Anda di halaman 1dari 23

i

PERKEMBANGAN HEWAN
ii

SEBAGIAN KEUNTUNGAN PENJUALAN AKAN DIDONASIKAN UNTUK


MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL DI INDONESIA
www.intranspublishing.com
iii

drh. Yusrizal Akmal, M.Si.


Mahfud, S.Pd., M.Si.

PERKEMBANGAN HEWAN

Intimedia
2020
iv

PERKEMBANGAN HEWAN

Penulis:
drh. Yusrizal Akmal, M.Si.
Mahfud, S.Pd., M.Si.

Cover: Rahardian Tegar Kusuma


Layout: Kamilia Sukmawati

Cetakan Pertama, November 2020

ISBN: 978-623-6709-03-0

Diterbitkan bersama oleh:


Intimedia
Kelompok Intrans Publishing
Wisma Kalimetro
Jl. Joyosuko Metro 42 Malang, Jatim
Telp. 0341-573650, Fax. 0341-573650
Email Pernaskahan: redaksi.intrans@gmail.com
Email Pemasaran: intrans_malang@yahoo.com
Website: www.intranspublishing.com
Anggota IKAPI

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian
ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Yusrizal Akmal & Mahfud
Perkembangan Hewan/Penyusun, Yusrizal Akmal & Mahfud - Cet. 1 - Malang:
Intimedia, 2020
xii + 214 hlm.; 15,5 cm x 23 cm
1. Sistem Reproduksi Hewan
I. Judul II. Perpustakaan Nasional

573.6

Didistribusikan oleh:
PT. Cita Intrans Selaras (Citila)
v

Pengantar Penulis

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa. Berkat rahmat dan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan
buku ajar berjudul “Perkembangan Hewan”.
Kajian perkembangan hewan merupakan ilmu embriologi,
cabang biologi yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
tingkat awal individu dalam lingkaran perkembangannya yang
dimulai dari pembentukan sel kelamin (sel sperma dan ovum/sel
telur). Sel telur tunggal yang telah dibuahi, menuju ke arah susunan
yang jauh lebih kompleks dan ke arah kehidupan bebas seperti
induknya. Embrio, sebagai fase pertama sejarah kehidupan individu
(life history) yang utuh, terdiri dari masa embrio, janin, masa anakan,
masa dewasa, dan diakhiri masa tua dan kemudian mati.
Buku ini mengulas tentang konsep perkembangan, organ
reproduksi hewan, pengaturan hormon, gametogenesis, fertilisasi,
serta tahap perkembangan hewan yang dimulai dari pembelahan
zigot, morula, blastulasi, gastrulasi), neurulasi, organogenesis, serta
selaput ekstra embrio. Buku ini diharapkan dapat menghadirkan
proses-proses pertumbuhan dan perkembangan hewan, dari satu sel
telur tunggal yang telah terbuahi menuju ke struktur dewasa. Proses-
vi

proses pertumbuhan ini memberikan suatu kepastian dalam memberi


jawaban pertanyaan yang sering timbul yaitu dari mana kita berasal
dan bagaimana kita berkembang.
Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Rektor Universitas Almuslim dan Rektor Universitas
Muhammadiyah Kupang dan yang tidak kenal lelah memberikan
dukungan dan motivasi kepada dosen untuk terus mengaktualisasi
diri menjadi dosen yang berkompetensi dan profesional.

Bireuen, Juni 2019

Penulis
vii

Pengantar Penerbit

Setiap makhluk hidup akan mengalami beberapa fase yang


berbeda dalam hidupnya. Maksud dari fase yang berbeda adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap tahap pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup tersebut. Secara umum, perubahan
fase yang dialami makhluk hidup tidak jauh berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Sebuah fase yang biasanya diawali dengan
terjadinya pembuahan sel telur dengan sel sperma, dan seterusnya.
Perubahan dalam kehidupan makhluk hidup secara sederhana
dikenal dengan fase pertumbuhan dan fase perkembangan. Fase
pertumbuhan dimengerti sebagai proses pertambahan ukuran dan
bersifat irreversible , sedangkan perkembangan merupakan proses
perubahan menuju kematangan dan bersifat kualitatif. Dengan kata
lain, perubahan-perubahan pada makhluk hidup yang mengiringi
pertumbuhan disebut dengan perkembangan. Pertumbuhan pada
tumbuhan dapat dilihat dari bertambah besar dan tingginya batang.
Se dangkan pe rke mbangannya dapat dilihat dengan adanya
perubahan-perubahan pada bentuk batang, daun, akar, munculnya
bunga, dan terbentuknya buah. Adapun pertumbuhan pada hewan
dapat dilihat dari semakin besarnya badan hewan tersebut, sedangkan
viii

