Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

GERAK HARMONIK SEDERHANA PEGAS

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar

Dosen Pengampu:

Saparini, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:

(Kelompok 4)

Zilina Oksarimah (06101182126008) Dinda

Safitri (06101182126012)

Imroatus Solehah (06101282126024)

Ria Istiani (06101282126036)

Yara Dwinadia (06101282126044)

Yunita Aprilia (06101282126048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SRIWIJAYA 2022
A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan konsep hukum ohm.
2. menyelidiki hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I) melalui percobaan sederhana
menggunakan media virtual laboratory

B. Alat dan Bahan


1. Software simulasi PhET untuk rangkaian listrik

2. Bahan yang dgunakan

No Alat Jumlah Gambar

Komputer/ laptop
dengan Sistem
1. Operasi Windows 1
yang dilengkapi
dengan software
java
C. LANDASAN TEORI

HUKUM OHM
Sebagaimana telah dipelajari sebelumnya, arah dari arus listrik berlawanan dengan arah
mengalirnya elektron. Ketentuan arah arus ini hanyalah merupakan sebuah kesepakatan. Arus
listrik sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron bebas). Penentuan arah
arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena mula-mula dianggap bahwa adanya arus
listrik pada logam itu, disebabkan oleh gerakan muatan positif, sedangkan yang sebenarnya yang
bergerak adalah elektron.

Di alam ini tidak ada bahan isolator maupun bahan konduktor yang sempurna yaitu suatu
bahan yang sama sekali tidak dapat mengantarkan arus listrik, maupun suatu bahan yang tanpa
mempunyai hambatan. Mudah tidaknya suatu arus mengalir pada suatu penghantar dinyatakan
dalam Hukum Ohm. Hukum ini berasal dari hasil percobaan George Simon Ohm (1787 – 1854)
yang menunjukkan adanya hubungan antara arus, beda potensial dan hambatan: “Kuat arus yang
mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial antar kedua ujung
penghantar tersebut dan berbending terbailk dengan hambatannya”.
Menurut Durbin (2005) Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrikyang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai
resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun
istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.Secara matematis ditulis:
V
Ι=
R
dengan: I = kuat arus satuan ampere (A); V = tegangan satuan volt (V); dan R = hambatan satuan
Ohm (Ω).
Persamaan tersebut dikenal dengan hukum Ohm dan dalam sistem satuan SI, hambatan
dinyatakan dalam ohm. Berdasarkan hukum di atas satuan hambatan dapat dinyatakan dalam
volt/ampere, di mana I V/A = 1 Ω. Dengan demikian jika beda potensial antara kedua ujung
konduktor adalah 1 volt dan arus yang mengalir = 1 ampere, maka hambatan dari konduktor itu
adalah 1 ohm.
Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis bahan.Hambatan berbading
lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besarhambatan suatu benda.
Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda,semakin luas penampangnya
maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapakabel yang ada pada tiang listrik dibuat
besar besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir
dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin
besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu Kalau antara dua kutub positip
dan kutub negatip dari sebuah sumber tegangan kita hubungkan dengan sepotong kawat
penghantar, maka akan mengalir arus listrik dari kutub positip ke kutub negatip. Arus ini
mendapat hambatan dalam penghantar itu(Purwandari, 2013)
D.. Langkah Kerja

Tahap persiapan
1. Sebelum memulai melakukan percobaan ini dengan menggunakan virtual lab, klik link
berikut: https://phet.colorado.edu/sims/html/circuit-construction-kit-ac/latest/circuit-
construction-kit-ac_en. html
2. Jika sudah tidak ada masalah pada tahap persiapan ini, lanjutkan ke langkah percobaan.

Tahap Percobaan
1. Buatlah rangkaian dengan menggunakan satu buah lampu, satu buah ampermeter, satu
baterai, dan kabel secukupnya sehingga membentuk suatu rangkaian tertutup dimana
lampu dapat menyala! Gambarkan rangkaian tersebut pada kolom berikut!

2. Dengan menggunakan media virtual lab, rangkailah rangkaian yang telah Anda buat pada
langkah 1!
3. Catatlah nilai arus (I) yang ditunjukkan oleh Ampermeter dan tegangan (V) pada tabel
hasil pengamatan. (catatan: nilai tegangan dapat dilihat dengan cara klik kanan pada
gambar baterai).
4. Dengan menggunakan rangkaian yang sama, ubah-ubahlah nilai tegangan yang
digunakan pada rangkaian dari paling kecil ke paling besar! (cara merubah nilai tegangan
baca petunjuk penggunaan virtual lab).
5. Catat Catatlah nilai arus (I) yang ditunjukkan oleh Ampermeter dan tegangan (V) pada
tabel hasil pengamatan. Ulangi sampai 10 kali percobaan!
Hasil pengamatan

Berdasarkan percobaan yang Anda lakukan, tuliskan hasil percobaan tersebut pada tabel berikut!

No Tegangan ( V) Kuat Arus (A) Tegangan(v )


Kuat Arus (A )
1. 10 1 10 V
R= =10 Ω
1A

2. 20 2 20 V
R= =10 Ω
2A
3. 30 3 30 V
R= =10 Ω
3A
4. 40 4 40V
R= =10 Ω
4A
5. 50 5 50 V
R= =10 Ω
5A
6. 60 6 60 V
R= =10 Ω
6A
7. 70 7 70 V
R= =10 Ω
7A
8. 80 8 80 V
R= =10 Ω
8A
9. 90 9 90 V
R= =10 Ω
9A
10. 100 10 100 V
R= =10 Ω
10 A
PERTANYAAN

1. Buatlah grafik hubungan antara tegangan (V) dan kuat arus (I)!
Jawab:

2
Grafik V terhadap I K
120

100

80

60
V

40

20

0
0 2 4 6 8 10 12
I

2. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I)?
Jawab:
Dari hasil percobaan diatas dapat diketahui ketika variabel tegangan naik dengan
resistansi konstan maka kuat arus juga naik, hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu
besarnya arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik
3. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana perbandingan tegangan (V) dan kuat arus (I)?
Jawab :
Dari hasil percobaan diatas perbandingan antara tegangan (V) dan kuat arus (I) memiliki
besar yang sama yakni sebesar 10 ohm. Konstanta yang dihasilkan dari perbandingan
antara tegangan (V) dan kuat arus (I) tersebut merupakan hambatan listrik dengan satuan
ohm.
KESIMPULAN

Konsep hukum ohm ialah hukum yang menyatakan adanya hubungan antara arus, beda potensial
dan hambatan dimana kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan
beda potensial antar kedua ujung penghantar tersebut dan berbending terbailk dengan
hambatannya. Setelah melalukan percobaan dapat diketahui ketika variabel tegangan naik
dengan resistansi konstan maka kuat arus juga naik, hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu
besarnya arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai