Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR BIOLOGI SD TENTANG

“ PERKEMBANGBIAKAN HEWAN “

Oleh Kelompok 8 :

Fanisa Khaira Eldini (21129387)

Rhaudahtul Jannah (21129468)

Yulina Desri Hariaty (21129509)

Dosen Pengampu :

Atika Ulya Akmal S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
PERKEMBANGBIAKAN
HEWAN

Perkembangbiakan Perkembangbiakan
Generatif (seksual) hewan Vegetative (aseksual) hewan

Perkembangan secara Perkembangbiakan secara


generatif: vegetatif :
• Bertelur (ovipar) • Tunas
• Melahirkan (vivipar) • Fragmentasi
• Bertelur dan melahirkan • Membelah diri
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “perkembangbiakan hewan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibu Atika Ulya Akmal S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Konsep Dasar Biologi
SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang

“perkembangbiakan hewan” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Atika Ulya Akmal S.Pd, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar Biologi SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah yang saya tulis ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang dapat membangun akan sangat saya nantikan agar saya lebih
baik lagi menyelesaikan makalah untuk kedepannya.

Padang, 9 Maret 2022

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 5
C. Tujuan................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangbiakan Pada Hewan........................................................................... 6
B. Pengelompokan Perkembangbiakan Pada Hewan................................................ 6
1. Perkembangbiakan secara generatif..................................................................... 7
2. Perkembangbiakan secara vegetatif..................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................ 16
B. Saran......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seluruh hewan, tumbuhan, maupun manusia memiliki kemampuan berkembang biak
untuk menghasilkan keturunan dan mencegah kepunahan. Serta pada kesempatan kali ini
kami akan menjelaskan tentang "Perkembangbiakan Pada Hewan” seperti yang sudah kita
ketahui bahwa manusia hanya berkembangbiak dengan cara melahirkan, berbeda dengan
hewan yang berbagai cara untuk berkembangbiak dari yang biasa sampai yang unik. Mulai
dari yang ada di perairan sampai yang ada di daratan.
Oke, untuk lebih lanjut mari kita bahas tentang pengertian, jenis-jenis, macam-macam,
maupun contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud perkembangbiakan
2. Apa pengertian perkembangbiak generati (seksual) hewan
3. Apa pengertian perkembangbiak vegetatif (aseksual) hewan

C. Tujuan
Untuk mengetahui/menambah ilmu tentang pengertian perkembangbiakan pada
hewan, jenis-jenis dan macam-macam cara hewan berkembang biak serta beberapa hewan
yang termasuk berkembangbiak dengan cara tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangbiakan pada hewan


Perkembangbiakan hewan memiliki tujuan untuk melestarikan jenisnya terlebih lagi
adalah banyak hewan yang ada di Indonesia hampir di ambang kepunahan. Oleh sebab itu
perkembangbiakan perlu dilakukan agar hewan tersebut tidak punah. Sebenarnya setiap
makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melestarikan jenisnya dengan cara
berkembangbiak hewan, namun seiring dengan ikut campur tangan manusia banyak makhluk
hidup yang tidak dapat melestarikan jenisnya.
Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangbiakan pada hewan dibedakan menjadi
pengelompokkan hewan dua macam yaitu dengan cara kawin dan tidak kawin. Cara kawin
dilakukan oleh hewan dengan meleburkan si kelamin jantan dengan sel telur betina. Hasil
peleburan tersebut akan menghasilkan individu baru. Perkembangbiakan secara vegetatif
atau tidak kawin juga dilakukan pada hewan dengan tingkat rendah.

B. Pengelompokan Perkembangbiakan Pada Hewan

1. Perkembangbiakan secara generatif (seksual) hewan


Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel
sperma. Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut:
a) Hewan yang Berkembangbiak dengan Bertelur (Ovipar)
Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Pada hewan bertelur
pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu
dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning
telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan
embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru.
Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur yaitu, burung, ayam, bebek, cicak,
buaya,dan penyu.
Setelah hewan bertelur, ada hewan yang mengerami telurnya, tetapi ada juga hewan
yang tidak mengerami telurnya. Beberapa contoh hewan yang mengerami telurnya: ayam,
burung, dan bebek. Contoh hewan yang tidak menegrami telurnya: cicak, buaya, dan penyu.
Contoh:

Berikut ciri-ciri hewan ovipar :

• Mengerami telurnya.
• Tidak mempunyai daun telinga.
• Tidak mempunyai kelenjar susu. Tidak menyusui anaknya.

b) Hewan yang Berkembangbiak dengan Melahirkan (Vivipar)


Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di dalam tubuh
induknya. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induknya. Embrio
akan berada di dalam tubuh induknya sampai waktunya dilahirkan. Hewan yang berkembang
biak secara melahirkan disebut vivipar. Contohnya, sapi, kucing, kambing, dan singa. Ada
hewan yang memiliki sel kelamin jantan dan sel kelamin betina dalam satu tubuh. Hewan ini
disebut hermaprodit, contoh cacing tanah dan bekicot.
Contoh :
Ciri-ciri hewan vivipar :

• Mempunyai kelenjar susu.


• Mempunyai daun telinga.

• Tubuh ditutupi bulu atau rambut.


• Umumnya menyusui atau mamalia.
• Keturunannya bisa berkembang dalam tubuh induk sebelum
dilahirkan

c) Hewan yang Berkembangbiak dengan Bertelur dan Melahirkan (Ovovivipar)


Selain hewan ovipar dan vivipar, ada juga hewan yang dapat bertelur-melahirkan
(ovovivipar). Pada hewan ovovivipar, setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di
dalam tubuh induk. Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi,
makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah telur menetas
tiba waktunya dilahirkan, individu baru akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan
ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.
Contoh:
Ciri-ciri hewan ovovivipar :

• Reproduksi secara generatif atau seksual.


• Pembuahan membentuk telur.
• Cadangan makanan tersimpan dalam telur.
• Embrio tumbuh di dalam telur dengan sempurna.
• Pertumbuhan embrio relatif cepat.
• Bentuk tubuh anak dan induk sama.
• Tidak memiliki daun telinga.

2. Perkembangbiakan secara vegetatif (aseksual) hewan

Perkembangbiakan secara tak kawin ( vegetatif)

Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanpa melalui


proses perkawinan atau disebut juga perkembangbiakan aseksual. Biasanya hanya terjadi
pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan dengan cara ini juga terbagi
menjadi tiga cara yaitu:

a. Tunas
Hydra adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar.
Pada tubuh Hydra dewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan
membesar. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas
yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

Hydra adalah hewan pemangsa yang hidup di air tawar bersuhu tropis dan tidak
tercemar. Sama halnya seperti amoeba, hydra ini juga hanya dapat dilihat dengan bantuan
alat mikroskop karena tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Hewan ini memiliki tubuh
yang panjangnya kira-kira 10 milimeter dan bentuk tubuhnya seperti tabung. Hydra dapat
melindungi diri ketika dia merasakan ada gangguan mengintainya, yaitu dengan cara
melakukan kontraksi pada tubuhnya menjadi gumpalan kecil.

Ketika hydra berkembang biak, perkembangbiakannya dimulai dengan munculnya


tunas kecil pada hydra yang sudah dewasa. Kemudian tunas kecil tersebut akan tumbuh
dan berkembang menjadi tunas baru yang menempel pada hydra dewasa sebagai induknya.
Jika tunas kecil tersebut sudah bisa menangkap makanan sendiri maka dia sudah dianggap
dewasa sehingga tunas akan melepaskan diri dan membentuk organisme yang baru.
Dibawah ini akan kita bahas bagaimana cara perkembangbiakan hydra dengan bertunas.

Tanda pertama adalah tumbuhnya kuncup. Kemudian, tenticles dan mulut pada
hydra mulai berkembang. Setelah terlihat perkembangan tenticles dan mulut hydra,
dimulai proses pemisahan tunas dari hydra dewasa. Umumnya tunas atau organisme baru
lebih kecil dari pada hydra dewasa. Selanjutnya pada langkah terakhir tunas terputus dari
induknya atau hydra dewasa yang umumnya berukuran 3/5 dari ukuran induknya. •
Porifera

Porifera atau spons adalah hewan multiseluler seperti hydra. klasifikasi filum
porifera ini pada umumnya merupakan species hewan air yang hidup di laut dengan
kedalaman 8000 meter dan tidak pernah berpindah-pindah. Hewan ini disebut porifera
karena memiliki banyak pori pada tubuhnya sehingga dapat dilewati oleh air. Air yang
masuk ke dalam tubuhnya akan dikeluarkan bersama limbah melalui oskulum yang ada pada
bagian tubuh atas hewan yang bentuk tubuhnya menyerupai cerobong asap ini. Hanya saja
mereka memiliki jaringan, organ serta tidak memiliki kesimetrisan tubuh.
Perkembangbiakan pada porifera dilakukan dengan membentuk sebuah kuncup
dalam koloni. Kuncup tersebut akan muncul dari pangkal kaki hewan ini. Kuncup akan
semakin membesar sehingga jika terjadi beberapa kuncup, maka akan terbentuklah sebuah
koloni. Tidak hanya itu, potongan tubuhnya yang telah lepas akan sangat mudah tumbuh
dan berkembang menjadi porifera yang baru.

• Coelenterata.
Coelenterata berasal dari kata coelom dan enteron. Kata coelom mempunyai arti
berongga dan enteron yang berarti perut. Hewan ini juga dapat diartikan sebagai hewan perut
berongga, dan rongga tersebut disebut sebagai rongga gastrovasculer. Pada dasarnya, cara
berkembang biak coelenterata hampir sama saja dengan porifera secara aseksual dengan
membentuk tunas atau kuncup yang melekat pada hewan induknya yaitu pada kakinya dan
akan tumbuh lebih besar sehingga terbentuk menjadi individu yang baru. Selanjutnya untuk
lebih memahami bisa anda pahami lebih dalam mengenai klasifikasi coelenterata agar bisa
lebih baik lagi dalam hal pemahaman.
b. Fragmentasi

Fragmentasi adalah cara berkembang biak pada hewan dengan cara memutuskan
bagian tubuhnya atau memotong tubuhnya untuk membentuk organisme baru. Di bawah
ini akan kita bahas beberapa contoh hewan yang berkembang biak dengan cara
fragmentasi.

Cacing pita.

Cacing pita merupakan hewan yang sangat kecil bahkan dapat masuk ke dalam
tubuh manusia. Ketika manusia mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
telur cacing Taenia solium (cacing pita babi) maka dapat menyebabkan cacing pita masuk
ke dalam tubuhnya dan cacing tersebut akan tumbuh dalam tubuhnya tersebut. Nah
disitulah daur hidup cacing pita berlangsung secara berkelanjutan.

Perkembangbiakan hewan secara vegetatif yang terdapat dalam tubuh manusia ini
adalah cacing pita dewasa merupakan induk semang definitif. Bagian dari tubuh cacing
yang sudah mulai matang dan juga terdapat kandungan telur, secara perlahan akan keluar
secara pasif bersamaan dengan fases manusia atau bisa secara aktif keluar langsung dari
bagian anus manusia.
Cacing pipih hidup di laut, danau dan sungai bahkan bisa menjadi parasit di dalam
tubuh organisme lain. Cacing ini termasuk ke dalam golongan hewan platyhelminthes
sehingga sangat sensitif terhadap cahaya.

Hewan ini dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Dengan cara
aseksual, cacing pipih berkembang biak dengan cara pembelahan tubuh. Namun, setiap
hasil dari pembelahan akan meregenerasi bagian yang telah hilang. Sedangkan secara
seksual baru bisa dilakukan dengan cara kawin silang meskipun hewan ini bersifat
hermafrodit.

c. Membelah diri
Pada umumnya, hewan yang dapat berkembang biak dengan cara ini yaitu hewan
bersel satu. Hewan bersel satu adalah hewan mikroskopis karena hewan ini sangatlah kecil
sehingga untuk melihatnya kita membutuhkan alat pembesar misalnya mikroskop.
Amoeba adalah contoh hewan bersel satu sehingga mengalami perkembangbiakan dengan
cara ini.

Jika seekor bunglon selalu merubah warna tubuhnya, maka berbeda dengan hewan
ini. Yang selalu berubah dari amoeba adalah bentuk tubuhnya. Species hewan ini berada di
tempat yang berair, misalnya sungai, danau dan juga tanah yang basah.

hewan bersel satu lainnya yang berkembang biak dengan cara membelah diri selain
amoeba, yaitu paramecium. Tubuh dari hewan ini tertutupi oleh silia atau rambut-rambut
halus, bentuk tubuhnya pun menyerupai sandal. Paramecium juga hidup di tempat berair
seperti amoeba.

Berkembang biak dengan membelah diri adalah membagi tubuh menjadi dua sama
besar. Pada tubuh amoeba, kaki semu yang ada padanya ditarik ke dalam sehinggan bentuk
tubuhnya menjadi bulat. Seketika itu, amoeba membelah dirinya menjadi dua karena inti
sel mulai terbelah dua.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perkembangbiakan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan sifat menghasilkan
keturunan dari makhluk hidup.
2. Perkembangbiakan pada hewan terbagi menjadi 2 yaitu : Perkembangbiakan Vegetatif dan
Perkembangbiakan Generatif.
3. Macam-macam perkembangbiakan Vegetatif pada hewan :
a) Tunas
b) Fragmentasi
c) Membelah Diri
d) Partenogenesis
4. Macam-macam perkembangbiakan Generatif pada hewan:
a) Ovipar
b) Vivipar
c) Ovovivipar
B. SARAN
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.Oleh
karena itu,kritik dan saran dari guru pembimbing serta teman-teman sekalian yang
sifatnya membangun sangat di harapkan oleh kami demi perbaikan dan
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/cara-perkembangbiakan-hewan-yang-beragam-
5481/
Hidayah, N. W. (2020). Buku Ajar Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk

Hidup pada Madrasah Ibtidaiyah. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/10/07/perkembangbiakan-hewan-

secara-seksual-vivipar-ovipar-dan-ovovivipar

Adisoemarto,S., dlk. 1990. Kamus Biologi Biolog untuk Pelajar.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai