Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN LISTRIK MAGNET

“KAPASITOR”

Oleh :

NAMA: KORRY NILYANI

NIM:17033100

PRODI: PEND FISIKA C

DOSEN: Dra. DESNITA,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KAPASITOR

A. Tujuan

1. Menyelidiki pengaruh tegangan sumber terhadap


kapasitansi ,muatan,energi,dan medan listrik kapasitor.

2. Menyelidiki pengaruh luas plat terhadap kapasintasi,muatan,energi, dan medan


listrik kapasitor.

3. Menyelidiki pengaruh jarak antar plat terhadap kapasintasi,muatan,energi, dan


medan listrik kapasitor.

4. Menyelidiki pengaruh material dielektrik terhadap kapasintasi,muatan,energi,


dan medan listrik kapasitor.

5. Menyelidiki pengaruh susunan seri kapasitor terhadap


kapasintasi,muatan,energi, dan medan listrik kapasitor.

6. Menyelidiki pengaruh susunan paralel kapasitor terhadap


kapasintasi,muatan,energi, dan medan listrik kapasitor.

7. Menyelidiki pengaruh susuna seri dan paralel kapasitor terhadap


kapasintasi,muatan,energi, dan medan listrik kapasitor.

B. Alat dan Bahan

1. Laptop

2. Aplikasi java

3. Aplikasi percobaan kapasitor

Komponen yang ada pada aplikasi:

a. Voltmeter

b. Detektor medan listrik

c. Kapasitor

d. Baterai
e. Material rekayasa

f. Material telfon(2,1)

g. Material kertas(3,5)

h. Material gelas (4,7)\

C. Teori Dasar

1. Pengertian kapasitor
Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan. Kapasitor
itu sendiri merupakan seperangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dari dua konduktor yang dipisahkan oleh
bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut kondensator yang
merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan
muatan listrik.

Prinsip kerja transistor umumnya hampir sama dengan resistor yang juga
termasuk kedalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang
bekerja memerlukan arus panjang. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam
(konduktor) yang dipisahkan oleh hambatan penyekat (isolator) penyekat atau isolator
banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik. (Peter soedojo,1986 : 271-272)

Dalam rangkaian elektrolit kapasitor terbagi menjadi 2 macam yaitu kapasitor


polar dan kapasitor nonpolar. Kapasitor polar adalah kapasitor yang memilki dua
kutub dan mempunyai polaritas positif atau negative. Kapasitor ini terbuat dari bahan
elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan kapasitor yang
menggunakan bahan elektrolit . sedangkan kapasitor non polar adalah jenis kapasitor
tidak memiliki olaritas positif dan negative pada kedua kutubnya.

Kapasitor terdiri dari beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung


besarnya muatan listrik yang dihasilkan oleh kapasitor maupun muatan listrik yang
masuk. Berikut ini adalah rusmus yang dismpan dalam keeping kapasitor yang
bermuatan listrik sebagai berikut :

Q=CV …………………...…………………….(1)
Dimana :

Q : Muatan (Coulomb)
C : Kapasitor (Farad)
V : Tegangan (Volt)
Rumus lain dalam rangkaian kapasitor , yaitu

a. Rumusan untuk rangkaian kapasitor dengan rangkaian paralel


C p=C 1+C 2 +C3 …………………………………...…..(2)

b. Rumusan untuk kapasitor dengan rangkaian seri


1 1 1 1
= + + ………….……….
C s C 1 C2 C 3
…………………(3)

c. Rumusan untuk kapasitor dengan rangkaian seri dan paralel


Ctotal = (C1 + C2) paralel C

1 1
= ( seri)………………………...................(4
C 4 C 1+ C 2
)

(Sutrisno,51-52,1986)

Jika sebuah kapasitor dapat menyimpan muatan Q ketika dihubungkan dengan


Q
beda potensial V, maka kapasitansi kapasitor tersebut didefinisikan sebagai C=
V
.Dengan Q= muatan yang disimpan kapasitor , V= beda potensial antara dua ujung
kapasitor, dan C= kapasitansi kapasitor. Tampak bahwa satuan kapasitansi kapasitor
adalah C /V . Satuan ini memiliki nama khusus, yaitu farad yang disingkat F jadi 1F=1
C /V .

1. Fungsi kapasitor
Adapun fungsi kapasitor adalah sebagai berikut :

a. Sebagai filter atau penyaring, biasanya digunakan pada system radio,tv,amplifier


dan lainya.filter pada radio digunakan untuk menyaring
(penghambatan)gangguan-gangguan dari luar.
b. Sebagai kopling (penghubung) amplifier tingkat rendah ketingkat yang lebih
tinggi.
c. Pada lampu neon,untuk penghemat daya listrik.
d. Dalam rangkaian antenna,fungsi kapasitor sebagai pembangkit frekuensi.

2. Cara kerja kapasitor

Kapasitor bekerja dalam suatu rangkaian elektrnika dengan cara mengalirkan


electron menuju ke kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan
electron,tegangan akan mengalami perubahan. Lalu electron yang tadinya ada dalam
kapasitor akan keluar dan mengalir menuju rangkaian atau komponen yang
membutuhkannya.

3. Macam-macam kapasitor
a. Kapasitor elektrolit
b. Kapasitor tantalum
c. Kapasitor polister film
d. Kapasitor mica
e. Kapasitor keramik
f. Kapasitor epoxy
g. Kapasitor variable
(Hendro, 1991:201)

4. Kapasitor pelat sejajar


Kapasitor ini terdiri dari dua pelat konduktor yang sejajar dan dipisahkan oleh
sebuah lapisan isolator luas masing -masing pelat adalah A, jarak antar pelat adalah
D,maka kuat medan listrik antar dua pelat sejajar yang dipisahkan oleh udara atau
vakum adalah

E=σ /ε 0……………………………………….
(5)

Dengan ε 0 adalah permitivitas valkum, dengan demikian beda potensial


antara dua pelat sejajar kapasitor adalah

σ ( σA ) d Q d
V=E.d = .d = =
ε ε0A ε0 A
……………………………………(6)
Dengan menggunakan persamaan maka kapasitansi kapasitor pelat sejajar adalah

Q A
C= =ε 0 ……………….
V d
……………………(7)

5. Kapasitor menggunakan bahan dielektrik


Pendekatan yang lebih umum dipakai dalam meningkatkan kapasitansi
kapasitor adalah menggunakan bahan dielektrik dengan konstanta dielektrik tinggi
sebagai lapisan pemisa dua pelat. Dengan penggunaan bahan dielekrik ini maka
kapasitansi kapasitor menjadi

C= Kε 0 A/d ……….………...……………………(8)

Dimana k adalah konstanta dielektrik bahan.

6. Memperkecil jarak antar pelat pada kapasitor


Kapasitansi kapasitor dapat doperbesar dengan memperkecil jarak antar
pelat,tetapi pendekatan ini memilki batas. Jarak antar pelat sangat kecil maka kuat
medan listrik antar dua pelatmenjadi sangat besar (Abdullah, 2006 : 76-79)

7. Energi pada kapasitor


Jika kapasitor dimuati maka terjadilah perpindahan muatan dari konduktor
dengan potensial rendah ke tinggi. Mialkan kapasitor dalam keadaan tak bermuatan
q
dan dimuat sampai q beda potensial antara ujung-ujung kapasitor Vab = . kemudian
c
untuk menambah muatannya dengan dq diperlukan usaha dw

q
Dw=Vab.dq = dq ……………………………….……….(9)
c
D. Prosedur Kerja

1. Menghidupkan laptop dengan aplikasi java dan program kapasitor


2. Membuka program kapasitor
3. Memilih rangkaian kapasitor tunggal yang terdiri dari batrei dan suhu kapasitor
Untuk tabel 1

a. Memilih menu pengolahan pada aplikasi percobaan dasar kapasitor


b. Mencentang atau menceklis menu buatan plat, energy tersimpan, kapasitansi,
voltmeter, detector medan listrik
c. Meletakkan voltmeter yaitu probe merah adakutub (+) baterei, probe hitam pada
kutub (-) baterei
d. Meletakkan probe detector medan listrik diantara plat –plat
e. Menetapkan jari-jari antar plat, misalkan 5mm, dan luas plat, misalnya 100mm2
f. Menggunakan tegangan baterei yang terkecil, misalkan 0,517V
g. Membaca hasil pengukuran pada detector medan listrik, kapasitansi, muatan plat,
dan energy tersimpan
h. Memasukkan hasil pengukuran pada tabel 1
i. Mengulangi percobaan 1 sampai 8 dengan memvariasikan tegangan baterei
sebanyak 4 data
Untuk tabel 2

a. Mengulangi langkah 1 sampai 4 pada percobaan petama


b. Menetapkan tegangan baterei misalkan 0,699V dan jari -jari misalkan 5mm
c. Menggunakan luas plat terkecil misalkan 100mm2
Membaca hasil pengukuran pada detector medan listrik , kapasitansi,muatan
plat, dan energy tersimpan
d. Memasukkan hasil pengukuran pada tabel 2
e. Mengulangi percobaan 1 sampai 5 dengan memvariasikan luas plat sebanyak 4
data
Untuk tabel 3

a. Mengulangi langkah 1 pada tabel kedua


b. Menetapkan tegangan baterei misalkan 0,79V dan luas misalkan 100mm2
c. Mengunakan jari-jari (jarak antar plat) terkecil misalkan 5mm
d. Membaca hasil pengukuran pada detector medan listrik, kapasitansi, muatan plat,
dan energy tersimpan
e. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 3
f. Mengulangi percobaan 1 sampai 5 dengan memvariasikan jarak antar plat
sebanyak 4 data
Untuk tabel 4

a. Memilih menu dielektrik serta mengulang langkah 2 sampai 4 pada percobaan


pertama
b. Menetapkan jarak antar plat misalkan 10mm, luas penampang misalkan 100mm 2,
dan tegangan baterei misalkan 0,213V
c. Menggunakan material dielektrik yaitu yaitu rekayasa(konstanta dielektrik 5),
serta memasukkan pada plat-plat (didalam pelat)
d. Membca hasil pengukuran C,Q,E, EPlat, Edielektrik, Etotal
e. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 4
f. Mengulangi percobaan 1 sampai 5 dengan memvariasikan material dielektrik , 3
data
Untuk tabel 5

a. Memilih menu kapasitor paralel serta menceklis tampilkan dan meter


b. Menggunakan rangkaian 3 in series
c. Menetapkan tegangan baterei misalkan 0,243V dan kapasitansi
C1=1x10-13f
d. Memvariasikan kapasitansi C2 dan C3 serta membaca hasil pengukuran kapasitor
total, muatan total, detektof medan listrik masing-masing kapasitor, dan energy
tersimpan
e. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 5
f. Mengulangi percobaan 1 sampai 5 dengan memvariasikan C2 dan C3 sebanyak 4
data.
Untuk tabel 6

a. Mengulangi percobaan kelima , tetapi mengganti rangkaian menjadi 3 in paralel


b. Membaca hasil pengukuran kapasitor total, muata total, energy tersimpan, detector
medan listrik masing-masing kapasitor
c. Memasukkan data hasil pada tabel 6
d. Mengulangi percobaan ke 1 sampai ke 3 dengan memvariasikan C2 dan C3
sebanyak 4 data
Untuk tabel 7

a. Mengulangi semua percobaan ke enam, tetapi mengganti rangkaian menjadi 2 in


series, 1 paralel
b. Memasukkan data hasil pengukuran pada tabel 7
c. Mengulangi percobaan dengan meemvariasikan nilai kapasitor C2 dan C3 sebanyak
4 data pengukuran
E. Tabel Data

1. Menyelidiki pengaruh tegangan sumber terhadap kapasintasi ,muatan,energi dan medan


listrik kapasitor.

r = 5.0 mm A= 100 mm²

No. V (Volt) C (10-13F) Q(10-13C) En(10-13 J) Em(10-13V/


M)

1. 0.15 1.77 x 10-13 0.27 x 10-13 0.02 x 10-13 30

2. 0.107 1.77 x 10-13 0.19 x 10-13 0.01 x 10-13 21

3. 0.215 1.77 x 10-13 0.38 x 10-13 0.04 x 10-13 43

4. 0.365 1.77 x 10-13 0.65 x 10-13 0.12 x 10-13 73

5. 0.472 1.77 x 10-13 0.84 x 10-13 0.20 x 10-13 94

1. Menyelidiki pengaruh luas plat terhadap kapasitansi, muatan, energy dan medan
listrik kapasitor.
V = 0,486 V r = 8 mm

N A C Q En Em
O

1 116,3 mm2 0,13 x 10-12 F 0,63 x 10-13 C 0,15 x 10-13 J 61 V/m

2 130,8 mm2 0,14 x 10-12 F 0,70 x 10-13 C 0,17 x 10-13 J 61 V/m

3 140 mm2 0,15 x 10-12 F 0,75 x 10-13 C 0,18 x 10-13 J 61 V/m

4 179,5 mm2 0,20 x 10-12 F 0,97 x 10-13 C 0,23 x 10-13 J 61 V/m

5 197,5 mm2 0,22 x 10-12 F 1,06 x 10-13 C 0,26 x 10-13 J 61 /m

2. Menyelidiki pengaruh jarak antar plat terhadap kapasitansi, muatan, energi dan
medan listrik kapasitor.
V = 0,608 V A = 190,2 mm2
N R C Q En Em
O

1 5 mm2 0,34 x 10-12 F 2,05 x 10-13 C 0,62 x 10-13 J 122 V/m

2 5,5 mm2 0,30 x 10-12 F 1,85 x 10-13 C 0,56 x 10-13 J 110 V/m

3 6,1 mm2 0,28 x 10-12 F 1,69 x 10-13 C 0,51 x 10-13 J 100 V/m

4 6,8 mm2 0,25 x 10-12 F 1,51 x 10-13 C 0,46 x 10-13 J 90 V/m

5 8 mm2 0,21 x 10-12 F 1,28 x 10-13 C 0,39 x 10-13 J 76 V/m

3. Menyelidiki pengaruh material dielektrik terhadap kapasitansi, muatan, energi dan


medan listrik kapasitor.
r = 7,5 mm A = 122 mm2 V= 1,135 V

NO Material C Q En Eplat Edielektrik ETot

1 1,15 (R1) 0,17 x 10- 1,88 x 10-13 1,07 x 10- 174 V/m 22 V/m 196
12
F C 13
J V/m

2 Teflon (2,1) 0,30 x 10- 3,44 x 10-13 1,96 x 10- 319 V/m 167 196
12
F C 13
J V/m V/m

3 Kertas (3,5) 0,51 x 10- 5,74 x 10-13 3,26 x 10- 531 V/m 380 196
12
F C 13
J V/m V/m

4 Gelas (4,7) 0,68 x 10- 7.71 x 10-13 4,38 x 10- 714 V/m 562 196
12
F C 13
J V/m V/m

5 Rekayasa (5) 0,72 x 10- 8,20 x 10-13 4,66 x 10- 759 V/m 607 m 196
12
F C 13
J V/m

4. Menyelidiki pengaruh susunan seri kapasitor terhadap kapasitansi, muatan, energi


dan medan listrik kapasitor.
V = 1,25 V

NO C1 C2 C3 C Q En Em

1 1,00 x10- 1,00 x 10-12 1,00 x 10- 0,33 x 10-12 0,37 x 10- 0,21 x 75 V/m
13
F F 12
F F 13
C 10-13 J

2 1,80 x 10- 1,40 x 10-12 1,00 x 10- 0,44 x 10-12 0,50 x 10- 0,28 x 99 V/m
12
F F 12
F F 13
C 10 J
-13

3 1,60 x 10- 1,70 x 10-12 1,20 x 10- 0,49 x 10-12 0,55 x 10- 0,31 x 110 V/m
12
F F 12
F F 13
C 10 J
-13

4 2,00 x 10- 1.80 x 10-12 1,70 x 10- 0,61 x 10-12 0,68 x 10- 0,38 x 137 V/m
12
F F 12
F F 13
C 10 J
-13

5 2,90 x 10- 2,80 x 10-12 3,00 x 10- 0,97 x 10-12 1,09 x 10- 0,61 x 218 V/m
12
F F 12
F F 13
C 10-13 J

5. Menyelidiki pengaruh susunan parallel kapasitor terhadap kapasitansi, muatan,


energi dan medan listrik kapasitor.
V = 1,125 V

N C1 C2 C3 C Q En Em1 Em2 Em3


O

1 1,00 1,00 1,00 3,00 3,37 x 1,90 x 226 226 226


x10-13 x10-13 F x10-13 x10-13 10-13 C 10-13 J V/m V/m V/m
F F F

2 1,10 1,20 1,30 3,60 4,05 x 2,28 x 248 276 297


x10-13 x10-13 F x10-13 x10-13 10-13 C 10-13 J V/m V/m V/m
F F F

3 1,50 1,40 1,30 4,20 4,72 x 2,66 x 339 308 297


x10-13 x10-13 F x10-13 x10-13 10-13 C 10-13 J V/m V/m V/m
F F F

4 1,80 1,20 1,60 4,60 5,17 x 2,91 x 406 276 354


x10-13 x10-13 F x10-13 x10-13 10-13 C 10-13 J V/m V/m V/m
F F F
5 2,80 2,90 3,00 8,70 9,78 x 5,50 x 632 654 687
x10-13 x10-13 F x10-13 x10-13 10-13 C 10-13 J V/m V/m V/m
F F F

6. Menyelidiki pengaruh susunan seri dan parallel kapasitor terhadap kapasitansi,


muatan, energy dan medan listrik kapasitor.
V= 1,185 V

N C1 C2 C3 C Q En
O

1 1,00 x10-13 F 1,00 x10-13 F 1,00 x10-13 F 0,67 x10-13 F 0,79 x10-13 C 0,47 x 10-13 J

2 1,20 x10-13 F 1,50 x10-13 F 1,30 x10-13 F 0,84 x10-13 F 1,00 x10-13 C 0,59 x 10-13 J

3 1,80 x10-13 F 1,70 x10-13 F 1,60 x10-13 F 1,16 x10-13 F 1,38 x10-13 C 0,82 x 10-13 J

4 2,10 x10-13 F 1,90 x10-13 F 1,40 x10-13 F 1,28 x10-13 F 1,52 x10-13 C 0,90 x 10-13 J

5 2,80 x10-13 F 2,90 x10-13 F 3,00 x10-13 F 1,90 x10-13 F 2,25 x10-13 C 1,33 x 10-13 J

Em1 Em2 Em3

139 V/m 79 V/m 79 V/m

200 V/m 107 V/m 93 V/m

277 V/m 143 V/m 134 V/m

305 V/m 176 V/m 130 V/m

452 V/m 222 V/m 230 V/m


F. Pengolahan Data

1. Menyelidiki pengaruh tegangan sumber terhadap kapasitansi, muatan, energy da


medan listrik kapasitor.
r = 5mm = 5 x 10-3 A=100 mm² = 100 x 10-6 m2 d=2r=2x5 x 10-3 m = 10-2 m

