“EMBRIOLOGI
DASAR”
DISUSUN OLEH :
ALHIKMAH FADHILAH
DEA ERZA
GITA RAHAYU
NUR SABILA
WULANDARI ZULIANTI
RAMADHANI RIZKI FAUZY
DOSEN PENGAMPUH :
AWARI SUSANTI M.SI
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan baik.Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Biologi yang mana didalam nya menjelaskan tentang embriologi dasar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
dan untuk itu kami sebagai penulis dari makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Embriologi berasal dari kata embryo dan logos. Embryo yaitu pembentukan,
pertumbuhan pada tingkat permulaan dan perkembangan embryo. Sedangkan logos yaitu ilmu.
Jadi embriologi yaitu ilmu tentang pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan dan
perkembangan embrio. Embriologi atau ilmu embrio merupakan bidang ilmu yang mempelajari
bagaimana sel tunggal membelah dan berubah selama perkembangan untuk membentuk
organisme multiseluler (Rohen & Drecoll, 2008)
Embriogenesis adalah proses pembelahan sel dan diferensiasi sel embrio yang terjadi
selama tahap awal pengembangan. Dalam istilah biologi, perkembangan manusia memerlukan
pertumbuhan dari zigot bersel satu ke manusia dewasa. Fertilisasi terjadi ketika sel sperma
berhasil masuk dan menyatu dengan sel telur (ovum). Bahan genetik dari sperma dan sel telur
kemudian bergabung membentuk sel tunggal yang disebut zigot dan berkembang ke tahap
germinal. Embriogenesis meliputi delapan minggu pertama perkembangan, dan pada awal
minggu kesembilan embrio disebut janin.
Embriologi manusia adalah studi tentang perkembangan selama delapan minggu pertama
setelah pembuahan. Tahap germinal, mengacu dari pembuahan, perkembangan embrio awal
sampai implantasi selesai dalam rahim. Tahap germinal memakan waktu sekitar 10 hari. Selama
tahap ini, zigot, yang didefinisikan sebagai embrio yang mengandung materi genetik lengkap
mulai membagi, dalam proses yang disebut pembelahan. Sebuah blastokista kemudian dibentuk
dan ditanamkan dalam rahim.
Embriogenesis berlanjut dengan tahap berikutnya yaitu gastrulasi ketika tiga lapisan di
bentuk dalam proses yang disebut histogenesis, dan proses neurulasi dan organogenesis. Embrio
disebut sebagai janin dalam tahap akhir perkembangan prenatal, biasanya dimulai diawal minggu
kesembilan. Dibandingkan dengan embrio, janin memiliki fitur eksternal lebih dikenali, dan
organ berkembang lebih lengkap. Seluruh proses embriogenesis melibatkan perubahan spasial
dan temporal terkoordinasi dalam ekspresi gen, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah biologi. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang
pengertian embriologi, fertilisasi, tungkatan perkembangan pembelahan sel, sikluS
reproduksi dan hormonnya
BAB II
PEMBAHASAN
Fertilisasi disebut juga dengan pembuahan yang berarti peleburan dua gamet yang
dapat berupa nekleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau
peleburan nukleus.
2. Pembelahan sel
Pembelahan sel adalah suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih
sel anak. Ini merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus besar selanjutnya.
3. Implantasi
Implantasi atau disebut juga dengan nidasi merupakan proses tertanamnya embrio
yang merupakan hasil dari konsepsi, ke dinding uterus untuk selanjutnya mengalami
perkembangan.
C. Fase-Fase Embriologi
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan
tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi dua tahap, yaitu:
Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa
embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam
tubuh induk betina.
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum sehingga menghasilkan
zigot, kemudian zigot akan melakukan pembelahan sel.
2.2 FERTILISASI
A. PENGERTIAN FERTILISASI
Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan ovum dan sperma, terjadi di daerah
ampula uterina. Fertilisasi mempunya dua fungsi utama yaitu:
Fertilisasi memerlukan oosit sekunder (ovum) yang tealah matang dan siap dibuahi.
Dalam satu kali ejakulasi terdapat 200-300 juta spermatozoa yang disemprotkan kedalam
liang vagina, akan tetapi hanya sekitar 300-500 spermatozoa yang berhasil mencapai ampula
dan hanya satu spermatozoa yang akan membuahi ovum. Sebagaian besar sperma yang
berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke tuba fallopi dihancurkan oleh mukus
(lendir) di dalam uterus dan tuba. Untuk mendukung aktivitas sperma, ovum mengeluarkan
senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang berfungsi untuk :
Disisi lain, akrosom di bagian kepala sperma menghasilkan enzim-enzim yang membantu
sperma dalam menembus ovum, yaitu
(1) hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada sel-sel korona
radiata,
(2) akrosin, enzim protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona
pelusida dan,
(3) anti fertilizin, antigen terhadap ovum (oosit sekunder) sehingga sperma dapat
melekat pada ovum.
B. TAHAP FERTILISASI :
1. Penetrasi Korona Radiata, oleh sperma dengan bantuan enzim hialurodinase yang
2. Penetrasi Zona Pelusida, oleh sperma dengan bantuan enzim akrosin untuk
sel-sel di zona pelusida berikatan satu sama lain membentuk suatu materi yang
keras dan tidak dapat ditembus oleh sperma lain. Proses ini mencegah ovum
3. Fusi membran sel sprema dan oosit, setelah menembus zona pelusida spermatozoa
menjadi pronukleus wanita (n). Kedua pronukleus bergerak ke tengah, lalu terjadi
fusi (peleburan) pronukleus wanita dan pronukleus pria (syngami). Peleburan ini
mengembalikan jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid dan sel baru hasil
peleburan ini disebut zygot (2n) (Soenardihardjo & Bambang, dkk. 2011).
C. FUNGSI FERTILISASI
Fertilisasi yang terjadi bukanlah tanpa fungsi. Pada semua mahluk hidup termasuk
manusia, fertilisasi memiliki beberapa fungsi. Tak pelak, fungsi utama fertilisasi adalah
menghasilkan keturunan.
Masih ada beberapa fungsi fertilisasi lainnya, :
Mengaktivasi sel telur untuk memulai proses perkembangan
Menurunkan materi genetik dari jantan dan betina ke anak
Membuat jumlah kromosom dari haploid menjadi diploid lagi
Menentukan jenis kelamin anak
Beberapa hal yang diperlukan di dalam proses fertilisasi adalah sel telur, sel sperma,
tuba fallopi, dan rahim. Keempat hal tersebut adalah hal yang minimal harus ada agar bisa
fertilisasi bisa terjadi.
Anda perlu tahu bahwa sel telur dan sel sperma haruslah sel yang sehat dan tidak
memiliki kekurangan untuk membuahi dan dibuahi. Selain itu, kedua sel gamet tersebut
harus merupakan dua sel gamet dari spesis yang sama.
Fertilisasi hanya bisa terjadi jika sel telur dan sel sperma dari spesis yang sama
bertemu. Contohnya, sel telur manusia akan dibuahi bila bertemu sel sperma manusia. Hal
yang sama berlaku pada mahluk hidup lainnya.
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk. Sel sendiri
mengalami pembelahan untuk:
Sayangnya, sel-sel ini memiliki usia. Seperti sel darah merah yang hanya bisa hidup
selama 120 hari dan akan mati setelah 120 hari. Di sinilah peran pembelahan sel, yaitu
mengganti sel-sel yang telah mati atau rusak.
Dalam tubuh organisme yang telah dewasa, jumlah sel dalam setiap organnya harus
dijaga agar tetap konstan. Artinya, tidak boleh ada organ yang jumlah selnya berlebih atau
berkurang.
Misalnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh perempuan dewasa berkisar antara 4-5
juta sel dalam satu mikroliter darah. Apabila jumlah sel dalam organ tubuh melebihi jumlah
yang seharusnya, akan terjadi gangguan yang disebut dengan tumor.
Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal adalah
sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang berkembang biak dengan
membelah diri diantaranya Protozoa, Amoeba, dan lain-lain.
Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel
banyak adalah sebagai cara memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang
bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk,
sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses pembelahan sel
terbagi menjadi pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung.
Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang. Sel
yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak.
Pada dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu: pembelahan sel secara
langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung.
Menurut teori sel, semua sel hidup berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya (omnis
cellula e cellula). Teori ini dinyatakan oleh Rudolf Virchow pada 1855.
Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat
terjadi melalui proses pembelahan sel. Jenis pembelahan sel ada dua macam yaitu
pembelahan mitosis dan meiosis. Kedua jenis reproduksi ini akan dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
1. PEMBELAHAN MITOSIS
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk
tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Mitosis terdiri atas 5 fase yang terjadi secara berurutan yaitu:
Profase
Fase pembelahan terlama di mana sel malakukan persiapan, baik sintesis protein,
lipid, dan lainnya. Sentriol kemudian menginvasi nukleus. Mikrofilamen memanjang dari
pangkal sentriol dan menempel pada kromatin pada bagian kinetokor.
Pada tahap ini Nukleolus dan selaput inti mulai menghilang. Pada fase ini, sel induk
yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol dari sentrosom, yang
satu tetap berada di tempatnya, sedangkan yang satu bergerak kearah kutub yang berlawanan.
Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak bisa menyerap zat warna. Masing-
masing sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat. Selanjutnya
kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut
kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau
menghilang.
Dengan demikian, kromatid benang spindle meluas keluar ke segala arah, disebut
sebagai aster. Di akhir pofase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di
beberapa benang spindle di kinektor. Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub
dan berjajar di ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang
gelendong pembelahan ini terbentuk di antara dua titik yang disebut titik kutub .
Metafase
Anafase
Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua sentriol . Bisa
dibilang, tahap anafase merupakan tahap pemisahan. Kenapa? Karena pada tahap ini,
kromosom yang berjajar tadi memisahkan masing-masing kromatidnya (salah satu sisi
lengan kromosom) dan menuju ke sentrosom melalui jalur benang spindel.
Jadi, kalau dilihat seakan-akan benang spindelnya itu sedang menarik si kromatid-
kromatid itu tuh.Nah, masing-masing kutub pun akhirnya mendapatkan jumlah kromosom
atau kromatid yang sama, yaitu 4.
Telofase
Akhir pembelahan di mana sel menjadi dua dan memisah bersama terbaginya organel-
organel sel yang kemudian terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma) pada tahap tersebut.
Dalam fase ini, pembelahan sel menjadi dua sudah mulai terjadi, bahkan sudah hampir selesai. Fase ini
ditandai dengan beberapa hal berikut:
-Masing-masing sel anakan mendapatkan 4 DNA atau kromosom. Itu kenapa disebut 2n
atau diploid.
-Membran inti yang tadi hilang pada fase profase pun terbentuk lagi di masing-masing
anak sel.
-Nukleolus juga muncul lagi.
Kromosom pun kembali menipis lagi jadi kromatin. Jadi, keadaannya seakan kembali ke
keadaan sel awal sebelum profase, tetapi kali ini jumlah selnya menjadi 2.
Interfase
Fase ini merupakan fase antara yang merupakan periode antaramitosis yang satu dengan
yang lain. fase ini bukanlah fase istirahat, melainkan fase di mana metabolisme sel giat
dilakukan. Pada fase interfase, sel akan mengalami tiga tahapan yaitu Fase Pertumbuhan
Primer (Gap 1 atau G1), Fase Sintesis (S) dan Fase Pertumbuhan Sekunder (Gap 2 atau G2).
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada
pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan
kromosom sel induk.
Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel
anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk.
Artinya kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk
sama jumlah kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya
berpasangan (2n).
Mitosis sebagai proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induknya.
Pembelahan ini sendiri bertujuan mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah
rusak atau aus, Pertumbuhan yaitu memperbanyak sel sehingga baik kuantitas dan
kualitasnya bertambah.
Membentuk jaringan karena produk pembelahan ini kromosom atau sifat induk sama
dengan sifat anakannya, artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis punya karakter: berlangsung pada sel somatik menghasilkan 2 buah
sel anakan yang identik dengan induknya melakukan pembelahannya sekali. Pembelahan
satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase (istirahat tidak membelah).
Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama
dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil
miosis.
Pada organisme bisa terjadi pada usia muda, dewasa, ataupun usia tua, yang pada
pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya
muda.
2. PEMBELAHAN MEIOSIS
Pembelahan meiosis hanya terjadi pada organ kelamin, pembelahan meiosis berfungsi
menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Melalui pembelahan ini akan dihasilkan
sel anak yang mempunyai kromosom setengah dari kromosom sel induk. Pembelahan
meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel
memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid. Maka,
pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. Fase-fase pembelahan meiosis
mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2
tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II.
1) Meiosis I
a) Fase Profase I
Perbedaan penting antara mitosis dan meiosis terutama pada profase. Pada meiosis
Profase 1 dibedakan menjadi beberapa tahap yaitu:
Leptoten Kromatin dari inti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang
halus dan melingkar-lingkar.
Zygoten Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan menjadi batang-batang
kromosom. asing-masing kromosom mencari pasangannya sendiri yang sama dan
sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses berpasangan ini disebut
sinapsis.
Pachyten Benang - benang kromosom menjadi lebih tebal dan jelas.Tiap benang
tampak double. Masing - masing kromosom dari sepasang kromosom homolog
terdiri dari dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom - kromosom terpisah
dan tidak saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom - kromosom
homolog berpasangan sebagai bivalen dan inilah yang dijumpai sebagai haploid.
Pachyten merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crossing
over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya.
Diploten Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid - kromatid yang
semula berpasangan membentuk bivalen. Memisahnya kromatid – kromatid paling
kuat terjadi pada bagian sentromer. Tetapi pada bagian- bagian tertentu dari
kromosomhomolog tetap berdekatan dan bagian itu disebut kiasma. Kiasma
merupakan bentukpersilangan dua dari empat kromatid suatu kromosom dengan
pasangan kromosomhomolognya. Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid -
kromatid tak serupa(nonsister chromatids) putus. Ujung - ujung dari kromatid yang
putus tadibersambungan secara resiprok. Proses pertukaran segmen kromatid tak
serupadengan pasangan homolog beserta gen - gen yang berangkai secara resiprok
inidinamakan pindah silang. Peristiwa ini merupakan salah satu
penyumbangkeanekaragaman individu makhluk hidup.
Diakinesis Terbentuk benang - benang spindel dari pergerakan dua sentriol (hasil
pembelahan) ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan
menghilangnya nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai bergerak ke
bidang equator.
c) Fase Anafase I
d) Fase Telofase I
Kromosom - kromosom homolog sudah mencapai kutub pembelahan.
2) Meiosis II
Tujuan meiosis II membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan baru. Pada
tahap Meiosis II terjadi tahap - tahap serupa pada meiosis I.
Hormon reproduksi seperti androgen dan esterogen, bearasal dari sel-sel zona
retikularis dan zona fasikulata, yang berperan dalam pembentukan sifat seks sekunder.
Hormon reproduksi merupakan molekul steroid derivat dari kolesterol. Hormon reproduksi
berada di sitoplasma bergabung dengan protein reseptor spesifik.
2. Hormon progesteron
Hormon progesteron bekerja sama dengan estrogen berperan dalam menjaga siklus
reproduksi dan menjaga kehamilan. Hormon ini juga diproduksi di ovarium dan berperan
dalam penebalan dinding rahim.
BAB III
KESIMPULAN
Pada organisme bersel satu, pembelahan sel merupakan cara perkembangbiakan
sedangkan pada organisme multiseluler pembelahan merupakan cara untuk
pertumbuhan.
Ada dua cara pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Persamaan kedua adalah
tahapan - tahapan atau fase pembelahan, sedangkan perbedaannya dalam hal tujuan
dan hasilnya.
Mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel, berhubungan dengan
pertumbuhan dan perbaikan sel – sel rusak, terjadi pada sel somatis. Hasil satu kali
mitosis dari satu sel induk menghasilkan dua sel anakan yang memiliki ciri yang sama
dengan induknya.
Meiosis bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom sel induk. Meiosis terjadi
pada pembentukan sel kelamin
Tahapan mitosis : profase, metafase, anafase dan telofase.
Tahapan meiosis terdiri dari dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II
Embryo adalah proses pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaandan
perkembangan embryo. Sedangkan logos yaitu ilmu. Jadi embriologi
yaitui l m u t e n t a n g p e m b e n t u k a n , p e r t u m b u h a n p a d a t i n g k
a t p e r m u l a a n d a n perkembangan embrio. Embriologi atau ilmu
embrio merupakan bidang ilmu yangmempelajari bagaimana sel tunggal membelah
dan berubah selama
perkembanganu n t u k m e m b e n t u k o r g a n i s m e m u l t i s e l u l e r . P r o s e s p e m b
e l a h a n s e l t e r s e b u t dianamakan embriogenesis. Embriogenesis terjadi pada saat
spermatozoa bertemudan menyatu dengan o&um yang disebut fertilisasi sampai akhir
dari minggu ke-8
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/makalah-embriologi-12-pdf-free.html
https://www.academia.edu/29286943/EMBRIOLOGI_MANUSIA_docx
https://kumparan.com/kabar-harian/pengertian-studi-embriologi-bagian-dan-fase-fasenya-
1xOYHuzt40X
https://www.depkes.org/blog/embriologi/
https://myklass-fkik.umy.ac.id/pluginfile.php/83334/mod_resource/content/1/kuliah
%20embriologi%20KG-2.pdf
https://www.honestdocs.id/proses-pembuahan-fertilisasi-manusia-tahap-demi-tahap