FISIKA DASAR II
HUKUM OHM
OLEH
KELOMPOK I
RINDYANI : (230910188)
RADAENI : (230910189)
2023/2024
A. TUJUAN
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk membuktikan Hukum Ohm
C. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm yakni merupakan hukum dasar kelistrikan yang
meliputi hubungan antara tegangan, arus listrik, serta hambatan. Hukum
Ohm pertama kali dikemukakan pada tahun 1825 oleh seorang
fisikawan yang berasal dari Jerman, yakni Georg Simon Ohm. Hukum
Ohm berbunyi bahwasannya besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
penghantar berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V)
yang diberikan kepadanya serta berbanding terbalik dengan
hambatannya (R) (Auliya Az Zaafurrahman).
2. Pengertian Kuat Arus, Tegangan, dan Hambatan
Arus Listrik merupakan perbandingan antara tegangan masukan
dengan hambatan rangkaian listrik. Arus terbentuk adanya aliran-aliran
muatan listrik yang mengalir pada medium tertentu, pembagian arus
listrik dibagi menjadi 2 bagian: arus listrik searah (Direct Curent) dan
arus lisstrik bolak-balik (Alternathing Current). Satuan arus litrik adalah
Amper.
Begitu jyga sama halnya dengan tegangan, tegangan adalah hasil
perkalian antara arus dan hambatan listrik. Tegangan listrik terbentuk
adanya aliran-aliran arus listrik dengan hambatan listrik. Tegangan
listrik terbagi menjadi 2 bagian: tegangan listrik searah (Direct Voltage)
dan tegangan listrik bolak-balik (Alternathing Voltage). Satuan dari
tegangan adalah Volt.
Arus listrik adalah perbandingan antara tegangan masukan
dengan hambatan listrik. Arus dapat dirumuskan sebagai berikut:
V
I=
R
Tegangan adalah perkalian antara arus liatrik dengan hambatan
listrik. Tegangan dapat dirumukan sebagai berikut:
V= I×R
Hambatan adalah perbandingan antara tegangan listrik dengan
arus listrik. Hambatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
V
R=
I
D. LANGKAH PRAKTIKUM
• Adapun langkah praktikum yang digunakan untuk menentukan
hubungan V dan I yaitu:
1. Masuk ke google dan ketik dipencarian Phet Colorado.
2. Tekan yang paling atas, setelah itu pilih simulasi, lalu pilih
fisika.
3. Masuk pada Circuit Construction kit (DC).
4. Tekan play untuk memulai, lalu pilih lab.
5. Setelah masuk ke lab, maka mulailah melakukan percobaan
untuk pengambilan data hasil pengamatan.
6. Pada percobaan pertama ambil 1 baterai dan 1 resistor.
7. Tambahkan beberapa kabel untuk menghubungkan antara
resistor dan baterai sehingga membentuk rangkaian seri, lalu
tambahkan saklar agar bisa mempermudah mengetahui
perbedaan arusnya menyala atau tidak.
8. Tekan nilai untuk memunculkan nilai yang ada pada baterai dan
resistor.
9. Selanjutnya atur nilai tegangan dan hambatan sesuai yang kita
inginkan.
10. Kemudian masukkan amperemeter dan hubungkan pada kabel,
lalu tutup saklar hingga muncul nilai arusnya.
11. Setelah itu masukkan nilai yang di dapatkan dari percobaan yang
telah dilakukan pada tabel data hasil pengamatan.
12. Lakukan secara berulang sampai menghasilkan 10 data.
• Adapun langkah praktikum yang digunakan untuk menentukan
hubungan R dan I yaitu:
1. Masuk ke google dan ketik dipencarian Phet Colorado.
2. Tekan yang paling atas, setelah itu pilih simulasi, lalu pilih fisika.
3. Masuk pada circuit construction kit (DC).
4. Tekan play untuk memulai, lalu pilih lab.
5. Setelah masuk ke lab, maka mulailah melakukan percobaan
untuk pengambilan data hasil pengamatan.
6. Pada percobaan ke dua ambil 1 baterai dan tambahkan 10
resistor.
7. Tambahkan beberapa kabel umtuk menghubungkan antara
resistor dan baterai sehingga membentuk rangkaian seri, lalu
tambahkan saklar agar mempermudah mengetahui perbedaan
arusnya menyala atau tidak.
8. Tekan nilai untuk memunculkan nilai yang ada pada baterai dan
resistor.
9. Selanjutnya atur nilai tegangan dan hambatan sesuai yang kita
inginkan.
10. Kemudian masukkan amperemeter dan hubungkan pada kabel,
lalu tutup saklar hingga muncul nilai arusnya.
11. Setelah itu masukkan nilai yang di dapatkan dari percobaan yang
telah dilakukan pada tabel data hasil pengamatan.
12. Lakukan secara berulang untuk sampai menghasilkan 10.
6 6
4
3
2 2
1,5 1,2 1 0,86 0,75 0,67 0,6
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Series1
G. KESIMPULAN
Pada hubungan antara V dan I Hukum Ohm menyatakan bahwa
tegangan (V) berbanding lurus dengan arus (I) yang mengalir pada
rangkaian. Jika R nya konstan,maka peningkatan arus (I) akan
menyebabkan peningkatan tegangan (V) secara proposional. Begitu pula
sebaliknya jika tegangan (V) dinaikan, maka arus (I) yang mengalir
mengalami peningkatan. Dengan demikian percobaan hubungan V dan I
dapat membuktikan bahwa V dan I memiliki hubungan yang linear sesuai
dengan Hukum Ohm.
Pada hubungan antara R dan I Hukum Ohm menyatakan bahwa arus
(I) berbanding terbalik dengan resistansi R dalam suatu rangkaian. Jika V
konstan maka, peningkatan R akan menyebabkan penurunan arus (I) secara
proposional. Begitu pula sebaliknya, jika resistansi R diturunkan, maka arus
(I) yang mengalir akan meningkat. Dengan melakukan percobaan hubungan
R dan I dapat membuktikan bahwa R dan I memiliki hubungan yang
berbanding terbalik sesuai dengan Hukum Ohm.