1. Q H =CV
= 1.77 x 10-13 x 0.15

=2,67 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |x 100 %
=

=0%

ε0 A
C H=
d = =8,5 x 10-14 F

%E=
| C H −C U
CH |x 100 %
=

1
EnH = QV
2 = J

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 %
=

v
EmH =
r= V/m
%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 %
=

2. Q H =CV

=1.77 x 10-13 x 0.107

=1,9 x 10-14 C

%E= | QH −QU
QH |
x 100 %
= =0%

ε0 A
C H=
d = =8,5 x 10-14 F

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 %
=

1
EnH = QV
2 =

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 %
=

v
EmH =
r=

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 %
=

3. Q H =CV

=1.77 x 10-13 X 0.215

=3,8 X 10-14
%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 %
= =0%

ε0 A
C H=
d = =8,5 x 10-14 F

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 %
=

1
EnH = QV
2 =

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 %
=

v
EmH =
r=

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 %
=

4. Q H =CV

=1.77 x 10-13 X 0.365

=6,5 X 10-14

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 %
= =0%

ε0 A
C H=
d = =8,5 x 10-14 F
%E=
| C H −C U
CH |
x 100 %
=

1
EnH = QV
2 =

%E= | EnH −E nU
E nH |
x 100 %
=

v
EmH =
r=

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 %
=

5. Q H =CV

=1.77 x 10-13 X0.472

=8,4 X 10-14

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 %
= =0%

ε0 A
C H=
d = =8,5 x 10-14 F

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 %
=

1
EnH = QV
2 =
%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 %
=

v
EmH =
r=

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 %
=

2. Menyelidiki pengaruh luas plat terhadap kapasitansi, muatan, energy dan medan
listrik kapasitor.

V = 0,486 V r = 8 mm = 8 x 10-3 m d = 2r =2 x 8 x 10-3 m = 16 x 10-3 m

1. Q H =CV
= 0,13 x 10-12 F x 0,486 V = 0,63 x 10-13 C

| QH −QU
| | |
−13 −13
0,63 x 10 C – 0,63 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
QH −13
0,63 x 10 C

F
−12 −6 2
ε A 8,5.10 x 116,3.10 m
C H= 0 = m = 0,61 x 10-13 F
d −3
16 x 10 m

|
C H −C U
| | |
−13 −13
0,61 x 10 C−0,13 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 78 %
CH 0,61 x 10−13 C

1 1
EnH = QV = x 0,63.10-13 C x 0,486 V = 0,15 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,15 x 10 J −0,15 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH 0,15 x 10−13 J

v 0,486 V
EmH = = = 61 V/m
r 8 x 10−3 m
%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
61V /m−61V /m
61V /m
x 100 % = 0% |
2. Q H =CV
= 0,14 x 10-12 F x 0,486 V = 0,70 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
0,70 x 10−13 C – 0,70 x 10−13 C
0,70 x 10−13 C
x 100 % = 0%
|
−12 F −6 2
ε 0 A 8,5.10 x 130,8.10 m
C H= = m = 0,69 x 10-13 F
d −3
16 x 10 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,69 x 10−13 C – 0,14 x 10−13 C
0,69 x 10−13 C |
x 100 % = 79 %

1 1
EnH = QV = x 0,70.10-13 C x 0,486 V = 0,17 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,17 x 10−13 J−0,17 x 10−13 J
0,17 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

v 0,486 V
EmH = = −3 = 61 V/m
r 8 x 10 m

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
61V /m−61V /m
61V /m
x 100 % = 0 %|
3. Q H =CV
= 0,15 x 10-12 F x 0,486 V = 0,75 x 10-13 C

| QH −QU
| | |
−13 −13
0,75 x 10 C – 0,75 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
QH 0,75 x 10−13 C
−12 F
ε 0 A 8,5.10 x 140.10−6 m2
C H= = m = 0,74 x 10-13 F
d
16 x 10−3 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,74 x 10−13 C – 0,15 x 10−13 C
−13
0,74 x 10 C |
x 100 % = 79 %

1 1
EnH = QV = x 0,75.10-13 C x 0,486 V = 0,18 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,18 x 10−13 J −0,18 x 10−13 J
0,18 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

v 0,486 V
EmH = = −3 = 61 V/m
r 8 x 10 m

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
61V /m−61V /m
61V /m
x 100 % = 0% |
4. Q H =CV
= 0,20 x 10-12 F x 0,486 V = 0,97 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
0,97 x 10−13 C – 0,97 x 10−13 C
0,97 x 10−13 C |
x 100 % = 0%

−12 F −6 2
ε 0 A 8,5.10 x 179,5.10 m
C H= = m = 0,95 x 10-13 F
d −3
16 x 10 m

| C H −C U
| | |
−13 −13
0,99 x 10 C – 0,20 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 78 %
CH −13
0,99 x 10 C

1 1
EnH = QV = x 0,97.10-13 C x 0,486 V = 0,23 x 10-13 J
2 2
%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
| |
0,23 x 10−13 J −0,23 x 10−13 J
0,23 x 10−13 J
x 100 % = 0%

v 0,486 V
EmH = = −3 = 61 V/m
r 8 x 10 m

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
61V /m−61V /m
61V /m |
x 100 % = 0%

5. Q H =CV
= 0,22 x 10-12 F x 0,486 V = 1,09 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
1,06 x 10 C – 1,06 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
QH −13
1,06 x 10 C

−12 F
ε 0 A 8,5.10 x 197,5.10−6 m2
C H= = m = 1,04 x 10-13 F
d
16 x 10−3 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
| −13
1,04 x 10 C |
1,04 x 10−13 C – 0,22 x 10−13 C
x 100 % = 78 %

1 1
EnH = QV = x 1,06.10-13 C x 0,486 V = 0,26 x 10-13 J
2 2

|
EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,26 x 10 J −0,26 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH 0,26 x 10−13 J

v 0,486 V
EmH = = −3 = 61 V/m
r 8 x 10 m

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
61V /m−61V /m
61V /m |
x 100 % = 0%
3. Menyelidiki pengaruh jarak antar plat terhadap kapasitansi, muatan, energi dan
medan listrik kapasitor.
V = 0,608 V A = 190,2 mm2 = 190,2 x 10-6 m2

1. Q H =CV
= 0,34 x 10-12 F x 0,608 V = 2,06 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
2,06 x 10−13 C – 2,05 x 10−13 C
2,06 x 10−13 C |
x 100 % = 0,4 %

−12 F −6 2
ε A 8,5.10 x 190,2.10 m
C H= 0 = m = 1,61 x 10-13 F
d −2
10 m

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
1,61 x 10−13 C−0,34 x 10−13 C
1,61 x 10−13 C |
x 100 % = 78 %

