SISTEM REPRODUKSI
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
Kuliah “Anatomi Fisiologi”
Dosen Pengampu :
Endang Uji Wahyuni, SKM. MKM.
Kekompok 1
Disusun oleh :
Fadillah Aprilia Kurniawan (P21335120014)
Galuh Pramuditha (P21335120016)
Riski Senja (P21335120032)
i
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Adapun judul makalah ini
adalah Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan
informasi mengenai Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas kelompok mata kuliah anatomi fisiologi semester dua pada jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Ibu Endang Uji Wahyuni,
SKM. MKM. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan
yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua
yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini, semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan mahasiswa program studi Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan.
Jakarta, 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 3
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem reproduksi pria dan wanita sangat berbeda ditinjau dari struktural maupun
fungsional. Namun, keduanya mempunyai tujuan yang satu yaitu dengan bekerja sama
dapat mempertahankan kelanjutan generasi spesies manusia. Sistem reproduksi
merupakan kegiatan berkembangbiak untuk melahirkan keturunan.
Itu bertujuan untuk mempertahankan proses keberlangsungan spesies di dunia. Semua
organisme memiliki rentang hidup yang terbatas. Karena itu untuk mempertahankan
kelangsungan hidup, diperlukan generasi penerus. Proses biologis ketika organisme
menghasilkan individu baru dari jenis mereka sendiri disebut dengan reproduksi. Tiap
jenis organisme memiliki sistem reproduksi yang berbeda-beda.
Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual.
Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan fertilisasi.
Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian
mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian mamalia,
termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan menghasilkan sperma,
sementara perempuan akan menghasilkan ovum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Reproduksi, organ kelamin primer dan aksesoris, penentuan
jenis kelamin perempuan dan laki-laki?
2. Bagaimana reproduksi laki-laki?
3. Bagaimana reproduksi perempuan?
4. Bagaimana Fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awalnya?
1
C. Tujuan Penelitian
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Reproduksi
PROSES REPRODUKSI
•Proses Reproduksi pada Laki – laki (Spermatogenesis)
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatny ditubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk didalam testis melewati
sebuah proses kompleks.Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak
didua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada proses spermatogenesis terjadi proses-proses dalam istilah sebagai berikut :
1.Spermatositogenesis (spermatocytogenesis)
adalah tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium
menjadi spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan
secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa disingkat
proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
2.Spermiogenesis (spermiogensis)
adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi
di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Terbagi menjadi tahap
1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA
2) Pembentukan cap akrosom
3) pembentukan bagian ekor
4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.
3.Spermiasi (Spermiation)
adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertolike lumen tubulus seminiferus
selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan bergerak sendiri (non-
3
motil). Sperma non motilini ditranspor dalam cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan
bergerak menuju epididimis karena kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu
bergerak dalam saluran epidimis namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria
bukan karena motilitas sperma sendiri melainkan karena kontrak siperistal tikotot saluran.
4
pertumbuhan pada tubuhnya. Perbedaan tersebut terjadi karena komposisi hormon dalam
tubuh laki – laki dan perempuan berbeda. Hormon adalah hormon adalah zat yang
dihasilkan tubuh untuk mengendalikan proses – proses di dalam tubuh.
Perubahan fisik yang terjadi pada laki – laki dan perempuan terdiri dari perubahan primer
dan sekunder. Perubahan primer merupakan perubahan yang terjadi dalam tubuh meliputi
perubahan hormon dan organ reproduksi. Jenis perubahan ini merupakan tanda awal
seseorang memasuki masa pubertas yang ditandai matangnya organ reproduksi. Sedangkan
perubahan sekunder adalah perubahan yang menyertai perubahan primer, umumnya bersifat
nampak seperti perubahan fisik dan psikis
Secara umum, laki – laki dan perempuan memiliki ciri fisik yang sama pada bentuk tubuh
yang meliputi kaki, tangan, mata, rambut, dan lain sebagainya. Perbedaan laki – laki dan
perempuan terdapat organ reproduksinya. Organ reproduksi merupakan organ yang
berperan dalam perkembangbiakan, sebagai penghasil keturunan. Ciri fisik pada laki – laki
dan perempuan akan nampak berbeda setelah memasuki masa pubertas/remaja. Masa
tersebut merupakan waktu peralihan dari masa anak – anak menjadi dewasa.
1.Perubahan Primer
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan
sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia.Pada pria–Gonad atau
testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh, pada usia14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran
matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu
pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau
fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah.
Mengalami mimpi basah, yaitu sebuah mimpi yang menjadi pertanda bahwa laki–laki
tersebut sudah masuk usia dewasa. Organ reproduksi sudah mampu menghasilkan sperma
Pada wanita -Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam
tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram,
pada usia 16 rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vaginajuga tumbuh
pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi perempuan menjadi
matang adalah datangnya menstruasi. Organ reproduksi mengalami ovulasi dan dapat
menghasilkan ovum yang bisa menjadi bayi jika dibuah.
5
2.Perubahan sekunder
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai
perubahan primer yang terlihat dari luar.Pada perempuan: Perubahan yang terjadi pada masa
pubertas perempuan berbeda dengan laki – laki. Masa pubertas yang dialami oleh
perempuan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan laki – laki. Atau dengan kata lain,
perempuan akan mengalami tanda–tanda dewasa lebih cepat dari laki – laki seumurannya.
Perkembangan pada perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi untuk mematangkan sel telur (ovum) dan mengatur perkembangan
lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu
halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan;
keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih
besar.
Pada pria: Pada laki – laki, perkembangan organ reproduksi dan tanda – tanda sekunder
dipengaruhi oleh hormon testosteron. Hormon ini berfungsi untuk pembentukan sel sperma
di dalam organ reproduksi laki – laki. Organ sekunder yaitu : lengan dan tungkai kaki
bertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar; pundak dan dada bertambah besar
dan membidang; otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak tampak
seperti anak kecil lagi; tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka dan
sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar; suara menjadi besar; keringat bertambah
banyak; kulit dan rambut mulai berminyak.
3.Perubahan Emosional/Psikologis
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “Badai dan Tekanan”, sesuatu
masa dimana ketegangan emosimeninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada
masa puber. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan perempuan
berada dibawah tekanan sosialdan menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa
kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu
(Hurlock, 2004: 212-213).Masa remaja merupakan “badai dan tekanan”, masa stress full
karena ada perubahan fisik dan biologis serta perubahan tuntutan dari lingkungan, sehingga
diperlukan suatu proses penyesuaian diri dari remaja. Tidak semua remaja mengalami masa
6
badai dan tekanan. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami
ketidakstabilan dari waktu ke waktusebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada
pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.
PENENTUAN JENIS KELAMIN PEREMPUAN DAN LAKI – LAKI
Setiap organisme yang melakukan perkembangbiakan secara seksual memiliki jenis
kelamin yang berbeda sebagai alat reproduksinya. Penentuan jenis kelamin pada manusia
ditentukan oleh kromosom seks yang diturunkan dari kedua induknya.
Kariotipe merupakan komposisi kromosom dari suatu organisme. Secara total, manusia
memiliki 23 pasang kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom tubuh (autosom) dan
1 pasang kromosom seks (gonosom). Autosom mengandung gen yang diperlukan untuk
fungsi normal tubuh manusia. Sedangkan gonosom merupakan kromosom yang
bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin. Pada manusia terdapat 2 jenis
kromosom seks, yaitu kromosom X dan kromosom Y.
Seorang wanita memiliki kromosom seks “XX”, sehingga kariotipe wanita normal adalah
22A+XX. Sementara seorang pria memiliki kromosom seks “XY”, dimana kariotipe pria
normal adalah 22A+XY.
Pada manusia, munculnya tanda-tanda anatomi jenis kelamin terjadi saat embrio berusia
sekitar 2 bulan. Sebelum berumur 2 bulan, gonad masih berstruktur umum, dan dapat
berkembang menjadi testis atau ovarium.
Jenis kelamin seorang anak ditentukan oleh kromosom yang dibawa oleh gamet ayahnya.
Gamet sendiri merupakan sel haploid (tidak berpasangan) khusus untuk fertilisasi. Gamet-
gamet yang melebur dapat identik dalam bentuk dan ukuran (isogami) ataupun berbeda
dalam satu atau kedua sifat tersebut (anisogami). Istilah ‘jantan’ dan ‘betina’ sering
diterapkan untuk gamet, tetapi hanya berfungsi untuk menunjukkan kelamin asalnya, karena
gamet tidak mempunyai kelamin.
Baik dalam testis maupun ovarium, kedua kromosom seks akan bersegregasi selama
pembelahan meiosis. Sel telur masing-masing akan mengandung 1 kromosom X. Sementara
itu, sel sperma ada yang mengandung kromosom X dan ada yang mengandung kromosom
Y.
Jika suatu sperma yang mengandung kromosom X membuahi sel telur maka zigot akan
memiliki kromosom XX dan berkembang menjadi individu perempuan. Jika suatu sel
7
sperma yang mengandung kromosom Y membuahi sel telur maka zigot yang terbentuk
setelah fertilisasi memiliki kromosom XY dan berjenis kelamin laki-laki.
B. Reproduksi Laki-laki
1. Skrotum
Skrotum atau yang biasa disebut dengan Kantung Pelir ialah kantung yang terdiri
dari kulit dan otot yang berfungsi untuk melindungi Testis atau Buah Zakar. Skrotum ini
sendiri terletak di sekitar Penis dan juga Anus serta terletak di dekat Perineum. Skrotum
juga berasal dari bagian yang sama dengan Labia Mayora pada organ kelamin perempuan.
Skrotum manusia dan beberapa Hewan Mamalia bisa ditumbuhi rambut-rambut kemaluan.
Sedangkan pada manusia, rambut kemaluan akan mulai muncul ketika seseorang telah
mengalami tahap-tahap Pubertas atau tahap pendewasaan diri.
2. Testis
Testis adalah jumlah satu pasang jamak atau biasa disebut dengan testes. Testis
merupakan organ reproduksi jantan yang memiliki fungsi menghasilkan sel kelamin. Testis
memiliki bentuk Oval dan terletak di dalam Skrotum atau Kantung Pelir yang berupa
lipatan dinding tubuh. Suhu di dalam skrotum bisa mencapai 2oC lebih rendah dari pada
suhu di dalam rongga perut. Testis juga memiliki lipatan-lipatan saluran Tubulus
Seminiferus atau merupakan saluran tempat pembentukan sperma, dan Sel-sel Leydig yang
berfungsi sebagai sel penghasil Hormone Testosterone yang menyebar diantara Tubulus
8
Seminiferus. Dinding yang terdapat di dalam lipatan Tubulus Seminiferus terdapat
Jaringan Ikat dan Jaringan Epithelium Germinal atau Jaringan Epithelium Benih yang
memiliki fungsi dalam pembentukan Sel Sperma atau Spermatogenesis.
3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang muncul dari Testis, yang memiliki bentuk berkelok-kelok
dan berada diluar permukaan Testis serta memiliki panjang sekita 6 mm. Epididimis
memiliki peran sebagai tempat untuk mematangkan Sel Sperma yang akan di keluarkan
pada organ reproduksi wanita untuk proses pembuahan sel telur. Selama proses ini sperma
akan menjadi motil dan akan mendapatkan kemampuan untuk Membuahi.
4. Vas Deferen
Vas Deferen adalah saluran lurus yang mengarah keatas yang merupakan kelanjutan dari
sebuah Epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam Kelenjar Prostat.Vas
Deferen berfungsi sebagai saluran jalannya Sperma dari epididimis menuju Vesikula
Seminalis atau biasa disebut dengan kantung semen/kantung mani.
5. Vesikula Seminalis
Vesikula Seminalis kantung ini berupa kantung kelenjar yang berbentuk tidak rata atau
memiliki lekukan-lekukan. Dinding dari Vesikula Seminalis yang berperan menghasilkan
cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan memiliki sifat basa atau alkalis. Vesikula
Seminalis juga mampu menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan yang di
hasilkan dari Vesikula tersebut mengandung mukus atau lendir, gula Fruktosa yang
berfungsi sebagai penyedia energi untuk mempermudah pergerakan Sperma, Enzim,
Vitamin serta Hormon Prostagladin yang berperan untuk mempermudah proses
pembuahan.
6. Uretra
Uretra memiliki jumlah satu buah, Uretra adalah saluran yang berada disepanjang
Penis,dan mempunya lubang keluar di ujung Penis. Uretra memiliki peran sebagai saluran
keluarnya Urine dan saluran keluarnya Air Mani atau Sperma.
9
7. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat terdapat di bagian bawah Kandung Kemih yang berfungsi menghasilkan
getahnya secara langsung ke dalam Uretra yang berupa cairan encer berwarna putih seperti
susu yang mempunyai kandungan berupa Enzim Antikoagulan serta Asam Sitrat yang
berfungsi sebagai nutrisi bagi Sperma.
9. Penis
Penis merupakan organ yang bersifat Erektil yang tersusun dari tiga bagian tabung Erektil,
yaitu Sepasang Corpora Cavernosa dan sebuah Corpora Spongiosa yang ketiganya akan
berakhir pada gland penis, disekitar tabung diliputi oleh jaringan ikat dan memiliki banyak
otot-otot polos. Ketiga tabung inilah yang akan berperan dalam proses Ereksi dan
Ejakulasi. Penis juga dilapisi oleh kulit yang sangat tipis dan halus dengan di bagian
ujungnya yang melipat dan biasa disebut dengan Preputium. Pada bagian inilah yang
nantinya akan dipotong saat khitan atau biasa di sebut dengan Sunat. Selain itu, Penis juga
memiliki Kelenjar Keringat, Kelenjar Lemak, dan Folikel Rambut.
10
C. Reproduksi Perempuan
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
1. Vagina
Vagina mempunyai panjang sekitar 8 Cm
sampai dengan 10 Cm, Vagina terletak
diantara Rectum dan Kandung Kemih.
Vagina juga biasa disebut Membranasea yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk
menghubungkan Rahim ke bagian luar. Vagina yang sehat memiliki sifat yang asam, karena
sifat ini disebabkan oleh adanya Degradasi Glikogen yang akan menjadi asam laktat yang
diciptakan oleh Bakteri Bacillus. Vagina juga mempunyai Selaput lendir yang ada pada
bagian terluar dan pada lapisan tengah. Vagina terdiri dari lapisan-lapisan otot lain yang
mempunyai banyak sekali serat.
2. Serviks
Serviks merupakan bagian bawah rahim yang tersambung ke vagina. Serviks memiliki
fungsi sebagai alat yang bertugas memproduksi lendir atau mukus. Lendir yang di hasilkan
Serviks nantinya akan membantu menyalurkan Sperma dari Vagina menuju ke dalam
Rahim saat berhubungan seksual.
a. Uterus (Rahim)
11
Uterus atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Rahim merupakan Organ Kompleks yang
termasuk kedalam bagian dari sistem reproduksi pada wanita. Uterus manusia terletak di
bawah pusat, atau tepatnya di daerah pinggul. Biasanya Uterus memiliki panjang sekitar 7-
7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal nya mencapai 2,5 cm. Dinding Uterus memiliki tebal sekitar
1,25 cm dan beratnya mencapai sekitar 60 gram. Fungsi utama dari Uterus adalah sebagai
tempat hidup dan tumbuh kembangnya seorang Janin, sebelum Janin tersebut dilahirkan ke
Dunia.
b. Fimbriae
Fimbrae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah
matang yang dikelurakan oleh ovarium.
c. Infundibulum
Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
d. Tuba fallopi
Tuba merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada dindingnya.
e. Oviduk
Oviduk merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
Oviduct berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan rahim.
12
f. Ovarium
Ovarium atau biasa dikenal dengan Indung Telur adalah salah satu Organ Reproduksi yang
ada pada wanita dan juga berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan Sel Telur dan Hormon
pada rahim. wanita mempunyai dua buah ovarium, yaitu Ovarium Kiri dan Ovarium Kanan.
Ovarium itu sendiri berbentuk oval yang mempunyai panjang sekitar 4 cm, lebar 3 cm dan
diameternya sekitar 2 cm. Ovarium biasanya berwarna abu kemerahan dan juga mempunyai
permukaan yang tidak rata.
g. Endometrium
Endometrium ialah lapisan terdalam pada bagian rahim dan merupakan tempat untuk
menempelnya Ovum yang telah dibuahi, pembuahan tersebut membutuhkan waktu sekitar
4-5 hari. Endometrium juga terdapat pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung
zat makanan ke lapisan Endometrium. Pembuluh darah yang ada di dalam lapisan
Endometrium akan luruh, dan ini yang dinamakan proses Menstruasi pada wanita. Proses
ini terjadi jika tidak adanya kegiatan pembuahan Ovum oleh Sel Sperma. Saat Ovum yang
sudah dibuahi/fertilisasi, Ovum akan menempel pada lapisan Endometrium atau disebut
dengan Implantasi, dan di saat itu juga Ovum akan terhubung dengan badan induk serta
plasenta yang mulai terhubung dengan tali pusat si bayi. Tali Pusat berfungsi sebagai jalan
masuknya asupan makanan dan minuman yang di konsumsi oleh Ibu si bayi.
h. Saluran vagina
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. Berbentuk
tabung berlapis otot. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak memiliki lipatan.
Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang
dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin.
i. Klitoris
Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit. Organ utama nya ialah Indung telur (ovarium), Oviduk (tuba fallopi) ,Uterus dan
Vagina.
13
D. Fertilitas, kontrasepsi, kehamilan dan perkembangan awal
FERTILISASI
Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa
kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9
bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
14
Gambar perkembangan ovum setelah fertilisasi
2. Prolaktin merupakan hormone yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk
memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur
metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
15
2. Estrogen merupakan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone yang
menghambat kontraksi uterus. Oksitosin merupakan hormone yang mempengaruhi
kontraksi dinding uterus.
16
1. MKJP (metode kontrasepsi jangka panjang), yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis
susuk/implan, MOW, IUD dan MOP
2. Non MKJP (Non metode kontrasepsi jangka panjang), yang termasuk dalam kategori ini
adalah kondom, pil, suntik dan metode-metode lain selain dari metode MKJP
3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria,
vaginal douche untuk wanita.
4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
5. Sterilisasi yaitu dengan membuat steril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti
vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita.
KEHAMILAN
Definisi Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan . Kehamilan normal merupakan kehamilan 280 hari atau 40 (minggu) atau 10 bulan
dan tidak lebih dari perkiraan persalinan. Dari beberapa pengertian diatas,dapat di
simpulkan kehamilan adalah fertilisasi dari spermatozoa dan ovum menuju nidasi sampai
hasil semua konsepsi bertumbuh dan berkembang sampai masa aterm.
Proses Kehamilan
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu : ovum (sel
telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan (konsepsi : fertilisasi), nidasi dan plasentasi
(Mochtar, 2012 h. 16).
17
2) Sperma. Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
kepala,leher dan ekor. Sel sperma mempunyai kecepatan yang cukup tinggi sehingga dalam
satu jam, sel sperma sudah sampai dituba melalui kanalis dan kavum uteri. Spermatozoa
yang masuk ke alat genetalia perempuan mampu hidup selama tiga hari sehingga cukup
waktu untuk mengadakan konsepsi (Asrinah, 2010; h.33).
18
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadinya proses pembelahan
sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell mas akan membentuk 3 lapisan utama
yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, merupakan lapisan sel tunggal yang
bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, alat indera,
kelenjar ludah, cavitas nasi, bagian bawah canalis analis, traktus genitalis, dan glandula
mamae; Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus
digestivus, hepar, pankreas, laring, trakea, paru, vesika urinaria, dan uretra, serta
Mesoderm, lapisan jaringan selain ektoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell
mass, terletak di sekitar cakram embrio, menghasilkan sistem sirkulasi dan limfatik,tulang
otot,ginjal,ureter,organ genitalia,dan jaringan subkutan.
2) Masa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam membentuk
rudimenter (mengecil, menciut, dan akhirnya menghilang). Jantung menonjol dari tubuh
dan mulai berdenyut. Sering kali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan
organ. Sebagai akibat pembentukan organ,maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ektoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang
memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat, sistem saraf tepi, epitel
sensorik telinga, hidung dan mata,kulit, termasuk rambut dan kuku , kelenjar hipofisis,
kelenjar mamae, kelenjar keringat,dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm, terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana
somit tersebut membentuk miotom(jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung),
dan dermatotom (jaringan subkutan kulit). Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh
yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, pembuluh getah bening, serta semua sel
darah dan sel getah bening. Selain itu, juga membentuk sistem kemih – kelamin :ginjal,
gonad dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih),juga membentuk
limpa dan korteks adrenal.
c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernapasan,
kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar
pankreas,serta kavum timpani dan tuba eustachius.
19
3) Masa Fetal
Berlangsung setelah minggu ke-8 dengan bayi lahir. Berikut perkembangan yang terjadi tiap
bulan.
Minggu ke-12 : panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram; sirkulasi fetal telah berfungsi
secara penuh ; traktus renalismulai berfungsi; terdapat refleks menghisap dan menelan;
enetalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.
Minggu ke-16 : panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gram; kulit sangat tembus
pandang/transparan sehingga vasa darah terlihat deposit lemak subkutan terjadi; rambut
mulai tumbuh pada kepala; dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh
Minggu ke-20:kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan; gambaran
wajah telah nyata dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal; kelopak mata
(palpebra). Alis mata dan kuku telah tumbuh sempurna; skeleton terlihat pada pemeriksaan
sinar-X ; kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus;
gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke-18; traktus renalis
mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam.
Minggu ke-24 : kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan; lanugo
menjadi lebih gelap dan vernix kaseosa meningkat. Dari minggu ke-24 dan seterusnya,
fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus), misalnya bising yang keras
dari luar. Bayi tampak tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang dan merdu.
Minggu ke-28:mata terbuka, alis mata, dan bulu mata telah berkembang dengan baik;
rambut menutupi kepala; lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutan
kulit berkurang, testis mengalami penurunan, dari abdomen ke skrotumpada minggu ke-
28. Fetus yang lahir pada akhir masa ini masih mempunyai angka kematian (mortalitas)
yang tinggi karena gangguan respirasi (pernapasan).
Minggu ke-32: Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena lemak
disimpan di sana,testis terus turun.
Minggu ke-36: Lanugo sebagian besar telah terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks
kaseosa; testis fetus laki-laki terdapat di dalam skrotum pada minggu ke-36; ovarium
perempuan masih berada disekitar kavitas pelvis; kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung
jari; Umbilikus sekarang terletak lebih di pusat abdomen.
20
Minggu ke-40: Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir;
sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan tambahan berat
badan hampir 1kg pada minggu tersebut.
21
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
22
selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Organ reproduksi
mengalami ovulasi dan dapat menghasilkan ovum yang bisa menjadi bayi jika dibuah.
Sekunder
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai
perubahan primer yang terlihat dari luar. Masa pubertas yang dialami oleh perempuan
biasanya lebih cepat dibandingkan dengan laki – laki. Atau dengan kata lain, perempuan akan
mengalami tanda–tanda dewasa lebih cepat dari laki – laki seumurannya. Perkembangan pada
perempuan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi untuk
pembentukan sel sperma di dalam organ reproduksi laki – laki.
3. Emosional/Psikologis
Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola yang sudah terbentuk pada masa
puber. Namum benar benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari
waktu ke waktusebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan
harapan sosial yang baru.
23
6. Deferen
Vas Deferen adalah saluran lurus yang mengarah keatas yang merupakan kelanjutan dari
sebuah Epididimis dan pada ujung salurannya berada di dalam Kelenjar Prostat.
Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. Hal ini untuk
mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki lendir yang dihasilkan oleh dinding
vagina dan kelenjar Bartholin. Sering disebut dengan klentit.
7. FERTILISASI
Fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan
menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin.
24
10. Modern Kontrasepsi modern dibedakan atas 3 yaitu
Kontrasepsi hormonal, yang terdiri dari pil, suntik, implant/AKBK .
25
DAFTAR PUSTAKA
https://rumusbilangan.com/sistem-reproduksi-manusia/
https://penjaskes.co.id/reproduksi-manusia-proses-dan-penjelasannya/
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/penentuan-jenis-kelamin
https://rumusbilangan.com/sistem-reproduksi-manusia/
https://penjaskes.co.id/reproduksi-manusia-proses-dan-penjelasannya/
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/penentuan-jenis-kelamin
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/ebookbioteknologipdsistemreprod
uksi.pdf
https://www.academia.edu/9951002/Proses_Spermatogenesis_dan_Oogenesis
http://repository.ump.ac.id/2006/1/Ria%20Efana%20BAB%20II.pdf
http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2014/05/Sistem-Reproduksi.pdf
26