PERKEMBANGBIAKAN
PADA HEWAN
(TUGAS MATA PELAJARAN IPA)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berkembang biak (reproduksi) adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan (individu baru) dengan tujuan melestarikan dan
memperbanyak jenis. Tujuan berkembang biak adalah untuk mempertahankan
jenisnya sehingga terhindar dari kepunahan. Manusia, tumbuhan, dan hewan,
masing masing memiliki cara sendiri dalam melestarikan keturunannya.
Perkembangbiakan pada hewan dibedakan menjadi dua macam cara yaitu dengan
cara perkembangbiakan secara vegetatif (aseksual) dan secara generatif
(seksual).
Pada makalah yang ditulis ini akan membahas tentang apa dan bagaimana cara
perkembangbiakan pada hewan secara vegetatif dan generatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangbiakan pada hewan
2. Bagaimana perkembangbiakan generatif (seksual) pada hewan
3. Bagaimana perkembangbiakan vegetatif (aseksual) pada hewan
4. Perkembangan hewan
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
serta salah satu cara untuk mempermudah pemahaman materi tentang
perkembangbiakan makhluk hidup secara khusus pada hewan dengan
mengumpulkan materi dari berbagai sumber yang kemudian diringkas dalam
bentuk makalah ini.
DAFTAR ISI
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Allah Pencipta alam semesta
sehingga atas berkat limpahan rahmatNya maka saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN” dalam rangka
memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan tepat
waktu.
Adapun dalam penyusunan makalah ini saya selaku penulis banyak mendapatkan
bantuan serta dorongan dari orang tua dan keluarga yang selalu memberikan
dukungan moril pada penulis.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa ada banyak kekurangan
dan kesalahan di dalam penulisan maupun isi dari makalah ini. Tapi seperti
pepatah “tak ada gading yang tak retak” oleh karena itu penulis mengharapkan
banyak kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah tentang
“PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN” ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehigga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
SYABHYL MARDJUN
BAB II
PEMBAHASAN
Mengerami telurnya
Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak
dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina.
Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras.
Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan
tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina
mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam
kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi
makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang berkembang biak
secara melahirkan disebut vivipar. Contoh hewan vivipar sapi, kucing,
kambing, dan singa.
Tunas
Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil pada tubuhnya.
Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah dengan induknya dan
membentuk individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas
antara lain hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata (ubur-ubur)
Hydra
Hydra merupakan hewan pemangsa yang hidup di air tawar bersuhu tropis.
Hydra termasuk hewan mikroskopis, sehingga hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop. Tubuh hydra berbentuk tabung dengan panjang
tubuh sekitar 10 milimeter. Pada saat ada gangguan, tubuh hydra akan
berkontraksi sehingga membentuk gumpalan kecil.
Porifera
Porifera atau spons adalah hewan multiseluler seperti hydra. Pada umumnya,
porifera merupakan spesies hewan air yang hidup di laut dengan kedalaman
delapan ribu meter dan tidak pernah berpindah-pindah.
Kuncup akan semakin membesar sehingga jika terjadi beberapa kuncup, maka
akan terbentuklah sebuah koloni.
Selain itu, potongan tubuhnya yang telah lepas akan sangat mudah tumbuh
dan berkembang menjadi porifera yang baru.
Coelenterata
Hewan ini juga dapat diartikan sebagai hewan perut berongga, dan rongga
tersebut disebut sebagai rongga gastrovasculer.
Fragmentasi
Fragmentasi merupakan cara hewan untuk berkembangbiak dengan memutus
atau memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih. Kemudian, potongan-
potongan tubuh tersebut tumbuh menjadi individu yang baru. Contoh hewan
yang berkembangbiak secara fragmentasi adalah cacing pipih atau planaria dan
cacing pita.
Cacing Pipih
Habitat dari cacing pipih adalah di laut, danau, dan juga sungai. Cacing pipih
termasuk dalam kelompok hewan platyhelminthes, sehingga sangat sensitif
terhadap cahaya.
Hewan ini dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Secara
aseksual, cacing pipih berkembang biak dengan cara pembelahan tubuh. Akan
tetapi, setiap hasil dari pembelahan akan meregenerasi bagian yang telah
hilang. Sedangkan secara seksual dapat dilakukan dengan cara kawin silang,
meskipun hewan ini bersifat hermafrodit.
Cacing Pita
Cacing pita merupakan cacing berukuran sangat kecil, sehingga berisko dapat
masuk ke dalam tubuh manusia. Pada saat manusia mengkonsumsi makanan
atau minuman yang mengandung telur cacing Taenia solium (cacing pita
babi), maka dapat menyebabkan cacing pita masuk ke dalam tubuhnya dan
berkembang.
Membelah diri
Apa beda membelah diri dengan fragmentasi? Kalau fragmentasi, setelah
memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih, potongan tersebut akan
berupa tubuh yang masih belum lengkap anggota tubuhnya. Sehingga butuh
waktu bagi potongan tubuh tersebut untuk tumbuh menjadi individu baru yang
lengkap. Sedangkan pada proses membelah diri, setelah induknya membelah diri
menjadi dua, masing masing hasil pembelahan diri ini akan langsung menjadi
individu baru yang lengkap.
Membelah diri adalah salah satu cara hewan berkembangbiak. Hewan yang
berkembangbiak dengan cara ini adalah hewan bersel satu seperti amoeba,
protozoa, dan paramecium. Ketika membelah diri, inti sel hewan akan membelah
menjadi dua, diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel dan
kemudian menjadi individu baru.
Amoeba
Amoeba merupakan kelompok protista yang bergerak dengan pseudopodia (kaki
semu). Amoeba hidup di darat dan dapat juga ditemukan di air.
Amoeba dapat hidup di luar tubuh organisme lain atau dapat juga hidup di dalam
tubuh organisme lain.
Protozoa
Protozoa dapat dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak
memiliki dinding sel. Protozoa juga berbeda dengan alga,
karena protozoa tidak berklorofil.
D. PERKEMBANGAN HEWAN
Fase Embrionik
a) Tahap Morula
b) Tahap Blastula
c) Tahap Gastrula
Tahap gastrula ini adalah bentuk lanjutan dari blastula. Pada tahap ini,
ditandai dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata, lalu timbul lapisan
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh (gastrosol). Proses ini
disebut dengan gastrulasi. Lubang tempat pelekukan itu kelak akan
berkembang menjadi anus yang disebut blastopor. Pada tahap ini, embrio
telah terbentuk dan menghasilkan tiga lapisan embrionik,
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
d) Tahap Organogenesis
1. Lapisan Ektoderm
2. Lapisan Mesoderm
Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang
menjadi otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat
ekskresi.
3. Lapisan Endoderm
Fase pasca-embrionik
Fase pasca embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase ini,
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama.
Pertumbuhan ini juga tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti setelah
mencapai dewasa. Sementara itu, perkembangan dimulai ketika alat-alat
kelamin sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin (gamet).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikian pokok bahasan makalah ini yang dapat penulis paparkan. Besar
harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk orang lain. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Https://serupa.id
2. Https://amongguru.com
3. Https://www.ruangguru.com
4. Https://www.kompas.com