1 1
EnH = QV = x 2,06.10-13 C x 0,608 V = 0,62 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,62 x 10−13 J −0,62 x 10−13 J
0,62 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

v 0,608V
EmH = = −3 = 122 V/m
r 5 x 10 m

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % =
122V /m−122V /m
122V /m |
x 100 % = 0% |
2. Q H =CV
= 0,30 x 10-12 F x 0,608 V = 1,82 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
1,82 x 10 C – 1,85 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 1,6 %
QH −13
1,82 x 10 C
−12 F
ε 0 A 8,5.10 x 190,2.10−6 m2
C H= = m = 1,46 x 10-13 F
d −3
11 x 10 m

| C H −C U
| | |
−13 −13
1,46 x 10 C−0,30 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 79 %
CH −13
1,46 x 10 C

1 1
EnH = QV = x 1,85 x 10−13 C x 0,608 V = 0,56 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,62 x 10−13 J −0,62 x 10−13 J
−13
0,62 x 10 J |
x 100 % = 0%

v 0,608 V
EmH = = −3 = 110 V/m
r 5,5 x 10

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
110 V /m−110 V /m
110 V / m
x 100 % = 0% |
3. Q H =CV
= 0,28 x 10-12 F x 0,608 V = 1,7 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
1,7 x 10−13 C – 1,69 x 10−13 C
1,7 x 10−13 C |
x 100 % = 0,5 %

−12F −6 2
ε 0 A 8,5.10 x 190,2.10 m
C H= = m = 1,32 x 10-13 F
d −3
12,2 x 10 m

| C H −C U
| | |
−13 −13
1,32 x 10 C−0,28 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 78 %
CH −13
1,32 x 10 C
1 1
EnH = QV = x 1,69 x 10−13 C x 0,608 V = 0,51 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,51 x 10 J −0,51 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH −13
0,51 x 10 J

v 0,608 V
EmH = = = 100 V/m
r 6,1 x 10−3

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
100 V /m−100 V /m
100 V / m
x 100 % = 0 |
4. Q H =CV
= 0,25 x 10-12 F x 0,608 V = 1,52 x 10-13 C

%E= | QH −QU
QH |
x 100 % =
|
1,52 x 10−13 C – 1,51 x 10−13 C
−13
1,52 x 10 C |
x 100 % = 0,6 %

F
−12 −6 2
ε 0 A 8,5.10 x 190,2.10 m
C H= = m = 1,18 x 10-13 F
d −3
13,6 x 10 m

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
1,18 x 10−13 C−0,25 x 10−13 C
−13
1,18 x 10 C |
x 100 % = 78 %

1 1
EnH = QV = x 1,51 x 10−13 C x 0,608 V = 0,46 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,46 x 10 J −0,46 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
E nH −13
0,46 x 10 J

v 0,608 V
EmH = = −3 = 89 V/m
r 6,8 x 10
%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % =
89 V /m−90 V /m
89 V /m |x 100 % = 1,1 %|
5. Q H =CV
= 0,21 x 10-12 F x 0,608 V = 1,28 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
1,82 x 10−13 C – 1,85 x 10−13 C
1,82 x 10−13 C |
x 100 % = 1,6 %

F
−12 −6 2
ε 0 A 8,5.10 x 190,2.10 m
C H= = m = 1,01 x 10-13 F
d −3
16 x 10 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
1,01 x 10−13 C−0,21 x 10−13 C
1,01 x 10−13 C |
x 100 % = 79 %

1 1
EnH = QV = x 1,28 x 10−13 C x 0,608 V = 1,28 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
1,28 x 10−13 J – 1,28 x 10−13 J
1,28 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

v 0,608 V
EmH = = −3 = 76 V/m
r 8 x 10 m

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % =
76 V /m−76 V /m
76 V /m |x 100 % = 0% |

4. Menyelidiki pengaruh material dielektrik terhadap kapasitansi, muatan, energi dan


medan listrik kapasitor.
r = 7,5 mm = 7,5 x 10-3 d = 2r = 2 x7,5 x 10-3 m = 15 x 10-3 m
A = 122 mm2 = 122 x 10-6 m2 V = 1,135 V

1. Q H =CV
= 0,17 x 10-12 F x 1,135 V = 1,92 x 10-13 C

|
Q H −Q U
| | |
−13 −13
1,92 x 10 C – 1,88 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 2 %
QH 1,92 x 10−13 C

−12 F −6 2
k ε 0 A 1,15 x 8,5.10 x 122.10 m
C H= = m = 0.79 x 10-13 F
d −3
15 x 10 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,79 x 10−13 C−0,17 x 10−13 C
0,79 x 10−13 C |
x 100 % = 78 %

1 1
EnH = QV = x 1,88 x 10−13 C x 1,135 V = 1,07 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
1,07 x 10−13 J – 1,07 x 10−13 J
−13
1,07 x 10 J |
x 100 % = 0%

v 1,135 V
EmH = = −3 = 151 V/m
r 7,5 x 10

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
151V /m−196V /m
151V /m
x 100 % = 29 % |
2. Q H =CV
= 0,30 x 10-12 F x 1,135 V = 3,4 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
3,4 x 10 C – 3,44 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 1 %
QH −13
3,4 x 10 C
−12 F
k ε 0 A 2,1 x 8,5.10 x 122.10−6 m2
C H= = m = 1,45 x 10-13 F
d
15 x 10−3 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
1,45 x 10−13 C−0,30 x 10−13 C
−13
1.45 x 10 C |
x 100 % = 79 %

1 1
EnH = QV = x 3,44 x 10−13 C x 1,135 V = 1,96 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
| |
1,96 x 10−13 J – 1,96 x 10−13 J
1,96 x 10−13 J
x 100 % = 0%

v 1,135 V
EmH = = −3 = 151 V/m
r 7,5 x 10

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
151V /m−196V /m
151V /m |
x 100 % = 29 %

3. Q H =CV
= 0,51 x 10-12 F x 1,135 V = 5,78 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
5,78 x 10−13 C – 5,74 x 10−13 C
5,78 x 10−13 C |
x 100 % = 0,6 %

−12 F −6 2
k ε 0 A 3,5 x 8,5.10 x 122. 10 m
C H= = m = 2,41 x 10-13 F
d −3
15 x 10 m

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
2,41 x 10−13 C−0,51 x 10−13 C
−13
2,41 x 10 C |
x 100 % = 78 %

