Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH EMBRIOLOGI

“GASTRULASI DAN NEURULASI ”


Dosen Pengampu : Meita Dwi Solfiana, M. Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5 Kelas 5D

Ida Matusilmi (2011060330)


Nita Destia (2011060320)

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


kemudahan, kelancaran, serta kesehatan bagi kami penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah “Embriologi” Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membantu masyarakat pada umumnya dan proses belajar semua
mahasiswa/mahasiswi khususnya yang sedang mempelajari atau mendalami
materi gastrulasi dan neurulasi agar dapat membantu memahami materi
tersebu.
Penulis ucapkan terima kasih atas dukungan, kritik serta saran dari
teman-teman sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis
ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah embriologi Ibu
Meita Dwi Solfiana, M.Pd karena berkat bimbingannya kami bisa
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Mohon maaf jika makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan dalam penulisan, dan kami harapkan kritik serta
saran dari pembaca.

Bandar Lampung, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii


Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................................................. 1
2. Rumusan masalah ......................................................................... 1
3. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Gastrulasi .................................................................... 3
2. Proses Terbentuknya Gastrulasi .................................................... 4
3. Proses Gastrulasi Pada Hewan ...................................................... 7
4. Pengertian Neurulasi ................................................................... 12
5. Proses Terbentuknya Neurulasi ................................................... 13
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ................................................................................ 23
2. Saran .......................................................................................... 23
Daftar Pustaka ........................................................................................ 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Embriologi berasal dari kata embryo dan logos. Embryo yaitu


pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan
embryo. Sedangkan logos yaitu ilmu. Jadi embriologi yaitu ilmu tentang
pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan
embrio. Cakupan ini meluas kepada masalah persiapan untuk terjadinya
pembuahan serta masalah pembiakan pada umumnya. Periode pertumbuhan
embrio terdiri dari beberapa periode diantaranya yaitu: Periode persiapan.
Pada periode persiapan ini kedua indik memersiapkan diri untuk melakukan
perkawinan atau pembiakan. Gamet mengalami proses pematangan sehingga
kedua induk tersebut telah siap untuk melakukan perkawinan. Periode
pembuahan, Pada periode ini setelah kedua induk telah melakukan
perkawianan, maka gamet akan melakukan perjalanan ke tempat pembuahan
yang kemudian kedua jenis gamet tersebut melakukan pembuahan. Periode
pertumbuhan awal. Setelah melakukan pembuahan antara kedua gamet
tersebut, maka terbentuklah zigot yang akan menjadi individu baru.
Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai saat
embrio memiliki bentuk primitif yaitu bentuk dan susunan tubuh embrio yang
masih sederhana dan kasar. Bentuk dan susunan tubuh embrio tersebut umum
terdapat pada semua jenis hewan vertebrata. Periode ini terdiri dari 4
tingkatan yaitu: tingkat pembelahan, tingkat blastula, tingkat gastrula, dan
tingkat tubulasi.

2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Gastrulasi?
2. Bagaimana proses terbentuknya gastrulasi?
3. Bagaimana proses gastrulasi pada hewan?
4. Apa definisi Neurulasi?
5. Bagaimana proses tebentuknya Neurulasi?

1
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi gatrulasi
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya gastrulasi
3. Untuk mengetahui proses gastrulasi pada hewan
4. Untuk mengetahui definisi Neurulasi
5. Untuk mengetahui proses Neurulasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. DEFINISI GASTRULASI

Istilah gastrula berasal dari kata gastrum atau gaster yang berhubungan
dengan pencernaan, karena pada tingkat ini terbentuk rongga yang kelak akan
menjadi saluran pencernaan. Rongga pada gastrula disebut gastrocoel atau
archenteron. Gastrulasi merupakan proses yang dinamis dimana daerah-
daerah calon pembentuk organ pada blastula mengalami perubahan susunan
dan organisasi baru sejalan dengan pola pembentukan organ-organ tubuh.
Pada tubuh primitif embrio vertebrata pada umumnya berbentuk silindris,
dibagain depan sebagian kepala, dibagian tengah sebagai badan, dan bagian
belakang sebagai ekor. Penampang bagian tengah embrio terdapat 5 bumbung
yang berasal dari daerah calon pembentuk organ yaitu selubung epidermal
yang dalamnya terdapat bumbung neural, bumbung endoderm dan sepasang
bumbung mesoderm. Semua bagian tersebut berorientasi pada sistem sumbu
panjang embrio. 1
Gastrulasi adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula, merupakan
proses yang dinamis, terjadi gerakan-gerakan morfogenesis dengan tujuan
memindahkan wilayah-wilayah persumtive ke tempat yang seharusnya.
Gastrulasi merupakan tahapan yang kritis atau menentukan perkembangan
selanjutnya.
Gastrula merupakan proses terjadinya diferensiasi sehingga gen mulai
berperan dalam menentukan jenis sel yang terbentuk. Pada tingkatan ini
terjadi sintesis protein khusus yang bersifat struktural maupun fungsional.
Pada blastula ini tersebut belum terjadi sehingga gastrula merupakan masa
yang aktif. Tahapan gastrula merupakan penentuan dalam perkembangan.

1
Nanda Resdiana, “EMBRIOGENESIS AWAL (GASTRULASI DAN NEURULASI),”
diakses 6 Oktober 2022,
https://www.academia.edu/9480755/EMBRIOGENESIS_AWAL_GASTRULASI_DAN
_NEURULASI_.

3
Apabila ekspresi gen teratur sesuai dengan pola perkembangan yang
terprogram maka perkembangan hewan akan berjalan normal. 2

2. PROSES TERBENTUKNYA GASTRULASI

Gastrulasi adalah suatu proses yang dinamis, dimana berlangsung migrasi


sel-sel atau lapisan sel-sel secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai
macam gerakan- gerakan morfogenik.3 Seiring dengan berlangsungnya
gastrulasi, juga berlangsung proses differensiasi. Migrasi sel-sel atau lapisan
sel-sel selama gastrulasi dimaksudkan untuk:
a. Menempatkan area perspektif endoderm ke dalam
b. Membungkus embrio dengan perspektif ektoderm
c. Menempakan mesoderm diatara endoderem dan ektoderm
d. Membentuk arkenteron, bakal saluran pencernaan primitif
Gastrulasi sebagai suatu proses dimana sel-sel berkembang dan
bermigrasi dalam embrio untuk mengubah masa sel dalam tahap blastokista
menjadi embrio yang berisi tiga lapisan germinal primer. Migrasi sel-sel
tersebut terjadi secara terintegrasi yang dilakukan melalui berbagai macam
gerakan-gerakan morfogenik. Hasil penting gastrulasi adalah bahwa beberapa
sel pada atau dekat permukaan blastula berpindah ke lokasi baru yang lebih
dalam. Hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis
tiga yang disebut dengan gastrula. Saat blastula terimplantasi di uterus, masa
sel bagian dalam membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas
(epiblast) dan lapisan sel bagian bawah (hipoblast). Lapisan-lapisan ini
homolog dengan lapisan pada cakram embrio burung.
Seperti pada burung, embrio manusia akan berkembang secara
keseluruhan dari sel-sel epiblast, sementara sel-sel hipoblast membentuk
kuning telur (yolk sac). Gastrulasi terjadi melalui pergerakan ke arah dalam

2
“Gastrula | PDF,” diakses 6 Oktober 2022,
https://www.scribd.com/document/399054629/Gastrula.
3
“Pertumbuhan dan perkembangan manusia terdapat fase e,” diakses 6
Oktober 2022, https://mipi.ai/forum/thread/Pertumbuhan-dan-
perkembangan-manusia-terdapat-fase-embrionik-Fa!

4
sel-sel lapisan atas melalui primitive streak untuk membentuk mesoderm dan
endoderm.

Ciri-ciri umum proses gastrulasi:

a. Penataan kembali sel-sel embrio oleh gerakan morfogenetik


b. Ritme pembelahan sel diperlambat
c. Tidak terjadi tumbuh yang nyata
d. Tipe metabolisme berubah
e. Peran inti menjadi lebih besar
f. Disintesisnya protein-protein baru, melalui mRNA baru.

Proses terbentuknya gastrula yaitu:Sel-sel blastula yang mengalami


invaginasi terus tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore akan terus
terdesak ke dalam dan terbentuk rongga arkenteron. Rongga ini membagi sel-
sel yang tumbuh tersebut menjadi lapisan endoderm disebelah dalam dan
mesoderm dibagian tengah. lapisan paling luar saluran pencernaan kita dan
organ-organnya berasal dari endoderm dan sebagian besar organ dan jaringan
lain, seperti ginjal, jantung dan otot berasal dari lapisan mesoderm .4 Lapisan
bagian luar dari lapisan sel pada animal pole yang tetap berada diluar (tidak
melipat ke dalam) membentuk ektoderm. Contoh terbentuknya lapisan saraf
manusia. Ketiga lapisan tersebut kemudian disebut dengan Lapisan Germinal
Embrio .

4
“(DOC) Makalah Embriologi Hewan Gastrulasi | Azhari Fatikhasuri - Academia.edu,”
diakses 6 Oktober 2022,
https://www.academia.edu/32421983/Makalah_Embriologi_Hewan_Gastrulasi.

5
Gambar 1. Hasil akhir grastulasi
[https://www.pengertianilmu.com/2016/05/pengertian-gastrulasi.html]

Dalam proses gastrulasi terjadi pembelahan dan perbanyakan sel terjadi


pula gerakan sel dalam usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai
dengan bentuk dan susunan tubuh individu, dari spesies bersangkutan. Ada
dua kelompok gerakan yaitu :

1. Epiboli

Gerakan melingkup terjadi disebelah luar embrio. Berlangsung pada bakal


ektoderm, epidermis dan saraf. Gerakkan yang besar berlangsung menurut
poros bakal anterior- posterior tubuh. Sementara bakal mesoderm dan
endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ektoderm terus
menyelaputi seluruh ebrio. Contohnya, Perluasan ektoderm amfibia menuju
blastoporus
2. Emboli

Gerakan menyusup, terjadi disebelah dalam embrio, berlangsung pada


daerah- darah bakal mesoderm,notochord, dan pre-chorda, dan endoderm.
Daerah- daerah itu bergerak diarah blastocoel. Gerakan emboli dibagi atas 7
macam :

6
a. Involusi, gerakan membelok kedalam. Proses ini berlangsung pada
bakal notochord dari sabit dorsal yang sesuai dengan gerakan
hypoblast kearah anterior, sehingga notochord akan terletak didorso-
median tepatnya persis di bawah ektoderm. Contohnya Perpindahan
lapisan luar yang masuk melalui blastoporus pada amphibia.
b. Konvergensi, gerakan menyempit. Terjadi di daerah bakal mesoderm
kearah dorso-median blastopore tepatnya di daerah bibir lateral. Pada
akhirnya mesoderm akan berada di kedua sisi bakal notochord.yang
terletak di bibir dorsal
c. Invaginasi, gerakan melekuk dan melipat suatu lapisan sel. Proses ini
terjadi pada daerah hypoblast yaitu di bagian median daerah yang
berbatasan dengan sabit dorsal yaitu kearah blastocoel sampai
bertemu dengan epiblast. Hypoblast mengalami perpanjangan menurut
poros embrio akibat adanya pertambahan jumlah sel. Daerah
terjadinya invaginasi disebut juga blastopore yang memiliki 3 bibir
yaitu bibir dorsal, ventral dan lateral. Contohnya Pembentukan
archenteron pada amphioxus.
d. Evaginasi, gerakkan menjulur suatu lapisan. Contohnya
Eksogastrulasi
e. Delaminasi, gerakkan memisahkan diri sekelompok sel dari keompok
utama atau lapisan asal.
f. Devergensi, gerakkan memencar sebaliknya dari konvergensi.
g. Extensi, gerakkan meluas, ini meyertai gerakkan epiboli disebelah
luar , sedangkan extensi gerakkan disebelah dalam embrio.

7
Gambar 2. Gerak dalam Gastrulasi [https://slidetodoc.com]

Gambar 3. Tahapan Gastrulasi [dokumen pribadi]

3. PROSES GASTRULASI PADA HEWAN


Pola gastrulasi ditentukan oleh struktur dan bentuk blastula akhir.
Gastrulasi dari blastula bundar dan berongga (Coeloblastula) seperti pada
Amphioxus dan katak. Gerakan yang baku adalah invaginasi. Blastula reptile
dan Aves termasuk blastula pipih seperti cakram (diskoblastula). Gerakan
yang baku adalah involusi. Pada blastula mamalia (blastosis), gerakan yang
menonjol adalah gerakan proliferasi sel yang menyusup dan menyebar. Pada
blastula padat (stereoblastula), gerakan yang menonjol adalah
delaminasi. Proses gastrulasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

8
a. Gastrulasi kelompok I:
Tidak mempunyai wilayah ekstraembrio melainkan seluruh bagian blastula
merupakan wilayah intraembrio. Contoh: Bulu babi, Amphioxus, Amfibi.
b. Gastrulasi kelompok II:
Gastrulasi berlangsung pada suatu blastula yang merupakan diskus atau
keping (blastodiskus atau blastoderm) yang terdiri atas bagian intraembrio
dan ekstraembrio. Ciri khas pada kelompok ini yaitu adanya alur primitif
(primitive streak). Contoh : Aves, Mamalia

1. Gatrulasi pada Bulu Babi


Telur babi mengandung sedikit yolk yang tersebar merata, sehingga
yolk tidak mengganggu pelekukan atau invaginasi dari blastula. Proses-
proses gastrulasi pada bulu babi yaitu:
a. Blastula, terdiri atas selapis sel tunggal bersilia yang mengelilingi
blastosoel. Gastrulasi dimulai dengan pembentukan lempeng vegetal.
Sel-sel mesenkim (calon mesoderm) memisah dari lempeng vegetal,
berpindah ke dalam blastosoel
b. Lempeng vegetal pada gastrula awal mengalami invaginasi. Sel-sel
mesenkim mulai membentuk penjuluran tipis (filopodia)
c. Sel-sel endoderm membe5ntuk Arkenteron. Sel-sel mesenkim
membentuk persambungan filopodia antara ujung arkenteron dan sel-
sel ektoderm dinding blastosoel.
d. Gastrula akhir, kontraksi filopodia menarik arkenteron, sehingga
endoderm arkenteron akan menyatu dengan ektoderm dinding
blastosoel.
e. Gastrula selesai, terbentuk saluran pencernaan fungsional, mulut dan
anus.(endoderm). Ektoderm membentuk permukaan luar bersilia.

2. Proses gastrulasi pada Amphioxus


Seperti halnya bulu babi, tipe telur Amphioxus juga isolesital.
Gastrulasi Amphioxus terjadi melalui invaginasi tetapi tanpa bantuan sel-
sel mesenkim primer. Gastrulasi amphioxus terjadi melalui invaginasi dari

9
dinding vegetal. Sel-sel tumbuh kedalam, mengisi rongga blastosoel
menjadi endoderm dan mesoderm. Area yang terbentuk kemudian akibat
pergerakan tersebut adalah munculnya rongga arkenteron (gastrocoel).
3. Proses gastrulasi pada Amphibia.
Gastrulasi pada Amphibi (katak) di mulai pada bakal sisi dorsal tubuh
embrio, yaitu tepat di bawah daerah equator di daerah kelabu. Sel-sel
endoderm berinvasinasi membentuk blastoporus yang membentuk celah.
Tepi blastoporus disebut bibir dorsal blastoporus. Sel-sel ini kemudian
berubah bentuk menjadi panjang dan botol. Sel-sel botol membatasi bakal
gerakan sel yang terjadi pada gastrulasi embrio katak
4. Proses gastrulasi pada Aves
Hasil pemebelahan pada brung adalah suatu keping atau blastoderm
yang terletak sebagai suatu tudung atas yolk. Bagian tengah dari
blastoderm terpisah dari yolk oleh rongga subgerminal, sehingga tampak
terang dan disebut ap[rea pelusia. Sebaliknya bagian tepi dari area
pelusida tampak gelap karena berlekatan dengan yolk dan disebut area
opaka. Sebagian besar dari sel-sel blastoderm berada pada lapisan
permukaan atas, membentuk epiblast. Beberapa sel melepaskan diri dari
epioblast ke dalam rongga subgerminal dan membentuk hipoblast primer.
Tidak lama kemudian lapisan sel bermigrasi dari tepi posterior blastoderm
dan bergabung dengan hipoblast primer membentuk hipoblast sekunder.
Blastoderm pada burung terdiri atas dua yaitu epiblast dan hipoblast.
Celah antara kedua lapis dapat disebut rongga blastula.
Ciri utama dari gastrulasi burung, reptilian, dan mamalia adalah adanya
daerah unsure primitive ( primitive strea). Daerah ini mula-mula tampak
sebagai suatu penebalan pada bagian tengah dari area pelusida bagian
posterior yang disebabkan karena adanya migrasi sel-sel dari daerah
posteriolateral ke bagian tengah area pelusida. Bagian penebalan
menyempit, bergerak ke anterior dan mengerut membentuk suatu parit
yang disebut daerah unsur primitif. Lekukannya disebut lekukan primitif
dan berperan sebagai blastoporus. Pada ujung anterior terjadi penebalan
disebut nodus Hensen. Bagian tengah nodus Hensen berbentuk sebagai

10
suatu sumur dan melalui tepinya akan dilalui oleh sel-sel yang masuk ke
rongga blastula.
Gastrulasi pada burung dilaksanakan oleh sel-sel yang bergerak secara
sendiri-sendiri serta terkoordinasi , dari luar masuk ke dalam embrio,
bukan melalui gerakan sel bersama dalam bentuk suatu lempengan.
Gastrulasi pada burung tidak membentuk arkenteron sejati. Setelah
endoderm dibentuk, yang menjadi arkenteron adalah rongga subgerminal
yang atapnya dibatasi oleh endoderm, sedang dasarnya adalah yolk.
Sel-sel yang pertama bermigrasi melalui daerah unsur primitif adalah
sel yang akan menjadi endoderm. Sel-sel ini bergerak ke anterior,
bergabung dengan hipoblas dan akhirnya menggantikan hipoblast pada
bagian anterior dari embrio. Sel berikutnya yang masuk melalui nodus
Hensen juga bergerak ke anterior, tetapi tidak bergerak sejauh bakal
endoderm. Sel-sel ini tetap berada di antara epiblast dan endoderm untuk
membentuk mesoderm kepala dan notokord. Sel-sel yang masuk ini
semua bergerak ke anterior, mendorong epiblast bagian tengah ke atas
sehingga akhirnya terbentuk lipatan kepala. Sementara itu, makin banyak
sel-sel bermigrasi masuk melalui daerah unsur primitif yang setelah
masuk kedalam rongga blastula mereka memisahkan diri menjadi dua
arah, satu masuk lebih dalam dan bergabung dengan hipoblast serta
mendorong hipoblast ke tepi. Sel-sel ini akan membentuk semua organ-
organ endodermal dan sebagian besar selaput ekstra-embrio. Kelompok
kedua menyebar membentuk suatu lembaran yang terbentang diantara
epiblast dan hipoblas. Lembaran ini yang membentuk bagian mesoderm
dari embrio dan selaput ekstra-embrio.
Sementraa pembentuknan mesoderm berlangsung, daerah unsure
primitive mulai memendek sehingga nodus Hensen berpindah letak dari di
tengah area pelusida menjadi berada di bagian posterior. Dengan
perkataan lain, nodus Hensen bergerak ke posterior dan notokord
posterior terbentuk. Akhirnya nodus bergeser mencapai posisinya yang
paling posterior dan membentuk daerah anal. Pada tahap ini epiblast
seluruhnya terdiri atas bakal sel-sel ektoderm yang berepiboli hingga

11
mengelilingi yolk. Gastrulasi telah selesai dengan dibentuknya eksoderm,
digantinya hipoblas dengan endoderm dan terletaknya mesoderm di antara
kedua lapisan ini.
5. Gastrulasi pada Mamalia
Gastrulasi pada mamalia terjadi dari blastokista yang terdiri atas
tropoblast dan masaa-sel-dalam yang merupakan bakal tumbuh embrio.
Pemisahan pertama dari sel-sel pada massa - sel - dalam adalah untuk
pembentukan hipoblast, yang membatasi rongga blastula dan akan
menjadi endoderm kantung yolk. Sisa dari massa-sel-dalam yang terletak
di atas hipoblast berbentuk suatu keping, disebut keping embrio, terdiri
atas epiblast. Epiblast memisahkan diri, dengan membentuk suatu rongga
yang disebut amnion, dari epiblast embrio. Setelah batas amnion
terbentuk dengan sempurna rongganya akan terisi dengan cairan amnion.
Epiblast mengandung semua bahan untuk pembentukan tubuhnya.
Sambil epiblast bergastrulasi, sel-sel ekstra embrio mulai membentuk
jaringan khusus agar embrio dapat hidup di dalam uterus induk. Sel-sel
trofoblas membentuk suatu populasi sel dan membentuk sitotrofblast dan
sinsitotrofoblast. Sinsitotrofoblast memasuki permukaan uterus sehingga
embrio tertanam di dalam uterus. Uterus sebaliknya membentuk banyak
pembuluh darah yang berhubungan dengan sinsitotroffoblast. Tidak lama
kemudian ini, mesoderm meluas ke luar dari embrio yang menjadi
pembuluh darah untuk mengantar makanan dari induk ke embrio.
Pembuluh ini merupakan darah dari tali pusat dan berada pada tangkai
penyokong. Jaringan trofoblast dengan mesoderm yang mengandung
pembuluh darah disebut korion dan peleburan korion dengan dinding
uterus membentuk plasenta.

4. DEFINISI NEURULASI
Pembentukan yang mengiringi pembentukan gastrula ialah neurulasi
atau tubulasi (pembumbungan). Neurulasi berasal dari kata neuro yang
berarti saraf. Neurulasi adalah proses awal pembentukan sistem saraf,
jaringan ini berasal dari diferensiasi ektoderm, sehingga disebut ektoderm

12
neural. Sebagai induktor pada proses neurulasi adalah mesoderm
notochord yang terletak di bawah ektoderm neural. Neurulasi dapat juga
diartikan dengan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan
perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan
keping neural (neural plate), lipatan neural (neural folds) serta penutupan
lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam dinding
tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir
dengan terbentuknya bumbung neural.

Gambar 4. Neurulasi
[http://avesembriology.blogspot.com/2013/04/neurula.html]

5. PROSES NEURULASI

Proses neurulasi merupakan suatu proses yang kompleks sehingga apabila


mengalami kelainan biasanya disebabkan oleh multifaktor. Proses neurulasi
diawali dengan adanya induksi yaitu bakal notocorda, sebagai inductor,
terhadap ectoderm yang terletak tepat di atasnya yaitu ectoderm neural, yang

13
berperan sebagai jaringan. induksi memperlihatkan adanya hierarki. Induksi
paling awal oleh induksi dan disebut sebagai induksi primer, innduksi
berikutnya ( induksi-induksi sekunder ) didahului oleh induksi sebelumnya.
Tanpa adanya induksi neural, innduksi-induksi selanjutnya, terutama yang
terjadi pada tahap organogenesis, tidak dapat berlangsung dan embrio tidak
akan berkembang lanjut secara sempurna. Kebanyakan proses induksi bersifat
instruktif dan sisanya bersifat permisif. Misalnya, induksi matriks
ekstraselular fibronektin terhadap pial neural untuk berdifferensiasi
membelah bermigrasi lewat matriks, adalah induksi permisif. Pada induksi
instruktif inductor melakukan aksi (instruksi) terhadap jaringan kompeten
untuk berubah atau berdifferensiasi. Pada induksi permisif, inductor tidak
melakukan suatu terhadap sel yang mengalami differensiasi, melainkan hanya
menyediakan saja, misalnya jalur untuk bermigrasi.
Setelah mengalami induksi primer, selanjutnya ectoderm neural akan
memperlihatkan perubahan, antara lain sel-selnya meninggi menjadi silindris
dan berbeda dari sel-sel ectoderm bakal epidermis yang berbentuk kubus.
Perubahan sel-sel melibatkan pemanjangan mikrotobul yaitu salah satu
komponen sitoskelet. Meningginya sel-sel keping neural menyebabkan
keping neural menjadi sedikit terangkat dari ectoderm di sampingnya.
Sebagai respon terhadap induksi, sel-sel keping neural mensintesis RNA baru
dan terdeterminasi untuk berdifferensiasi menjadi bakal sistem saraf pusat.
Kedua bagian tepi keping neural melipat menjadi lipatan neural, mengapit
keping yang melekuk yaitu lekuk neural. Kedua lipatan neural akan bertemu
berfusi di bagian mediodorsal embrio sehingga terbentuk bumbung neural
seperti tampak pada tahap-tahap pembentukan bumbung neural.
Dan puncak( aspeks) sel. Konstriksi tersebut mengakbatkan sel-sel alas
menjadi baji (wedge saped) yang disebut “ median binge” (MH) atau engsel.
sehingga terjadi pelekukan di bagian atas tersebut. Pada sisi dorsolateral
terdapat dorsolateral hinge (DLH) atau engsel dorsolateral juga menyebabkan
pelekukan dan membantu bersatunya kedua lipatan hingga terbentuk
bumbung neural. Rongga didalam bumbung neural dinamakan neural atau
neurosoel. Saluran ini untuk sementara berhubungan denga melalui satu

14
saluran pendek yang yang disebut kanalis neurenterikus paling jelas
ditemuakan pada amfioksus. Saluran ini kemudian akan menutup rongga
saluran neural dan rongga arkenteron terpisah satu sama lain.

a. Neuralasi terbagi menjadi dua jenis beradasarkan bagaimana neural tube


terbentuk:
1. Neurulasi primer, dimana neural tube terbentuk akibat adanya proses
pelekukan atau invaginasi dari lapisan ectoderm neural yang diinisiasi
oleh nothocord. Cara ini paling umum ditemukan diantara berbagai
kelompok hewan, yaitu amfibia, reptilia, aves dan mamalia termasuk
manusia.
2. Neurulasi sekunder, Proses neurulasi ini terjadi dengan ditandainya
pembentukan neural tube tanpa adanya pelipatan ectoderm neural,
melainkan pemisahan ectoderm neural dari lapisan ectoderm
epidermis, baru kemudian membentuk neural tube. misalnya pada
pisces. Selain pada hewan yang khusus, kedua neurulasi ini dapat juga
ditemui dalam satu embrio. Neurulasi primer berlangsung di bagian
anterior (kepala dan tubuh) sedangkan neurulasi sekunder terdapat di
bagian posterior tubuh dan ekor.

Gambar 5. Neural Tube [Canadian, 2010]

b. Berdasarkan perkembangangannya, proses Neurulasi dibagi menjadi


beberapa tahapan:

15
Gambar 6. Proses perkembangan neurulasi [http://1.bp.blogspot.com]

1. Pembentukan neural plate


Setelah fase gastrulasi selesai maka berlanjutlah pada fase neurulasi.
Pada tahap awal Notochord ( Sumbu primitif embrio dan bakal tempat
vertebral column ) menginduksi ektoderm di atasnya. Sel – sel ektoderm
berubah menjadi panjang dan tebal daripada sel disekitarnya atau disebut
juga dengan poliferasi menjadi lempeng saraf (neural plate). Pembentukan
ini terleak pada bagian dorsal embrio tepatnya di daerah kutub animal.

Gambar 7. Neural Plate [Dana, 2013]

16
2. Pembentukan neural fold
Setelah neural plate terbentuk, maka akan diikuti dengan penebalan
bagian neural plate itu sendiri. Karena pertumbuhan dan perbanyakan sel
ectoderm epidermis lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
ectoedrm neural, mengakibatkan lapisan neural plate menjadi tertekan dan
mangalami pelekukan ke bagian dalam (invaginasi). Bagian Pelekukan
inilah yang disebut sebagai neural fold.

Gambar 8. Pembentukan Neural Fold [Davidson,2013]

3. Pembentukan neural groove


Terbentunya neural fold atau lebih sederhananya adalah pematang
neural yang merupakan lipatan dari kedua sisi lempeng neural secara
bersamaa akan didiringi dengan terbentuknya neural groove, atau parit
neural. Yaitu bagian paling dasar dari lipatan ectoderm neural itu sendiri

17
Gambar 9. Tabung neural [Guelph,2012]

4. Pembentukan neural tube


Karena pertumbuhan ectoderm epidermis lebih cepat, maka akan
semakin mendorong lipatan neural yang telah terbentuk, mengakibatkan
fusi anatara neural fold bagian kanan serta neural fold pada bagian kiri.
Pada akhirnya terbentuk tabung/bumbung saraf (neural tube) dengan
lubangnya yang disebut neural canal atau neurocoel.

Gambar 10. Pembentukan neural tube [Inmha, 2004]

18
Pada perkembngan selanjutnya, neural tube akan menjadi organ beirkut ini:
a) Otak dan sumsum tulang belakang.
b) Saraf tepi otak dan tulang belakang.
c) Bagian persarafan indra seperti mata, hidung dan kulit.
d) Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
e) Saat awal terbentunya, neural tube akan memiliki dua ujung yang
belum menutup, yang dinamakan neurophore.
1. Neurophore anterior, yang akan membentuk otak dan
bagian-bagiannya.
2. Neurophore posterior, yang akan membentuk fleksura atau
lipatan yang terdapat dalam otak, dan berperan dalam
menentukan daerah-daerah otak.

Gambar 11. Proses Menutupnya Bumbung Neural [Lolie,2009]

5. Terbentuknya Neural crest


Pada awal terbentuknya terbentuknya neural tube, bagain dorsal tube
yang dekat dengan kutub animal, masih menempel pada sel sel ectoderm
epidermis. Pada bagian yang menempel tersebut terdapat sel-sel ectoderm
neural yang tidak ikut serta membentuk neural tube, sel inilah yang
dimaksud dengan neural crest. Saat pembentukan tabung saraf (neural
tube), sel-sel neural crest akan terpisah dan akan bermigrasi jauh dari
ectoderm neural. Neural crest akan menjadi lokasi yang dituju kemudian
berdiferensiasi menjadi sel-sel ganglia spinalis dan otot otonom,dan

19
sebagainya. Mesensim yang berasal dari neural crest disebut
ektomesensim.

Gambar 12. Bumbung Neural [Leosney, 2008]

Selama minggu kelima, tingkat pertumbuhan yang berbeda


menimbulkan banyak lekukan pada tabung neural, sehingga dihasilkan
tiga daerah otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan
berkembang menjadi mata (saraf kranial II) dan hemisfer otak.
Perkembangan semua daerah korteks serebri terus berlanjut sepanjang
masa kehidupan janin dan masa kanak-kanak. Sistem olfaktorius dan
thalamus juga berkembang dari otak depan. Saraf kranial III dan IV
(occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari otak tengah. Otak
belakang membentuk medula, spons, serebelum dan saraf kranial lain.
Gelombang otak dapat dicatat melalui elektroensefalogram (EGG) pada
minggu ke-8. ü Medula spinalis terbentuk dari ujung panjang tabung
neural. Pada mudigah, korda spinalis berjalan sepanjang kolumna
vertebralis, tetapi setelah itu korda spinalis tumbuh lebih lambat. Pada
minggu ke-24, korda sinalis memanjang hanya sampai S1, saat lahir
sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinisasi korda spinalis
mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepajang tahun pertama
kehidupan. Fungsi sinaps sudah cukup berkembang pada minggu ke
delapan sehingga terjadi fleksi leher dan badan. Struktur ektodermal
lainnya, yaitu neural crest, berkembang menjadi sistem saraf perifer.

20
Gambar 13. Pembagian Daerah Bumbung Neural [view, 2012]

Sel neural crest yang terlepas dari tepi lateral lipatan neural,
menghasilkan ganglion spinal dan ganglion sistem autonom serta
sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial, yang paling dekat dengan
notokord dan neural tube yang sedang berkembang, berdiferensiasi untuk
membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit pertama muncul
pada hari ke-20. Terdapat sekitar 30 pasagan somit pada hari ke-30 yang
meningkat menjadi total 44 pasangan. Somit berdiferensiasi menjadi
sklerotom, miotom, dan dermatom yang masing-masing menghasilkan
tulang rangka sumbu, otot rangka dan dermis kulit,

c. Kelainan-kelainan yang Disebabkan Oleh Gangguan Pada Proses


Neurulasi

21
Proses neurulasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan kelainan-
kelainan pada fetus yang sedang dalam tahap perkembangan. Kelainan-
kelainan itu antara lain :
1. Anencephaly adalah sepalik gangguan yang dihasilkan dari sebuah
cacat tabung saraf yang terjadi ketika batok kepala (kepala) ujung
tabung saraf gagal menutup, biasanya antara tanggal 23 dan 26 hari
kehamilan, yang mengakibatkan tidak adanya bagian besar dari otak ,
tengkorak, dan kulit kepala. Anak-anak dengan gangguan ini
dilahirkan tanpa otak-depan, bagian terbesar dari otak yang terdiri
terutama dari otak belahan otak (yang mencakup neokorteks, yang
bertanggung jawab untuk tingkat lebih tinggi kognisi, yaitu, berpikir)
2. Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada
tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau
beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh.
Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan
kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga terjadi
penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi
oleh saraf tersebut atau di bagian bawahnya. Gejalanya tergantung
kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di
punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena
penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir.
3. Mielokel, jenis spina bifida yang paling berat, dimana korda spinalis
menonjol dan kulit diatasnya tampak kasar dan merah. Gejalanya
berupa:
a. penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah
pada bayi baru lahir
b. jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya
c. kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki,
penurunan sensasi
d. inkontinensia urin (beser) maupun inkontinensia tinja
e. korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi (meningiti

22
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Gastrulasi adalah


proses perubahan blastula menjadi gastrula, merupakan proses yang dinamis,
terjadi gerakan-gerakan morfogenesis dengan tujuan memindahkan wilayah-
wilayah persumtive ke tempat yang seharusnya. Gastrulasi merupakan
tahapan yang kritis atau menentukan perkembangan selanjutnya. Dan
Neurulasi merupakan proses awal pembentukan sistem saraf yang melibatkan
perubahan sel-sel ektoderm bakal neural, dimulai dengan pembentukan
keping neural (neural plate), lipatan neural (neural folds) serta penutupan
lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam dinding tubuh
dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis dan berakhir dengan
terbentuknya bumbung neural.

2. Saran

Dari makalah ini tentang Gastrulasi dan Neurulasi,penulis berharap


makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai
literatur selanjutnya. Untuk penulis makalah selanjutnya semoga ada
perbaikan dari makalah sebelumnya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Basic. 2003. Notochord and Neural Tube Formation. Online. [tersedia]:


http://missinglink.ucsf.edu/lm/ids_101_embryology_basics/notochord_an
d_neural_tube_formation.htm (4 april 2013)

Canadian. 2010. Migrate Along Specific Pathway. Online. [tersedia]:


http://thebrain.mcgill.ca/flash/i/i_09/i_09_cr/i_09_cr_dev/i_09_cr_dev.ht
ml (6 Oktober 2022)

crimi. 2007. Nature Neuro Sciene. Online. [tersedia]:


http://www.nature.com/neuro/journal/v5/n2/fig_tab/nn0202-87_F1.html
(6 Oktober 2022)

Dana. 2013. Building Blocks In The Brain. Online. [tersedia]:


https://www.dana.org/news/brainhealth/detail.aspx?id=10050 (6 Oktober
2022)

Davidson. 2009. Neural Tube Closure Requires Dishevelled-Dependent


Convergent Extension Of The Midline. Online. [tersedia]:
http://dev.biologists.org/content/129/24/5815/F1.expansion.html (6
Oktober 2022)

Guelph. 2012. Neural Tube Development. [online[. Tersedia:


http://www.uoguelph.ca/zoology/devobio/210labs/neuraldevel1.html (6
Oktober 2022)

Inmha. 2004. Form Fertilization To Embryo. Online. [tersedia]:


http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_09/d_09_cr/d_09_cr_dev/d_09_cr_dev.
html (6 Oktober 2022)

Loolie. 2013. Development Of Neural Tube. Online. [tersedia]:


http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Development_of_the_neural_tub
e.png. (6 Oktober 2022)

24

Anda mungkin juga menyukai