Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

HUKUM OHM

Disusun Oleh :
Nama : Ridho Hamdani Putra
NIM : 23343052

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
I. KOMPETENSI
1. Menguasai cara mengukur kuat arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menguasai cara mengukur tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
3. Menguasai penerapan hukum Ohm untuk menghitung besar arus dan tegangan
pada rangkaian.

II. TEORI PENDUKUNG


1. Hukum Ohm
Pada tahun 1827 seorang ahli fisika Jerman, George Simon Ohm menemukan
hubungan antar arus listrik (I) yang mengalir melalui suatu rangkaian dengan
tegangan yang di pasang dalam rangkaian (V).
Hukum ohm menyatakan bahwa arus yang mengalir pada suatu konduktor pada
suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor.
Hukum menyatakan bahwa tegangan pada terminal-terminal material penghantar
berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melalui material ini, secara
matematis hal ini dirumuskan sebagai berikut :
V=IxR
Dimana :
V = tegangan (Volt)
I = Kuat arus (Ampere)
R = Hambatan (Ohm)
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Salah
satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai.
2. Tegangan dan Arus Rangkaian Seri dan Paralel
Rangkaian Paralel

Pada rangkaian paralel tegangan pada setiap tahanan besarnya sama dan arus setiap
tahanan berbeda.
Sehingga :
IT = E / RAB
VAB = IT x RAB
Rangkaian Seri

Pada rangkaian seri arus pada setiap tahanan besarnya sama dan tegangan setiap
tahanan berbeda.
Sehingga :
IT = E / RAC
VAB = IT x RAB dan VBC = IT x RAB atau
VAB = R1 / (R1+ R2) x E
VBC = R2 / (R1+ R2) x E

III. ALAT DAN BAHAN


1. Multitester
2. Milliampere
3. Tahanan
R1 = 100Ω R5 = 150Ω
R2 = 330Ω R6 = 220Ω
R3 = 470Ω R7 = 47Ω
R4 = 1KΩ
4. Sumber tegangan DC 6 Volt
5. Papan rangkaian
6. Kabel penghubung

IV. PETUNJUK KERJA


1. Ukur tegangan batteray (E) dan catat pada tabel pengukuran.
2. Buat rangkaian seperti Gambar 1, pemasangan harus teliti (positif dan negatif) kabel
merah (+) dan hitam (-).
3. Baca nilai arus total yang di tunjukkan oleh Milliampere dan catat pada tabel
pengukuran.
4. Ukur tegangan pada masing-masing titik pengukuran sambil memperhatikan tabel
pengukuran.
5. Ulangi langkah 2 untuk Gambar 2 sampai 6.
V. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5
VI. TABEL PENGUKURAN

No Rangkaian E Tegangan Arus Total


VAB = 1,5 V
1. Gambar 1 E= 6A IT = 12 mA
VBC = 4,4 V
2. Gambar 2 E= 6A VAB = 5,4 V IT = 66 mA
VAB = 1,6 V
3. Gambar 3 E= 6A IT = 12 mA
VBC = 4,5 V
VAB = 0,2 V
VBC = 4,2 V
4. Gambar 4 E= 6A IT = 20 mA
VCD = 4,5 V
VAD = 1,6 V
VAB = 3,2 V
VBC = 2,6 V
5. Gambar 5 E= 6A IT = 30 mA
VCD = 1 V
VBD = 1,8 V
VII. ANALISIS
Nama Anggota Kelompok Dosen Pembimbing
1.Fadhli Akbar Sahendra
2.Fajri Alhidra Fahlevi Sartika Anori, S.Pd.,M.Pd.
3.Ridho Hamdani Putra

Anda mungkin juga menyukai