1 1
EnH = QV = x 5,74 x 10−13 C x 1,135 V = 3,26 x 10-13 J
2 2
%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
| |
3,26 x 10−13 J – 3,26 x 10−13 J
3,26 x 10−13 J
x 100 % = 0%

v 1,135 V
EmH = = −3 = 151 V/m
r 7,5 x 10

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
151V /m−196V /m
151V /m |
x 100 % = 29 %

4. Q H =CV
= 0,68 x 10-12 F x 1,135 V = 7,71 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
7,71 x 10 C – 7,71 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 1 %
QH −13
7,71 x 10 C

−12 F
k ε 0 A 4,7 x 8,5.10 x 122.10−6 m2
C H= = m = 3,24 x 10-13 F
d
15 x 10−3 m

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
3,24 x 10−13 C – 0,68 x 10−13 C
−13
3,24 x 10 C |x 100 % = 79 %

1 1
EnH = QV = x 7,71 x 10−13 C x 1,135 V = 4,38 x 10-13 J
2 2

|
EnH −E nU
| | |
−13 −13
4,38 x 10 J – 4,38 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH 4,38 x 10−13 J

v 1,135 V
EmH = = −3 = 151 V/m
r 7,5 x 10

%E= | EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
151V /m−196V /m
151V /m |
x 100 % = 29 %
5. Q H =CV
= 0,72 x 10-12 F x 1,135 V = 8,2 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
8,2 x 10 C – 8,2 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 1 %
QH −13
8,2 x 10 C

−12 F
k ε 0 A 5 x 8,5.10 x 122. 10−6 m 2
C H= = m = 3,45 x 10-13 F
d −3
15 x 10 m

| C H −C U
| | |
−13 −13
3,45 x 10 C−0,72 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 79 %
CH 3.45 x 10−13 C

1 1
EnH = QV = x 8,2 x 10−13 C x 1,135 V = 4,66 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
4,66 x 10 J – 4,66 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH −13
4,66 x 10 J

v 1,135 V
EmH = = −3 = 151 V/m
r 7,5 x 10

%E=
| EmH −E mU
EmH |
x 100 % = |
151V /m−196V /m
151V /m |
x 100 % = 29 %

5. Menyelidiki pengaruh susunan seri kapasitor terhadap kapasitansi, muatan, energi


dan medan listrik kapasitor.

V = 1,125 V

1 1 1 1 1 1 1
1. = + + = + +
C s C 1 C2 C 3 1 x 10 F 1 x 10 F 1 x 10−13 F
−13 −13

−13
1 x 10 F
C s= =0,33 x 10−13 F
3

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,33 x 10−13 F−0,33 x 10−13 F
−13
0,33 x 10 F |
x 100 % = 0 %
Q H =CV

= 0,33 x 10-13 F x 1,125 V = 0,37 x 10-13 C

|
Q H −Q U
| | |
−13 −13
0,37 x 10 C – 0,37 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH 0,37 x 10−13 C

1 1
EnH = QV = x 3,37 x 10−13 C x 1,125 V = 1,90 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
| |
1,90 x 10−13 J – 1,90 x 10−13 J
1,90 x 10−13 J
x 100 % = 0%

1 1 1 1 1 1 1
2. = + + = + +
C s C 1 C2 C 3 1,8 x 10 F 1,4 x 10 F 1 x 10−13 F
−13 −13

−13
2,52 x 10 F −13
C s= =0,44 x 10 F
5,72

| C H −C U
| | |
−13 −13
0,44 x 10 F−0,44 x 10 F
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
CH 0,44 x 10−13 F

Q H =CV

= 0,44 x 10-13 F x 1,125 V = 0,50 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
0,50 x 10−13 C – 0,50 x 10−13 C
−13
0,50 x 10 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 0.50 x 10−13 C x 1,125 V = 0,28 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,28 x 10 J – 0,28 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH 0,28 x 10−13 J

1 1 1 1 1 1 1
3. = + + = + +
C s C 1 C2 C 3 1,6 x 10 F 1,7 x 10 F 1,2 x 10−13 F
−13 −13
−13
3,264 x 10 F −13
C s= =0,49 x 10 F
6,68

| C H −C U
| | |
−13 −13
0,49 x 10 F−0,49 x 10 F
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
CH −13
0,49 x 10 F

Q H =CV

= 0,49 x 10-13 F x 1,125 V = 0,55 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
0,55 x 10−13 C – 0,55 x 10−13 C
0,55 x 10−13 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 0,55 x 10−13 C x 1,125 V = 0,31 x 10-13 J
2 2

%E= | EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,31 x 10−13 J – 0,31 x 10−13 J
−13
0,31 x 10 J |x 100 % = 0%

1 1 1 1 1 1 1
4. = + + = + +
C s C 1 C2 C 3 2 x 10 F 1,8 x 10 F 1,7 x 10−13 F
−13 −13

−13
6,12 x 10 F
C s= =0,61 x 10−13 F
10,06

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,61 x 10−13 F−0,61 x 10−13 F
0,61 x 10−13 F |
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 0,61 x 10-13 F x 1,125 V = 0,68 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
0,55 x 10−13 C – 0,55 x 10−13 C
−13
0,55 x 10 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 0,68 x 10−13 C x 1,125 V = 0,38 x 10-13 J
2 2
%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,38 x 10−13 J – 0,38 x 10−13 J
0,38 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

1 1 1 1 1 1 1
5. = + + = + +
C s C 1 C2 C 3 2,9 x 10 F 2,8 x 10 F 3 x 10−13 F
−13 −13

24,36 x 10−13 F −13


C s= =0,97 x 10 F
25,22

| C H −C U
| | |
−13 −13
0,97 x 10 F−0,97 x 10 F
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
CH −13
0,97 x 10 F

Q H =CV

= 0,97 x 10-13 F x 1,125 V = 1,09 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
1,09 x 10 C – 1,09 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH 1,09 x 10−13 C

1 1
EnH = QV = x 1,09 x 10−13 C x 1,125 V = 0,61 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
0,61 x 10−13 J – 0,61 x 10−13 J
0,61 x 10−13 J |
x 100 % = 0%

6. Menyelidiki pengaruh susunan parallel kapasitor terhadap kapasitansi, muatan,


energi dan medan listrik kapasitor.

V = 1,125 V
−13 −13 −13 −13
1. C p=C 1+C 2 +C3 =1 x 10 F +1 x 10 F +1 x 10 F=3 x 10 F

| C H −C U
| | |
−13 −13
3 x 10 F−3 x 10 F
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
CH 3 x 10−13 F

Q H =CV
= 3 x 10-13 F x 1,125 V = 3,37 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
3,37 x 10−13 C – 3,37 x 10−13 C
−13
3,37 x 10 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 3,37 x 10−13 C x 1,125 V = 1,9 x 10-13 J
2 2

%E= |
EnH −E nU
E nH
x 100 % = | |
1,9 x 10−13 J – 1,9 x 10−13 J
−13
1,9 x 10 J |
x 100 % = 0%

2. C p=C 1+C 2 +C3 =1,1 x 10−13 F +1,2 x 10−13 F +1,3 x 10−13 F=3,6 x 10−13 F

%E= | C H −C U
CH |x 100 % =
|
3 , 6 x 10−13 F – 3,6 x 10−13 F
3 ,6 x 10−13 F |
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 3,6 x 10-13 F x 1,125 V = 4,05 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
4,05 x 10−13 C – 4,05 x 10−13 C
−13
4,05 x 10 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 4,05 x 10−13 C x 1,125 V = 2,28 x 10-13 J
2 2

%E= |
EnH −E nU
E nH
x 100 % = | |
2,28 x 10−13 J – 2,28 x 10−13 J
−13
2,28 x 10 J |
x 100 % = 0%

3. C p=C 1+C 2 +C3 =1,5 x 10−13 F +1,4 x 10−13 F +1,3 x 10−13 F=4,2 x 10−13 F

%E= | C H −C U
CH |x 100 % =
| −13
4,2 x 10 F |
4,2 x 10−13 F – 4,2 x 10−13 F
x 100 % = 0 %
Q H =CV

= 4,2 x 10-13 F x 1,125 V =4,72 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
4,72 x 10 C – 4,72 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH −13
4,72 x 10 C

1 1
EnH = QV = x 4,72 x 10−13 C x 1,125 V = 2,66 x 10-13 J
2 2

|
EnH −E nU
| | |
−13 −13
2,66 x 10 J – 2,66 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH −13
2,66 x 10 J

4. C p=C 1+C 2 +C3 1,8 x 10−13 F+1,2 x 10−13 F+1,6 x 10−13 F=4,6 x 10−13 F

| C H −C U
| | |
−13 −13
4,6 x 10 F – 4,6 x 10 F
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
CH −13
4,6 x 10 F
Q H =CV

= 4,6 x 10-13 F x 1,125 V = 5,17 x 10-13 C

%E=
| Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
5,17 x 10−13 C – 5,17 x 10−13 C
5,17 x 10−13 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 5,17 x 10−13 C x 1,125 V = 2,91 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
2,91 x 10−13 J – 2,91 x 10−13 J
2,91 x 10−13 J |x 100 % = 0%

5. C p=C 1+C 2 +C3 =2,8 x 10−13 F +2,9 x 10−13 F+ 3 x 10−13 F=8,7 x 10−13 F

%E= | C H −C U
CH |x 100 % =
| −13
8,7 x 10 F |
8,7 x 10−13 F – 8,7 x 10−13 F
x 100 % = 0 %
Q H =CV

= 8,7 x 10-13 F x 1,125 V = 9,78 x 10-13 C

| Q H −Q U
| | |
−13 −13
9,78 x 10 C – 9,78 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH −13
9,78 x 10 C

1 1
EnH = QV = x 9,78 x 10−13 C x 1,125 V = 5,5 x 10-13 J
2 2

|
EnH −E nU
| | |
−13 −13
5,5 x 10 J – 5,5 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH −13
5,5 x 10 J

7. Menyelidiki pengaruh susunan seri dan parallel kapasitor terhadap kapasitansi,


muatan, energy dan medan listrik kapasitor

V = 1,185 V

1. C p=C 2+C 3=1 x 10−13 F+1 x 10−13 F=2 x 10−13 F


1 1 1 3
= + =
CT 1 x 10 F 2 x 10 F 2 x 10−13 F
−13 −13

−13
C T =0,67 x 10 F

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,67 x 10−13 F – 0,67 x 10−13 F
−13
0,67 x 10 F |x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 0,67 x 10-13 F x 1,185 V = 0,79 x 10-13 C

| QH −QU
| | |
−13 −13
0,79 x 10 C – 0,79 x 10 C
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH 0,79 x 10−13 C
1 1
EnH = QV = x 0,79 x 10−13 C x 1,185 V = 0,47 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,47 x 10 J – 0,47 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH 0,47 x 10−13 J

2. C p=C 2+C 3=1,5 x 10−13 F+ 1,3 x 10−13 F=2,8 x 10−13 F


1 1 1 3
= + =
CT 1,2 x 10 F 2,8 x 10 F 3,36 x 10−13 F
−13 −13

−13
C T =0,84 x 10 F

%E=
|
C H −C U
CH |
x 100 % =
|
0,84 x 10−13 F – 0,84 x 10−13 F
−13
0,84 x 10 F |
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 0,84 x 10-13 F x 1,185 V = 1 x 10-13 C

%E=
| QH −QU
QH |
x 100 % =
|
1 x 10−13 C – 1 x 10−13 C
1 x 10−13 C |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 1 x 10−13 C x 1,185 V = 0,59 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
| −13
0,59 x 10 J |
0,59 x 10−13 J – 0,59 x 10−13 J
x 100 % = 0%

3. C p=C 2+C 3=1,7 x 10−13 F +1,6 x 10−13 F=3,3 x 10−13 F


1 1 1 5,1
= + =
CT 1,8 x 10 F 3,3 x 10 F 5,94 x 10−13 F
−13 −13
−13
C T =1,16 x 10 F

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
| |
1,16 x 10−13 F – 1,16 x 10−13 F
1,16 x 10−13 F
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 1,16 x 10-13 F x 1,185 V = 1,38 x 10-13 C

%E= |
Q H −Q U
QH |
x 100 % =
|
1,38 x 10−13 J – 1,38 x 10−13 J
1,38 x 10−13 J |
x 100 % = 0 %

1 1
EnH = QV = x 1,38 x 10−13 C x 1,185 V = 0,82 x 10-13 J
2 2

%E= |
EnH −E nU
E nH
x 100 % = | |
0,82 x 10−13 J – 0,82 x 10−13 J
−13
0,82 x 10 J |
x 100 % = 0 %

4. C p=C 2+C 3=1,9 x 10−13 F+ 1,4 x 10−13 F=3,3 x 10−13 F


1 1 1 5,1
= + =
CT 2,1 x 10−13 F 3,3 x 10−13 F 6,93 x 10−13 F

−13
C T =1,28 x 10 F

%E= | C H −C U
CH |
x 100 % =
| −13
1,28 x 10 F |
1,28 x 10−13 F – 1,28 x 10−13 F
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 1,28 x 10-13 F x 1,185 V = 1,52 x 10-13 C

| QH −QU
| | |
−13 −13
1,52 x 10 J – 1,52 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH −13
1,38 x 10 J
1 1
EnH = QV = x 1,52 x 10−13 C x 1,185 V = 0,9 x 10-13 J
2 2

| EnH −E nU
| | |
−13 −13
0,9 x 10 J – 0,9 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0%
E nH −13
0,9 x 10 J

5. C p=C 2+C 3=2,9 x 10−13 F +3 x 10−13 F =5,9 x 10−13 F


1 1 1 8,7
= + =
CT 2,8 x 10 F 5,9 x 10 F 16,52 x 10−13 F
−13 −13

−13
C T =1,9 x 10 F

%E=
| C H −C U
CH |
x 100 % =
|
1,16 x 10−13 F – 1,16 x 10−13 F
−13
1,16 x 10 F |
x 100 % = 0 %

Q H =CV

= 1,9 x 10-13 F x 1,185 V = 2,25 x 10-13 C

| QH −QU
| | |
−13 −13
2,25 x 10 J – 2,25 x 10 J
%E= x 100 % = x 100 % = 0 %
QH −13
2,25 x 10 J

1 1
EnH = QV = x 2,25 x 10−13 C x 1,185 V = 1,33 x 10-13 J
2 2

%E=
| EnH −E nU
E nH |
x 100 % =
|
1,33 x 10−13 J – 1,33 x 10−13 J
−13
1,33 x 10 J |
x 100 % = 0%
G. Pembahasan
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan maka dapat dibahas sebai berikut :

Pada percobaan pertama terlebih dahulu ditetapkan jarak antara plat 5 mm dan luas
penampang yaitu 100 mm2. Dengan memvariasikan tegangan sumber, maka dapat
diukur muatan energi dan medan listriknya. Pada percobaan ini nilai kapasitansinya
tetap, namun terdapat perbedaan nilai kapasitansi pratikum dengan teori dengan
persentase kesalahan yang sangat besar, kemungkinan hal ini terjadi karena kesalahan
pengukuran. Untuk mengolah data digunakan persamaan sebagai berikut :

Q H =CV CH=
ε0 A
d
1
EnH = QV
2
EmH =
v
r
%E= | Hitung−Ukur
Hitung |x 100 %
Semakin besar nilai tegangan, maka nilai muatan, energi dan medan listrik
semakin besar.

Pada percobaan kedua sama seperti percobaan 1, tetapi yang di variasikan


adalah luas plat sedangkan yang ditetapkan yaitu tegangan dan jarak antar plat. Dari
hasil pengukuran, dapat dilihat pada tabel data medan listriknya tetap. Untuk
persentase kesalahan yaitu 0 % , dapat dikatakan data yang diperoleh sudah sesuai
dengan teori. Namun terdapat perbedaan nilai kapasitansi pratikum dengan teori
dengan persentase kesalahan yang sangat besar, kemungkinan hal ini terjadi karena
kesalahan pengukuran.

Pada percobaan ketiga yang ditetapkan adalah tegangan dan luas penampang
plat sedangkan pada jarak anta plat divariasikan, maka dari data yang didapatkan
diperoleh persentase kesalahan hampir mendekati 0 % pada energi tersimpan yang
terdapat kesalahan yaitu 1,1 % pada data ke-4. Namun terdapat perbedaan nilai
kapasitansi pratikum dengan teori dengan persentase kesalahan yang sangat besar,
kemungkinan hal ini terjadi karena kesalahan pengukuran.

Pada percobaan keempat menggunakan material yaitu rekayasa, teflon, kertas


dan gelas. Percobaan ini menetapkan tegngan, jarak antar plat dan luas penampang
nya. Setelah diolah data, persentase kesalahan kesalahan yang diperoleh 2 % dan 1%
pada data ke-1 dan data ke-2, serta 29 % untuk Em. Dan terdapat perbedaan nilai
kapasitansi pratikum dengan teori dengan persentase kesalahan yang sangat besar,
kemungkinan hal ini terjadi karena kesalahan pengukuran.

Untuk tabel 5 dan 6 ditetapkan tegangan yaitu 1,125 V dan tabel 7 yaitu
1,185V. Untuk tabel 5 menghitung nilai kapasitor menggunakan persamaan

1 1 1 1
= + +
C s C 1 C2 C 3

Pada tabel ini diperoleh kesalahan yaitu 0 %

Untuk percobaan ke-6 menghitung nilai kapasitor yaitu :

C p=C 1+C 2 +C3

Pada tabel ini diperoleh kesalahan yaitu 0 %

Untuk tabel 7, menggunakan persamaan pada tabel 5 dan 6 untuk mengolah data
yang didapat pada percobaan ini. Pada tabel ini diperoleh kesalahan yaitu 0 %
H. Kesimpulan

1. Semakin besar V sumber maka semakin besar Q, En, Em dengan jarak dan luas
penampang pada plat kapasitor
2. Semakin besar luas plat maka semakin besar C,Q, dan En dengan Vsumber dan
jarak antar plat yang konstan, tetapi Em konstan karena tidak bergantung pada
luas penampang plat
3. Semakin besar jarak antar plat maka semakin kecil C,Q, End an Em dengan
Vsumber dan luas penampang plat yang konstan
4. Semakin besar konstanta dielektrik maka semakin besar nilai data C,Q,En Eplat,
Edielektrik , dan Etotal dengan jarak antar plat, luas plat dan Vsumber yang di konstankan,
tetapi Em konstan karena tak bergantung pada konstanta dielektrik
5. Semakin besar C seri pengganti maka emakin besar Q,En, Em dengan Vsumber
konstanta, tetapi C seri memperkecil kapasitansi pengganti kapasitor
6. Semakin besar C paralel pengganti maka semkin besar Q,En dengan Vsumber
konstan, tetapi Em berbeda masing masing kapasitor kaarena Q berbeda
7. Semakin besar C gabungan maka semakin besar Q,En,dan Em paralel dengan V
konstan.
tabel 1

Tabel 2

Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah,Mikrajuddin.2006.Diktat Kuliah Fisika Dasar 2 Tahap Persiapan Bersama


ITB. Bandung : ITB

Darmojo, Hendro. 1991.panduan ipa 1. Departemen pendidikan dan budaya


direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan :
Jakarta

Soedojo,peter .1998. azas-azas fisika,listrik, dan magnet: UGM : Jakarta

Sutrisno.1986.fisika dasar.ITB: Bandung

Anda mungkin juga menyukai