Anda di halaman 1dari 5

TAKSONOMI HEWAN INVERTEBRATA

Dosen Pengampu : Reny Safita S.Pt.M.Pd


Disusun oleh :
1. Arum Zaharani (207190106)
2. Ika Dwi Sari (207190069)
3. Muhammad Akbar ( 207190105)
4. Nikmatur Ramadhan
5. Rahmat Aspandi(207190027)
6. Ulil azmi al-fath (207180089)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
1. Mana yang merupakan ciri umum dan ciri khusus coelenterata?
Jawaban:
Ciri-ciri umum coelenterata yaitu:
 Multiseluler dan radial simtris (memotong bidang melalui pusat menciptakan
segmen identik mereka memiliki bagian atas dan bawah tapi tidak ada sisi).
 Merupakan hewan invertebrata.
 Memiliki bentuk seperti tabung.
 Dikelilingi tentakel di sekitar mulut.
 Lapisan tubuh coelenterate terdiri jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam
(endoserm), serta sistem otot yang membujur dan menyilang (mesoglea).
 Memiliki knidoblast, yakni sel eksoderm yang berisi racun yang berduri
disebut dengan nematocyst.
 Hidup di air tawar, air laut, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan
berkoloni.
 Memiliki sel penyengat (nematosis).
 Merupakan hewan karnivora (memakan invertebrate kecil).
 Tidak memiliki organ atau sistem organ.
 Tidak memiliki otak, namun hanya impuls saraf yang berjalan melalui tubuh
mereka dan bisa mendeteksi sinyal di lingkungannya.
 Sistem pencernaan coelenterate, di eksoderm terdapat tentakel berbentuk
gelembung disebut -Hipnotoxin yang memiliki kait-kait dari benang. Bila
menangkap mangsa tentakel menarik makanan kea rah mulut dan
mendorongnya ke dalam rongga tubuh. -Makanan dicerna oleh enzim yang
akan beredar ke seluruh rongga tubuh dan lemudian diserap oleh endoderm.
Sistem pencernaan coelenterate disebut dengan gastrovaskuler.
 Sistem pernapasan ialah sistem saraf difus ( baur ).
 Coelenterata memiliki alat gerak yang berupa tentakel.

Ciri-ciri khusus coelenterata yaitu:

 Secara umum memang hidup di daerah perairan laut


 Mempunyai sistem saraf tersebar
 Tidak mempunyai sistem peredaran darah, eksresi, dan sistem pernafasan.
 Dalam kehidupannya mengalami dan mempunyai dua bentuk tubuh
(dimorfisme), yakni polip dan medusa.
 Nutrisinya bertipe saprozoic dan holozoic
 Bereproduksi dengan cara vegetative dan generative
 Tubuhnya diorganisasi dalam tingkat jaringan
2. Terangkan siklus reproduksi dari:
a. Obelia
b. Aurelia aurita
c. Coelenterata

Jawaban:

a. Obelia

Siklus atau daur hidup Obelia sp melalui tahapan sebagai berikut:


 polip dewasa menghasilkan dua jenis polip – polip yang dihasilkan
adalah polip nutrisi (bertentakel) dan polip reproduktif (tanpa tentakel).
 polip tanpa tentakel bereproduksi secara vegetatif – cara
perkembangbiakan polip tanpa tentakel dilakukan melalui tunas. Tunas
yang dihasilkan adalah tunas medusa.
 tunas medusa terlepas dari polip dan bebas di lautan.
 Pembuahan – ada dua jenis medusa, yaitu jantan dan betina. Medusa
jantan melepaskan sel sperma dan medusa betina melepaskan sel
ovum. Pembuahan terjadi secara eksternal atau diluar tubuh. Sel ovum
yang dibuahi akan menjadi zigot. Sedangkan medusa akan segera mati
setelah mengeluarkan gametnya.
 Terbentuk planula – setelah zigot terbentuk, zigot akan terus
berkembang menjadi blastula berlapis tunggal dengan blastoceole.
Pada akhirnya lapisan ini berkembang dan menjadi solid membentuk
gastrula. Gastrula lalu memanjang dan lapisan luarnya berkembang
menjadi silia. Bentuk ini disebut planula.
 larva planula menempel di substrat – siklus hidup planula yang bebas
berakhir ketika planula mulai menempel pada substrat.
 Planula berkembang menjadi koloni baru dan seterusnya daur hidup
Obelia sp kembali terjadi.

Kesimpulan urutan daur hidup Obelia sp: Polip → Medusa → Zigot →


Blastula → Planula. Dari tahapan kehidupan Obelia sp bisa dilihat bahwa
selama hidupnya hewan ini memiliki 2 bentuk yaitu polip dan medusa.
Perbedaan atau perubahan bentuk ini dikenal dengan sebutan metagenesis.

b. Aurelia aurita

 Medusa dewasa jantan dan betina diploid (2n) menghasilkan sel gamet
(sperma atau telur) yang haploid.
 Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n) akan menghasilkan zigot (2n)
fertilisasi terjadi secara eksternal didalam ar.
 Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi
balstula, gastrula, kemudian menjadi larva bersilia Planula yang
berenang bebas beberapa waktu.
 Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan tumbuh menjadi
larva polip berukuran kecil yang bertentakel, disebut skifistoma. Polip
skifistoma dapat membentuk tunas-tunas.
 Pada bulan-bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasi yaitu
melakukan pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk
menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
 Efira akan terlepas satu persatu setelah efira terlepas semua, skifistoma
akan hidup sebagai polip kembali. Skifistoma dapat hidup hingga
beberapa tahun. Efira tumbuh menjadi ubur-ubur dewasa.
c. Coelenterata

Secara aseksual (Vegetatif)


 Dilakukan dengan membentuk kuncup pada kaki pada fase polip.
 Makin lama makin besar, lalu membentuk tentakel.
 Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar hingga induknya
membuat kuncup baru.
 Semakin banyak lalu menjadi koloni.

Secara seksual (generatif)


 Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang
terjadi pada fase medusa.
 Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma
masak dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum.
 Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot.
 Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
 Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan
membentuk
polip di dasar perairan.
 Reproduksi vegetatif dan generatif pada coelonterata berlangsung
secara bergantian, sehingga coelenterata mengalami pergiliran
keturunan

Anda mungkin juga menyukai