Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
Kuliah “Anatomi Fisiologi”

Dosen Pengampu :
Endang Uji Wahyuni, SKM. MKM.

Kekompok 1
Disusun oleh :
Fadillah Aprilia Kurniawan (P21335120014)
Galuh Pramuditha (P21335120016)
Riski Senja (P21335120032)

PROGRAM STUDI DIV


SANITASI LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 2

i
Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun judul makalah ini
adalah Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
informasi mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah anatomi fisiologi semester dua pada jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Ibu Endang Uji Wahyuni,
SKM. MKM. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan
yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.

Jakarta, 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3

A. Proses Reproduksi, organ kelamin primer dan aksesoris, penentuan


jenis kelamin perempuan dan laki-laki.....................................................3

B. Sistem Reproduksi Laki-laki.......................................................................7

C. Sistem Reproduksi Perempuan...................................................................10

D. Fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awal...................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 22


A. Kesimpulan .................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi pria dan wanita sangat berbeda ditinjau dari struktural maupun
fungsional. Namun, keduanya mempunyai tujuan yang satu yaitu dengan bekerja sama
dapat mempertahankan kelanjutan generasi spesies manusia. Sistem reproduksi
merupakan kegiatan berkembangbiak untuk melahirkan keturunan.
Itu bertujuan untuk mempertahankan proses keberlangsungan spesies di dunia. Semua
organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika organisme
menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap
jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda.
Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual.
Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.
Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian
mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia,
termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma,
sementara perempuan akan menghasilkan ovum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Reproduksi, organ kelamin primer dan aksesoris, penentuan
jenis kelamin perempuan dan laki-laki?
2. Bagaimana reproduksi laki-laki?
3. Bagaimana reproduksi perempuan?
4. Bagaimana Fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awalnya?

1
C. Tujuan Penelitian

1. Dapat menjelaskan bagaimana proses Reproduksi, organ kelamin primer dan


aksesoris, penentuan jenis kelamin perempuan dan laki-laki
2. Dapat memahami reproduksi laki-laki
3. Dapat memahami reproduksi perempuan
4. Dapat memahami fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awal.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Reproduksi
PROSES REPRODUKSI
•Proses Reproduksi pada Laki – laki (Spermatogenesis)
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatny ditubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk didalam testis melewati
sebuah proses kompleks.Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak
didua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut :
1.Spermatositogenesis (spermatocytogenesis)
adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan
secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat
proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
2.Spermiogenesis (spermiogensis)
adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi
di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Terbagi menjadi tahap
1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA
2) Pembentukan cap akrosom
3) pembentukan bagian ekor
4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.
3.Spermiasi (Spermiation)
adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertolike lumen tubulus seminiferus
selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-

3
motil). Sperma non motilini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan
bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu
bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria
bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontrak siperistal tikotot saluran.

•Proses Reproduksi pada Perempuan (Oogenesis)


Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer.
Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi
hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan
dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami
kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan
pembelahan miosis I.
Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder
dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer. Pada tahap selanjutnya, oosit
sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu,
oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut
ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder.
Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal
dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid
mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan
kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.

ORGAN KELAMIN PRIMER DAN AKSESORIS


Manusia mengalami pertumbuhan seiring dengan bertambahnya usia. Memasuki usia
dewasa yaitu sekitar 10 – 16 tahun, laki – laki dan perempuan akan mengalami perbedaan

4
pertumbuhan pada tubuhnya. Perbedaan tersebut terjadi karena komposisi hormon dalam
tubuh laki – laki dan perempuan berbeda. Hormon adalah hormon adalah zat yang
dihasilkan tubuh untuk mengendalikan proses – proses di dalam tubuh.
Perubahan fisik yang terjadi pada laki – laki dan perempuan terdiri dari perubahan primer
dan sekunder. Perubahan primer merupakan perubahan yang terjadi dalam tubuh meliputi
perubahan hormon dan organ reproduksi. Jenis perubahan ini merupakan tanda awal
seseorang memasuki masa pubertas yang ditandai matangnya organ reproduksi. Sedangkan
perubahan sekunder adalah perubahan yang menyertai perubahan primer, umumnya bersifat
nampak seperti perubahan fisik dan psikis
Secara umum, laki – laki dan perempuan memiliki ciri fisik yang sama pada bentuk tubuh
yang meliputi kaki, tangan, mata, rambut, dan lain sebagainya. Perbedaan laki – laki dan
perempuan terdapat organ reproduksinya. Organ reproduksi merupakan organ yang
berperan dalam perkembangbiakan, sebagai penghasil keturunan. Ciri fisik pada laki – laki
dan perempuan akan nampak berbeda setelah memasuki masa pubertas/remaja. Masa
tersebut merupakan waktu peralihan dari masa anak – anak menjadi dewasa.
1.Perubahan Primer
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan
sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia.Pada pria–Gonad atau
testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran
matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu
pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau
fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah.
Mengalami mimpi basah, yaitu sebuah mimpi yang menjadi pertanda bahwa laki–laki
tersebut sudah masuk usia dewasa. Organ reproduksi sudah mampu menghasilkan sperma
Pada wanita -Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam
tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram,
pada usia 16 rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vaginajuga tumbuh
pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi perempuan menjadi
matang adalah datangnya menstruasi. Organ reproduksi mengalami ovulasi dan dapat
menghasilkan ovum yang bisa menjadi bayi jika dibuah.

5
2.Perubahan sekunder
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai
perubahan primer yang terlihat dari luar.Pada perempuan: Perubahan yang terjadi pada masa
pubertas perempuan berbeda dengan laki – laki. Masa pubertas yang dialami oleh
perempuan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan laki – laki. Atau dengan kata lain,
perempuan akan mengalami tanda–tanda dewasa lebih cepat dari laki – laki seumurannya.
Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel telur (ovum) dan mengatur perkembangan
lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu
halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan;
keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih
besar.
Pada pria: Pada laki – laki, perkembangan organ reproduksi dan tanda – tanda sekunder
dipengaruhi oleh hormon testosteron. Hormon ini berfungsi untuk pembentukan sel sperma
di dalam organ reproduksi laki – laki. Organ sekunder yaitu : lengan dan tungkai kaki
bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar
dan membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak
seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan
sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah
banyak; kulit dan rambut mulai berminyak.
3.Perubahan Emosional/Psikologis
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai dan Tekanan”, sesuatu
masa dimana ketegangan emosimeninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada
masa puber. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan
berada dibawah tekanan sosialdan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa
kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu
(Hurlock, 2004: 212-213).Masa remaja merupakan “badai dan tekanan”, masa stress full
karena ada perubahan fisik dan biologis serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga
diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari remaja. Tidak semua remaja mengalami masa

6
badai dan tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami
ketidakstabilan dari waktu ke waktusebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada
pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.
PENENTUAN JENIS KELAMIN PEREMPUAN DAN LAKI – LAKI
Setiap organisme yang melakukan perkembangbiakan secara seksual memiliki jenis
kelamin yang berbeda sebagai alat reproduksinya. Penentuan jenis kelamin pada manusia
ditentukan oleh kromosom seks yang diturunkan dari kedua induknya.
Kariotipe merupakan komposisi kromosom dari suatu organisme. Secara total, manusia
memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan
1 pasang kromosom seks (gonosom). Autosom mengandung gen yang diperlukan untuk
fungsi normal tubuh manusia. Sedangkan gonosom merupakan kromosom yang
bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin. Pada manusia terdapat 2 jenis
kromosom seks, yaitu kromosom X dan kromosom Y.
Seorang wanita memiliki kromosom seks “XX”, sehingga kariotipe wanita normal adalah
22A+XX. Sementara seorang pria memiliki kromosom seks “XY”, dimana kariotipe pria
normal adalah 22A+XY.
Pada manusia, munculnya tanda-tanda anatomi jenis kelamin terjadi saat embrio berusia
sekitar 2 bulan. Sebelum berumur 2 bulan, gonad masih berstruktur umum, dan dapat
berkembang menjadi testis atau ovarium.
Jenis kelamin seorang anak ditentukan oleh kromosom yang dibawa oleh gamet ayahnya.
Gamet sendiri merupakan sel haploid (tidak berpasangan) khusus untuk fertilisasi. Gamet-
gamet yang melebur dapat identik dalam bentuk dan ukuran (isogami) ataupun berbeda
dalam satu atau kedua sifat tersebut (anisogami). Istilah ‘jantan’ dan ‘betina’ sering
diterapkan untuk gamet, tetapi hanya berfungsi untuk menunjukkan kelamin asalnya, karena
gamet tidak mempunyai kelamin.
Baik dalam testis maupun ovarium, kedua kromosom seks akan bersegregasi selama
pembelahan meiosis. Sel telur masing-masing akan mengandung 1 kromosom X. Sementara
itu, sel sperma ada yang mengandung kromosom X dan ada yang mengandung kromosom
Y.
Jika suatu sperma yang mengandung kromosom X membuahi sel telur maka zigot akan
memiliki kromosom XX dan berkembang menjadi individu perempuan. Jika suatu sel

