aegypti menyukai container yang mengapung air jernih yang
tidak langsung berhubungan langsung dengan tanah dan berada ditempat gelap seperti tempat
perindukan telurnya.
Untuk mengetahui kepadatan vector nyamuk pada suatu tempat. Diperlukan survey yang
meliputi survey nyamuk, survey jentik serta survey penangkap telur (Ovitrap). Data – data yang
DAFTAR PUSTAKA
Komang Candra Wiguna, 2010. Laporan Praktikum Identifikasi Nyamuk. Diakses pada
tanggal 08 Maret 2021
Anonim, 2014. Survey Jentik Nyamuk. Diakses pada tanggal 08 Maret 2021
https://www.academia.edu/13402063/Laporan_Survei_Jentik
https://docplayer.info/351418-Laporan-praktikum-kesehatan-lingkungan.html
https://www.scribd.com/doc/195839295/Laporan-Praktikum-Identifikasi-Nyamuk