perkembangannya dapat disaksikan dari perubahan pada tubuh dan


kelakuan hewan tersebut. Misalnya, burung kecil setelah menetas
belum dapat terbang, namun setelah besar dia akan belajar terbang
dan mencari makan sendiri.
Begitu pula manusia, pertumbuhan pada manusia dapat dilihat
dari bertambah besar dan tingginya tubuh. Adapun perkembangan
pada manusia dapat dilihat baik secara fisik maupun psikis. Secara
fisik misalnya, terjadi perubahan bentuk tubuh dari anak-anak
menuju dewasa. Suara anak-anak juga berbeda dari suara orang
dewasa. Secara psikis anak-anak biasanya sangat manja dan
membutuhkan perlindungan dari orang dewasa. Setelah menginjak
usia remaja dan dewasa, manusia akan menjadi lebih mandiri.
Perubahan makhluk hidup dari muda menjadi tua juga merupakan
salah satu bentuk perkembangan.
Adapun pola dalam pertumbuhan dan perkembangan pada
makhluk hidup, semisal hewan, terbagi menjadi dua yaitu embrionik
(zigot hingga embrio) dan pasca embrionik (individu sempurna).
Dalam biologi, perkembangan hewan merupakan cabang dari biologi
yang membahas tentang embriologi. Cabang ilmu ini mempelajari
pertumbuhan dan perkembangan tingkat awal individu dalam
lingkaran perkembangannya, dimulai dari sel telur tunggal yang telah
dibuahi, ke arah susunan yang jauh lebih kompleks, dan ke arah
kehidupan bebas seperti induknya.
Buku yang ditulis oleh Yusrizal Akmal dan Mahfud ini hendak
menyajikan teori dan konsep-konsep perkembangan hewan yang ada
di bidang biologi dan kedokteran hewan. Mata kuliah ini diberikan
kepada mahasiswa untuk menambah wawasan berkenaan dengan
materi perkembangan dan reproduksi hewan. Bagi para guru, materi
ini sangat bermanfaat khususnya dalam memahami materi yang
berhubungan dengan perkembangan hewan. Berbekal buku ini, guru
akan mampu mengajar materi biologi di sekolah menengah dengan
baik dan penuh percaya diri. Selamat membaca!
ix

Daftar Isi ...

Pengantar Penulis ... v


Pengantar Penerbit ... vii

Bab 1. Perkembangan Hewan ... 1


A. Kegunaan Mempelajari Perkembangan Hewan ... 3
B. Tahapan Perkembangan Embrio ... 4
C. Pertumbuhan dan Perkembangan ... 6

Bab 2. Organ Reproduksi Hewan ... 9


A. Seksualitas Hewan ... 9
B. Sistem Reproduksi Jantan ... 11
C. Sistem Reproduksi Betina ... 17
D. Sel Gamet ... 21
E. Sistem Reproduksi pada Pisces ... 24
F. Sistem Reproduksi pada Amphibi ... 28
G. Sistem Reproduksi pada Reptil ... 30
H. Sistem Reproduksi pada Aves ... 31

Bab 3. Pengaturan Hormon pada Reproduksi Hewan ... 34


A. Mengenal Hormon ... 35
B. Klasifikasi Hormon ... 36
C. Memahami Mekanisme Pengaturan Sekresi Hormon ... 37
x

D. Kontrol Hipotalamus dan Hiposa ... 40


E. Gonad ... 45
F. Plasenta dan Produk Nonhormon ... 48
G. Memahami Tentang Hormon Pada Vertebrata ... 49

Bab 4. Gametogenesis ... 55


A. Pengertian Gametogenesis ... 56
B. Gametogenesis Pada Jantan ... 56
C. Gametogenesis Pada Betina ... 61
D. Selaput Pembungkus Telur ... 66
E. Ovulasi ... 67
F. Macam-Macam Telur ... 68
G. Tipe Telur Berdasarkan Proses Pembentukan Vitellus ... 68
H. Tipe telur Berdasarkan Kandungan Vitellus (Lecith) ... 68
I. Tipe Telur Atas Dasar Polaritas Penyebaran Vitellus ... 70

