M.NURSAP RAMADHAN
XII MIPA 5
A. PETUNJUK BELAJAR
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan percobaan
2. Bacalah secara cermat dan ikuti langkah-langkah yang terdapat pada lembar kerja.
3. Bacalah bahan ajar fisika kelas XII dan buku lain yang relevan dengan materi hubungan
kuat arus dan Tegangan listrik
4. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas.
Kompetensi dasar 4.1 adalah mempresentasikan hasil percobaan tentang prinsip kerja
rangkaian listrik searah (DC), berikut persentasi hasil dan makna fisisnya. Indikator dari
Kompetensi Dasar 4.1 adalah melakukan percobaan hukum ohm untuk memperoleh
hubungan antara arus dan tegangan listrik.
C. Tujuan Kegiatan
Setelah melakukan percobaan siswa dapat
:Menunjukkan hubungan antara Kuat arus (I), tegangan (V) dan hambatan listrik (R)
D. Materi Pembelajaran
1. Kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan listrik
2. Hukum Ohm
E. Informasi Pendukung
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1) Baterai 1,5 volt (4 Buah)
2) Ampermeter (1 buah)
3) Voltmeter (1 buah)
4) Hambatan ( 30 Ω, 60 Ω, 100 Ω, dan 120 Ω)
5) Ampermeter (1 buah)
6) Voltmeter (1 buah)
7) Kabel penghubung (6 buah atau disesuaikan dengan kebutuhan)
F. Paparan Materi
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter. Pada
rangkaian amperemeter disusun secara seri. Cara memasang amperemeter pada
rangkaian adalah dengan menghubungkan terminal positif amperemeter dengan kutub
positif sumber tegangan (baterai) dan terminal negative dengan kutub negative sumber
tegangan (baterai).
1
SMAN 1 BUKITTINGGI
Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah voltmeter. Pada
rangkaian amperemeter disusun secara parallel dengan benda yang diukur beda
potensial. Untuk memasang voltmeter dengan cara menghubungkan ujung yang
potensialnya lebih tinggi ke kutub positif dan ujung yang memiliki potensial lebih
rendah ke kutub negatif.
atau Atau
2. Pasang hambatan 10 Ω dan tegangan 3 volt.
3. Ukur besar tegangan dan kuat arus pada rangkaian.
4. Isikan data di Tabel 1.
5. Dengan besar hambatan yang sama, ganti tegangan yang digunakan menjadi
3 V dengan menggeser nilai tegangan
6. Hitung besar kuat arus dan tegangan pada rangkaian tersebut untuk setiap
penambahan baterai.
7. Catatlah data hasil pengamatan pada Tabel 1, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan diskusi yang telah disediakan!
8. Lakukan langkah 1 kembali, dengan hambatan mula-mula 30 Ω dan
tegangan 6 Volt.
9. Ukur besar tegangan dan kuat arus pada rangkaian. Tulis hasil pengukuran
pada Tabel 2.
10. Dengan besar tegangan yang sama, ganti besar hambatan menjadi 60 Ω, 100
dan 120 Ω sesuai dengan urutan data pada Tabel 2.
11. Ukur besar tegangan dan kuat arusnya untuk masing-masing perubahan nilai
hambatan.
12. Isikan data hasil pengukuran pada Tabel 2
2
SMAN 1 BUKITTINGGI
2 10 6V 0,60 A 6V 10
Ω
3 10 9V 0,90 A 9V 10
Ω
4 10 12 V 1,20 A 12 V 10
Ω
3
SMAN 1 BUKITTINGGI
2 6V 60 0,10 A 6V 60
Ω
Pertanyaan:
1. Lukislah grafik hubungan antara tegangan terhadap kuat arus sesuai dengan data
pada Tabel 1 dan Tabel 2 diatas!
Jawab:
Grafik Hubungan Berdasarkan Grafik Hubungan Berdasarkan
Tabel 1 Tabel 2
Jawab: =
Tabel I
Tabel II
4
SMAN 1 BUKITTINGGI
3. Bandingkan kemiringan kurva diatas dengan hasil yang ada pada tabel!
Jawab:
Tabel I
Kemiringan yang didapat pada kurva dan hasil yang ada pada tabel
menghasilkan hasil yang sama. Semakin besar tegangan, maka
kuat arus semakin besar juga. Jadi, tegangan sebanding dengan
kuat arus.
Tabel II
Kemiringan yang didapat pada kurva dan hasil yang ada pada tabel
menghasilkan hasil yang sama. Semakin kecil nilai kuat arus maka
hambatan akan semakin besar. Jadi, hambatan berbanding terbalik
dengan kuat arus dan tegangan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbandingan tegangan dengan arus yang melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus Nilai perbandingan tersebut dikenal
sebagai Hambatan (R).
Hubungan antara tegangan (V), kuat arus (I) dan hambatan (R) adalah:
V = I.R