Anda di halaman 1dari 18

KLIPING

SENI BUDAYA

DISUSUN OLEH : SYABHYL MARDJUN

KELAS : IXC
eskipun banyak juga menelurkan beberapa karya yang menggunakan teknik-teknik
penyederhanaan figur/objek. Dari fokusnya terhadap teknik realistik, maka Barli
Sasmitawinata dapat diasosiasikan dengan aliran Realisme atau Naturalisme.
5. Basuki Abdullah (1915-1993)

Basuki Abdullah adalah salah seorang maestro lukis Indonesia aliran realis dan


naturalis. Basuki Abdullah lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah
pada tanggal 27 Januari 1915, merupakan anak dari pasangan
R. Abdullah Suryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah.

6. Delsy Syamsumar (1935-2001)


Delsy Syamsumar lahir pada tanggal 7 Mei 1935 di Medan dan meninggal tanggal
21 Juni 2001 di Jakarta. Adalah seorang pelukis beraliran Neoklasik, bakat
melukisnya terlihat sejak berusia 5 tahun.

7. Dullah Suweileh

Dullah (17 September 1919 – 1 Januari 1996) adalah


salah satu pelukis aliran realisme ternama Indonesia.
Ia adalah salah satu pelukis dan kurator seni rupa
istana, semasa kepemimpinan Presiden Soekarno.

8. Hendra Gunawan

Realisme yang melukiskan tema-tema tentang


perjuangan sebelum kemerdekaan, namun setelah
era kemerdekaan, karya-karya lukisan ber
metamorfosa kedalam aliran
lukisan ekspresionisme, tema-tema lukisanya
tentang sisi-sisi kehidupan masyarakat pedesaan.
9. Henk Ngantung
Henk Ngatung merupakan seorang pelukis sekaligus Gubernur DKI Jakarta pada
tahun 1964 – 1965. Beliau terkenal akan karya lukisannya yang memiliki aliran
realisme.

10. Itji Tarmizi

Itji Tarmizi adalah seorang seniman senirupa Indonesia. Lukisan Itji Tarmizi
beraliran realisme-sosialis, bahkan dia dianggap salah satu maestro di aliran itu.

JENIS JENIS ALIRAN SENI LUKIS


1. Aliran Naturalisme

2.Romantisisme
3. Realisme

4.Impresionisme
5. Pasca-Impresionisme

6. Kubisme
7. Surrealisme

8. Ekspresionisme Abstrak
9.Ekspresionisme

10.Formalisme
TEMA LUKISAN

1. Hubungan antara manusia dengan dirinya.

Seni lukis dapat digunakan untuk menuangkan ide atau gagasan dari seniman itu
sendiri. Terkadang seniman menggunakan potret wajah dirinya sendiri sebagai
objek atau subjek lukisan.

2. Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain.

Terkadang seorang pelukis juga mengekspresikan cita-rasa keindahan


menggunakan orang-orang yang ada disekitarnya. Orang-orang tersebut bisa jadi
orang terdekat seperti istri/suami, anaknya, orangtua, saudara, teman atau siapapun
itu.

3. Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya.

Alam sekitar seniman dapat menjadi objek atau subjek yang menarik untuk
menjadi tema lukisannya. Pemandangan gunung, hutan, laut, sungai,
perkampungan, hingga kota.

4. Hubungan antara Manusia dengan Benda.

Benda-benda yang ada di sekitar kita juga dapat memiliki keunikan dan keindahan
tersendiri sebagai sumber inspirasi melukis. Kita tidak pernah tahu karya seunik
apa yang dapat dihasilkan dengan menggunakan berbagai benda keseharian yang
ada di sekitar.

5. Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya.

Aktifitas kehidupan sehari-hari yang beragam terkadang mencetuskan suatu ide


untuk melukis. Kegiatan manusia dapat digambarkan secara langsung pada karya
lukis, atau hanya menginspirasi terhadap ekspresi dan emosi yang ingin
dikeluarkan oleh seniman.

6. Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal.


Imajinasi atau khayalan yang terkadang tiba-tiba melintas atau direnungkan, baik
secara sadar ataupun tidak sadar (saat tertidur) merupakan inspirasi dan tema yang
luar biasa untuk dilukis.

Contoh hewan reptil (Reptil adalah binatang vertebrata yang berdarah


dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya) yang bertelur adalah
penyu. 

Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur memiliki ciri-ciri


sebagai berikut :
 Tidak mempunyai daun telinga

 Tidak mengalami masa mengandung

 Tidak memiliki kelenjar susu

 Mengerami telurnya

1) Hewan yang Berkembangbiak dengan Melahirkan (Vivipar)

Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak
dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina.
Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras.
Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan
tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina
mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam
kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi
makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang berkembang biak
secara melahirkan disebut vivipar. Contoh hewan vivipar sapi, kucing,
kambing, dan singa.

Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan memiliki ciri-ciri


sebagai berikut :
 Memiliki daun telinga

 Memiliki kelenjar susu

 Mengalami masa mengandung

 Memiliki rambut/ bulu yang halus

2) Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)

Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur-melahirkan disebut


dengan ovovivipar. Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina.
Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk
telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di
namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam
telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang,
anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur .Contoh
hewan ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.

Hewan yang berkembangbiak secara ovovipar tidak memiliki ciri-ciri


khusus atau mencolok. Akan tetapi perbedaan hewan ovovipar dengan
hewan lain hanyalah dari proses pembuahan hingga melahirkan. Tetapi
secara fisik hewan ovovipar memiliki ciri seperti hewan ovipar.
L MARDJUN

C. PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA VEGETATIF (ASEKSUAL)


Perkembangbiakan vegetatif disebut juga sebagi perkembangbiakan aseksual’
artinya tidak terjadi pertemuan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin
betina. Perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada hewan tingkat rendah.
Hewan tingkat rendah adalah hewan yang tidak memiliki struktur tubuh yang
sempurna. Mereka tidak memiliki tulang belakang (avertebrata) dan memiliki
struktur anatomi yang lebih sederhana daripada hewan bertulang belakang
(vertebrata). Perkembangbiakan secara vegetatif dibagi menjadi tiga jenis yaitu
tunas, fragmentasi, dan membelah diri.

Tunas
Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil pada tubuhnya.
Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah dengan induknya dan
membentuk individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas
antara lain hydra, porifera (bunga karang), dan coelenterata (ubur-ubur)
 Hydra

Hydra merupakan hewan pemangsa yang hidup di air tawar bersuhu tropis.
Hydra termasuk hewan mikroskopis, sehingga hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop. Tubuh hydra berbentuk tabung dengan panjang
tubuh sekitar 10 milimeter. Pada saat ada gangguan, tubuh hydra akan
berkontraksi sehingga membentuk gumpalan kecil.

Perkembangbiakan hydra dimulai dengan munculnya tunas kecil pada hydra


dewasa. Tunas kecil tersebut akan bertumbuh dan berkembang menjadi
organisme baru yang melekat pada hydra dewasa sebagai induknya.

Setelah tunas yang menempel pada induknya tersebut dianggap sudah


dewasa dan mampu menangkap makanannya sendiri, maka tunas akan
melepaskan diri untuk menjadi organisme baru. Pada umumnya,
tunas hydra yang baru berukuran 3/5 kali ukuran induknya..

 Porifera
Porifera atau spons adalah hewan multiseluler seperti hydra. Pada umumnya,
porifera merupakan spesies hewan air yang hidup di laut dengan kedalaman
delapan ribu meter dan tidak pernah berpindah-pindah.

Hewan ini disebut porifera karena memiliki banyak pori pada tubuhnya,


sehingga dapat dilewati oleh air.
Air yang masuk ke dalam tubuh porifera akan dikeluarkan bersama limbah
melalui oskulum yang ada pada bagian tubuh atas hewan tersebut. Porifera
tidak memiliki jaringan tubuh, organ, dan tidak memiliki kesimetrisan tubuh.

Perkembangbiakan pada porifera dilakukan dengan membentuk sebuah


kuncup dalam koloni. Kuncup tersebut akan muncul dari pangkal kaki hewan
ini.

Kuncup akan semakin membesar sehingga jika terjadi beberapa kuncup, maka
akan terbentuklah sebuah koloni.

Selain itu, potongan tubuhnya yang telah lepas akan sangat mudah tumbuh
dan berkembang menjadi porifera yang baru.

 Coelenterata

Coelenterata berasal dari kata coelom dan enteron. Kat

Anda mungkin juga menyukai