7
sperma yang mengandung kromosom Y membuahi sel telur maka zigot yang terbentuk
setelah fertilisasi memiliki kromosom XY dan berjenis kelamin laki-laki.

B. Reproduksi Laki-laki

1. Skrotum
Skrotum atau yang biasa disebut dengan Kantung Pelir ialah kantung yang terdiri
dari kulit dan otot yang berfungsi untuk melindungi Testis atau Buah Zakar. Skrotum ini
sendiri terletak di sekitar Penis dan juga Anus serta terletak di dekat Perineum. Skrotum
juga berasal dari bagian yang sama dengan Labia Mayora pada organ kelamin perempuan.
Skrotum manusia dan beberapa Hewan Mamalia bisa ditumbuhi rambut-rambut kemaluan.
Sedangkan pada manusia, rambut kemaluan akan mulai muncul ketika seseorang telah
mengalami tahap-tahap Pubertas atau tahap pendewasaan diri.
2. Testis
Testis adalah jumlah satu pasang jamak atau biasa disebut dengan testes. Testis
merupakan organ reproduksi jantan yang memiliki fungsi menghasilkan sel kelamin. Testis
memiliki bentuk Oval dan terletak di dalam Skrotum atau Kantung Pelir yang berupa
lipatan dinding tubuh. Suhu di dalam skrotum bisa mencapai 2oC lebih rendah dari pada
suhu di dalam rongga perut. Testis juga memiliki lipatan-lipatan saluran Tubulus
Seminiferus atau merupakan saluran tempat pembentukan sperma, dan Sel-sel Leydig yang
berfungsi sebagai sel penghasil Hormone Testosterone yang menyebar diantara Tubulus

8
Seminiferus. Dinding yang terdapat di dalam lipatan Tubulus Seminiferus terdapat
Jaringan Ikat dan Jaringan Epithelium Germinal atau Jaringan Epithelium Benih yang
memiliki fungsi dalam pembentukan Sel Sperma atau Spermatogenesis.

3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang muncul dari Testis, yang memiliki bentuk berkelok-kelok
dan berada diluar permukaan Testis serta memiliki panjang sekita 6 mm. Epididimis
memiliki peran sebagai tempat untuk mematangkan Sel Sperma yang akan di keluarkan
pada organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan sel telur. Selama proses ini sperma
akan menjadi motil dan akan mendapatkan kemampuan untuk Membuahi.
4. Vas Deferen
Vas Deferen adalah saluran lurus yang mengarah keatas yang merupakan kelanjutan dari
sebuah Epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam Kelenjar Prostat.Vas
Deferen berfungsi sebagai saluran jalannya Sperma dari epididimis menuju Vesikula
Seminalis atau biasa disebut dengan kantung semen/kantung mani.

5. Vesikula Seminalis
Vesikula Seminalis kantung ini berupa kantung kelenjar yang berbentuk tidak rata atau
memiliki lekukan-lekukan. Dinding dari Vesikula Seminalis yang berperan menghasilkan
cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan memiliki sifat basa atau alkalis. Vesikula
Seminalis juga mampu menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan yang di
hasilkan dari Vesikula tersebut mengandung mukus atau lendir, gula Fruktosa yang
berfungsi sebagai penyedia energi untuk mempermudah pergerakan Sperma, Enzim,
Vitamin serta Hormon Prostagladin yang berperan untuk mempermudah proses
pembuahan.

6. Uretra
Uretra memiliki jumlah satu buah, Uretra adalah saluran yang berada disepanjang
Penis,dan mempunya lubang keluar di ujung Penis. Uretra memiliki peran sebagai saluran
keluarnya Urine dan saluran keluarnya Air Mani atau Sperma.

9
7. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat terdapat di bagian bawah Kandung Kemih yang berfungsi menghasilkan
getahnya secara langsung ke dalam Uretra yang berupa cairan encer berwarna putih seperti
susu yang mempunyai kandungan berupa Enzim Antikoagulan serta Asam Sitrat yang
berfungsi sebagai nutrisi bagi Sperma.

8. Kelenjar Cowper atau Kelenjar Bulbouretra


Kelenjar Cowper berjumlah satu pasang dan letaknya berada di bawah Kelenjar Prostat.
Kelenjar Cowper merupakan kelenjar yang mensekresikan getahnya ke dalam Uretra yang
berupa Mukus atau lendir yang berwarna jernih dan memiliki sifat basa yang dapat
menetral kan zat asam pada Urin yang tertinggal di sepanjang Uretra.

9. Penis
Penis merupakan organ yang bersifat Erektil yang tersusun dari tiga bagian tabung Erektil,
yaitu Sepasang Corpora Cavernosa dan sebuah Corpora Spongiosa yang ketiganya akan
berakhir pada gland penis, disekitar tabung diliputi oleh jaringan ikat dan memiliki banyak
otot-otot polos. Ketiga tabung inilah yang akan berperan dalam proses Ereksi dan
Ejakulasi. Penis juga dilapisi oleh kulit yang sangat tipis dan halus dengan di bagian
ujungnya yang melipat dan biasa disebut dengan Preputium. Pada bagian inilah yang
nantinya akan dipotong saat khitan atau biasa di sebut dengan Sunat. Selain itu, Penis juga
memiliki Kelenjar Keringat, Kelenjar Lemak, dan Folikel Rambut.

10. Saluran Ejakulasi


Saluran Ejakulasi memiliki jumlah satu pasang. Saluran Ejakulasi merupakan saluran
pendek yang menghubungkan antara Uretra dan Duktus Vesikula Seminalis.

10
C. Reproduksi Perempuan
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

1. Vagina
Vagina mempunyai panjang sekitar 8 Cm
sampai dengan 10 Cm, Vagina terletak
diantara Rectum dan Kandung Kemih.
Vagina juga biasa disebut Membranasea yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk
menghubungkan Rahim ke bagian luar. Vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, karena
sifat ini disebabkan oleh adanya Degradasi Glikogen yang akan menjadi asam laktat yang
diciptakan oleh Bakteri Bacillus. Vagina juga mempunyai Selaput lendir yang ada pada
bagian terluar dan pada lapisan tengah. Vagina terdiri dari lapisan-lapisan otot lain yang
mempunyai banyak sekali serat.

2. Serviks
Serviks merupakan bagian bawah rahim yang tersambung ke vagina. Serviks memiliki
fungsi sebagai alat yang bertugas memproduksi lendir atau mukus. Lendir yang di hasilkan
Serviks nantinya akan membantu menyalurkan Sperma dari Vagina menuju ke dalam
Rahim saat berhubungan seksual.

a. Uterus (Rahim)

11
Uterus atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Rahim merupakan Organ Kompleks yang
termasuk kedalam bagian dari sistem reproduksi pada wanita. Uterus manusia terletak di
bawah pusat, atau tepatnya di daerah pinggul. Biasanya Uterus memiliki panjang sekitar 7-
7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal nya mencapai 2,5 cm. Dinding Uterus memiliki tebal sekitar
1,25 cm dan beratnya mencapai sekitar 60 gram. Fungsi utama dari Uterus adalah sebagai
tempat hidup dan tumbuh kembangnya seorang Janin, sebelum Janin tersebut dilahirkan ke
Dunia.

b. Fimbriae
Fimbrae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah
matang yang dikelurakan oleh ovarium.

c. Infundibulum
Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.

d. Tuba fallopi
Tuba merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.

e. Oviduk
Oviduk merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
Oviduct berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan rahim.

12
f. Ovarium
Ovarium atau biasa dikenal dengan Indung Telur adalah salah satu Organ Reproduksi yang
ada pada wanita dan juga berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan Sel Telur dan Hormon
pada rahim. wanita mempunyai dua buah ovarium, yaitu Ovarium Kiri dan Ovarium Kanan.
Ovarium itu sendiri berbentuk oval yang mempunyai panjang sekitar 4 cm, lebar 3 cm dan
diameternya sekitar 2 cm. Ovarium biasanya berwarna abu kemerahan dan juga mempunyai
permukaan yang tidak rata.

g. Endometrium
Endometrium ialah lapisan terdalam pada bagian rahim dan merupakan tempat untuk
menempelnya Ovum yang telah dibuahi, pembuahan tersebut membutuhkan waktu sekitar
4-5 hari. Endometrium juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung
zat makanan ke lapisan Endometrium. Pembuluh darah yang ada di dalam lapisan
Endometrium akan luruh, dan ini yang dinamakan proses Menstruasi pada wanita. Proses
ini terjadi jika tidak adanya kegiatan pembuahan Ovum oleh Sel Sperma. Saat Ovum yang
sudah dibuahi/fertilisasi, Ovum akan menempel pada lapisan Endometrium atau disebut
dengan Implantasi, dan di saat itu juga Ovum akan terhubung dengan badan induk serta
plasenta yang mulai terhubung dengan tali pusat si bayi. Tali Pusat berfungsi sebagai jalan
masuknya asupan makanan dan minuman yang di konsumsi oleh Ibu si bayi.
h. Saluran vagina
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. Berbentuk
tabung berlapis otot. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan.
Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang
dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin.

i. Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit. Organ utama nya ialah Indung telur (ovarium), Oviduk (tuba fallopi) ,Uterus dan
Vagina.

13
D. Fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awal

FERTILISASI

Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9
bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

Tahapan waktu dalam fertilisasi :


1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8,
16 sel.
2. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
berkembang menjadi blastula. Rongga balstosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan
membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi
oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses
implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).
Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan
estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari
throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang
akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang semakin
sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

14
Gambar perkembangan ovum setelah fertilisasi

Hormon yang berperan dalam kehamilan


1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormone yang berperanan dalam masa
kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih
oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan
bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus.
Sedangkan hormone progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang
menghambat kontraksi uterus.

2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur
metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.

3. HCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi


adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa
kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.

4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus


menjelang persalianan.

Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan

1. Relaksin merupakan hormone yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis

15
2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang
menghambat kontraksi uterus. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi
kontraksi dinding uterus.

Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi


Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan” atau
“mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel
telur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang
membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan
kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan. Bertujuan
untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum, sehingga tidak terjadi fertilisasi.
Macam cara dalam kontrasepsi adalah :
Cara Kontrasepsi Ada dua pembagian cara kontrasepsi, yaitu cara kontrasepsi sederhana
dan cara kontrasepsi modern.
1. Kontrasepsi sederhana Kontrasepsi sederhana terbagi atas kontrasepsi tanpa alat dan
kontrasepsi dengan alat/obat. Kontrasepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan
senggama terputus, pantang berkala, metode suhu badan basal, dan metode kalender.
Sedangkan kontrasepsi sederhana dengan alat/obat dapat dilakukan dengan kondom,
diafragma, kap serviks, dan spermisid.
2. Kontrasepsi Modern Kontrasepsi modern dibedakan atas 3 yaitu:
 Kontrasepsi hormonal, yang terdiri dari pil, suntik, implant/AKBK (Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit).
 IUD/AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim).
 Kontrasepsi mantap yaitu dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada
wanita) dan vasektomi (sterilisasi pada pria) (Hartanto, 2004).
Macam-Macam Alat Kontrasepsi Berdasarkan lama Efektivitasnya kontrasepsi dapat dibagi
menjadi 2 yaitu

16
1. MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang), yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis
susuk/implan, MOW, IUD dan MOP
2. Non MKJP (Non metode kontrasepsi jangka panjang), yang termasuk dalam kategori ini
adalah kondom, pil, suntik dan metode-metode lain selain dari metode MKJP
3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria,
vaginal douche untuk wanita.
4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
5. Sterilisasi yaitu dengan membuat steril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti
vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.
KEHAMILAN
Definisi Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan . Kehamilan normal merupakan kehamilan 280 hari atau 40 (minggu) atau 10 bulan
dan tidak lebih dari perkiraan persalinan. Dari beberapa pengertian diatas,dapat di
simpulkan kehamilan adalah fertilisasi dari spermatozoa dan ovum menuju nidasi sampai
hasil semua konsepsi bertumbuh dan berkembang sampai masa aterm.

Proses Kehamilan
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu : ovum (sel
telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan (konsepsi : fertilisasi), nidasi dan plasentasi
(Mochtar, 2012 h. 16).

a. Ovum Dan Sperma


1) Ovum atau sel telur adalah suatu sel besar dengan diameter sekitar 0,1 mm. Dengan
pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses pelepasan
ovum yang di sebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai rumbai
(fimbrie),ovum yang telah dilepaskan segera ditangkap oleh fimbrie tuba. Proses
penangkapan ini disebut ovum pick up mechanism.

17
2) Sperma. Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
kepala,leher dan ekor. Sel sperma mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam
satu jam, sel sperma sudah sampai dituba melalui kanalis dan kavum uteri. Spermatozoa
yang masuk ke alat genetalia perempuan mampu hidup selama tiga hari sehingga cukup
waktu untuk mengadakan konsepsi (Asrinah, 2010; h.33).

b.Fertilisasi Dan Implantasi


1) Fertilisasi Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di ampula
tuba. Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan mengalami ovulasi, yaitu
peristiwa matangnya sel telur sehingga siap dibuahi. Pada saat fertilisasi terjadi,
spermatozoa dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus. Sperma yang mencapai
mucusserviks akan bertahan hidup lalu mendorong diri sendiri maju ke tuba. Sperma dan
ovum yang dibuahi di sebut zigot. (Asrinah, 2010 h. 33).
2) Implantasi (nidasi) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.

c. Plasenta Dan Mukosa Rahim


Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum kompaktrum dan stratum
spongiosum.(Mochtar, 2012 h.17). Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang
terbagi atas :
1) Desidua basalis : yang terletak di antara hasil konsepsi dinding rahim, tempat terjadinya
palsentasi.
2) Desidua kapsularis : yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim, dan lama
kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi; dan
3) Desidua vera (parietalis) : yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya.

Pertumbuhan dan perkembangan janin


Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka akan dimulai proses
pertumbuhan dan perkembangan janin. Janin akan berkembang dari inner cell mass.
Terdapat 3 masa dalam pertumbuhan janin yaitu sebagai berikut.
1) Masa pre-embrionik

18
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadinya proses pembelahan
sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell mas akan membentuk 3 lapisan utama
yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, merupakan lapisan sel tunggal yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, alat indera,
kelenjar ludah, cavitas nasi, bagian bawah canalis analis, traktus genitalis, dan glandula
mamae; Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus, hepar, pankreas, laring, trakea, paru, vesika urinaria, dan uretra, serta
Mesoderm, lapisan jaringan selain ektoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell
mass, terletak di sekitar cakram embrio, menghasilkan sistem sirkulasi dan limfatik,tulang
otot,ginjal,ureter,organ genitalia,dan jaringan subkutan.

2) Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam membentuk
rudimenter (mengecil, menciut, dan akhirnya menghilang). Jantung menonjol dari tubuh
dan mulai berdenyut. Sering kali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan
organ. Sebagai akibat pembentukan organ,maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ektoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang
memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel
sensorik telinga, hidung dan mata,kulit, termasuk rambut dan kuku , kelenjar hipofisis,
kelenjar mamae, kelenjar keringat,dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm, terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana
somit tersebut membentuk miotom(jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung),
dan dermatotom (jaringan subkutan kulit). Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh
yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, pembuluh getah bening, serta semua sel
darah dan sel getah bening. Selain itu, juga membentuk sistem kemih – kelamin :ginjal,
gonad dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih),juga membentuk
limpa dan korteks adrenal.
c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernapasan,
kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar
pankreas,serta kavum timpani dan tuba eustachius.

19
3) Masa Fetal
Berlangsung setelah minggu ke-8 dengan bayi lahir. Berikut perkembangan yang terjadi tiap
bulan.
 Minggu ke-12 : panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram; sirkulasi fetal telah berfungsi
secara penuh ; traktus renalismulai berfungsi; terdapat refleks menghisap dan menelan;
enetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.
 Minggu ke-16 : panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram; kulit sangat tembus
pandang/transparan sehingga vasa darah terlihat deposit lemak subkutan terjadi; rambut
mulai tumbuh pada kepala; dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh
 Minggu ke-20:kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan; gambaran
wajah telah nyata dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal; kelopak mata
(palpebra). Alis mata dan kuku telah tumbuh sempurna; skeleton terlihat pada pemeriksaan
sinar-X ; kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus;
gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke-18; traktus renalis
mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
 Minggu ke-24 : kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan; lanugo
menjadi lebih gelap dan vernix kaseosa meningkat. Dari minggu ke-24 dan seterusnya,
fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus), misalnya bising yang keras
dari luar. Bayi tampak tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang dan merdu.
 Minggu ke-28:mata terbuka, alis mata, dan bulu mata telah berkembang dengan baik;
rambut menutupi kepala; lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan
kulit berkurang, testis mengalami penurunan, dari abdomen ke skrotumpada minggu ke-
28. Fetus yang lahir pada akhir masa ini masih mempunyai angka kematian (mortalitas)
yang tinggi karena gangguan respirasi (pernapasan).
 Minggu ke-32: Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak
disimpan di sana,testis terus turun.
 Minggu ke-36: Lanugo sebagian besar telah terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks
kaseosa; testis fetus laki-laki terdapat di dalam skrotum pada minggu ke-36; ovarium
perempuan masih berada disekitar kavitas pelvis; kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung
jari; Umbilikus sekarang terletak lebih di pusat abdomen.

20
 Minggu ke-40: Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir;
sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan berat
badan hampir 1kg pada minggu tersebut.

Saat lahir : Kebanyakan sistem pada bayi masih imatur,tetapi:


1. Fetus mampu bergerak
2. Fetus dapat bernapas dan menangis kuat
3. Fetus ingin minum ASI
4. Dalam gerakannya pada saat lahir, fetus mengeluarkan urine dan mekonium
5. Fetus memperlihatkan respons terhadap rangsang (stimulus) cahaya, suara, dan rabaan.

21
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

1. Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut


Sperma non motilini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak
menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam
saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena
motilitas sperma sendiri melainkan karena kontrak siperistal tikotot saluran.

2. Proses Reproduksi pada Perempuan


Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia . Pada akhir
bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap
memasuki tahap pembelahan. Hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang
besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub
primer. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang
berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder.
Hormon adalah hormon adalah zat yang dihasilkan tubuh untuk mengendalikan proses –
proses di dalam tubuh. Perubahan fisik yang terjadi pada laki – laki dan perempuan terdiri dari
perubahan primer dan sekunder. Perubahan primer merupakan perubahan yang terjadi dalam
tubuh meliputi perubahan hormon dan organ reproduksi. Jenis perubahan ini merupakan tanda
awal seseorang memasuki masa pubertas yang ditandai matangnya organ reproduksi.
Secara umum, laki – laki dan perempuan memiliki ciri fisik yang sama pada bentuk tubuh
yang meliputi kaki, tangan, mata, rambut, dan lain sebagainya. Organ reproduksi merupakan
organ yang berperan dalam perkembangbiakan, sebagai penghasil keturunan.
Primer
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan sudah
mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia. Pada pria–Gonad atau testis yang
terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran
matang. Mengalami mimpi basah, yaitu sebuah mimpi yang menjadi pertanda bahwa laki–
laki tersebut sudah masuk usia dewasa. Pada wanita -Semua organ reproduksi wanita tumbuh

22
selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Organ reproduksi
mengalami ovulasi dan dapat menghasilkan ovum yang bisa menjadi bayi jika dibuah.
Sekunder
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai
perubahan primer yang terlihat dari luar. Masa pubertas yang dialami oleh perempuan
biasanya lebih cepat dibandingkan dengan laki – laki. Atau dengan kata lain, perempuan akan
mengalami tanda–tanda dewasa lebih cepat dari laki – laki seumurannya. Perkembangan pada
perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi untuk
pembentukan sel sperma di dalam organ reproduksi laki – laki.

3. Emosional/Psikologis
Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa
puber. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari
waktu ke waktusebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan
harapan sosial yang baru.

