Anda di halaman 1dari 12

Memahami Terjadinya Fertilisasi dan Nidasi Pada Endometrium

Dosen pembimbing : Muhammad Hasyim Ansyari Berutu, M.Pd

Disusun oleh,

Kelompok 7 :

Akbar Andriyan Siregar : 0310173095

Annisa Sahara : 0310172069


Haditsa Nurrahmah : 0310173092
Mutia Febri Sadiq : 0310171033
Putri Oktavianengsih : 0310172062
Reni Harliani : 0310171017

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas rahmat yang telah diberikan kepada pemateri,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada bapak
Muhammad Hasyim Ansyari Berutu, M.pd selaku dosen pembimbing pada mata kuliah
Reproduksi Embriologi Hewan yang telah memberikan tugas ini.

Makalah berjudul “Memahami Terjadinya Fertilisasi dan Nidasi Pada Endometrium” ini disusun
atas dasar untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Reproduksi Embriologi Hewan.

Penulis sudah berusaha memaksimalkan segala penyusunan makalah ini, dengan senang
hati penulis akan menerima apabila ada saran dan kritikan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan di masa mendatang.

Medan, 22 Oktober 2019

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertian Fertilisasi Pada Hewan....................................................................2
2.2 Proses Terjadinya Fertilisasi..............................................................................4
2.3 Proses Penempelan Pada endometrium.............................................................6

BAB III : PENUTUP.........................................................................................................8


3.1 Kesimpulan........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup memiliki beberapa sifat yang menjadi ciri khas dari makhluk hidup itu
sendiri. Beberapa sifat tersebut adalah seperti bernafas, bergerak, berkembang biak, dan beberapa
sifat lainnya. Tiap makhluk hidup memiliki caranya masing-masing dalam berkembang biak.
Seperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup berkembang biak untuk mempertahankan
keturunannya dan mencegah terjadinya kepunahan.
Bagi manusia, cara dalam berkembang biak adalah melahirkan. Berbeda dengan tumbuhan yang
bisa berkembang biak dengan cara tunas, biji, maupun yang lainnya. sedangkan untuk hewan pun
berbeda lagi. Hewan memiliki beberapa cara untuk berkembang biak, beberapa berkembang biak
dengan cara bertelur dan beberapa lainnya berkembang biak dengan cara melahirkan atau yang
lebih kerap disebut sebagai hewan mamalia.

Dalam perkembangbiakannya pun, hewan mengalami beberapa proses tertentu. Salah


satunya adalah fertilisasi. Fertilisasi merupakan salah satu tahap awal pada proses
perkembangbiakan pada hewan, dan kerap disebut juga sebagai istilah konsepsi. Fertilisasi
sendiri merupakan saat ketika dua gamet bertemu dan kemudian melebur menjadi sebuah
kesatuan, yang selanjutnya disebut sebagai zigot.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa pengertian fertilisasi pada hewan ?
2) Bagaimana proses terjadinya fertilisasi pada hewan ?
3) Bagaimana proses penempelan pada endometrium ?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian fertilisasi pada hewan
2) Untuk mengetahui proses fertilisasi yang terjadinya pada hewan
3) Dapat mendeskripsikan proses penempelan pada endometrium

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fertilisasi Pada Hewan

Fertilisasi adalah proses peleburan spermatozoon dan sel telur yang meliputi inti (genom)
dan sitoplasma. Fertilisasi juga mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau fusi dari dua
sel gamet yang berbeda, yaitu sel gamet jantan dan betina, yang akan membentuk zygot yang
mengandung satu sel. Secara embriologi, fertilisasi merupakan pemasukan faktor-faktor
hereditas pejantan ke ovum, dan melibatkan penggabungan sitoplasma dan bahan nucleus 1.
Fertilisasi diawali dengan proses pembentukan gamet yang disebut dengan gametogenesis, yaitu
proses pembentukan spermatozoa (spermatogenesis) pada jantan dan pembentukan ovum
(oogenesis) pada betina. Setelah proses fertilisasi berlangsung, dilanjutkan dengan proses
embryogenesis yang meliputi pembelahan zigot, blastulasi, gastrulasi, dan neurolasi, dan proses
akhir adalah organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh2. ). Fungsi fertilisasi itu
sendiri yaitu:
1. Fungsi Reproduksi
Pada fungsi ini fertilisasi memungkinkan terjadinya pemindahan unsur-unsur genetik
dari orang tua atau induk. Jika pada proses pembentukan gamet terjadi reduksi unsur genetik
dari diploid menjadi haploid, maka pada proses fertilisasi kemungkinan terjadi pemulihan
kembali unsur genetiknya, sehingga diperolehindividu normal 2n.
2. Fungsi Perkembangan
Pada fungsinya dalam perkembangan, fertilisasi menyebabkan rangsangan pada sel telur
untuk menyelesaikan proses meiosis kemudian membentuk pronukleus betina yang akan
melakukan zyngami dengan pronukleus jantan, dan akan membentuk zygot akhirnya akan
berkembang menjadi embryo dan fetus3.

Proses perjalanan sperma menuju tempat fertilisasi terdiri dari tiga tahapan yaitu :
1. Fertilisasi dalam tubuh jantan
Sperma yang keluardari tubulus seminiferus akan masuk kedalam vas deferens,
yang kemudian akan bergerak perlahan bahkan bisa memakan waktu berhari-hari. Dari
vas deferens, spermatozoa akan masuk ke ductus epididimis. Di bagian ini spermatozoa

1
Toelihere, M.R. 1985, Inseminasi Buatan pada Ternak, Penerbit Angkasa :Bandung
2
I Ketut Puja, dkk. 2010. Embriologi Modern. Udayana University Press: Bali:.
3
Kimbal, I.W. 1992. Biologi. Erlangga: Jakarta.
akan mengalami kapasitasi (pematangan) secara fisiologis dan siap untuk diejakulasikan
sewaktu-waktu. Dari ductus epididimis, spermatozoa akan masuk ke vas defferen.
Sperma mampu bergerak karena kerutan otot yang disebabkan oleh rangsangan yang
sangat kuat. Vas deferens pada beberapa jenis hewan berfungsi sebagai penyimpan mani.
Pada vas deferens akan bermuara vesicula seminalis yang memberikan plasma pada
sperma. Dengan rangsangan yang kuat sperma akandikeluarkanmelalui urethra.
2. Fertilisasi di luar tubuh jantan
Proses inidapatditemukan pada hewan-hewan tertentu. Pada avertebrata, pisces, dan
amphibi, mani diejakulasikan di dekat telur yang dikeluarkan oleh betina secara serentak.
Sperma akan bergerak ke dalam media yang dalam hal ini adalah air, kemudian
membuahi sel telur.
3. Fertilisasi dalam tubuh betina
Pada proses fertilisasI ini, sperma disalurkan ke tubuh betina melalui media yang
dimasukkan atau kontak langsung dengan kelamin betina. Spermatozoa harus mempunyai
kemampuan untuk mencapai tempat terjadinya fertilisasi di bagian ampula dari uterus.
Beberapa faktor fisiologis yang berpengaruh terhadap kecepatan perjalanan spermatozoa
adalah volume ejakulat, tempat deposisi, dan anatomi saluran reproduksi betina4.

Fertilisasi sendiri dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :


a. Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik) : gamet-gametnya dikeluarkan
dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.
b. Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat) : sperma
dimasukkan kedalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan
fertilisasi. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk
merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu diperlukan
hanya untuk mengaktivasi telur.

2.2 Proses Fertilisasi


Pada proses ini kita dapat melihatnya di dalam siklus hidup ikan, yaitu pembuahan yang
dilakukan terjadi di luar tubuh indukan. Proses kedua yaitu proses fertilisasai internal. Pada
proses yang satu ini pembuahan terjadi di dalam tubuh indukan, pada proses yang satu ini kita
dapat melihat contohnya pada daur hidup ayam.

4
Suryo. 1996. Genetika.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan TInggi. Proyek
Pendidkan Tenaga Guru.
Proses fertilisasi pada hewan memang sangat berbeda-beda semuanya akan bergantung
pada jenis dan golongan hewan tersebut. Beberapa fertilisasi pada hewan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Unggas
Proses yang pertama sekali pastinya adalah proses masuknya sel gamet jantan kedalam
ovarium. Kemdian sela gamet jantan akan mebuahi sel telur yang telah dalam kondisi siap untuk
di buahi. Pada hal ini, se telur yang telah masak akan ditangakap leh sebuah organ khusus yang
bernama infudibulum atau yang bisa disebut juga sebagai organ papilon. Pada organ inilah
terjadi pembentukan kuning telur dengan bantuan beberapa protein yang ada. Pada dasarnya
pembuahan atau fertilisasi pada ayam tidaklah terjadi secara langsung, namun sel sperma
tersebut akan di tampung pada sebuah organ yang disebut sebagai sarang spermatozoa. Pada
organ tersebut terdapat beberapa sperma yang menunggu untuk membuahi sel telur yang telah
masak. Sedangkan pembuahan dan pembentukan cangkang sendiri bisa dikatakan terjadi cukup
cepat. Pembuatan cangkang atau kerabang ini terjadi pada bagian uterus. Secara normal
pembentukan dari telur sendiri akan membutuhkan waktu sekitar 25-26 jam. Hal tersebutlah
yang menyebabkan kenapa unggas hanya dapat bertelur satu butir dalam sehari.
2. Reptil

Pada proses fertilisasi reptil bisa dikatakan tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi
pada unggas. Pada reptil setiap pejantan memiliki dua buah organ penis yang disebut sebagai
hemipenis. Organ ini memiliki sifat dan bentuk yang bisa dikatakan cukup fleksibel, ketika
terjadi proses perkawinan hanya satu buah penis saja yang masuk kedalam organ reproduski
betina. Sel telur betina sendiri akan bergerak dari ovarium menuju kloaka atau ada juga yang
menyebutnya sebagai uterus. Dalam proses ini pembuahan terjadi pada bagian kloaka atau
uterus. Beberapa jenis reptil akan mengeluarkan telur mereka ketika sudah dalam kondisi yang
matang. Namun, beberapa reptil yang termasuk kedalam golongan hewan ovovivipar akan
membiarkan telur mereka menetas dan berkembang di dalam tubuh indukan.

3. Mamalia

Mamalia merupkan salah satu jenis hewan yang masuk kedalam golongan hewan vivipar,
dalam artian hewan yang satu ini akan melahirkan individu baru. pada awalnya proses fertiliasai
mamalia juga tak jauh berbeda dengan jenis hewan lain, pambuahan terjadi di dalam tubuh
indukan. Sel sperma akan membuahi sel telur di dalam ovarium. Namun, yang membedakannya
dengan jenis hewan yang lain adalah. Pada hewan mamalia sel telur yang di buahi akan
berkembang menjadi individu baru terjadi pada bagian rahim. Barulah ketika individu baru itu
terbentuk dengan sempurna akan di lahirkan oleh indukan.

4. Pisces

Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa proses fertilisasi pada hewan dapat dibagi
menjadi dua macam. yaitu internal dan eksternal. Ikan atau Pisces merupakan salah satu
golongan hewan yang pembuahannya terjadi di luar tubuh indukan. Ketika masa kawin telah tiba
dan ikan betina telah menemukan pasangan pejantan, maka indukan akan mengeluarkan ovum
dari dalam tubuhnya. Ovum atau sel telur ini sendiri adalah sel yang masih belum berkembang
jika tidak di buahi oleh sperma jantan. Indukan betina akan menempelkan telur-telur mereka
pada media yang dirasa cukup aman bagi telur-telur tersebut. pejantan kemudian akan
menyemprotkan sel sperma dari dalam tubuhnya kepada telur-telur yang ada. Proses ini sendiri
akan di lakukan beberapa kali, agar meyakinkan bahwa setiap sel ovum tersebut dapat
berkembang dengan baik.

Beberapa kondisi di atas merupakan contoh yang dapat kita temukan pada beberapa jenis
hewan yang mengalami proses fertilisasi dengan pembuahan. Namun, ada juga berapa jenis
hewan yang dapat berkembangbiak tanpa melakukan proses fertilisasi terlebih dahulu. Beberapa
hewan dari golongan protozoa mampu berkembang biak dengan cara membelah diri mereka
sendiri. Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari beberapa perkembangbiakan vegetatif
pada hewan yang bisa kita temukan.

2.3 Proses Penempelan Pada Endometrium

Implantasi atau nidasi adalah menempelnya atau tertanamnya ovum yang sudah dibuahi
pada dinding endometrium induk. Implantasi memerlukan penetrasi melalui epitel uterus disertai
sedikittan dan ekrosis. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga Rahim, jaringan
endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desi
dua.
Blastula dengan bagian yang berisi masa sel dalam (inner-cell mass) akan masuk kedalam
desi dua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Pada saat nidasi
terkadang terjadi sedikit perdarahan akibat luka desi dua. Nidasi terjadi pada dinding depan atau
belakang Rahim (korpus) dekat findus uteri.

Apabila nidasi telah terjadi, maka dimulailah deferensiasi sel-sel blastula. Sel-sel yang
lebih kecil, terletak dekat ruang exocoeloma membentuk endoterm dan yolk salc. Sedangkan sel-
sel yang lebih besar menjadi endoterm dan membentuk ruang amnion. Sehingga terbentuk
lempeng embrional (embryonal-plate) diantara ruang amnion dengan yolk salc.

Sel-sel trofoblas mesodermal yang tumbuh sekitar mudigoh (embrio) akan melapisi bagian
dalam trofoblas, sehingga terbentuk sekat korionik (chorionic membrane) yang nantinya
menjadi korion. Sel-sel trofoblas terbagi menjadi 2 lapisan yaitu : sitotrofoblas (bagian dalam)
dan sinsito trofoblas (bagian luar).

Vilikoriales yang berhubungan dengan desi dua besalis tumbuh bercabang disebut chorion
frondosum, sedangkan yang berhubungan dengan desi dua kapsularis kurang mendapat makanan
sehingga menghilang disebut chorion leave. Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan
hormone human chorionoc gonadotropin (HCG).

Enam hari setelah fertilisasi. Trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan
implantasi) dan melepaskan hormone korionik gonad tropin. Hormone ini melindungi kehamilan
dengan cara menstrimulasi produksi hormone estrogen dan progesterone sehingga mencegah
terjdinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis permukaannya berjonjot
dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah
hari ke-12 dari fertilisasi.

Setelah terjadi implementasi, blastosit akan mengalami tahap perkembangan selanjutnya


yaitu menjadi gastrula dan neurula. Selanjutnya zigot ini akan berkembang menjadi embrio.
Pembuatan lapisan lembaga. Setelahhari ke-12, tampak dua lapisan jaringan disebelah luar
disebut ectoderm, disebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh kedalam blastosoel membentuk
bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitive dan kemudian terbentuk pula
kantung kuning telur (Yolk salc) yang membungkus kuning telur pada manusia, kantung ini tidak
berguna maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur)
karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.

Diantara lapisan ectoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan
tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk
oleh ketiga lapisan tersebut. Ectoderm akan membentuk epidermis kulit dan system saraf,
endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk
antara lain rangka, otot, system peredaran darah ekskresi dan system reproduksi.5

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fertilisasi adalah proses peleburan spermatozoon dan sel telur yang meliputi inti (genom)
dan sitoplasma. Secara embriologi, fertilisasi merupakan pemasukan faktor-faktor hereditas
pejantan ke ovum, dan melibatkan penggabungan sitoplasma dan bahan nucleus. Fungsi
fertilisasi ada 2, yaitu fungsi reproduksi dan fungsi perkembangan. Proses fertilisasi pada hewan
memang sangat berbeda-beda semuanya akan bergantung pada jenis dan golongan hewan
tersebut.
Implantasi atau nidasi adalah menempelnya atau tertanamnya ovum yang sudah dibuahi
pada dinding endometrium induk. Implantasi memerlukan penetrasi melalui epitel uterus disertai
sedikittan dan ekrosis. Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu
5
Sadler, T.W.,1989. Masajanin (Bulan Ketiga Hingga Lahir ). Dalam : Susanto, I., alih bahasa, Embriologi
Kedokteran. Jakarta : EGC.
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga Rahim, jaringan
endometrium dalam keadaan sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desi
dua.

Daftar Pustaka

Toelihere, M.R. 1985.Inseminasi Buatan pada Ternak.Bandung :Penerbit Angkasa,

Suryo. 1996. Genetika.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan


TInggi. Proyek Pendidkan Tenaga Guru.

I Ketut Puja, dkk. 2010. Embriologi Modern. Bali: Udayana University Press.

Kimbal, I.W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Sadler, T.W.,1989. Masajanin (Bulan Ketiga Hingga Lahir ). Dalam : Susanto, I., alih bahasa,
Embriologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai