Anda di halaman 1dari 2

Perkembangbiakan Hewan secara Bertunas

Tunas atau bertunas adalah cara berkembangbiak pada hewan pada saat organisme baru tumbuh pada
hewan tersebut. Tunas baru akan melekat sepanjang pertumbuhannya hingga menjadi organisme baru.
Organisme baru adalah klon dan secara genetik identik dengan organisme induk. Sebuah organisme
baru tumbuh dari hasil atau kuncup pada orang tua. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan
bertunas adalah sebagai berikut:

1. Hydra

Hydra adalah hewan pemangsa yang hidup di air tawar


bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hewan ini hanya
dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak dapat
dilihat dengan kasat mata. Hydra mempunyai tubuh
yang panjang kira-kira 10 milimeter dan berbentuk
tabung. Saat merasa ada gangguan, tubuhnya akan
berkontraksi menyerupai gumpalan kecil.

Perkembangbiakan vegetatif dengan cara bertunas pada hydra dimulai dengan munculnya tunas kecil
pada hydra dewasa. Tunas kecil tersebut akan bertumbuh dan berkembang menjadi organisme baru
yang melekat pada hydra dewasa sebagai induknya. Setelah tunas tersebut dianggap sudah dewasa dan
mampu menangkap makanannya sendiri, tunas akan melepaskan diri dan menjadi organisme baru.
Untuk lebih jelasnya berikut langkah-langkah perkembangbiakan hydra dengan bertunas :

Tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup


Selanjutnya, tenticles dan mulut pada hydra mulai berkembang
Setelah terlihat perkembangan tenticles dan mulut hydra, dimulai proses pemisahan tunas dari hydra
dewasa. Umumnya, tunas atau organisme baru lebih kecil dari hydra dewasa.

Kemudian pada langkah terakhir, tunas terputus dari induknya atau hydra dewasa yang umumnya
berukuran 3/5 dari ukuran induknya.

2.Porifera Porifera atau Spons adalah hewan


multiseluler seperti Hydra. Pada umumnya semua
porifera merupakan species makhluk air yang hidup
dilaut dengan kedalaman 8000 m ydan tidak berpindah
tempat. Walaupun ada juga porifera yang hidup di air
tawar. Porifera adalah hewan yang memiliki banyak
pori pada tubuhnya sehingga air dapat melewatinya.

Hewan ini memiliki bentuk tubuh yang mampu dilalui


oleh air melalui pori-pori kemudian air yang masuk akan keluar bersamaan dengan limbah melalui
oskulum pada bagian atas tubuh hewan yang seperti cerobong asap. Perbedaannya adalah mereka tidak
punya jaringan, organ dan tidak punya kesimetrisan tubuh.

Porifera memiliki berbagai cara untuk mendapatkan makanan yaitu dengan memakan bakteri serta
partikel makanan yang masuk bersama dengan air melalui pori-pori, bekerja sama dengan organisme
yang melakukan fotosintesis, dan untuk porifera yang hidup di daerah yang sulit untuk mendapatkan
makanan berubah menjadi hewan karnivora atau pemakan daging yang memakan krustasea kecil.

Porifera tidak memiliki sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem peredaran darah. Mereka
menggunakan aliran air untuk mendapatkan makanan, oksigen dan membuang limbah dari tubuhnya.
Tubuh porifera terdiri dari mehosil yang diapit dua lapisan tipis sel yang tidak memiliki tugas khusus
dan kelebihannya dapat menjadi tipe sel lain serta dapat berpindah antara sel utama dan mehosil.
Hewan yang tergolong dalam hewan tingkat rendah ini berkembangbiak dengan cara bertunas

3. Coelenterata

Coelenterata berasal dari kata coelom dan enteron. Kata coelom


memiliki arti “berongga” dan enteron yang berarti “perut”.
Coelenterata juga dapat didefi nisikan dengan hewan perut berongga,
rongga tersebut disebut rongga gastrovasculer. Rongga tersebut
berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan serta sebagai alat yang
mengedarkan sari makanan dan sisa makanan.

Colenterata juga disebut Cnidaria karena memiliki sel penyengat yang


terletak pada tentakel di sekitar tubuhnya. Coelenterata berkembangbiak vegetatif dengan cara
bertunas. Diawali dengan terbentuknya kuncup di bagian kaki pada fase polip. Kemudian kuncup
tersebut perlahan-lahan akan makin membesar yang akan membentuk tentakel. Kuncup akan
bertumbuh dan menempel di sekitar kaki induknya sampai kuncup baru tumbuh pada induknya.

Anda mungkin juga menyukai