4. FISIOLOGI HORMON SEKS WANITA


Hormon seks wanita adalah estrogen dan progesteron, estrogen terutama meningkatkan
proliferasi dan pertumbuhan dari sel-sel yang khusus di dalam tubuh dan berperan dalam
perkembangan karakteristik kelamin sekunder wanita, sedangkan progesteron berkaitan
hampir seluruhnya dengan persiapan akhir dari uterus untuk menerima kehamilan dan
persiapan payudara untuk menyusui. Hormon estrogen merupakan hormon steroid yang
sebagian besar dihasilkan oleh ovarium dan sebagian lagi oleh korteks adrenal danplasenta.

5. FISIOLOGI HORMONSEKS PRIA


Kelenjar pituitari mensekresikan dua hormon gonadotropin dengan pengaruh yang berbeda-
beda pada testis. Hormon seks pria yang utama adalah testosteron yang dihasilkan oleh sel-
sel leydig di dalam tubulus seminiferus testis. Disamping itu, testis juga menghasilkan
estrogen yang diproduksi oleh sel Sertoli di dalam tubulus seminiferus.

23
6. Deferen
Vas Deferen adalah saluran lurus yang mengarah keatas yang merupakan kelanjutan dari
sebuah Epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam Kelenjar Prostat.
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. Hal ini untuk
mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding
vagina dan kelenjar Bartholin. Sering disebut dengan klentit.

7. FERTILISASI
Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin.

8. Tahapan waktu dalam fertilisasi


Hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Lapisan dalam balstosit
membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast yang berfungsi untuk
menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Hari ke-6 setelah fertilisasi
throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan
hormone HCG .
Hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus. Lapisan
dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh.

9. Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi


Kontra berarti «melawan» atau «mencegah», sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Untuk itu, berdasarkan
maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang
aktif melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun tidak
menghendaki kehamilan.

24
10. Modern Kontrasepsi modern dibedakan atas 3 yaitu
Kontrasepsi hormonal, yang terdiri dari pil, suntik, implant/AKBK .

11. Macam-Macam Alat Kontrasepsi Berdasarkan lama Efektivitasnya kontrasepsi dapat


dibagi menjadi 2 yaitu
Yaitu dengan membuat steril organ-organ reproduksi bagian dalam.
a. KEHAMILAN
Definisi Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan.
b. Proses Kehamilan
Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang mendadak, terjadi proses
pelepasan ovum yang di sebut ovulasi. Dengan gerak aktif tuba yang mempunyai rumbai
Sperma. Sel sperma mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam satu jam, sel
sperma sudah sampai dituba melalui kanalis dan kavum uteri. Spermatozoa yang masuk ke
alat genetalia perempuan mampu hidup selama tiga hari sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi Fertilisasi Peristiwa bertemunya sperma dan ovum umumnya terjadi di
ampula tuba.
Pada hari 11-14 dalam siklus menstruasi, perempuan mengalami ovulasi, yaitu peristiwa
matangnya sel telur sehingga siap dibuahi. Pada saat fertilisasi terjadi, spermatozoa dapat
melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus. Sperma yang mencapai mucusserviks akan
bertahan hidup lalu mendorong diri sendiri maju ke tuba. Sperma dan ovum yang dibuahi di
sebut zigot.
Mukosa rahim pada wanita yang tidak hamil terdiri atas stratum kompaktrum dan stratum
spongiosum. Lapisan mudigah ektoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang
memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel
sensorik telinga, hidung dan mata,kulit, termasuk rambut dan kuku , kelenjar
hipofisis, kelenjar mamae, kelenjar keringat,dan email gigi. Lapisan mesoderm, terutama
mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana somit tersebut membentuk
miotom, sklerotom , dan dermatotom . Berikut perkembangan yang terjadi tiap bulan.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://rumusbilangan.com/sistem-reproduksi-manusia/
https://penjaskes.co.id/reproduksi-manusia-proses-dan-penjelasannya/
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/penentuan-jenis-kelamin
https://rumusbilangan.com/sistem-reproduksi-manusia/
https://penjaskes.co.id/reproduksi-manusia-proses-dan-penjelasannya/
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/penentuan-jenis-kelamin
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/ebookbioteknologipdsistemreprod
uksi.pdf
https://www.academia.edu/9951002/Proses_Spermatogenesis_dan_Oogenesis
http://repository.ump.ac.id/2006/1/Ria%20Efana%20BAB%20II.pdf
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/05/Sistem-Reproduksi.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai