Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

MENGGUNAKAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM


PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII
DI MASA PANDEMI COVID 19
SEKOLAH MENENGAH ATAS 8
BATANGHARI

SKRIPSI

ARUM ZAHARANI

NIM. 207190106

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memegang peran penting dalam kecerdasan kehidupan


bangsa, karena itu pendidikan menuntut orang-orang yang ada di
dalamnya untuk bekerja sama secara maksimal, penuh rasa tanggung
jawab dan loyalitas tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan juga dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki
peranan pokok dalam mempersiapkan sekaligus membentuk generasi
muda dimasa yang akan datang. Melalui pendidikan inilah suatu bangsa
dapat menjadi bangsa yang kuat, mandiri, berkarakter dan memiliki daya
saing (Nurdiansyah dan Fahyuni, 2016, hal. 76).

Kemampuan kognitif yang diberikan Allah SWT menuntut


manusia untuk berbuat lebih baik dari makhluk lain, sehingga manusia
diberi jabatan sebagai khalifah di muka bumi yang mengembang amanah,
mengatur diri dan lingkungannya, dengan jalan menuntut ilmu. Ilmu yang
dapat menunjang keberhasilan diperoleh dengan melalui perbuatan belajar
dalam pembelajaran manusia memanfaatkan potensi akal yang dapat
mengangkat derajatnya ke tingkat yang lebih tinggi sebagaimana firman
Allah dalam QS al-Mujaadilah/58: 11:

1
2

Terjemahnya:

“ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-


lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan”
(Departemen Agama RI,2010)

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional Pasal 3 yang menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan Nasional
adalah mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Implikasi dari tujuan pendidikan itu
sendiri yaitu mampu mewujudkan atau mengembangkan segala potensi
yang ada pada diri manusia dalam berbagai konteks dimensi seperti
moralitas, keberagaman, individualitas (personalitas), sosialitas,
keberbudayaan yang menyeluruh, dan terintegrasi (Rohani, 2010:18).

Perkembangan IPA dari tahun ketahun terus meningkat sesuai


dengan tuntutan zaman. Karena tuntutan zaman itulah mendorong
manusia untuk lebih kreatif dalam mengembangkan atau menerapkan
IPA sebagai ilmu alam. Salah satu pengembangan yang dimaksud adalah
masalah pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA sangat diperlukan karena
terkait dengan lingkungan dan diri mereka sendiri.

Peserta didik itu yang nantinya ikut andil dalam pengembangan


IPA lebih lanjut ataupun dalam mengaplikasikan mata pelajaran IPA
dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial
3

(Harimurti,2017:60). Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat


dan sesuai dengan perkembangan zaman diharapkan pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien guna meningkatkan kualitas pembelajaran itu
sendiri.

Pembelajaran terpadu (Blended Learning) merupakan salah satu


solusi dalam proses pembelajaran agar relevan dengan perkembangan
zaman serta kedepannya dapat diterapkan pembelajaran secara full online
(Wulantina Sugama Maskar, 2019: 111). Blended Learning merupakan
metode pembelajaran yang mewakili era digital karena telah terintegrasi
dengan internet. Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang
menggabungkan penerapan pembelajaran tradisional di dalam kelas
dengan pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi informasi dan
bersifat fleksibel (Marhamah Yunika Lestaria Ningsih, dan Misdalina,
2017: 156).

Model pembelajaran blended learning ini juga dipilih guna


mengantisipasi akan adanya kebijakan dari pemerintah untuk meliburkan
siswa dan mulai menerapkan metode belajar dari rumah dengan sistem
daring (dalam jaringan) atau online dikarenakan pandemi Covid 19.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa
tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer
(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru
dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama
menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), aplikasi
Zoom ataupun Google Classroom, dan media lainnya sebagai media
pembelajaran, dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti
pembelajaran dalam waktu yang bersamaan.

Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet.


Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa
4

yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, walaupun ada


yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil,
karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal
ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang
mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
Namun pada penelitian ini diterapkan metode blended learning yakni
pembelajaran secara daring dan juga secara tatap muka, dengan jam
pelajaran yang telah dikurangi, hal ini dilakukan untuk menyiasati agar di
dalam proses pembelajaran tetap bisa efektif meski proses pembelajaran
sebagian besar dilakukan secara daring.

Metode Blended Learning memiliki banyak keunggulan


diantaranya meningkatkan proses pengontrolan pada siswa, mengurangi
gangguan yang biasanya terjadi di kelas, mempermudah pengelolaan
tugas serta dapat meningkatkan kinerja siswa (Borba, Askar. dkk, 2016:
22). Metode Blended Learning membutuhkan perangkat lunak yang dapat
menunjang proses tersebut, dalam hal ini menggunakan platform dari
perusahaan ternama Google yaitu Google Classroom. Google Classroom
merupakan sebuah produk bagian dari Google For Education.
Penggunaan Google Classroom ini sesungguhnya mempermudah guru
dalam mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara
cepat dan akurat kepada siswa (Hardiyana, 2015). Google Classroom
didesain untuk empat pengguna yaitu pengajar, siswa, wali dan
administrator. Kelebihan aplikasi Google Classroom dibandingkan
dengan aplikasi lain yaitu aplikasi Google Classroom dapat digunakan
untuk membuat dan mengelola kelas, tugas, nilai serta memberikan
masukan secara langsung, dan juga aplikasi google classroom ini bisa
diakses secara gratis dan dirancang khusus untuk membantu guru atau
pengajar dalam proses pembelajaran (Yuda Dermawan, 2019:4) sehingga
siswa dan guru dapat berdiskusi tentang pelajaran dimanapun tanpa
terikat batas waktu atau jam pelajaran. Hal tersebut membuat proses
pembelajaran lebih menarik dan lebih efisien dalam hal pengelolaan
5

waktu, dan tidak ada alasan lagi siswa lupa tentang tugas yang sudah
diberikan oleh guru. Dengan model pembelajaran yang tepat dan
didukung dengan fitur-fitur unggulan dari Google Classroom tersebut
diharapkan siswa dapat lebih berperan aktif dan juga meningkatkan
komunikasi matematis peserta didik.

Berdasarkan teori dan observasi yang telah dikemukakan di atas,


diharapkan metode Blended Learning dengan bantuan aplikasi Google
Classroom dapat meningkatkan komunikasi matematis peserta didik.
Oleh sebab itu, penelitian ini berinisiatif untuk meneliti tentang
“Penerapan Pembelajaran Blended Learning Menggunakan Aplikasi
Google Classroom Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII di Masa Pandemi
Covid 19 Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat di identifikasi masalah


sebagai berikut :

1. Bahan ajar IPA untuk kelas VIII menuntut penjelasan yang


rinci,sementara di sisi lain keterbatasan waktu untuk menjelaskan
materi, sehingga diperlukan pengulangan dalam menjelaskan
materi

2. Belum dioptimalkan oleh guru penggunaan media pembelajaran


berbasis internet, salah satunya penggunaan aplikasi Google
Classroom yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun dalam
kegiatan pembelajaran.

3. Masih rendahnya pemanfaatan blended learning sebagai metode


pembelajaran dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang konsep
penerapannya dan manfaatnya terhadap prestasi siswa

C. Pembatasan Masalah
6

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti serta menghindari


keluasan penelitian dan agar tidak menyimpang dari ruang lingkup penelitian,
maka peneliti membatasi pokok masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah Blended Learning


Menggunakan Aplikasi Google Classroom.

2. Kemampuan yang diukur adalah komunikasi matematis peserta


didik.

3. Manfaat dari diimplementasikannya metode pembelajaran


blended learning.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka


rumusan masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
“Apakah Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Pembelajaran Blended
Learning Menggunakan Aplikasi Google Classroom Terhadap Komunikasi
Matematis Peserta Didik Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batanghari”. Dari rumusan masalah tersebut, maka dapat dijabarkan menjadi
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Berapa besar skor hasil tes komunikasi matematis siswa yang


menerapkan model pembelajaran blended learning
menggunakan aplikasi google classroom pada peserta didik
Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari?

2. Seberapa jauh peningkatan prestasi belajar peserta didik pada


mata pelajaran IPA kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 8 Batanghari setelah diterapkan metode blended
learning ?

3. Adakah perbedaan prestasi belajar peserta didik kelas VIII


Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari setelah dan
sebelum menggunakan metode blended learning?
7

4. Seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran


Blended Learning Menggunakan Aplikasi Google Classroom
Terhadap Komunikasi Matematis Peserta Didik Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

ini adalah:

a) Untuk mengetahui berapa besar skor hasil tes komunikasi


matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran
blended learning Menggunakan Aplikasi Google
Classroom terhadap komunikasi matematis peserta didik.

b) Untuk mencari bukti seberapa besar kontribusi model


pembelajaran Blended Learning Menggunakan Aplikasi
Google Classroom.

c) Mengetahui seberapa jauh peningkatan prestasi belajar


peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari setelah dan
sebelum menggunakan metode blended learning?

d) Mengetahui perbedaan prestasi belajar peserta didik kelas


VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Batanghari
setelah dan sebelum menggunakan metode blended
learning

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis


maupun empiris sebagai berikut.

a. Manfaat Teoritis
8

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana


Pengaruh Pembelajaran Blended Learning Menggunakan Aplikasi
Google Classroom terhadap Komunikasi Peserta Didik Kelas VIII
pada mata pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama Negeri 8
Batanghari.

b. Manfaat Empiris

1) Peserta Didik

Manfaat empiris dari penelitian ini untuk peserta didik yaitu


peserta didik diharapkan dapat menerapkan aplikasi Google
Classroom sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan minat siswa untuk terus belajar, minat siswa
untuk mencari sumber referensi di internet. Dengan demikian
diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi belajar dari siswa itu
sendiri.

2) Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk guru, agar


dapat memberikan inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan
seputar bagaimana penerapan model pembelajaran Blended
Learning dengan menggunakan aplikasi Google Classroom

Anda mungkin juga menyukai