Bab 5. Fertilisasi ... 71


A. Pengertian Fertilisasi ... 72
B. Pendekatan Spermatozoon-Sel Telur ... 74
C. Penempelan Spermatozoon Pada Selaput Telur ... 74
D. Penetrasi Spermatozoon ke dalam Ooplasma ... 75
E. Penggabungan Pronukleus Jantan dan Betina ... 78
F. Inisiasi Pembelahan Zygot ... 78
G. Jenis-Jenis Fertilisasi ... 87
H. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Fertilisasi ... 90

Bab 6. Pembelahan Zigot dan Morula ... 93


A. Pembelahan Zigot ... 94
B. Bidang Pembelahan ... 98
C. Macam-Macam Segmentasi ... 99
xi

D. Pola–Pola Segmentasi ... 101


E. Pembelahan Pada Hewan ... 105

Bab 7. Blastulasi ... 107


A. Pengertian Segmentasi ... 107
B. Pengertian Blastulasi ... 108
C. Fase Blastula ... 109

Bab 8. Gastrulasi ... 116


A. Dinamika Sel-Sel Blastomer ... 120
B. Peta Nasib Daerah Bakal Calon (Fate Map) ... 120
C. Gastrulasi Pada Aves ... 121
D. Gastrulasi Pada Mamalia ... 125
E. Grastulasi Pada Amfibi ... 127
F. Proses Grastulasi Pada Reptil ... 129
G. Proses Grastulasi Pada Pisces ... 130

Bab 9. Neurulasi ... 134


A. Proses Neurulasi ... 135
B. Pembentukan Neurulasi Pada Berbagai Hewan ... 142

Bab 10. Organogenesis ... 157


A. Pengertian Induksi Embrionik ... 160
B. Pembentukan Organ Derivat Ektoderm ... 161
C. Pembentukan Anggota Badan dari Perkembangan Ektoderm dan
Mesoderm ... 171
D. Turunan Mesoderm ... 172
E. Turunan Endoderm ... 182
xii

Bab 11. Selaput Ekstra Embrio ... 189


A. Pembentukan Selaput Embrio ... 190
B. Mekanisme Pembentukan Selaput Embrio pada Ayam ... 192
C. Mekanisme Pembentukan Selaput Embrio pada Mamalia ... 193
D. Implantasi ... 195
E. Mekanisme Pembentukan Selaput Embrio pada Reptil ... 196
F. Mekanisme Pembentukan Selaput Embrio pada Aves ... 199
G. Mekanisme Pembentukan Selaput Embrio pada Pisces ... 202
H. Kesimpulan ... 203

Daftar Pustaka ... 204


Tentang Penulis ... 211
204 PERKEMBANGA N H EWAN

Daftar Pustaka

Adnan. 2008. Perkembangan Hewan . Makassar: Biologi FMIPA


UNM.
Akmal, Y., Nisa, C. & Novelina, S. 2016. “Anatomi Organ
Reproduksi Jantan Trenggiling (Manis javanica)”. Acta
veterinaria Indonesiana , 2 (2), 74-81.
Anwar, R. 2005. “Sintesis, Fungsi, dan Interpretasi Pemeriksaan
Hor mon Re pr odu ksi ”. Bandu ng: Bagi an obstetri dan
ginekologi, Fakultas Kedokteran UNPAD.
Atahualpa. 2012. Sistem Respirasi Hewan Avertebrata . 5 Mei 2013,
<http://biologimediacentre.com>.
Balinsky. 1966. An Introduction to Embryology . W.B. Sauders,
Co.Philadelphia.
Balinsky. 1976. An Introduction to Embryology . W.B. Saunders,
Co.Philadelphia.
Biscoe, C.H.T dan Renfree, M,B, 1987. Reproductive Physiology
of Marsupials . Cambridge: Cambridge University Press.
Cambridde. 1998. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia dan Sistem
Reproduksi. Jakarta: EGC.
Campbell, N. A., Jane, B. R., & Lawrence, G. M. 2004. Biologi
Edisi Kelima Jilid 3 . Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.G. Mitchell. 2004. Biologi, Edisi
Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A.,
Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. 2014. Campbell Biology
(No. s 1309). Boston: Pearson.
YUSRIZAL AKMAL & MAHFUD 205

Campbell. 2004. Biologi, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.


Carlson , B. M. 1998. Pattens Foundations of Embryology . Fifth
Edition. New Yolk: Mc Graw Hill Book Company
Carlson, L. 1999. “Relationship Between Maternal Endocrine
Environment Early Embryo”. Armico vol 321-350 Bandung.
Carlson, R. M. 1988. Patten’s Foundation of Embryology. New York:
MacGraw Hill.
Colby. 1999. Ringkasan Biokimia Harper . Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Colville T, Bassert JM. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for
Veterinary Technicians . St. Louis: Mosby.
Constantinescu GM. 2007. “Anatomy of Reproductive Organs”. Di
dalam: Schatten H, Constantinescu GM, editor. Comparative
Reproductive Biology . USA: Blackwell Publishing.
Crimi. 2007. “Nature Neuro Sciene”. 4 April 2013. <http://www.
nature.com/neuro/journal/v5/n2/fig_tab/nn020287_F1.htm>.
Dana. 2013. “Building Blocks in the Brain”. 4 April 2013. <https:/
/www.dana.org/news/brainhealth/detail.aspx?id=10050>.
Darwisito, S. 2002. Strategi Reproduksi . Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
David O. Norris and Kristin H. Lopez. 2010. Hormones and
Reproduction of Vertebrates . Academic Press.
Davidson. 2009. Neural Tube Closure Requires Dishevelled-Dependent
Convergent Extension of the Midline . 4 April 2013. <http://
dev.biologists.org/content/129/24/5815/F1.expansion.html>.
Djuanda, T. 1991. Embriologi Perbandingan. Bandung: C.V. Armico.
Djuhanda, T. 1981. Embriologi Perbandingan . Bandung: Armico.
Effendi, M.I. 2002. Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Pustaka Nusatama.
Fahrudin M, Prasetyaningtyas WE, Mohamad K, Boediono A,
Djuwita I. 2008. Bahan Ajar Mandiri Praktikum Embriologi
& Genetika Perkembangan . Bogor: Fakultas Kedokteran
Hewan, Institut Pertanian Bogor.
206 PERKEMBANGA N H EWAN

Falcone, T., & Hurd, W. W. (Eds.). 2017. Clinical Reproductive


Medicine and Surgery: A Practical Guide . Springer.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi. Alih Bahasa Bambang
Srigandono dan Koen Praseno. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Frandson, R.D., Wilke, W,L,, Fails, A.D. 2009. Anatomy and
Physiology of Farm Animals. Ed ke-7. Iowa: Wiley-Blackwell.
Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik
Perikanan . Jakarta: Rineka Cipta.
Gilbert, S.F. 1985. Development Biology . Sinauer Ass. Pubi.
Sunderland. Massacussetts.
Goetz, M.Z. 2002. “Patterning of the Embryo: the First Spatial
Decisions in the Life of A Mouse”. Development. 129:815-829.
Guelph. 2012. “Neural Tube Development”. 4 April 2013. <http:/
/www.uoguelph.ca/zoology/devobio/210labs/neuraldevel1.html>.
Haigo, S.L., Hildebrand, J.D., Harland, R.M., dan Wallingford,
J.B. 2003. “Shroom Induces Apical Constriction and is
Required Forhingepoint Formation During Neural Tube
Closure”. CurrentBiology . 13: 2125–2137, December 16.
ElsevierScience Ltd.
Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran Pada Ternak . Surabaya:
Airlangga University Press.
Harinadi, Z., D. Soeminto, Mirzadeh. 2000. “Embronic dan
Perkembangannya”. Journal of Acquaculture . Department of
Fisheries. Bozova. Sanliurva. Turkey. Vol 5 p. 54-94. Jakarta:
Erlangga.
Helmita, R., Djuwita, I., & Purwantara, B. 2016. “Pola Distribusi
Mitokondria Sel-sel Trofoblas Blastosis Mencit (Mus Muculus
Albinus) dan Pengaruhnya terhadap Kegagalan Hatching dan
Implantasi”. Sainstek: Jurnal Sains dan Teknologi, 7 (1), 16-25.
Hyttel, P., Sinowatz, F., Vejlsted, M., & Betteridge, K. 2010. Essentials
of Domestic Animal Embryology . Elsevier Health Sciences.
YUSRIZAL AKMAL & MAHFUD 207

Inmha. 2004. “Form Fertilization To Embryo”. 4 April 2013.


<http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_09/d_09_cr/d_09_cr_
dev/d_09_cr_dev.htm>.
Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata . Surabaya: Sinar Wijaya.
Kardong, K.V. 2009. Vertebrates: Comparative Anatomy, Function,
Evolution . Ed ke-5. Companies: McGraw”Hill.
Lehman, K. 2014. Fertility Drug Types: Injectables Hormones,
Clomid, and More . 12 April 2018.<www. babyresource.com>.
Lestari, U., Tenzer, A., Handayani, N., Gofur, A. 2013. Struktur
Perkembangan Hewan II . Malang: UM Press.
Loolie. 2013. “Development of Neural Tube”. 4 April 2013. <http:/
/commons. wi ki me di a. or g/wi ki /Fi le : De v e lopme nt_of _
the_neural_tube.png>.
Luqman, M. 1999. Fisiologi Reproduksi . Surabaya: Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Lutz, D., & Lutz, R. L. 2005. Tuatara: A Living Fossil . Oregon
(US): Dimi Press.
Mahfud, Nisa’, C. dan Winarto, A. 2015. “Anatomi Organ
Reproduksi Jantan Biawak Air Asia, Varanus Salvator (Reptil:
Varanidae)”. Acta Vet. Indones . 3 (1):1-7.
McGeady, T. A., Quinn, P. J., FitzPatrick, E. S., Ryan, M. T., Kilroy,
D., & Lonergan, P. 2017. Veterinary Embryology . John Wiley
& Sons.
MNH: Museum of Natural History. 2009. “Hemipenes of Snakes
and Lizards. Universitas of Colorado”. 10 Maret 2013. <http:/
/cumuseum. colorado.edu/ exhibits/objects/hemipenes-snakes-
and-lizards>.
Murti, H., Fahrudin, M., Setiadi, M. A., Setiawan, B., & Boediono,
A. 2014. “Perkembangan Praimplantasi Embrio Mencit dengan
Materi Genetik yang Berasal dari Parental, Maternal, dan Inti
Sel Somatik”. Jurnal Veteriner , 15 (1), 1-10.
208 PERKEMBANGA N H EWAN

Nadra, K., Anghel, S. I., Joye, E., Tan, N. S., Basu-Modak, S.,
Trono, D. & Desvergne, B. 2006. “Differentiation of
Trophoblast Giant Cells and Their Metabolic Functions are
Dependent on Peroxisome Proliferator-Activated Receptor â/
ä”. Molecular and Cellular Biology , 26 (8), 3266-3281.
Nalbandov, A. V. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan
Unggas . Jakarta: Universitas Indonesia.
Nalbandov, A.V. 1964. Reproductive Physiology , 2nd Ed. San
Fransisco: W.H. Freeman dan Co.
Nishikawa, K., Masahiko, Y. T., Kenji, A. T. 2006. “Calcification
at The Interface Between Titanium Implants and Bone:
Observation With Confocal Laser Scanning Microscopy”. Journal
of Oral Implantology, Vol. 32 (213): 211-217.
Nur, B., Chumaidi, C., Sudarto, S., Pouyaud, L., & Slembrouck,
J. 2009. “Pemijahan dan Perkembangan Embrio Ikan Pelangi
(Melanotaenia spp.) Asal Sungai Sawiat, Papua”. Jurnal Riset
Akuakultur , 4 (2), 147-156.
Nurfajrianti, N., Safei, S., & Suarga, S. 2017. “Pengaruh Strategi
Pembelajaran True or False Berbasis Kartu Domino terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi di Kelas
XI IPA SMA Negeri 11 Makassar”. Jurnal Biotek, 5(2), 177-190.
Nuryadi. 2000. Dasar-dasar Reproduksi Ternak . Malang: Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya.
O’Malley. 2005. OMalley Clinical Anatomy and Physiology of
Exotic Species . Elsevier Suanders: Germany.
Ostrander, Gary K. 2000. The Laboratory of FISH. California:
Academic Press.
Partodihardjo S. 1980. “Development and Inhibition of the
Luteolytic Mechanism in Cows”. Ilmu Reprodksi Hewan.
Vol. 121, 175–180. Jakarta: Mutliara.
Puja, I K., Suatha, I K., Heryani, S.S., Susari, N.N. W., Setiasih,
N. L.E. 2010. Embryologi Modern. Denpasar: Udayana
University Press.
YUSRIZAL AKMAL & MAHFUD 209

Pusfita, A. 2017. Kemampuan Perkembangan Embrio Sapi Bali


Hasil Kriopreservasi dengan Penggunaan Krioprotektan Etilen
Glikol . Doctoral Dissertation.
Rumanta, M. 2009. Perkembangan Hewan. In: Sejarah, Teori,
Konsep Dasar Perkembangan dan Reproduksi Hewan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sadler, T. W. 2011. Langman’s Medical Embryology . Lippincott
Williams & Wilkins.
Santosa, U. 2011. Mengelola Peternakan Sapi Secara Profesional .
Jakarta: Penebar Swadaya.
Sturkie, P.D. 1987. Avian Physology, Fourt Ed. Springerverlag. New
York. Berlin, Heidenberg, Tokyo.
Sugiyanto, J. 1993. “Pengaruh Diosgenin terhadap Perkembangan
Embrio Mencit (Mus musculus)”. Jurnal Biologi, 1(6), 273-181.
Sukada, I.K. 2011. Gametogenesis Oogenesis Spermatogenesis .
Denpasar: Laboratorium Reproduksi Fakultas Peternakkan
Universitas Udayana
Sumantadinata, Rachmawati, Kimme. 1981. “Biology of Reproduction”.
Embryologi. Vol.83, 893–900. Bandung: Tarsito.
Sumarmin, R., & Si, M. 2016. Perkembangan Hewan. Jakarta: Kencana.
Susari, N.N.W dan Setiasih, N.L.E. 2016. Fertilisasi pada Hewan .
Denpasar: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Syamsuddin, R. 2014. Pengaruh Diameter Oosit Sapi Bali Terhadap
Tingkat Kematangan Inti Oosit Secara In Vitro . Makassar:
Universitas Hasanuddin.
Tegner, M. J., & Epel, D. 1973. “Sea Urchin Sperm-Egg Interactions
Studied with the Scanning Electron Microscope”. Science ,
179 (4074), 685--688.
Toelihere, M.R. 1985. Fisiologi Reproduksi pada Ternak . Bandung:
Penerbit Angkasa.
Wahyu, H. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi .
Yogyakarta: Jurusan Zoologi UGM.
210 PERKEMBANGA N H EWAN

Wolpert, L. 2002. Principles of Development 2 nd ed. Oxford


University Press.
Yamamoto, E. 1999. “Studies on Sex-Manipulation and Production
of Cloned Populations in Hirame, Paralichthys Olivaceus
(Temminck et Schlegel)”. Aquaculture , 173 (1-4), 235-246.
Yatim W. 1984. Membran Embriolog 1. Yogyakarta, UGM.
Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embriologi . Bandung: Tarsito.
YUSRIZAL AKMAL & MAHFUD 211

Tentang Penulis

Drh. Yusrizal Akmal, M.Si., dilahirkan di


Gampong. Raya Dagang pada 22 Januari 1987
dari Ayahanda Usman Ismail dan Ibunda Yusriati
(Alm). Pada 2003 penulis melanjutkan studi ke
Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Bireuen dan
tamat tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis
diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Syiah Kuala (UNSYIAH) Banda Aceh.
Penulis mendapatkan gelar sarjana kedokteran hewan (S.K.H.).
Pada 2009, Penulis melanjutkan Program Profesi Dokter Hewan
dan tamat pada 2011 serta mendapat gelar Dokter Hewan (Drh.).
K e m u di a n pad a 20 12, Pe nu l i s m e ndap atka n ke s e mpa tan
melanjutkan pendidikan dengan beasiswa selama dua tahun dari BU
DIKTI pascasarjana S2 di Prodi Anatomi dan Perkembangan Hewan,
Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Institut Pertanian
Bogor (IPB), dan tamat pada 2014 dengan gelar Magister Sain (M.Si).
Saat ini penulis berkerja sebagai dosen aktif sejak 2015 di Prodi
Budidaya Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Almuslim
Bireuen. Pada 2016, Penulis dipercaya untuk menjabat sebagai Ka.
UPT Laboratorium MIPA Universitas Almuslim Bireuen. Penulis
juga menjabat sebagai wakil dekan Fakultas Sain Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia Kabupaten
Bireuen, Aceh.
Di sela-sela kesibukannya, Penulis aktif dalam bidang tulis
menulis dan penelitian terutama yang terfokus pada ilmu anatomi,
212 PERKEMBANGA N H EWAN

histologi, dan perkembangan hewan. Karya Penulis yang pernah


diterbitkan adalah buku ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia
(2018) serta Osteologi Ikan Kureling (2019). Selain buku, Penulis
juga akftif dalam menulis jurnal terakreditasi nasional dengan dan
jurnal terindeks scopus. Penulis pun sudah memperoleh dua
sertifikat paten [(IN Patent EC00,201,809,232) dan (IN Patent
EC00,201,823,387)].

Mahfud, S.Pd., M.Si dilahirkan pada 25 Juli


1985 di Pulau Komodo, pulau yang terletak di
ujung Flores Bagian Barat Propinsi Nusa
Tenggara Timur. Setelah mengenyam Pendidikan
Dasar di tanah kelahirannya di Pulau Komodo,
Anak Keempat dari delapan bersaudara ini harus
meninggalkan tanah kelahirannya untuk dapat
mengenyam pendidian tingkat menengah di
Labuan Bajo, Manggarai Barat Propinsi NTT.
Pada 2008, Penulis menyelesaikan Sarjana Pendidikan Biologi
di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah
Kupang dan setahun berikutnya, kembali mengkhidmatkan diri pada
almamaternya sebagai dosen hingga sekarang. Pada 2012, melalui
beasiswa BPPs DIKTI, Penulis melanjutkan studi pada Sekolah
Pascasarjana S2 di Program Studi Anatomi dan Perkembangan
Hewan, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Institut
Pertanian Bogor (IPB) dan tamat pada 2014 dengan gelar Magister
Sain (M.Si).
Selain aktif mengajar, Penulis juga aktif dalam penelitian-
penelitian ilmiah di bidang anatomi, hitologi, dan embriologi, dan
memublikasikan hasil penelitian tersebut ke jurnal-jurnal Nasional
dan Internasional Bereputasi. Selain aktif di lingkungan kampus,
Penulis aktif juga di luar kampus, seperti dipercayai sebagai salah
Anggota Tim dalam Penyusunan Rencana Pengelolaan Pesisir
Berbasis Masyarakat di Kota Kupang (kerja sama P2LPK Univ.
Muhammadiyah Kupang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota
YUSRIZAL AKMAL & MAHFUD 213

Kupang) 2015, Anggota Tim dalam Penyusunan Rencana Zonasi/


Tata Ruang Laut di KKPD Kabupaten Sikka (P2LPK Univ.
Muhammadiyah Kupang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.
Sikka 2015), Penelitian Habitat Dugong dan Lamun di Kabupaten
Alor (kerja sama antara KKP RI, LIPI, IPB, IBRC, Uniconsufish-
ENT, dan DKP Kab. Alor) 2016 dan 2017, Satgas Pengendalian
Aktivitas Destructive Fishing di Perairan TNP Laut Sawu dan
sekitarnya (kerja sama dengan BKKPN-KKP) pada 2016.

Anda mungkin juga menyukai